16 research outputs found

    FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMILIHAN ALAT KONTRASEPSI SUNTIK KB DEPO PROVERA PADA AKSEPTOR KB DI KOTA BENGKULU

    Get PDF
    Pendahuluan: Alat kontrasepsi suntik merupakan KB yang paling banyak digunakan oleh Wanita Usia Subur (WUS). Berdasarkan data SDKI 2017 suntik KB (29%) merupakan alat/cara KB yang paling banyak digunakan oleh wanita kawin, diikuti oleh pil (12%), susuk KB dan IUD (masing-masing 5%), dan MOW (4%). Penggunaan alat kontasepsi dalam program KKBPK yang dianjurkan adalah penggunaan metode kontrsepsi jangka panjang (MKJP) yaitu MOP, susuk KB, IUD dan MOW. Dengan demikian, terdapat 14 persen wanita yang menggunakan MKJP. Tingginya akseptor KB suntik 3 bulan ini dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu usia, pendidikan, pekerjaan, pendapatan, dan parietas. Tujuan penelitian untuk mengetahui faktor faktor yang memengaruhi pemilihan alat kotrasepsi suntik KB Depo provera pada akseptor KB di kota Bengkulu. Metode: Metode Penelitian crossectional, pengambilan sampel secara sistematic r andom sampling. Penelitian dilakukan pada 20 puskesmas di kota Bengkulu. Sampel berjumlah 240 akseptor KB. Data yang terkumpul melalui kuesioner dianalisis dengan chi square. Hasil dan Pembahasan: faktor yang memengaruhi pemilihan alat kontrasepsi suntik depo provera yaitu usia p=0,011, jumlah anak yang diinginkan lagi p=0,001, dukungan suami p=0,006 dan ketersediaan alat kontrasepsi p=0,019 sedangkan pendidikan, paritas, pekerjaan dan ekonomi tidak memengaruhi pemilihan alat kontrasepsi suntik depo. Kesimpulan: faktor yang memengaruhi pemilihan alat kontrasepsi suntik depo provera adalah usia, jumlah anak yag diinginkan lagi, dukungan suami, dan ketersediaan alat kontrasepsi. Perlu adanya pemberian informasi oleh tenaga kesehatan pada calon akseptor dengan melibatkan suami

    PEMBERIAN EDUKASI DAN PENDAMPINGAN PERSIAPAN LAKTASI PADA NY. “M” G2P1A0 DI PMB IDA LAINA KOTA BENGKULU

    Get PDF
    Pendahuluan: Air susu ibu (ASI) menjadi salah satu program di sektor kesehatan untuk mengurangi morbiditas dan mortalitas anak. ASI Eksklusif adalah pemberian ASI saja pada bayi sampai usia 6 bulan tanpa tambahan cairan ataupun makanan lain. Terdapat hubungan yang signifikan antara ibu yang bekerja dengan ASI eksklusif Studi kasus ini bertujuan untuk melakukan asuhan kebidanan secara komprehensif pada Ny.”M” G2P1A0 dengan pemberian edukasi pendampingan persiapan laktasi di Praktik Mandiri Bidan Ida laina Kota Bengkulu. Metode : Penulisan studi kasus ini menggunakan metode deskriptif yaitu meliputi teknik observasi, wawancara, pemeriksaan fisk, studi dokumentasi dan kepustakaan. Hasil dan Pembahasan : Asuhan kebidanan secara komprehensif pada Ny.”M” dilakukan sesuai dengan rencana kebidanan. Asuhan pendampingan laktasi yang diberikan pada masa kehamilan yaitu melakukan perawatan payudara, penkes nutrisi pada ibu hamil, persalinan dilakukan di rumah sakit dengan persalinan normal dan keadaan bayi sehat, pemberian ASI hingga 2 minggu pada masa nifas berjalan dengan baik mengedukasi cara memerah ASI, menyimpan ASIP, dan menyajikan ASIP. Ny.”M” mendapatkan penyuluhan tentang persiapan penggunaan alat kontrasepsi dan memilih jenis kontrasepsi suntik 3 bulan setelah masa nifas berakhir. Kesimpulan:  Asuhan kebidanan komprehensif adalah asuhan yang diberikan sesuai dengan kebutuhan Ny. “M” yang didukung teori dan evidence based dalam kebidanan. Asuhan selama 7 minggu berjalan lancar dan normal

    TINGKAT KECEMASAN IBU HAMIL PADA MASA  PANDEMI  COVID-19 DI KOTA BENGKULU

    Get PDF
    Pendahuluan: Kecemasan pada ibu hamil dirasakan sejak trimester pertama, dimana kecemasan akibat adaptasi terhadap perubahan tubuhnya yaitu rahim yang mulai membesar dan pembesaran payudara. Kecemasan ini berlanjut pada trimester selanjutnya hingga trimester ketiga. Tiga bulan terakhir kecemasan mulai meningkat akibat persepsi persalinan yang menghasilkan rasa sakit dan risiko pada status kesehatan semakin meningkat sampai persalinan tiba. Kecemasan ibu hamil dalam masa pandemi Covid-19 terkait dengan rencana kehamilan dan meningkatkan kecemasan sebagian besar ibu hamil sehingga mengkhawatirkan tentang dampak virus corona terhadap kelahiran bayi, sebagian besar khawatir takut terinfeksi Covid-19 dan tidak dapat memeluk bayinya. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi tingkat kecemasan ibu hamil pada masa pandemi Covid-19. Metode: Jenis penelitian ini adalah deskriptif. Sampel dalam penelitian ini adalah total populasi sebanyak 108 responden ibu hamil yang mendapatkan pelayanan kesehatan kehamilan di 15 puskesmas yang ada dikota Bengkulu pada masa pandemi Covid-19 periode Oktober-Desember 2020. Pengambilan sampel menggunakan metode purposive sampling. Data tingkat kecemasan dikumpulkan dengan observasi dan wawancara tingkat kecemasan ibu hamil menggunakan lembar observasi Hamilton Rating Scale for anxiety yang terdiri dari 14 komponen. Hasil dan Pembahasan: Hasil penelitian karakteristik ibu hamil yang mendapatkan pelayanan kesehatan di 15 puskesmas yang ada di Kota Bengkulu pada masa pandemi Covid-19 berdasarkan usia ibu hamil yang tidak berisiko (20-35 tahun) sebesar 95 responden (88%) dan usia yang mempunyai risiko (>35 tahun) sebesar 13 responden (12%), usia kehamian ibu hamil didapatkan trimester I (usia kehamilan 0-13 minggu) sebesar 16 responden (14.8%) trimester II ( usia kehamilan 14-27 minggu) sebesar 41 responden (38.0%), dan ibu hamil trimester III (usia kehamilan 28-41 minggu) sebesar 51 responden (47.2%). Paritas ibu hamil primipara sebesar 47 responden (43.5%) multipara 56 responden (51.9%) dan grandemultipara sebesar 5 responden (4.6%), sedangkan tingkat kecemasan ibu hamil pada masa pandemi Covid-19 di dapatkan hasil tidak mempunyai kecemasan 4 responden (3.7%), kecemasan ringan 43 responden (39.8%), kecemasan sedang 40 responden (37.0%), dan kecemasan berat 21 responden (19.4%)  dan tidak ada ibu hamil dalam kategori tingkat kecemasan panik. Kesimpulan: tingkat kecemasan ibu hamil pada masa pandemi Covid-19 adalah kecemasan ringan diikuti dengan kecemasan sedang dan berat serta hanya sedikit yang tidak mengalami kecemasan

    PEMBERIAN EDUKASI PEMILIHAN ALAT KONTRASEPSI PADA NY. “R” G7P4A2 PMB SATIARMI KOTA BENGKULU

    Get PDF
    Pendahuluan: Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP) adalah Alat kontrasepsi untuk menghentikan/mengakhiri kehamilan terutama pada seorang istri berumur lebih dari 35 tahun dan mempunyai anak maksimal tiga orang. Pengetahuan tentang alat/cara KB merupakan hal yang penting dimiliki sebagai bahan pertimbangan sebelum menggunakan alat kotrasepsi yang akan dipilih. MKJP merupakan Alat kontrasepsi yang digunakan dalam mengakhiri kehamilan yaitu secara permanen meliputi Metode Operasi Wanita (MOW) dan Metode Operasi Pria (MOP). Penelitian ini bertujuan melakukan asuhan kebidanan komprehensif pada Ny. “R” umur 36 tahun G7P4A2 dengan Pemberian Edukasi Pemilihan Alat Kontrasepsi di PMB Satiarmi Kota Bengkulu 2020. Metode: Jenis penelitian ini adalah metode deskriptif dengan teknik yang meliputi observasi, wawancara, pemeriksaan fisik, studi dokumentasi dan kepustakaan. Hasil dan Pembahasan:Hasil menunjukan bahwa pada asuhan kebidanan komprehensif yang diberikan Ny „R” umur 37 tahun G7P4A2 pada hamil TM III yaitu KIE tentang alat kontrasepsi IUD, implan, MOW dan MOP. Proses persalinan dilakukan tindakan sectio caesaria berjalan lancar keadaan ibu dan bayi baik sampai nifas dua minggu. Ny “R” sudah menggunakan alat kontrasepsi MOW bersamaan dengan tindakan sectio caesaria. Kesimpulan:Simpulan dari Asuhan kebidanan komprehensif Ny “R” umur 37 tahun G7P4A2 adalah asuhan yang diberikan sesuai dengan kebutuhan klien yang didukung teori dan evidance based dalam kebidanan. Asuhan selama enam minggu berjalan lancar dan normal

    EDUKASI PENCEGAHAN STUNTING DENGAN PENDEKATAN TERAPI KOMPLEMENTER

    Get PDF
    Latar Belakang: Stunting adalah masalah yang sering ditemui pada bayi dan balita serta dapat mengakibatkan peningkatan morbiditas dan mortalitas. Pencegahan dan penanggulangan stunting dapat dilakukan dengan terapi komplementer dengan pijat bayi untuk merangsang pertumbuhan dan perkembangan, memberikan efek lapar sehingga frekuensi menyusu lebih sering, penyerapan sari makanan akan lebih baik dan meningkatkan berat badan lebih pesat. Tujuan Kegiatan: Mengetahui pengetahuan terkait pijat bayi, mengenalkan pijat bayi dalam upaya pencegahan stunting. Metode Kegiatan: Pelaksanaan kegiatan dilakukan dalam tiga tahapan yaitu persiapan, pelaksanaan, dan evaluasi. Tahap persiapan meliputi, studi pendahuluan,  persiapan alat dan bahan, serta koordinasi dengan pihak terkait. Tahap pelaksanaan penyuluhan secara langsung dengan menggunakan media PPT, melakukan demonstrasi cara pijat bayi dan redemonstrasi pijat bayi oleh peserta serta memberikan booklet pijat bayi yang sudah mendapatkan HKI. Tahap Evaluasi dilaksanakan dengan mengevaluasi pengetahuan dan keterampilan peserta tentang pijat bayi. Hasil: Kegiatan diikuti oleh 20 peserta, hasil pretest tentang pijat bayi peserta adalah cukup (65%) dan nilai  posttest setelah pemberian materi dan demonstrasi pijat bayi, adalah  baik (90%). Kesimpulan: Edukasi stunting dengan terapi komplementer dapat meningkatkan pengetahuan ibu baik kognitif maupun psikomotor dan terapi komplementer Pijat bayi direkomendasikan untuk menstimulasi pertumbuhan anak. Kata kunci: stunting, pijat bayi ABSTRACT Background: Stunting is a problem that is often encountered in infants and toddlers and can lead to increased morbidity and mortality. Prevention and control of stunting can be done with complementary therapy with baby massage to stimulate growth and development, give the effect of hunger so that the frequency of breastfeeding is more frequent, absorption of food essence will be better and increase body weight more rapidly. Activity Objectives: Knowing knowledge related to baby massage, introducing baby massage in an effort to prevent stunting. Activity Method: The implementation of the activity is carried out in three stages, namely preparation, implementation, and evaluation. The preparation phase includes preliminary studies, preparation of tools and materials, and coordination with related parties. The stage of implementing direct counseling using PPT media, conducting demonstrations on how to baby massage and redemonstrating baby massage by participants and providing baby massage booklets that have obtained IPR. The evaluation phase was carried out by evaluating the knowledge and skills of participants about infant massage. Results: The activity was attended by 20 participants, the pretest result of participants' baby massage was sufficient (65%) and the posttest score after giving the material and demonstration of baby massage was good (90%). Conclusion: Stunting education with complementary therapies can increase mother's knowledge both cognitive and psychomotor and complementary therapy Infant massage is recommended to stimulate child growth. Keywords: stunting, baby massag

    FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN KEKURANGAN ENERGI KRONIK (KEK) PADA IBU HAMIL DI KOTA BENGKULU

    Get PDF
    Pendahuluan: Kekurangan energi kronik (KEK) adalah keadaan di mana ibu menderita keadaan kekurangan kalori dan protein (malnutrisi) yang berlangsung menahun (kronis) yang mengakibatkan timbulnya gangguan kesehatan pada wanita usia subur (WUS) dan pada ibu hamil (bumil). KEK merupakan gambaran status gizi ibu di masa kehamilannya, kekurangan zat gizi pada masa kehamilan akan menyebabkan bentuk tubuh bayi yang kurus dan pendek (stunting). Tujuan penelitian ini adalah mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian kekurangan energi kronik di Kota Bengkulu. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah cross sectional. Sampel berjumlah 312 orang semua ibu hamil (total sampling) yang terdaftar di buku register KIA Puskesmas Lingkar Timur, Ratu Agung, dan Pasar Ikan Kota Bengkulu. Variabel independent adalah Usia, Paritas, Jarak Kehamilan dan variabel dependent adalah KEK pada ibu hamil. Analisis data dengan uji Chi Square. Hasil penelitian yaitu terdapat hubungan usia, paritas dan jarak kehamilan dengan kejadian KEK pada ibu hamil di Kota Bengkulu dengan nilai p=0,00. Berdasarkan hasil analisis multivariat didapatkan bahwa variabel jarak kehamilan merupakan variabel yang paling berpengaruh terhadap KEK

    HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TERHADAP TUMBUH KEMBANG BALITA USIA 12-48 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS TELAGA DEWA KOTA BENGKULU

    Get PDF
    Pendahuluan: Rentang usia balita dimulai dari usia 2-5 tahun, dikenal dengan fase emas atau “Golden Age” adalah fase saat otak anak mengalami perkembangan yang paling cepat dalam pertumbuhannya. Pertumbuhan yaitu proses peningkatan yang ada pada diri seseorang yang bersifat kuantitatif atau peningkatan dalam hal ukuran, sedangkan perkembangan yaitu proses perubahan kapasitas fungsional atau kemampuan kerja organ-organ tubuh kearah keadaan yang semakin terorganisasi yang pada dasarnya tidak bisa diukur. Pengetahuan merupakan hasil “tahu” ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Penelitiani ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pengetahuan ibu terhadap tumbuh kembang balita usia 12-48 bulan di wilayah kerja Puskesmas Telaga Dewa Kota Bengkulu. Metode: Penelitian ini mengunakan analisis Univariat dan Bivariat, Sampel penelitian diambil mengunakan teknik accidental sampling dan metode penelitian mengunakan deskriptif analitik. Sampel penelitian berjumlah 50 responden dengan uji statistic rank spearman mengunakan SPSS for window 29. Hasil dan Pembahasan: Berdasarkan hasil analisis univariate dari 50 responden 41 orang (82%) usia 20-35 tahun, 27 orang (54%) pendidikannya SMA, 43 orang (86%) bekerja sebagai IRT, 49 orang (98%) pengetahuan ibu baik. 22 orang (44%) anak ke-1, 27 orang (54%) berjenis kelamin perempuan, 50 orang (100%) tumbuh kembang balita sesuai. Hasil uji statistik mengunakan rank spearman nilai Asymp. Sig (2-sided) nilaiρ- 0.001 < 0.05 sehingga terdapat hubungan antara pengetahuan ibu terhadap tumbuh kembang balita dalam kategori cukup di wilayah kerja Puskesmas Telaga Dewa Kota Bengkulu. Kesimpulan: Penelitian ini dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan pengetahuan ibu terhadap tumbuh kembang balita usia 12-48 bulan di Wilayah Kerja Puskesmas Telaga Dewa Kota Bengkulu

    PENGARUH JUS JAMBU BIJI MERAH (PSIDIUM GUAJAVA) TERHADAP KENAIKAN KADAR HEMOGLOBIN (HB) IBU HAMIL DI KOTA BENGKULU

    Get PDF
    Angka kejadian anemia pada ibu hamil di Kota Benkulu masih cukup tinggi dengan prevalensi 16,8%. Kekurangan kadar hemoglobin dapat menyebabkan terjadinya anemia dalam kehamilan yang menyebabkan keadaan jumlah sel darah merah atau kadar Hb<10,5-11gr/dl pada ibu hamil trimester I dan III. Tujuan penelitian untuk mengetahui pengaruh jus jambu biji merah terhadap kenaikan kadar Hb ibu hamil dengan anemia ringan di Kota Bengkulu. Penelitian menggunakan sampel sebanyak 17 responden. rancangan penelitian metode eksperimen one group pretest-postest dengan teknik pengambilan sampel menggunakan accidental sampling, analisa data menggunakan uji univariat distribusi frekuensi dan uji Wilcoxon untuk uji perbedaan. Rata-rata kadar Hb sebelum pemberian jus jambu biji merah 9,2gr/dl dan rata-rata kadar Hb setelah pemberian jus jambu biji merah sebanyak 250ml dikonsumsi sehari sekali di pagi hari selama 7 hari berturut turut sebesar 11,2gr/dl. Sedangkan berdasarkan analisa data diperoleh p = 0,003 Ha diterima, artinya terdapat perbedaan kadar Hb ibu hamil sebelum dan setelah pemberian perlakuan jus jambu biji merah. Hasil dari penelitian ini terdapat adanya pengaruh konsumsi jus jambu biji merah (Psidium Guajava) terhadap kenaikan kadar Hb ibu hamil di Kota Bengkulu

    TINGKAT KECEMASAN IBU HAMIL PADA MASA PANDEMI COVID-19 DI PRAKTEK MANDIRI BIDAN (PMB) MARIANI KOTA BENGKULU

    Get PDF
      Pendahuluan: Masa pandemi COVID-19 menyebabkan efek psikologis pada ibu hamil yang memiliki resiko tinggi tertular virus corona. Kecemasan dapat berdampak buruk terhadap kehamilan. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi tingkat kecemasan ibu hamil pada masa pandemi COVID-19 di Praktek Mandiri Bidan (PMB) Mariani kota Bengkulu. Metode: Metode penelitian ini adalah deskriptif analitik. Sebanyak 48 responden terlibat dalam penelitian ini berasal dari ibu hamil di PMB Mariani. Pengambilan sampel menggunakan teknik sampling non-probability dengan metode sampling accidental. Data dianalisis dengan metode deskriptif kuantitatif untuk melihat gambaran dan banyaknya tingkat kecemasan pada ibu hamil. Hasil dan Pembahasan: Hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas ibu hamil mengalami kecemasan ringan 47,91%, kecemasan sedang 37,5%, kecemasan berat 4,16%, dan 10,41% tidak mengalami kecemasan. Kesimpulan: Berdasarkan hasil penelitian mengenai tingkat kecemasan ibu hamil pada masa pandemic COVID-19 di PMB Mariani Kota Bengkulu dapat disimpulkan bahwa Ibu hamil yang mendapat pelayanan kesehatan kehamilan mayoritas mengalami kecemasan ringan sebanyak 23 orang (47,91%)

    Marmet technique and oxytocin massage increase the smoothness of breastfeeding

    Get PDF
    Background: Breast milk is the best baby food and every baby has the right to get breast milk. Based on data from the World Health Organization (WHO) in 2018, data on the coverage of exclusive breastfeeding in several countries had not yet reached the target. Referring to the national target of 80%, in 2018 nationally the coverage of babies receiving exclusive breastfeeding is 68.74%. Meanwhile, in Bengkulu province, newborns who received exclusive breastfeeding were 65.46%. Based on the results of the 2018 Riskesdas, the proportion of breastfeeding patterns for infants aged 0-5 months in Indonesia is 37.3% exclusive breastfeeding.Objectives: This study aimed to determine the effectiveness of the marmet technique and oxytocin massage on the smoothness breastfeeding .Methods: This research used a quantitative approach with a quasi-experimental design, employing a two-group pretest-posttest design with a control group. The experimental group was administered the Marmet technique, while the control group received oxytocin massages for seven consecutive days. The sample for this study consisted of 60 first-day postpartum mothers, with 30 in the intervention group and 30 in the control group. The research was conducted at PMB Bengkulu City. The research instruments used observation sheets, and data analysis was tested using the t-test and processed using computerization. Results: The statistical results obtained showed that there was a significant difference between the groups given the marmet technique and oxytocin massage regarding the smoothness of breast milk, where the marmet technique group had better improvement. There is a relationship between education and parity with breastfeeding fluency but there is no relationship between age and work with breastfeeding fluency. Intervention and parity variables are the most effective variables in increasing the smooth breastfeeding of postpartum mothers.Conclusions: There is an effect of the marmet technique and oxytocin massage on the smoothness of breast milk. It is expected that midwives can provide midwifery care for postpartum mothers by applying the marmet technique and oxytocin massage for the smooth production of breast milk and can be disseminated to the community</p
    corecore