4 research outputs found
Batu Bata Ringan Dengan Filler Paduan Serat Ijuk Aren dan Sekam Padi Terkarbonasi
Selama ini keberadaan ijuk aren dan sekam padi terkarbonasi belum di manfaatkan secara maksimal terutama dalam dunia konstruksi yang bersifat non struktural dalam pembuatan batu bata ringan. Secara teoritis penambahan serat dalam pembuatan batu bata ringan dengan filler serat ijuk aren dan sekam padi terkarbonasi mampu menambah kuat tekan pada pasangan batu bata ringan untuk keperluan non struktural, dimana secara terbatas material serat dapat di gunakan dari bahan-bahan alami. Penelitian ini bertujuan unntuk mengetahui pengaruh komposisi tanah liat dari serat ijuk aren dan sekam padi terkarbonasi terhadap karakteristik batu bataringan (berat jenis, sifat mekanik). Hasil penelitian menunjukkan bahwa komposisi terbaik antara batu bata dan filler serta ijuk aren dan sekam padi terkarbonasi adalah komposisi 4.500/50 ijuk/450 sekam, dengan massa jenis 950 g/cm³, kuat tekan 3,012 MPa. Sedangkan batu bata ringan tanpa filler diperoleh massa jenis 1250 g/cm3 dan morfologi yang berpori. Peningkatan komposisi sekam padi terkarbonasi cenderung meningkatkan kekuatan mekaniknya, hal ini menja- dikan batu bata lebih ringan dan memperbaiki sifat mekaniknya
Bioaktivitas Metabolit Sekunder Batang Kayu Paliasa (Kleinhovia hospital Linn) dengan Uji BST (Brine Shrimp Lethality Test) dan Daya Hambatnya Pada Sel Leukimia P-388
This research aimed to find out the isolates of secondary metabolites in stem wood of paliasa (Kleinhovia hospital Linn) and their bioactivities with brine shrimp test (BST) and growth inhibition of leukemia murine cell P-388. Sample was macerated by methanol solvent and evaporated till concentration. Furthermore, macerate then was extracted by using n-hexane, and methylene chloride solvent. For finding pure compound, fraction component was purified with FCC and recrystallization methods. Determination of compound used analysis of IR spectroscopy. Bioactivity test was determined toward fifty percent lethality concentration (LC50) of brine shrimp (Artemia salina) and growth inhibition (IC50) of leukemia murine cell tumor P-388. The secondary metabolite of compounds (1) have LC50 112,2 µg/ml and IC50 0 µg/ml, compounds (2) LC50 54,74 µg/ml and IC50 56,0 µg/ml, compounds (3) LC50 9,50 µg/ml and IC50 14,2 µg/ml, and compounds (4) LC50 37,99 µg/ml and IC50 76,0 µg/ml and compound. This results showed that all compounds have moderate bioactivity against both test materials. This indicates that the compounds found can be useful as anti-tumor leukemia P-388. Kata kunci: Kleinhovia hospital Linn, secondary metabolite, bioactivities ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui isolat metabolit sekunder pada batang kayu paliasa (Kleinhovia hospital Linn) dan bioaktifitasnya dengan Brine shrimp test (BST) dan daya hambanya terhadap pertumbuhan sel leukemia P-388. Sampel dimaserasi dengan pelarut metanol dan diuapkan sampai terkonsentrasi. Selanjutnya maserat diekstraksi menggunakan pelarut n-heksana dan metilen klorida. Untuk mencari senyawa murni, komponen fraksi dimurnikan dengan FCC dan metode rekristalisasi. Penentuan senyawa menggunakan analisis spektroskopi IR. Uji bioaktivitas ditentukan terhadap konsentrasi letalitas lima puluh persen (LC50) udang air asin (Artemia salina) dan daya hambat pertumbuhan (IC50) tumor sel leukemia tikus P-388. Metabolit sekunder senyawa (1) memiliki LC50 112,2 µg / ml dan IC50 0 µg / ml, senyawa (2) LC50 54,74 µg / ml dan IC50 56,0 µg / ml, senyawa (3) LC50 9, 50 µg / ml dan IC50 14,2 µg / ml, dan senyawa (4) LC50 37,99 µg / ml dan IC50 76,0 µg / ml. Hasil penelitian ini menunjukkan semua senyawa memiliki bioaktivitas yang moderat terhadap kedua bahan uji. Hal ini mengindikasikan bahwa senyawa hasil temuan dapat bermanfaat sebagai anti tumor leukemia P-388. Key words: Kleinhovia hospital Linn, metabolit sekunder, bioaktivita
KAJIAN EFEKTIVITAS KLOROFIL DARI EKSTRAK ALANG-ALANG (Imperatta cilindryca) SEBAGAI DYE SENSITIZER ALAMI PADA SEL SURYA BERBASIS NANOPORI TiO2
Sel surya fotoelektrokimia tersensitisasi pewarna menggunakan ekstrak klorofil dari alang-alang sebagai fotosensitizer telah berhasil difabrikasi. Tiga sel yang difabrikasi memiliki luas 1,5 cm2 direndam dalam pewarna klorofil dengan perbandingan konsentrasi 1:1, 1:5, dan 1:20 masing-masing selama 1 jam. Sedangkan sel lainnya direndam dalam pewarna klorofil pada konsentrasi 1:1 selama 1 jam, 3 jam dan 12 jam. Sel-sel ini diuji dengan penyinaran menggunakan lampu halogen pada intensitas 34 mWatt/cm2. Hasil pengujian sel pada rendaman dalam ekstrak dengan konsentrasi 1:1 memberikan efisiensi 0,00159%, perendaman dalam ekstrak 1:5 memberikan efisiensi 0,001234%, dan 0,00048% untuk perendaman dalam ekstrak 1:20, sedangkan sel yang diuji pada konsentrasi 1:1 dengan memvariasikan waktu perendaman selama 1 jam, 3 jam dan 12 jam menghasilkan efisiensi 0,00115%, 0,0092%, dan 0,0004068%. Kata Kunci: Sel surya, klorofil, alang-alan