1,007 research outputs found

    Integrated Road Safety Approach Towards Safer Road in Indonesia

    Full text link
    Safer road is a global issue in the world. Regarding road conditions, traffic conditions, and accident rate in developing countries, including Indonesia, safer road is crucial. Furthermore, the problem is worse because of a number of reasons i.e. data of road geometric, road pavement surface, road furniture conditions, and traffic accident are not well recorded, difference available recorded data among institutions, and beginning level of intelligent transportation systems implementation. Moreover, to reach safer road, all stakeholders involved (road authorities, industries, experts, road users) should work together. In order to reach integrated road safety approach, the aims of this study are to determine steps to decrease number and severity of traffic accident before, during, and after accident occur, and then to recommend road safety scheme towards safer road in Indonesia. Sustainable and consistent implementation of steps and road safety scheme leads to significant improvement of safer road in Indonesia. Keywords: safer road, accident rate, traffic accident, traffic condition Jalan berkeselamatan merupakan isu global di dunia. Terkait dengan kondisi jalan, kondisi lalu lintas, dan tingkat kecelakaan di negara-negara berkembang, termasuk di Indonesia, jalan yang lebih aman sangat penting. Selain itu permasalahan lebih diperburuk oleh beberapa alasan, yaitu data geometrik jalan, kondisi permukaan perkerasan jalan, kondisi perlengkapan jalan, data kecelakaan lalulintas yang tidak tercatat dengan baik, perbedaan data yang tercatat di institusi-institusi terkait, dan implementasi sistem transportasi cerdas baru pada tahap awal. Untuk mencapai jalan yang berkeselamatan semua pemangku kepentingan yang terlibat (otoritas jalan, industri, ahli, pengguna jalan) harus bekerja sama. Dengan memperhatikan pendekatan keselamatan jalan terpadu, tujuan penelitian ini adalah menentukan langkah-langkah untuk mengurangi jumlah dan tingkat keparahan kecelakaan sebelum, selama, dan setelah kecelakaan terjadi serta merekomendasikan skema keselamatan jalan menuju jalan yang lebih aman di Indonesia. Keberkelanjutan dan penerapan yang konsisten langkah-langkah dan skema keselamatan jalan akan menghasilkan perbaikan yang signifikan akan jalan berkeselamatan di Indonesia. Kata

    Tingkat Pengetahuan Dan Sikap Pengunjung Di Lingkungan Rsup Dr. Kariadi Tentang Kawasan Tanpa Rokok

    Full text link
    Latar Belakang : Merokok merupakan salah satu gaya hidup yang tidak sehat. Setiap kali menghirup asap rokok, baik sengaja atau tidak sengaja, berarti juga menghisap ribuan racun. Oleh sebab itu di rumah sakit, diberlakukan aturan Kawasan Tanpa Rokok, yaitu ruangan atau area yang dinyatakan dilarang untuk melakukan kegiatan produksi, penjualan, iklan, promosi, dan atau penggunaan rokok.Tujuan Penelitian : Menganalisis hubungan antara tingkat pengetahuan dan sikap pada pengunjung di lingkungan RSUP Dr. Kariadi.Metode Penelitian : Desain studi adalah penelitian observasional yang dilakukan dengan pendekatan cross sectional. Penelitian ini dilakukan di RSUP Dr.Kariadi Semarang. Teknik pengambilan sampel adalah simple random sampling dan didapatkan jumlah responden sebanyak 90 orang. Data dikumpulkan menggunakan kuesioner.Hasil Penelitian : Sebanyak 38.9% responden memiliki tingkat pengetahuan baik dan 48.9% cukup. Dari seluruh responden, ada 85.6% responden bersikap patuh, sedangkan 14.4% nya tidak. Analisis hubungan antara keduanya didapatkan nilai signifikan p adalah 0.001Kesimpulan : Kategori tingkat pengetahuan kategori baik dan sikap patuh memiliki prosentase lebih besar dibanding kategori kurang, terdapat hubungan antara tingkat pengetahuan dan sikap mematuhi aturan yang berlaku

    Efektifi Vitas Lokasi dan Waktu Injeksi Insulin terhadap Pengendalian Kadar Gula Darah 2 Jam Setelah Makan pada Penderita Diabetes Melitus

    Full text link
    Background: One of the methods to control blood sugar level within 2 hours after eating in patients with diabetes mellitus is by providing proper insulin injection (proper dose, proper method, proper time and proper location)Objective: To determine the eff ective locationand time of insulin injection on the control of blood sugar level within 2 hours after eating in patients with diabetes mellitus.Method: This is an experimental research with the design of randomized complete block design (RCBD). Patients with IDDM type of Diabetes mellitus in Bantul Regency became the population in this research; meanwhile the samples used were 60 respondents taken by Simple Random Sampling and they were divided into 4 blocks. The respondents were injected by using analogue type insulin with daily dose on four sites (abdominal, deltoid, thighs, gluteus) and time of the provision (0, 10, 20 and 30 minutes before eating). The blood sugar level within two hours after eating was measured by using a glucometer.Result: The result of the analysis of two-way ANOVA and Tukey HSD indicates that there is a diff erence in blood sugar level within two hours after eating in patients with diabetes mellitus to whom insulin injection is performed on abdominal, deltoid, thigh and gluteus location (p= 0.000). There is a diff erence in blood sugar level within two hours after eating in patients with diabetes mellitus to whom insulin injection is performed within 0,10,20 and 30 minutes before eating (p= 0.000). The most eff ective location and time for insulin injection is in the abdomen in 0 minutes before eating.Conclusion: Insulin injection which is performed on abdominal location in 0 minute is eff ective to control blood sugar level within two hours after eatin

    Pendekatan Konseptual dalam Proses Perancangan Interior

    Full text link
    The goal of the process of interior designing is to solve the complex problems related to the respond of human towards space. An appropriate design concept is needed to solve the problems integrally. The success of the design concept depends on the approach of development process. The conceptual approach can be developed by first understanding some points%2C such as: the component of design knowledge%2C the scheme of analytical designing%2C the mapping of the way of thinking of design%2C the methodology of design approach%2C that are all then finalized by the formulation of the design concept. By understanding those points%2C a complex design problem can be simplified into a clear and systematic classification and hence%2C an exact design concept can be processed easily. Finally%2C the precise design concept will be capable of integrating the result of design into a complete unimpaired one

    Pencahayaan pada Interior Rumah Sakit Studi Kasus Ruang Rawat Inap Utama Gedung Lukas Rumah Sakit Panti Rapih YOGYAKARTA

    Full text link
    Lighting is one of the important factors in the designing of room. This paper discusses about lighting in a room and its application in the interior of a hospital. There are two consideration, these are the principle of lighting of space and the factor of quantity and quality of lighting. This is a case study at the Superior Class Care Room of Lukas Building, Panti Rapih Hospital, Yogyakarta

    Sistem Penganggaran Pendidikan Tinggi Dari Old Public Management Menuju New Public Management

    Get PDF
    Budget implementation in government agencies has not been effective even though legislation has mandated that performance-based budgeting should be implemented gradually starting in 2005. Some researches on budgeting found a disregard for the prerequisites for the successful implementation of performance-based budgeting, which includes participation, competence, and the clear documents and budgeting procedures. In Indonesia, the reform of budgeting begins with the issuance of Act No. 17 of 2003 on State Finance and Act No. 25 of 2004 on National Development Planning System, which is a product of legislation that became a milestone of reform in national planning and budgeting. In universities in Indonesia budget management system changes begins to be applied especially after the implementation of autonomy in the management of higher education institutions, namely since the issuance of Government Regulation on Higher Education as State-Owned Legal Entity (BHMN), Public Service Agency (BLU), even the latter leads to the State University-Owned Legal Entity(PTN-BH). The change of financial management is not without reason, but is intended to more financial management of performance-oriented, transparent and accountable, the estuary of the increasing good governance. Pelaksanaan anggaran di instansi pemerintah selama ini belum efektif, padahal undang-undang telah mengamanatkan bahwa pelaksanaan penganggaran berbasis kinerja hendaknya dapat dilaksanakan secara bertahap mulai tahun 2005. Beberapa hasil penelitian tentang penganggaran menunjukan adanya pengabaian terhadap prasayarat keberhasilan pelaksanaan penganggaran berbasis kinerja, yang antara lain ditentukan oleh faktor-faktor pendukung seperti partisipasi, kompetensi, dan adanya kelengkapan dokumen dan prosedur penganggaran secara jelas. Di Indonesia, reformasi bidang penganggaran diawali dengan terbitnya Undang-undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara Undangundang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional merupakan produk undang-undang yang menjadi tonggak sejarah reformasi di bidang perencanaan dan penganggaran nasional. Di lingkungan perguruan tinggi Indonesia Perubahan sistem manajemen anggaran mulai diterapkan terutama setelah dilaksanakannya otonomi dalam pengelolaan lembaga pendidikan tinggi, yaitu sejak diterbitkannya Peraturan Pemerintah tentang Perguruan Tinggi sebagai BHMN, BLU, bahkan yang terakhir ini mengarah pada PTN-BH. Perubahan arah pengelolaan keuangan tersebut tidak tanpa alasan, namun dimaksudkan agar pengeloaan keuangan lebih berorientasi pada kinerja, transparan dan akuntabel, yang muaranya tentu pada meningkatnya good governance
    • …
    corecore