Dynamic Sleep Scheduling on Air Pollution Levels Monitoring with Wireless Sensor Network

Wireless Sensor Network (WSN) can be applied for Air Pollution Level Monitoring System that have been determined by the Environmental Impact Management Agency which is  PM10, SO2, O3, NO2 and CO. In WSN, node system is constrained to a limited power supply, so that the node system has a lifetime. To doing lifetime maximization, power management scheme is required and sensor nodes should use energy efficiently. This paper proposes dynamic sleep scheduling using Time Category-Fuzzy Logic (Time-Fuzzy) Scheduling as a reference for calculating time interval for sleep and activated node system to support power management scheme. This research contributed in power management design to be applied to the WSN system to reduce energy expenditure. From the test result in real hardware node system, it can be seen that Time-Fuzzy Scheduling is better in terms of using the battery and it is better in terms of energy consumption too because it is more efficient 51.85% when it is compared with Fuzzy Scheduling, it is more efficient 68.81% when it is compared with Standard Scheduling and it is more efficient 85.03% when compared with No Scheduling

Rancang Bangun Solar Electric Sprayer Hemat Energi Menggunakan Metode Fuzzy Expert System

Pada penelitian ini akan dirancang sebuah solar electric sprayer (SES) yang hemat energi. Rancangan ini terdiri dari solar panel (PV), rangkaian maximum power point tracking (MPPT), dan sebuah konverter. Untuk memaksimalkan power dari solar panel, rancangan ini dilengkapi dengan MPPT yang mampubekerja pada kondisi terbayang-bayang sebagian (partial shaded) apabila tempat yang digunakan tidak memungkinkan untuk memperoleh radiasi matahari yang sempurna. Algoritma yang digunakan pada pembuatan MPPT ini menggunakan fuzzy expert system (FES). Dari hasil pengujian didapatkan daya optimal PV hanya sekitar 75% dengan effisiensi konverter 80% hingga 89% tanpa terjadi saturasi, namun terdapat penurunan effisiensi sekitar 42% apabila dutycycle dibawah 40%. Dengan demikian prototype mesin semprot listrik bertenaga surya sebagai pengganti mesin semprot manual yang sudah tersedia dapat diterapkan