2 research outputs found

    Pembangunan Single SSID dengan Menggunakan Fitur CAPsMAN(Studi Kasus: Laboratorium Teknik Informatika Fakultas Teknik Universitas Pasundan Bandung)

    Get PDF
    The use of the name of the SSID on each device access points in an organization / a company is often done based on the location where the placement of the access point device is installed, so there will be plenty SSID name at each location. Utilization of a feature on a device access points are rarely optimized by the user so that the management of the access points would need considerable time to configure a device access points. Due to the lack of a system of centralized management of access point that can be used to configure the access point., in this research design and implementation of single SSID by using a feature CAPsMAN to manage access points that are implemented in the Laboratory of Information Engineering, in operation, to use or configure a single SSID is assisted by winbox application. Management access points are also needed to improve the quality of network services to students In this final project will be discuss about the configuration and deployment of single SSID on the access points. Configuration is also applied to the device has the ability to minimize the occurrence of overload at any point of access points. Implementation of a single SSID has been tested and successfully used in laboratory informatics engineering. Kata kunci: single SSID, winbox, mikrotik, CAPsMA

    MANAJEMEN KINERJA ORGANISASI PUBLIK PADA DINAS PERHUBUNGAN KABUPATEN TASIKMALAYA

    No full text
    Latar belakang penelitian ini terdiri dari beberapa fenomena (das Sein), yaitu : (1) Penetapan sasaran dan tujuan kinerja organisasi belum akurat, Faktor tim dalam kinerja organisasi, belum efektif, (2) Belum diprediksi faktor situasional dalam kinerja organisasi, (3) Lingkup penilaian kinerja organisasi, belum jelas, dan (4) Umpan balik dalam review kinerja organisasi, belum efektif ditindaklanjuti. Tujuan penelitian ini adalah untuk : (1) Mengkaji, mendeskripsikan dan mengkritisi proses manajemen kinerja yang meliputi perencanaan kinerja, pelaksanaan kinerja, penilaian kinerja, review kinerja dan perbaikan kinerja, (2) mengkaji dan mendeskripsikan strategi untuk dapat diterapkan dalam meningkatkan manajemen kinerja di Dinas Perhubungan Kabupaten Tasikmalaya.Hasil penelitian ini diharapkan dapat mengahasilkan konsep dari manajemen kinerja yang dapat meningkatkan kinerja organisasi publik, khususnya Dinas Perhubungan Kabupaten Tasikmalaya serta meningkatkan pelayanan kepada masyarakat yang terkait dengan tugas pokok dan fungsi Dinas Perhubungan Kabupaten Tasikmalaya. Menurut Teori Kinerja Organisasi (Wibowo, 2014) (das Sollen), “Mengingat pentingnya proses kinerja untuk menjamin tercapainya tujuan yang diharapkan dan meningkatkan prestasi kerja,diperlukan pengelolaan terhadap kinerja dengan manajemen kinerja”. Diantaranya melalui beberapa tahap, yaitu : Tahap perencanaan, (2) Tahap pelaksanaan, (3) Tahap penilaian, (4) Tahap review, dan (5) Tahap perbaikan. Berdasarkan rumusan masalah penelitian, maka metode penelitian yang digunakan yaitu metode kualitatif khususnya studi kasus deskriptif. Hasil temuan penelitian ini adalah belum efektifnya aplikasi manajemen kinerja Organisasi, yang meliputi perencaaan kinerja, pelaksanaan kinerja, penilaian kinerja, review kinerja, dan perbaikan kinerja. Strategi yang dapat diterapkan oleh Dinas Perhubungan Kabupaten Tasikmalaya untuk dapat meningkatkan efektifitas manajemen kinerja dapat dilakukan dengan berbagai langkah-langkah : (1) pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Dinas Perhubungan dilaksanakan secara konsisten sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku, (2) Sumber Daya Aparatur terutama kompetensi pegawai perlu diperhatikan dan ditingkatkan, (3) menumbuh kembangkan kesadaran penerapan prinsip manajemen kinerja sebagai proses reformasi birokrasi, (4) strategi perubahan, (5) kebijakan antisipatif, dan (6) Sistem penlaian internal. Kesimpulan penelitian ini dari hasil temuan penelitian tersebut disebabkan oleh karena telah terjadi perubahan yang signifikan, kondisi ketidakpastian, dan perkembangan konsep manajemen kinerja organisasi. Keywords : Manajemen Kinerja, Komitmen Organisasi, Kompetensi Aparatur, Pengembangan Manajemen Kinerj
    corecore