25 research outputs found

    Penyerapan Pb oleh Nano Komposit Oksida Besi Bentonit

    Full text link
    PENYERAPAN Pb OLEH NANO KOMPOSIT OKSIDA BESI BENTONIT. Telah dilakukan penelitian penyerapan Pb oleh nano komposit oksida besi bentonit. Bahan penyerap seperti resin penukar ion atau zeolit telah lazim digunakan untuk pemurnian air, demikian pula bentonit. Namun bentonit ini mempunyai ukuran yang sangat kecil dan bersifat suspensi stabil di dalam air sehingga sulit dikumpulkan kembali setelah proses penyerapan. Berdasarkan alasan tersebut bentonit dikompositkan dengan nano partikel oksida besi, untuk mempermudah proses pemisahan kembali bahan penyerap tersebut dari filtratnya menggunakan teknik pemisahan magnetik sederhana. Nano komposit oksida besi bentonit pada percobaan ini diaplikasikan untuk penyerapan Pb dalam media air. Penelitian dilakukan untuk mendapatkan komposisi komposit yang optimal untuk penyerapan Pb. Penentuan konsentrasi Pb2+ dalam filtrat dianalisis dengan alat polarografi. Dari analisis data menggunakan pendekatan Persamaan Langmuir diperoleh daya serap maksimum yang dapat dicapai adalah sebesar 176,34 mg Pb2+/gram oleh nano komposit yang dibuat dengan perbandingan Na-bentonit : oksida besi = 3 : 2

    Synthesis of Magnetic Nanocomposite with Natural Base Material for Thorium Adsorbent

    Full text link
    Synthesis of magnetic nanocomposite adsorbent from iron oxide with montmorillonite and bentonite minerals has been done. The aim of this research is to improve quality of adsorbent. The composite have been made by mixing Fe3+/Fe2+ salt solution within clay suspension. Iron cations will transform to iron oxides within composite after precipitation and heating process. The result of x-ray diffraction of composite showed that the iron oxide is of Fe3O4/γ-Fe2O3 phase. The magnetic properties measured with Vibrating Sample Magnetometer (VSM) showed that the composite have superparamagnetic properties. The composite is attracted to permanent magnetic field, after adsorbing a contaminant in water. Adsorbtion efficiency of these magnetic nanocomposite adsorbent is 80%-84% for thorium

    Adsorption Ofnickel II From Aqueous Solution Onto Nanocomposite Iron Oxide-activated Carbon

    Full text link
    Absorption of Ni metal has been carried out by a nanocomposite iron oxide-activated carbon with batch system. Research was conducted in order to improve the efficiency of absorption of Ni metal, that is by making composites Fe3O4 with activated carbon. Activated carbon was chosen because the active carbon has pores that are verymuch. Hence has the surface area is large, and it is easy to obtain. The parameters studied were the effectiveness of nanocomposite adsorption of Ni, with respect to the comparison between the oxides of iron with active carbon in the nanocomposite and the amount of adsorbent Ni in solution. Experiments were conducted with 90 minutes contact time at pH optimum absorption of 6.0 and concentration of Ni+2 in the feed solution of 100 mg/L. The experimental results showed that the optimum condition is achieved on iron oxide weight ratio of active carbon 1:2 with 150 mg adsorbent weight, Ni is absorbed at 78%. In other word, the Fe3O4- activated carbon composite increased the absorption capasity of Fe3O4 to the metals Ni from 18.50 mg / g to 50.76 mg / g

    Sintesis Dan Karakterisasi Nano Zero Valent Iron (NZVI) Dengan Metode Presipitasi

    Full text link
    Teknologi NZVI (Nano Zero Valent Iron) menjadi pilihan yang tepat untuk rehabilitasi lingkungan dan remediasi situs yang terkontaminasi, karena dengan NZVI logam berat seperti Pb, As, Cr, Cd, Cu, dan senyawa organik dapat dengan mudah dipisahkan dari dalam air. Selain itu, bahan baku untuk pembuatan NZVI berupa zat besi relatif murah,tidak beracun, dan ramah lingkungan. Untuk mempelajari teknologi NZVI telah dilakukan sintesis dan karakterisasi NZVI dengan metode presipitasi menggunakan prekusor FeSO4.7H2O dan reduktor natrium borohidrat (NaBH4). Tujuan percobaan ini adalah membuat NZVI yang stabil, mempunyai ukuran kecil (dibawah 100 nm), dan tidak menggumpal. Untuk mencapai tujuan tersebut, pada proses sintesis NZVI ditambahkan surfaktan CTAB sebagai pelapis NZVI yang dihasilkan. Penambahan surfaktan yang tepat akan memberikan hasil optimal. Pada percobaan ini hasil optimal dicapai pada penambahan CTAB 1,4 g per 4,1703 g Fe2SO4.7H2O dan ukuran partikel NZVI yang dihasilkan berkisar 8 nm

    Preparation of Magnetic-ZnO Nanocomposite by High Energy Milling Method for Methyl Orange Degradation

    Full text link
    A magnetic Fe3O4/ZnO nanocomposite (NCs) was prepared by a high energy milling (HEM) method. In the present study, the ZnO catalyst was prepared through two ways. The ZnO was synthesized by coprecipitation method (ZnO (S)), and ZnO directly used a commercial product (ZnO (Ald)). The prepared NCs were characterized using X-ray diffraction (XRD), vibrating sample magnetometer (VSM), Fourier transform infrared (FTIR), transmission electron microscope (TEM), and UV-Vis spectrophotometer. The XRD refinement indicates that Fe3O4 nanoparticle (NP) is a single phase and well indexed to cubic spinal structured magnetite. The Fe3O4/ZnO (S) and Fe3O4/ZnO (Ald) NCs are consisted of Fe3O4 and ZnO phases. The VSM result show that Fe3O4 NP, Fe3O4/ZnO (S), and Fe3O4/ZnO (Ald) NCs possess super-paramagnetic properties with saturation magnetization (Ms) is 102 emu.g-1, 28 emu.g-1 and 26 emu. g-1, respectively. The TEM observation shows that the average diameter of Fe3O4 is approximately 15 nm, while the thickness both of ZnO shell is ranging 20 nm - 50 nm. The average diameter of TiO2 P25 particle as catalyst was observed about 20 nm. The photocatalytic activity of catalysts were evaluated based on the degradation of methyl orange (MO) dye solution. The result shows that at pH = 7, the Fe3O4/ZnO (Ald) NC can degrade the pollutant in MO dye solution to 99 %, where as at pH = 3, the catalyst TiO2 P25 degrade only 96%

    Magnetic Adsorbent of Active Carbon-fe3o4 Nanocomposite for Thorium Adsorption

    Full text link
    This research has been done in order to prepare a magnetic adsorbent that will be used to absorb thorium in waste water. The magnetic adsorben was prepared by mixing active carbon with salt solution of Fe(III)/Fe(II) (rasio molar 2 : 1) and adding NaOH solution. Solids part in the solution was separated and heated at 100 °C in oven for 2 hours. The solids part was then characterized by X-Ray Diffractometer (XRD), Vibrating Sample Magnetic (VSM) dan Brunauer Emmett Teller (BET). The characterization results showed that iron oxide Fe3O4 phase having superparamagnetic behaviour have been formed in composite and attached permanently on active carbon surface. When these composite was slurry in water, it can be recollected easily by using simple permanent magnet. The adsorption test for thorium by variation of pH indicates that higher pH solution is higher adsorption efficiency. At pH >7, the solubility of thorium was low so that it can be adsorbed maximally. Analysis result of isothermal and Langmuir adsorption indicated that the present of Fe3O4 particles on an active carbon structure mostly did not decrease the thorium adsorption capacity. Active carbon-Fe3O4 composite can be used as an alternative adsorbent for treatment of thorium contained waste water

    Pengaruh Suhu Pembuatan Nano Komposit Oksida Besi Bentonit

    Full text link
    PENGARUH SUHU PEMBUATAN NANO KOMPOSIT OKSIDA BESI BENTONIT. Telah dilakukan proses pembuatan nano komposit oksida besibentonit pada suhu ruang dan suhu 70 oC. Pembuatan dilakukan dengan proses pertukaran kation dan presipitasi ion Fe2+/Fe3+ dalam suasana basa NaOH dalam struktur bentonit. Nano komposit yang terbentuk selanjutnya dianalisa fasanya dengan metode difraksi sinar-X dan sifatmagnetnya dengan fasilitas Vibrating Sample Magnetometer (VSM). Hasil analisismenunjukkan terbentuknya okida besi dengan dengan fasa magnetik Fe3O4/γ-Fe2O3 dengan karakterisitik magnetik yang meningkat untuk nano komposit yang dibuat pada suhu 70 oC dibanding pada suhu ruang. Luas permukaan spesifik BET dan volume pori nano komposit meningkat akibat pengkompositan maupun akibat peningkatan suhu. Peningkatan luas permukaan dan volume pori untuk nano komposit 70 oC mencapai masing-masing 66,5% dan 91% dibanding bentonit murni. Peningkatan ini disimpulkan disebabkan oleh makin sempurnanya pembentukan dan penempatan oksida besi pada ruang antara lembaran dan permukaan lembaran bentonit dengan makin meningkatnya suhu pembuatan

    Analisis Struktur dan Porositas Kompsosit Fe3o4-karbon Aktif dari Limbah Kertas sebagai Adsorben Magnetik

    Get PDF
    ANALISIS STRUKTUR DAN POROSITAS KOMPOSIT Fe3O4-KARBON AKTIF DARI LIMBAH KERTAS SEBAGAI ADSORBEN MAGNETIK. Komposit partikel magnet-karbon aktif dari limbah kertas telah berhasil dibuat. Karbon aktif dibuat dengan cara bahan kertas bekas dibakar dan selanjutnya direndam dalam asam kuat. Komposit Fe3O4-karbon aktif dibuat dengan mencampurkan garam besi Fe3+/Fe2+ (rasio mol 2 : 1) dengan suspensi karbon aktif dalam air. Larutan campuran garam besi-karbon aktif ditambahkan larutan NaOH tetes demi tetes pada kondisi suhu 70 oC. Analisis struktur, morfologi, ikatan kimia, sifat magnet dan porositas diselidiki dengan berbagai alat, berturut-turut menggunakan alat XRD, SEM, FTIR, VSM dan adsorpsi-desorpsi N2 Quantasorb. Hasil karakterisasi menunjukkan bahwa nanopartikel Fe3O4 telah berhasil tercangkok pada struktur karbon melalui interaksi gugus hidroksil. Bahan komposit mempunyai sifat magnetik berkelakuan superparamagnetik. Keberadaan nanopartikel Fe3O4 pada struktur karbon membentuk sistem mesopori baru, dimana volume pori meningkat dari 0,07 cc/g menjadi 0,464 cc/g (meningkat 6 kali untuk karbon tanpa aktivasi dan meningkat dari 0,1053 cc/g menjadi 0,525 cc/g (meningkat 5 kali) untuk karbon aktivasi dengan sebaran ukuran pori rata-rata 17,5 nm. Hasil uji adsorpsi menunjukkan bahwa senyawa fenol dan metil jingga hanya mampu diserap 30% dalam larutan air, tetapi untuk senyawa metilen biru mampu diserap 96,3% pada kondisi yang sama. Bahan komposit partikel magnet Fe3O4/karbon aktif limbah kertas dapat digunakan sebagai bahan alternatif menghilangkan zat warna metilena biru dalam limbah cair
    corecore