1 research outputs found

    Manajemen Pembelajaran Daring Melalui Platform E-Learning dalam Meningkatkan Prestasi Belajar Peserta Didik di Sekolah Menengah Atas (Studi Kualitatif di SMA Negeri 24 Bandung dan SMA Swasta Pasundan 1 Bandung)

    Get PDF
    Perubahan teknologi tidak serta merta mengubah dengan cepat seluruh proses yang ada dalam dunia pendidikan. Banyak hambatan yang harus dilalui salah satunya ketidaksiapan sumber daya manusia yang ada di lembaga pendidikan khususnya sekolah dalam menerima perubahan teknologi yang ada. Padahal pemanfaatan dan penguasaan teknologi sangat penting untuk dapat meningkatkan prestasi belajar peserta didik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui informasi tentang manajemen pembelajaran daring melalui platform e-learning dalam meningkatkan prestasi belajar peserta didik di sekolah menengah atas. Landasan teori yang digunakan yaitu konsep dasar manajemen artinya proses dimana seseorang menggunakan sumber daya yang ada dalam suatu lembaga atau organisasi yang dipimpinnya dengan efektif dan bertanggung jawab. Selain itu, teori manajemen pembelajaran daring dikaji untuk menggali informasi mengenai penelitian yang dilakukan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan metode deskriptif, yang menekankan kepada gambaran mengenai perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, evaluasi, hambatan dan solusi pembelajaran daring dalam meningkatkan prestasi belajar peserta didik. Data dikumpulkan melalui wawancara mendalam, observasi partisipasi dan studi dokumentasi. Uji keabsahan data dilakukan menggunakan triangulasi data sumber. Sumber data primer di penelitian ini yaitu guru, wakasek dan kepala sekolah. Data sekunder berupa dokumen-dokumen pembelajaran. Pengolahan dan analisis data dengan reduksi, display data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, 1) perencanaan pembelajaran daring dilakukan dengan persiapan sekolah dengan mengadakan rapat dan mengadakan webinar. Sementara, guru menyiapkan administrasi pembelajaran seperti silabus, ipk, rpp dan media pembelajaran. 2) pengorganisasian pembelajaran dilakukan dengan arahan kepala sekolah kepada wakasek kurikulum untuk diteruskan ke guru dan tim it sekolah. Guru membuat dan menyusun administrasi pembelajaran bersama mgmp. 3) pelaksanaan pembelajaran daring dilakukan dengan memberikan informasi jadwal dan tata cara oleh wakasek kurikulum. Guru memberikan informasi melalui pesan whatsapp dimulai dengan kegiatan pendahuluan, isi dan penutup, 4) evaluasi pembelajaran dilakukan dengan penilaian tes maupun non tes. 5) hambatan pembelajaran daring yang dialami yaitu hambatan teknis dan non teknis. Dan 6) solusi pembelajaran daring yaitu pemberian kuota, menghilangkan batas waktu pengumpulan tugas, mengundang orang tua dan memanfaatkan platform e-learning
    corecore