1,078 research outputs found

    Gambaran Kinerja Pegawai Puskesmas Wangi-wangi Kabupaten Wakatobi Tahun 2016

    Full text link
    Rendahnya kinerja akan membangun citra bentuk pada puskesmas, dimana pasien yang merasa tidakpuas akan menceritakan kepada rekan-rekannya. Begitu juga sebaliknya semakin tinggi kinerja pelayanan yangdiberikan akan menjadi nilai plus bagi puskesmas, dalam ini pasien akan merasa puas terhadap pelayanan yangdiberikan oleh puskesmas. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran kemampuan, gambaransikap, gambaran penampilan, gambaran perhatian, gambaran tindakan dan gambaran tanggung jawab dalamKinerja Pegawai Puskesmas Wangi-Wangi Kabupaten Wakatobi. Metode penelitian ini adalah penelitian kualitatifdengan pendekatan fenomenologis melalui wawancara mendalam dengan informan. Informan dalam penelitianini terdiri dari 1 orang informan kunci dan 3 orang informan biasa yang terlibat langsung pada kinerja pegawaiPuskesmas Wangi-Wangi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kemampuan pegawai puskesmas wangi -wangisesuai dengan profesi masing-masing. Sikap pegawai puskesmas wangi-wangi mulai sopan dalam hal menyapapasien dan belum sopan dalam hal merawat pasien. Penampilan pegawai puskesmas wangi -wangi belum seragamdalam berpakaian di sebabkan karena kurangnya penegakan aturan mengenai penampilan yang rapih. Perhatianpegawai puskesmas cukup mendengarkan keluhan pasien/pengunjung. Tindakan pegawai puskesmas wangiwangi,tidak semua pegawai puskesmas menanggapi keluhan pasien/pengunjung. Tanggung Jawab pegawaipuskesmas wangi-wangi, cukup bertanngung jawab dengan tugas yang diberikan dan menjaga Citra Pus kesmaswangi-wangi. Saran penelitian ini adalah Pihak puskesmas harus lebih meningkatkan pelayanan dan kualitaspegawai yang harus direalisasikan dalam berbagai berntuk pelatihan atau kegiatan sejenis, terutama menanggapipasien/pengunjung, Sebaiknya ada ketentuan dalam SPO (Standar Prosedur Operasional) tentang pelayanan yangbaik terhadap pasien/pengunjung dalam berkomunikasi, bertutur kata, bersikap, ekspresi wajah serta intonasisuara yang diberikan pada saat melayani pasien/pengunjung, Perlu penambahan tenaga kesehatan terutamaperawat sehingga dapat memberikan pelayanan kesehatan secara maksimal di puskesmas wangi -wangi

    Hubungan Persepsi Mutu Pelayanan dengan Tingkat Kepuasan Pasien Puskesmas Perumnas di Kota Kendari Tahun 2016

    Full text link
    Berkembangnya jenis pelayanan kesehatan terutama di puskesmas membuat mutu pelayanan kesehatan di puskesmas mudah terabaikan.Penelitian ini bertujuan untuk melihat korelasiantara persepsi mutu pelayanan administrasi, dokter, perawat, obat dan kelengkapan sarana dengantingkat kepuasan pasien puskesmas Perumnas. Penelitian ini adalah penelitian observasional analitikdengan metode survey dan pendekatan crossectional. Penelitian dilaksanakan pada bulan maret2016 di puskesmas Perumnas. Populasi dalam penelitian ini adalah 14.553 orang dengan besarsampel 100 orang. Analisis data menggunakan dispersi data, uji korelasi spearman dan analisis faktordengan metode varimax. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat korelasi yang bermaknaantara persepsi mutu pelayanan administrasi, dokter, perawat, obat dan kelengkapan sarana dengantingkat kepuasan pasien (p0,9,transformation matrix 0,771> 0,5) dan faktor kedua yaitu persepsi mutu pelayanan obat dankelengkapan sarana (rotated component matriks> 0,8, transformation matrix 0,637> 0,5),dimanafaktor pertama dapat menjelaskan faktor sebesar 95%. Terdapat korelasi yang positif antara keduafaktor dengan kepuasan pasien dengan kekuatan korelasi yang kuat (>0,5), dimana faktor pertama(persepsi pelayanan dokter dan perawat) memiliki kekuatan korelasi yang paling besar (0,70).Disarankan terutama bagi puskesmas untuk membenahi pelayanan yang diberikan kepada pasienterutama pelayanan dokter dan perawat

    Pola Spasial Kejadian Tb Paru Bta Positif di Wilayah Kerja Puskesmas Puuwatu Tahun 2013-2015

    Full text link
    Tuberculosis atau TB merupakan penyakit infeksi yang disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosisyang pada umumnya mempengaruhi paru-paru. Data World Health Organization (WHO) pada tahun 2014menunjukkan TB membunuh 1,5 juta orang di dunia. Pada tahun 2015, Indonesia setiap tahunnya untuk kasustuberkulosis paru bertambah seperempat juta kasus baru dan sekitar 140.000 kematian terjadi setiaptahunnya. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pola spasial kejadian TB paru BTA positif di wilayah kerjaPuskesmas Puuwatu tahun 2013-2015 berdasarkan tingkat kepadatan penduduk, persentase keluarga miskin,cakupan rumah sehat, cakupan imunisasi BCG, dan wilayah kumuh. Penelitian ini merupakan penelitianepidemiologi deskriptif dengan pendekatan cross sectional deskriftif. Populasi penelitian ini yaitu seluruhkelurahan di wilayah kerja Puskesmas Puuwatu tahun 2013-2015 sebanyak 95 penderita. Hasil dari penelitianini dengan menunjukkan bahwa pola spasial sebaran kejadian TB paru BTA positif cenderung terjadi pola padatingkat kepadatan penduduk yang sangat padat, persentase keluarga miskin yang tinggi, cakupan rumah sehatyang tinggi, cakupan imunisasi BCG yang tinggi, dan wilayah yang tidak kumuh di wilayah kerja PuskesmasPuuwatu tahun 2013-2015

    Effectiveness of helmets in preventing severe injuries in a setting with poorly enforced quality standards

    Get PDF
    Helmets save lives, yet many countries do not have laws about their quality assessment or how they should be worn. We assessed the effectiveness of helmet use in preventing injuries in such a setting. The data were extracted from a large road traffic injury surveillance study in Karachi, Pakistan. We assessed the association of wearing helmets with several injury outcomes including deaths, injury severity (via New Injury Severity Score, NISS ≥ 9) and moderate or severe injury (via Abbreviated Injury Score, AIS ≥ 2) to head, face, or other regions of the body. The data about helmet use was available for about 109,210 riders injured between January 2007 and December 2013. Only 6% of riders wore helmets, whereas this proportion was less than one percent in pillion riders and women. The rates were also lower among those aged 18 years or younger (1%) and those aged 18 to 25 years (4%). About 2% of riders died; 34% had an injury to the head region, 30% to face, 1% to chest, 5% to abdominal, 46% to extremities, and 61% to external body regions. Likelihood of dying was low among helmet users (adjusted odds ratio [aOR] = 0.37, 95% confidence interval [CI] = 0.28 to 0.50). Helmets reduced the likelihood of moderate to severe injuries to the head (aOR = 0.68, 95% CI = 0.58 to 0.80) but not to the face region (aOR = 1.37, 95%CI = 1.17 to 1.62). Helmet users also had severer injuries in other body regions except for chest injuries. Helmets prevented deaths and severe head injuries but had limited effectiveness in preventing facial injuries in this setting with poor helmet use standards. More work is needed to understand the helmet wearing and rider behaviours in helmet users in this setting

    Pengaruh Pemberian Air Rebusan Seledri (Apium Graveolens) terhadap Penurunan Tekanan Darah Sistolik dan Diastolik Penderita Hipertensi di Wilayah Kerja Puskesmas Puuwatu Kota Kendari Tahun 2016

    Full text link
    Hipertensi sering disebut sebagai silent killer karena sifatnya asimtomatik. Masalah penelitian ini adalah masihtingginya angka penderita hipertensi di wilayah kerja Puskesmas Puuwatu Kota Kendari, oleh karena itudiperlukan tindakan selain farmakologi juga non farmakologis salah satunya adalah pember ian Air rebusanseledri agar dapat menekan peningkatan tekanan darah. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui pengaruhAir rebusan seledri terhadap penurunan tekanan darah sistolik dan diastolik pada penderita Hipertensi diWilayah Kerja Puskesmas Puuwatu Kota Kendari. Metode yang digunakan dengan pendekatan TrueExperiment dengan rancangan Pretest-Posttest With Control Group Design. Sampel dari penelitian iniberjumlah 44 orang yang terdiri dari dua kelompok yakni kelompok perlakuan dan kelompok kontr ol, dengantekhnik Purposive sampling. Hasil penelitian ini menunjukkan ada perbedaan nilai tekanan darah sistolik dandiastolik sebelum, pada hari pertama dan hari kedua setelah pemberian Air Rebusan Seledri dengan nilaisignifikansi p<0,05. Sehingga dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh yang signifikan Pemberian Air RebusanSeledri terhadap penurunan Tekanan darah Sistolik dan Diastolik Penderita Hipertensi. Hasil uji statistik untukmengetahuii perbedaan tekanan darah sistolik dan diastolik penderita hipertensi kelompok perlakuan dankelompok kontrol pada hari pertama dan hari kedua setelah pemberian Air rebusan seledri sebelum dansesudah mengendalikan kovariat didapatkan nilai signifikansi p<0,05 sehingga disimpulkan bahwa adaperbedaan yang bermakna tekanan darah sistolik dan diastolik pada kelompok perlakuan dan kelompokKontrol, sebelum maupun sesudah mengendalikan Kovariat

    Studi Kualitatif Pelaksanaan Jaminan Kesehatan Nasional oleh Bpjs Kesehatan di Kecamatan Tinanggea Kabupaten Konawe Selatan

    Full text link
    Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) merupakan pola pembiayaan pra-upaya, artinyapembiayaan kesehatan yang dikeluarkan sebelum atau tidak dalam kondisi sakit. Tujuan penelitianini adalah untuk mengetahui gambaran Pelaksanaan Sosialisasi, gambaran Kepesertaan, KesiapanFasilitas Kesehatan, dan Sistem rujukan dalam Pelaksanaan Program JKN di Kecamatan Tinanggea.Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomenologis melaluiwawancara mendalam dengan informan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelaksanaansosialisasi tentang program JKN yang di jalankan oleh pihak BPJS dalam hal ini Kantor LayananOperasional Kabupaten, Dinas kesehatan, dan puskesmas di Kecamatan Tinanggea KabupatenKonawe Selatan baik itu dengan menggunakan media cetak maupun media elektronik sudahberjalan dengan baik, akan tetapi belum merata sepenuhnya ke masyarakat karena masih adamasyarakat yang tidak mengetahui tentang program JKN. Kepesertaan BPJS saat ini mencapai 40%dari jumlah penduduk. Masyarakat yang belum mendaftarkan diri sebagai peserta BPJS di sebabkankarena kurangnya sosialisasi tentang JKN dan kendala dari segi kesanggupan untuk membayar iuranper-bulannya. Kesiapan Fasilitas kesehatan masih kurang siap menghadapi era JKN dimana fasilitayang tersedia yakni 1 unit puskesmas dan tidak semua terdapat poskesdes di setiap desa. ditinjaudari segi sumber daya manusia, Puskesmas Tinanggea masih kekurangan dokter karena idealnyasetiap puskesmas memiliki dua orang dokter. Sistem rujukan yang dijalankan oleh Pihak puskesmamengacu pada sistem rujukan dari BPJS kesehatan yang tercantum pada UU. Namun, Kendala yangsering terjadi dalam proses rujukan yaitu masih banyaknya masyarakat yang tidak patuh terhadapsistem rujukan, dan bahkan seringkali ditemukan pasien yang meminta untuk dirujuk meski pihakpuskesmas masih mampu untuk menangani pasien tersebut

    Hubungan Faktor Perilaku Ibu Balita dengan Kunjungan ke Posyandu di Wilayah Kerja Puskesmas Mokoau Tahun 2015

    Full text link
    Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) adalah salah satu jenis pelayanan kesehatanuntuk Balita yang tingkat kunjungan untuk wilayah kerja Puskesmas Mokoau tergolongrendah. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui hubungan faktor perilaku ibubalita dengan kunjungan ke posyandu di wilayah kerja Puskesmas Mokoau tahun 2015.Jenis penelitian adalah survey analitik dengan rancangan cross sectional study. Sampelpada penelitian ini yang terdaftar di buku register dan berkunjung di posyandu diwilayah kerja puskesmas Mokoau sebanyak 392 responden. Teknik pengambilan sampelmenggunakan proportionate stratified random sampling. Variabel dalam penelitian iniadalah pengetahuan, sikap, sarana dan prasarana, dukungan keluarga dan bimbinganpetugas kesehatan. Data dianalisis menggunakan uji chi-Square. Hasil penelitianmenunjukkan terdapat hubungan pengetahuan ibu Balita dengan kunjungan keposyandu di Wilayah Kerja Puskesmas Mokoau (ρValue=0,000), terdapat hubungan sikapibu Balita dengan kunjungan ke posyandu di Wilayah Kerja Puskesmas Mokoau(ρValue=0,000), tidak terdapat hubungan antara sarana dan prasarana dengan kunjunganke posyandu di Wilayah Kerja Puskesmas Mokoau (ρValue=0,073), tidak terdapathubungan yang bermakna antara dukungan keluarga dengan kunjungan ke posyandu diWilayah Kerja Puskesmas Mokoau (ρValue=0,311), dan terdapat hubungan yang bermaknaantara bimbingan petugas kesehatan dengan kunjungan ke posyandu di Wilayah KerjaPuskesmas Mokoau tahun 2015 (ρValue=0,004)
    corecore