19 research outputs found

    Kesepaduan stail dengan perutusan dalam sajak-sajak terpilih lima penyair Sabah

    Get PDF
    Kajian ini bertujuan untuk mengenal pasti dan menganalisis kesepaduan stail dengan perutusan dalam sajak-sajak pilihan lima orang penyair Sabah, iaitu Ariffin Arif, Ramli AR, Hasyuda Abadi, Norawi Kata dan Sahara Jais. Kajian ini adalah sebuah kajian kepustakaan menggunakan kaedah analisis kandungan dan analisis deskriptif. Analisis dan perbincangan dilakukan berpandukan prinsip kesepaduan dan perkaitan dalam Teori Estetika Bersepadu janaan Abdul Halim Ali (2010). Kajian ini dapat membuktikan bahawa unsur gaya bahasa seperti metafora, personifikasi, alusi, anafora dan hiperbola dihadirkan dengan sedar oleh penyair dan bertujuan khusus untuk menyampaikan pemikirannya tentang kebesaran tuhan, mengenal hakikat diri, kecaknaan sesama manusia dan kehebatan cinta terhadap tuhan.Hasil kajian ini juga membuktikan stail (kesepaduan gaya bahasa dengan pemikiran) bersepadu dengan perutusan yang ingin disampaikan penyair. Perutusan agamawi yang indah bagi menyedarkan pembaca bahawa kebesaran tuhan itu tergambar dalam Asma al-Husna-Nya dan membawa maka kebesaran yang benar dan maha indah. Demikian juga dengan perutusan supaya pembaca mengenal hakikat diri dan ambil peduli sesama manusia serta membawa pembaca untuk memahami nilai kehebatan cinta manusia terhadap Tuhan

    Opinions of teacher candidates on elementary literacy teaching

    Get PDF
    AbstractThis study was performed in order to determine the opinions of 4th Grade Classroom Teaching Department students on elementary literacy teaching. Screening model was used in the study. Data were collected by the questionnaire form developed by Kolaç (2010). Having the answers to open-ended questions reviewed via content analysis method, and having the data from field — assessed, answers from students were thereby collected under different themes. Frequency (f) and percentage (P) values of all those data were assessed. As a result of the research, it was ascertained that, most of the teacher candidates expressed opinions on elementary literacy teaching to be practical, however it was further ascertained they were concerned particularly due to being inexperienced in elementary literacy teaching, and they would like to teach 1st and 3rd grades the most in their first year in teaching. Besides, teacher candidates stated that, specializing in the main field would on one hand be beneficial both in rendering better education to students, and better skills to teacher candidates, but on the other hand this might cause difficulties for teachers to go down to the level of students. Teacher candidates want to become specialized mostly in Maths and Turkish courses

    Attitudes Of Pre-Service Teachers Of Turkish Language Towards Creative Drama Course

    Get PDF
    AbstractThe aim of this study is to determine the attitudes of pre-service teachers of Turkish language towards creative drama course and to make some suggestions in this context. Descriptive method, which is among qualitative research methods, is used in this study. The data was obtained from 3rd grade pre-service teachers of Turkish language from Turkish language teaching department of Kazım Karabekir Faculty of education at Atatürk University. “Attitude scale for creative drama course”, developed by Adıgüzel (2006) is used as data collection instrument. Standard deviation and mean, which are of descriptive statistical methods, are used for data analysis. As the result of the study, the attitudes of pre-service teachers of Turkish language were found to be positive and at an average level

    The Comparison Of Water Distribution Patterns Of Pop-Up Style Sprinklers Used In Landscape Irrigation

    Get PDF
    Bu çalışmada, rekreasyon alanlarında kullanılan dört farklı pop-up tipi (çarpmalı, dişli rotor, mp rotator ve sprey) yağmurlama başlığının üç farklı meme (küçük, ortanca, büyük) ve üç farklı işletme basıncında (düşük, optimum, yüksek) su dağılım desenleri belirlenmiştir. Aynı ölçümler farklı rüzgâr hızı aralıkları için de (0-2,0; 2,1-3,0; 3,1-4,0 ve 4,1-5,0 m/s) her bir başlığın sadece bir memesi kullanılarak optimum işletme basıncı koşulunda yapılmıştır. Tüm ölçümler açık arazi koşullarında tekil başlık deneme yöntemiyle üç tekerrürlü olarak gerçekleştirilmiştir. Elde edilen su dağılım değerleri farklı tertip biçimleri ve aralıkları için işlenerek, Christiansen eş su dağılım katsayısı (CU) ve dağılım yeknesaklık katsayısı (DU) değerleri rüzgârsız ve rüzgârlı koşullarda hesaplanmıştır. Sonuçta, rüzgârsız koşullardaki CU değerleri çarpmalıda %65,1-91,7, dişli rotorda %63,2-91,3, mp rotatorda %66,3-86,5 ve spreyde %33,3-98,6; DU değerleri, yukarıda belirtilen başlıklar için sırasıyla %42,0-82,8, %47,1-86,7, %45,1-81,6, %0-97,3 arasında bulunmuştur. Rüzgârlı koşullarda ise bu değerler önemli düzeyde düşüş göstermiştir. CU ve DU değerleri dikkate alındığında, başlıklar rüzgârsız koşullarda eş su dağılımlarına göre yüksekten düşüğe doğru dişli rotor, çarpmalı, mp rotator, sprey, rüzgârlı koşullarda ise dişli rotor, mp rotator, sprey, çarpmalı biçiminde sıralanmıştır.In this study, water distribution of 4 different sprinkler heads (impact, gear drive, mp rotator, spray), used in landscape areas were determined for three different nozzles (small, medium, large) and for three different pressures (minimum, optimum, maximum). All measurements were performed with according to single head test method with three replicates in open field conditions. The Christiansen’s uniformity coefficient (CU) and distribution uniformity coefficient (DU) values are calculated for different sprinkler designs in the windless conditions. As a result, the CU values were found as 65,1-91,7% for impact, 63,2-91,3% for gear drive, 66,3-86,5% for mp rotator and 33,3-98,6% for spray; DU values were found as 42,0-82,8%, 47,1-86,7%, 45,1-81,6% and 0-97,3% for the above mentioned heads, respectively

    Naluri kemasyarakatan mengangkat keunggulan kepengarangan Muhammad Hj Salleh terhadap pembangunan minda bangsa Melayu

    Get PDF
    Kajian ini bertujuan mengkaji sumbangan dan kepengarangan Sasterawan Negara Muhammad Hj Salleh sebagai seorang penyair yang mengangkat martabat jati diri Melayu. Muhammad Hj Salleh memberi sumbangan yang besar terhadap pembangunan minda masyarakat Melayu menerusi puisi-puisinya. Kajian berbentuk kepustakaan dan kualitatif menggunakan Model Proses Kreatif Teksnaluri yang menggabungkan Teori Teksdealisme dan Teori Tipa Induk (Carl Gustav Jung) sebagai landasan analisis. Data dianalisis secara deskriptif berdasarkan puisi-puisi terpilih Muhammad Haji Salleh yang mempersembahkan dimensi pemikiran yang mencerminkan kesedarannya terhadap pembangunan minda bangsa Melayu. Kreativiti Muhammad Haji Salleh menghasilkan puisi-puisi berpaksikan sosial memperlihatkan sumbangan Muhammad Haji Salleh sebagai pengarang intelektual Melayu yang berjaya membina hubungan antara pengarang, teks dan pembaca. Rupa sosialisasi Melayu diungkapkan Muhammad Haji Salleh secara halus hingga mencapai tahap keunggulan dalam kepenyairan dan kepengarangannya. Kajian mendapati sumbangan Muhammad Haji Salleh terhadap pembangunan minda dan peradaban Melayu merentasi benua menerusi puisi-puisinya.&nbsp

    PENGARUH BUKAAN SUDU PENGARAH TERHADAP TINGKAT KAVITASI DI SISI MASUK PIPA ISAP TURBIN FRANCIS VERTIKAL

    Get PDF
    Kavitasi yaitu proses terbentuknya gelembung-gelembung air pada turbin karena tekanan air pada turbin turun menjadi tekanan uap jenuh yang menyebabkan getaran, pengikisan, dan penurunan efisiensi. Fenomena kavitasi tersebut dapat diprediksi dan dihindari dengan menghitung besar tingkat kavitasi turbin yang berasal dari hasil perbandingan nilai angka Thoma aktual dan kritis. Tingkat kavitasi yang diteliti yaitu pada Sisi Masuk Pipa Isap (Draft Tube) di Turbin Francis Vertikal Unit 3 PLTA Siguragura P.T. Inalum (Persero). Tingkat kavitasi sebagai variabel terikat diteliti pengaruhnya dengan bukaan sudu pengarah (Guide Vane Opening/GVO) sebagai variabel bebas pada penelitian ini. Besar GVO yang dipakai dalam penelitian ini ada sembilan variasi yaitu sebesar 19,5 mm; 78 mm; 102 mm; 129,5 mm; 136 mm; 143 mm; 150 mm; 160,5 mm; dan 195 mm. Berdasarkan penelitian ini diperoleh nilai tingkat kavitasi pada setiap GVO. Tingkat kavitasi diperoleh melalui 2 metode yaitu metode perhitungan dan simulasi. Berdasarkan metode perhitungan diperoleh tingkat kavitasi terbesar pada penelitian ini yaitu sebesar 0,9743 pada GVO sebesar 195 mm, tingkat kavitasi terkecil yaitu sebesar 0,8099 pada GVO sebesar 102 mm; sedangkan pada metode simulasi diperoleh tingkat kavitasi terbesar yaitu sebesar 0,9734 pada GVO 195 mm dan tingkat kavitasi terkecilnya yaitu sebesar 0,8090 pada GVO 102 mm. Sisi masuk pipa isap tersebut mengalami kavitasi apabila tingkat kavitasinya melebihi nilai 1 atau nilai angka Thoma aktual lebih besar dari nilai angka Thoma kritis. Kavitasi tidak terjadi pada sisi masuk pipa isap apabila tingkat kavitasinya kurang dari nilai 1 atau nilai angka Thoma aktual lebih kecil dari nilai angka Thoma kritis. Jadi, besar GVO yang terbaik untuk menghindari kavitasi di Sisi MasukPipa Isap Turbin Francis Vertikal Unit 3 PLTA Siguragura, yaitu sebesar 102 mm karena memiliki tingkat kavitasi terkecil; sedangkan besar GVO yang dihindari dan paling rentan terkena kavitasi yaitu sebesar 195 mm karena memiliki tingkat kavitasi terbesar

    PERKEMBANGAN DAERAH PERMUKIMAN PADA KECAMATAN ILIR TIMUR II KOTA PALEMBANG PADA TAHUN 1991-2013

    Get PDF
    Kota Palembang merupakan daerah yang sebagian besar terbentuk atas lahan rawa yang hampir tergenang air sepanjang tahun. Pada awalnya budaya bermukim masyarakat Palembang dipengaruhi oleh keberadaan sungai, tanah lunak, dan daerah rawa pasang surut membentuk pola dua inti permukiman yang berkembang dari interaksi masyarakat pribumi di bagian utara sungai dan pendatang di bagian selatan sungai. Semakin meningkatnya jumlah penduduk dan semakin intensifnya aktivitas penduduk di suatu tempat berdampak pada makin meningkatnya perubahan penggunaan lahan. Dalam prakteknya, perubahan fungsi lahan ruang terbuka seperti lahan rawa dan tegalan akan berubah menjadi lahan permukiman. Selain membutuhkan lahan, perkembangan permukiman juga membutuhkan sarana prasarana guna memenuhi kebutuhan masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perkembangan permukiman pada Kecamatan Ilir Timur II Kota Palembang pada tahun 1991-2013. Metode penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan metode Deskriptif. Data yang digunakan meliputi data sekunder. Analisis data spasial digunakan untuk menganalisa perkembangan permukiman di Kecamatan Ilir Timur II. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perkembangan permukiman di Kecamatan Ilir Timur II Pada tahun 1991 hingga tahun 2013, pola permukiman di Kecamatan Ilir Timur II menyebar ke segala arah mengisi ruang terbuka untuk dibangun permukiman. Besaran luas permukiman di Kecamatan Ilir Timur II adalah 927,21 Ha pada tahun 1991 dan pada tahun 2013 luas permukiman menjadi 1.311,38 Ha. Berbeda dengan lahan rawa justru mengalami penurunan hingga 81,8% sejak tahun 1991. Saat ini lahan rawa yang tersisa sebesar 20,7 Ha

    Kepercayaan Lama Dalam Budaya Bukan Benda Masyarakat Kimaragang Menerusi Cerita Rakyat Terpilih

    No full text
    Pemaparan kepercayaan lama budaya bukan benda yang menjadi amalan dalam kehidupan masyarakat Suku Kimaragang manjadi inti pati makalah ini. Oleh hal yang demikian, makalah ini berusaha untuk meneliti aspek budaya bukan benda yang berkaitan dengan amalan dan kepercayaan dalam kehidupan masyarakat tersebut secara etnografi.Penelitian kualitatif berkenaan mengaplikasikan teknik temu bual dan analisisi dokumen. Data-data yang diperolehi juga diperkukuhkan menerusi teknik kepustakaan. Bertunjangkan tafsiran berkaitan budaya bukan benda oleh A.Aziz Deraman, penulis mendeskripsi dan mengsignifikasikan makna, fungsi dan kepentingan kepercayaan dalam masyarakat tradisi Kimaragang.Kepercayaan yang diyakini mampu menjadi pendoman, rujukan dan amalan yang dapat memupuk nilai-nilai positif, menguatkan spiritual dan menentukan taraf sosial seseorang. Kepercayaan lama itu termasuklah kepercayaan kepada ‘lumaag’, alam kayangan, ‘kinoringan’, ‘tatod’ dan makhluk halus. Oleh itu, menyedari kepentingan untuk mengetahui kepercayaan yang hampir dilupakan ini, beberapa usaha perlu diupayakan untuk mengambil beberapa perkara positif daripadanya bagi tujuan mengawal tingkah laku, pemikiran dan menambah pengetahuan khalayak
    corecore