Apikasi Pemandu Museum Gunungapi Merapi (Mgm) Dengan Konsep Layanan Berbasis Lokasi Dalam Ruangan Menggunakan Qr Code

Museum Gunungapi Merapi (MGM) merupakan wahana wisata yang dirancang sebagai wahana edukasi konservasi yang berkelanjutan serta pengembangan ilmu kebencanaan gunung api, gempa bumi, dan bencana alam lainnya. Terbatasnya media informasi yang terdapat di Museum Gunungapi Merapi menyebabkan pengunjung mengalami kesulitan dalam memahami informasi dan ditambah lagi perlu adanya tour guide untuk mendapatkan informasi lebih tentunya dengan berbagai keterbatasan, sehingga perlu dikembangkan aplikasi yang dapat membantu pengunjung untuk memudahkan akses informasi di lingkungan Museum Gunungapi Merapi. Penelitian ini menggunakan model proses pengembangan sistem Waterfall diawali dengan tahap analisis definisi persyaratan yaitu analisis kebutuhan. Dilanjutkan dengan tahap perancangan sistem dan perangkat lunak yaitu perancangan proses dan perancangan interface. Kemudian Implementasi sistem menggunakan ADT dan CodeIgniter. Pengujian yang dilakukan pada aplikasi menggunakan metode black box test, dan pengujian kecepatan pemindaian QR Code. Hasil dari penelitian yang dilakukan menghasilkan sebuah aplikasi MGM Apps (frontend) yang digunakan pengunjung untuk mengakses informasi dengan melakukan pemindaian QR Code dan Web Administrator MGM (backend) digunakan oleh pengelola museum untuk mengelola informasi. Hasil pengujian yang dilakukan menunjukan bahwa aplikasi layak dan dapat digunakan

Pemahaman Diri Mengenai Defense Mechanism melalui Bahasa Ungkap Metafor

Defense mechanism (mekanisme pertahanan) merupakan mekanisme yang dihasilkan alam bawah sadar yang digunakan untuk mengantisipasiancaman atau masalah pada psikis manusia. Pada skala penggunaan yang tidak normal, mekanisme tersebut dapat menimbulkan efek yang negatif.Pada kasus penulis, penggunaan mekanisme pertahanan diri ini secara tidak sadar melampaui batas sehingga menimbulkan efek yang negatif. Penulismerasa timbulnya batas mengenai pemahaman penulis tentang diri sendiri. Metode yang diambil untuk merepresentasikan permasalahan pada karyaini adalah menggunakan wujud instalatif dengan menampilkan objek bunga kering dengan teknik drawing dan teks pada medium keramik yangdisimpan di atas meja kaca yang ringkih. Konfigurasi visual karya disusun untuk dapat mengerucutkan pembacaan masalah yang ingin disampaikanpenulis yang disajikan dengan cara metafor. Melalui karya ini, penulis mencoba menghadapi permasalahan dengan cara memperlihatkan kelemahanpenulis kepada apresiator. pada prosesnya, penulis akhirnya mendapati cara berdamai dengan dirinya sendiri adalah dengan memperlihatkankelemahan penulis melalui proses berkarya yang penulis lewati dalam proses pengerjaan Tugas Akhir ini

Tubuh-tubuh Intimidasi

Tindakan intimidasi atau penggertakan kerap kali diasosiasikan dengan istilah bahasa asingnya, yaitu bullying. Bully sendiri memiliki arti sebagai “seseorang yang menggunakan kekuatan dan pengaruhnya untuk menggertak, mengintimidasi, atau menyakiti orang lain”.Tindakan pengintimidasian terjadi di mana-di mana dan ada dalam banyak bentuk, di mana pelakunya cenderung berkelompok dalam melakukan tindakannya, untuk mengintimidasi satu orang korban. Praktek intimidasi pun terjadi pada diri penulis selama bertahun-tahun, dan meninggalkan trauma bagi penulis. Penulis pun mencoba untuk memvisualisasikan perasaan tersebut dalam bentuk karya, untuk memberikan kesadaran bagi para apresiator akan dampak tindakan intimidasi yang terjadi di masyarakat.Penulis ingin menyampaikan efek negatif dari tindakan intimidasi yang telah penulis alami sebagai korban ke dalam sebuah karya seni instalasi yang dibuat dari cetakan tubuh-tubuh kertas penulis. Karya ini merupakan sebuah proses yang berfungsi sebagai sarana katarsis penulis sendiri sekaligus menjadi penyadaran sosial akan efek negatif tindakan intimidasi kepada para apresiator

Reproduksi Mekanis pada Karya Seni dan Kaitannya dengan Peran Seniman sebagai Produsen

Reproduksi mekanis pada karya seni adalah salah satu hal dasar yang penulis pelajari di studio seni grafis. Latar belakang penulis sebagai pegrafis menumbuhkan ketertarikan untuk menggali berbagai potensi estetik yang ada pada proses reproduksi mekanis sebagai cara untuk memperbanyak jumlah karya seni orisinal. Penulis menemukan kemiripan proses reproduksi mekanis cetak grafis dengan proses kerja sebuah pabrik industri. Peran seniman bagi penulis menjadi mirip dengan peran seorang pekerja manual, yaitu sama-sama sebagai produsen. Hal ini menjadi pondasi atas rasa solidaritas yang dimiliki penulis terhadap kaum pekerja. Penulis ingin menyampaikan melalui karya Tugas Akhir ini sebuah manifestasi atas ideologi yang dimiliki penulis, dengan inspirasi estetik dari bentuk bentuk yang ada pada lingkungan.pekerja di sekitar penulis, serta memanfaatkan potensi multiplikatif yang ada pada proses reproduksi mekanis

Treatment with captopril abrogates the altered expression of alpha1 macroglobulin and alpha1 antiproteinase in sera of spontaneously hypertensive rats

<p>Abstract</p> <p>Background</p> <p>Proteins that are associated with hypertension may be identified by comparing the 2-dimensional gel electrophoresis (2-DE) profiles of the sera of spontaneously hypertensive rats (SHR) with those generated from normotensive Spraque-Dawley rats (SDR).</p> <p>Results</p> <p>Five proteins of high abundance were found to be significantly altered when the 2-DE serum profiles of the SHR were compared to those that were similarly generated from the SDR. Analysis by mass spectrometry and database search identified the proteins as retinol binding protein 4, complement C3, albumin (19.9 kDa fragment), alpha1 macroglobulin and alpha1 antiproteinase, which are all known to be associated with hypertension. The altered expression of the two latter proteins was found to be abrogated when similar analysis was performed on sera of the SHR that were treated with captopril.</p> <p>Conclusion</p> <p>Our data suggests that serum alpha1 macroglobulin and alpha1 antiproteinase are potentially useful complementary biomolecular indicators for monitoring of hypertension.</p

Design and development of the Macpherson Proton Preve Magneto rheological damper with PID controller

Since the creation of the first petrol-fuelled vehicle by Karl Benz in the late nineteenth century, car industry has grown considerably to meet the industrial demands. Luxurious looks and agreeable rides are the primary needs of drivers. The Magneto-rheological damper balanced their damping trademark progressively by applying the damping coefficient depending on the control system. In this research, the control calculations are assessed by utilizing the MR damper. The capacity and reliably of the target force for the damper speed is investigated from control algorithm. This is imperative to defeat the damper limitation. In this study, the simulation results of the semi-dynamic MR damper with the PID controller shows better performance in sprung mass acceleration, unsprung mass acceleration and suspension dislodging with permitting over the top tyre acceleration. The altered model of the MR damper is specially designed for Proton Preve specifications and semi-active PID control. The procedure for the advancement incorporates the numerical model to graphically recreate and break down the dynamic framework by utilizing Matlab

A method of identifying critical road segment: a case study of peninsular Malaysia road network

The resiliency of transportation infrastructures has been a major concern for the continuity of road services. In order to assess these issues, road network analysis is crucial to investigate the functioning of the existing road network and pinpoint each critical road segment. This enables early preparation for road operators and planners to focus on the road segment user most dependent on of which will be impacted most in case of disruption. This paper aims to introduce a method integrating different network analyses using a combination of three measures namely road segment length, betweenness centrality, and road density to identify critical road segments. The result shows the relationship between the different modes proposed with respect to the topological data implemented and concluded as the critical value of each road segment. This paper also includes the application of the methodology in a national scale region of Peninsular Malaysia road network

Carbon footprint of construction using industrialised building system

Industrialised Building System (IBS) is more sustainable to the environment as compared to the conventional construction methods. However, the construction industry in Malaysia has low acceptance towards IBS due to the resistance to change and also lack of awareness towards sustainability development. Therefore, it is important to study the amount carbon footprint produced by IBS during its manufacturing and construction stage, and also the amount of carbon footprint produced by one meter square of gross floor area of IBS construction using Life Cycle Assessment (LCA) to ease future research through the comparison of the carbon footprint of IBS with the conventional building system. As a result, a case study on a residential type of construction in the vicinity of Johor Bahru, Malaysia was carried out to obtain the necessary data and result. From the data analysis, the amount of greenhouse gases (GHG) for a residential type IBS construction based on the raw materials and resources involved to manufacture and construct IBS components is 0.127 tonnes fossil CO2Eq per meter square. Raw material that contributed to the most amount of carbon footprint is Ordinary Portland Cement (OPC), followed by steel bars, autoclaved aerated blocks and diesel. The LCA data acquired will be very useful in implementing IBS in the residential type construction. As a result, the awareness towards sustainable construction using IBS can be improved