1 research outputs found

    ASIMILASI ANTARA SUKU ANEUK JAMEE DENGAN SUKU KLUET (STUDI DI GAMPONG MEURSAK DAN JAMBOE PAPAN, KECAMATAN KLUET TENGAH, KABUPATEN ACEH SELATAN)

    Get PDF
    ABSTRACTAssimilation as a social process that arises when there are groups of people with different cultural backgrounds, the Aneuk Jamee and Kluet Tribes receive each other's pattern of behavior so that in the end it becomes an integrated new group. Indonesian society is a pluralistic society in terms of ethnic, linguistic, religious and customs. Cultural diversity also occurs, especially in Meursak and Jamboe Papan villages, Kluet district, South Aceh regency. There are several ethnic groups living together that create a union between culture or ethnic culture. This cultural assimilation takes place in the marriage and structural relationship between the Aneuk Jamee tribe and the Kluet Tribe, where there are two distinct cultures, resulting in the intermingling of the two tribes. This study aims to describe the Assimilation between Aneuk Jamee Tribe by Kluet Tribe (Study in Meursak Village and Jamboe Papan Kecamatan Kluet Tengah Kabupaten Aceh Selatan). The theory used is the theory of assimilation Milton M. Gordon. The research method used is qualitative explanative descriptive approach by conducting interviews and observation as data collection techniques. The results of this study indicate that the assimilation approach is used based on the vision that a community consisting of several ethnics can coexist with the exclusion of differences in order to achieve the goal of living together. The differences can be cultural differences derived from the various ethnic groups domiciled in Kluet Tengah District. From the assimilation there is an attitude of cultural tolerance and sympathy demonstrated by the Aneuk Jamee Tribe Society and the Kluet Tribe walaupum both have different backgrounds, so there is minimal conflict in the area. One of the factors that make them able to tolerate each other in Social-Culture is the role of religion and religious activities undertaken, education and livelihood is also a supporting factor in tolerating inter-socio-culture.Keywords: Assimilation, Aneuk Jamee Tribe, Kluet TribeABSTRAKAsimilasi sebagai proses sosial yang timbul bila ada golongan-golongan manusia dengan latar belakang kebudayaan yang berbeda, Suku Aneuk Jamee dan Suku Kluet saling menerima pola kelakukan masing-masing sehingga pada akhirnya menjadi satu kelompok baru yang terpadu. Masyarakat Indonesia merupakan suatu masyarakat yang majemuk dari segi etnik, bahasa, agama dan adat istiadat. Keberagaman budaya ini juga terjadi, khususnya di Gampoeng Muersak dan Jamboe Papan, Kecamatan Kluet Kabupaten Aceh Selatan. Terdapat beberapa etnik yang tinggal bersama sehingga menciptakan penyatuan antara kultur atau budaya masing-masing etnik. Asimilasi budaya ini terjadi dalam pernikahan dan struktural antara suku Aneuk Jamee dengan suku Kluet, di mana terdapat adanya pernyatuan dua kebudayaan yang berbeda, sehingga terjadi pembauran antara kedua Suku. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan asimilasi antara suku Aneuk Jamee dengan suku Kluet (Studi di Gampoeng Meursak dan Jamboe Papan Kecamatan Kluet Tengah Kabupaten Aceh Selatan). Teori yang digunakan adalah teori asimilasi Milton M. Gordon. Metode penelitian yang digunakan adalah pendekatan deskriptif eksplanatif kualitatif dengan melakukan wawancara dan observasi sebagai teknik pengumpulan data. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa pendekatan asimilasi digunakan berdasarkan penglihatan bahwa masyarakat yang terdiri dari beberapa etnis mampu hidup berdampingan dengan mengesampingkan perbedaan demi mencapai tujuan hidup bersama. Perbedaan perbedaan tersebut dapat berupa kebudayaan yang berasal dari macam-macam etnis yang berdomisili di Kecamatan Kluet Tengah. Dari asimilasi tersebut terdapat adanya sikap toleransi budaya dan simpati yang ditunjukkan oleh masyarakat suku Aneuk Jamee dan Suku Kluet walaupun keduanya memiliki latar belakang yang berbeda, sehingga minim nya terjadi konflik di daerah tersebut. Salah satu faktor yang yang membuat mereka bisa saling bertoleransi dalam sosial-budaya adalah adanya peran agama dan kegiatan-kegiatan agama yang dilakukan, pendidikan dan mata pencaharian juga menjadi faktor pendukung dalam bertoleransi antar sosial-budaya.Kata Kunci : Asimilasi, Suku Aneuk Jamee, Suku Klue
    corecore