2 research outputs found

    Implementasi Mqtt Broker Dengan Kemampuan Auto Scaling Pada Internet Of Things

    No full text
    Internet of Things merupakan suatu topik pembahasan yang berkembang sangat pesat saat ini. Hal ini juga berdampak terhadap pertumbuhan perangkat IoT yang semakin hari semakin banyak. Salah satu protokol yang biasa digunakan dalam komunikasi antar perangkat IoT adalah MQTT. Dalam komunikasi perangkat-perangkat tersebut saling terhubung dengan perantara MQTT broker. Namun seiring dengan pertumbuhan perangkat IoT yang melakukan permintaan koneksi ke MQTT broker, MQTT broker mengalami penurunan sumber daya, dan menjadi titik poin kegagalan tunggal. Oleh karena itu dibutuhkan MQTT broker yang mampu memiliki kemampuan auto scaling sehingga mampu beradaptasi terhadap pertumbuhan permintaan koneksi dari perangkat-perangkat IoT. Pada implementasinya MQTT broker diletakkan di dalam kontainer dan dilakukan orkestrasi dengan kubernetes sehingga memiliki kemampuan autoscaling. Pada pengujian dilakukan perbandingan antara MQTT broker dengan kemampuan auto scaling dan tanpa kemampuan auto scaling. Pengujian dilakukan dengan mengukur jumlah maksimal klien yang dapat terkoneksi, dan jumlah koneksi terputus pada saat pengujian dijalankan. Hasilnya MQTT broker dengan kemampuan auto scaling dapat menerima permintaan koneksi dari klien 27% lebih baik daripada MQTT broker tanpa kemampuan auto scaling. Sedangkan pada pengukuran jumlah koneksi yang terputus, MQTT broker dengan kemampuan auto scaling mampu memberikan 54.42% koneksi terputus lebih sedikit daripada MQTT broker tanpa kemampuan auto scaling

    Implementasi Container Live Migration Antar-Cloud Provider Menggunakan Podman dan CRIU

    No full text
    Cloud computing merupakan teknologi yang penting dan cukup banyak digunakan saat ini. Beberapa perusahaan yang menyediakan layanan cloud computing saat ini antara lain Google, Microsoft, IBM, dan Amazon. Salah satu layanan cloud computing yang populer adalah virtualisasi. Virtualisasi memungkinkan sebuah mesin tunggal menjalankan berbagai peran dari suatu layanan yang berjalan. Dalam penerapannya, virtualisasi pada cloud computing tidak dapat terlepas dari proses live migration. Live migration mesin virtual memerlukan keseluruhan state dari mesin virtual sumber untuk dipindahkan ke mesin virtual tujuan. Disisi lain, terdapat teknik live migration yang bernama container live migration yang hanya membutuhkan state dari layanan yang akan dipindahkan. Penelitian ini menerapkan teknik container live migration untuk memindahkan layanan dari sebuah mesin virtual ke mesin virtual lainnya, tanpa harus memindahkan keseluruhan state dari mesin virtual sumber ke mesin virtual tujuan, menggunakan Podman dan CRIU. Dengan Podman, sebuah layanan dapat berjalan sebagai proses terisolasi, independen terhadap lingkungan sekitarnya. Dengan CRIU, layanan dapat dihentikan dan dipindahkan dari satu mesin ke mesin lainnya. Hasil pengujian fungsional menunjukkan bahwa metode live migration yang diusulkan mampu memindahkan layanan antar-cloud provider yang berbeda. Hasil pengujian implementasi container live migration antar cloud provider menggunakan Podman dan CRIU menunjukkan rata-rata waktu downtime sebesar 34,618 detik, dan rata-rata waktu migration time sebesar 71,627 detik
    corecore