2 research outputs found

    Kadar Unsur Timbal pada Tanaman Kangkung di Tiga Pasar Tradisional Kecamatan Cilandak, Jakarta Selatan

    Get PDF
    Water spinach (Ipomoea sp.) is a plant that is commonly consumed by the public. Shifting cultivation, distribution and sales that are not protected make vegetables easily contaminated by pollutants in the environment, one of the lead element. This study was conducted to determine the element content of Pb in water spinach sold in three traditional markets Cilandak subdistrict, South Jakarta. This study was conducted from February-March 2014 by using Atomic Absorption Spectrophotometer instrument (AAS) method flame. Analysis of the data using Analysis of Variance (ANOVA) with a confidence level of 95 %. If there are any differences, then followed by Duncan's Multiple Range Test. The Maximum Tolerable Intake (MTI) test to determine the maximal consumption of watercress with a particular assay with an approximate weight of 60 kg. Based on this research, the element content of lead in water spinach in three traditional markets District of Cilandak ranged from 1.22 to 22.06 mg/kg. No significant effect on the three traditional markets District of Cilandak location. Organ roots have high levels of lead element compared to levels in the leaves and stems. The entire test sample had levels of lead element above SNI 7387:2009 maximum threshold of 0.5 mg/kg so They are not safe for consumption. Average maximum weight of kale on the three traditional markets in Sub Cilandak that may be consumed per week in the organs of leaves and stems ranged from 0.1492 to 0.6032 kg

    Unsur timbal (pb) pada tanaman kangkung di tiga pasar tradisional kecamatan Cilandak, Jakarta Selatan

    No full text
    Sayuran kangkung (Ipomoea sp.) merupakan tanaman yang biasa dikonsumsi masyarakat. Sistem penanaman, pendistribusian dan penjualan yang tidak terjaga membuat sayuran mudah tercemar oleh polusi dilingkungan, salah satunya unsur timbal. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui kadar unsur Pb pada sayuran kangkung yang dijual di tiga pasar tradisional Kecamatan Cilandak, Jakarta Selatan. Penelitian ini dilakukan sejak bulan Februari � Maret 2014 dengan menggunakan alat Spektrofotometer Serapan Atom (SSA) metode flame. Analisis data dengan menggunakan Analisi Varians (ANOVA) dengan tingkat kepercayaan 95%. Bila terdapat perbedaan, maka dilanjutkan dengan uji Duncan Multiple Range Test. Uji MTI untuk mengetahui maksimal pengkonsumsian kangkung dengan kadar unsur tertentu dengan perkiraan berat badan 60 kg. Berdasarkan hasil penelitian, kadar unsur timbal pada sayuran kangkung di tiga pasar tradisional Kecamatan Cilandak berkisar antara 1,22 � 22,06 mg/kg. Tidak ada pengaruh yang signifikan terhadap ketiga lokasi pasar tradisional Kecamatan Cilandak. Organ akar memiliki kadar unsur timbal yang tinggi dibandingkan kadar pada daun dan batang. Seluruh sampel uji memiliki kadar unsur timbal diatas ambang batas maksimum SNI 7387:2009 sebesar 0,5mg/kg sehingga tidak aman dikonsumsi. Rata-rata berat maksimum kangkung pada tiga pasar tradisional di Kecamatan Cilandak yang boleh dikonsumsi per minggu pada organ daun dan batang berkisar antara 0,1492 � 0,6032 kg
    corecore