8 research outputs found

    Pola Konsumsi Air pada Perumahan Teratur: Studi Kasus Konsumsi Air di Perumahan Griya Serpong Tangerang Selatan

    Full text link
    Pola konsumsi air dalam masyarakat perkotaan dan kebutuhan air perorangan pada Perumahan kelas menengah kebawah perlu diketahui agar penggunaan air dapat dilakukan dengan bijak, pengambilan data menggunakan kuesioner. Penelitian dilakukan pada Perumahan Griya Serpong yang berada di kelurahan Kademangan, Kecamatan Setu Tangerang Selatan yang merupakan Perumahan perkantoran kelas menengah kebawah. Grey water yang berasal dari air buangan yang berasal dari kegiatan mandi, cuci pakaian, cuci peralatan makan/masak, cuci kendaraan dan siram tanaman, toilet namun tidak termasuk air yang berasal dari WC. Kebutuhan air untuk kota metropolitan berdasarkan literatur sekitar 150 – 210 liter per orang per hari, hasil penelitian ini apabila dibandingkan dengan penduduk metropolitan sebagai acuan maka masih tergolong pengguna efektif air bersih ( 135,7 liter/orang/hari)

    Penaatan Perusahaan Tambang Batubara di Kalimantan Timur terhadap Peraturan Air Limbah Pertambangan

    Full text link
    Indonesia memiliki cadangan batubara yang tersebar di Pulau Kalimantan dan Pulau Sumatera, sedangkan dalam jumlah kecil, batu bara berada di Jawa Barat, Jawa Tengah, Papua dan Sulawesi. Seperti halnya aktifitas pertam­bangan lain di Indonesia. Pertambangan batubara juga telah menimbulkan dampak kerusakan lingkungan hidup yang cukup besar, baik itu air, tanah, udara, dan hutan. Pemantauan air limbah pada area pertambangan batubara dilakukan untuk mengetahui tingkat ketaatan industri terhadap baku mutu air limbah pertambangan yang dibuang ke lingkungan. Pemantauan dilakukan terhadap 6 (enam) Perusahaan tambang batubara (kode A-F) yang berada di Kalimantan Timur- Indonesia. Contoh uji berupa air limbah yang berasal dari kegiatan penambangan dan pen­golahan batubara. Pengukuran parameter dilakukan di lapangan dan di laboratorium. Hasil analisis yang didapat dibandingkan dengan Keputusan Menteri Lingkungan Hidup No. 113 Tahun 2003 tentang baku mutu air limbah pertambangan batubara. Berdasarkan pengukuran pH air limbah kegiatan pertambangan dan kegiatan pengolahan batubara, pH berada pada kisaran 4,2 – 10 , sehingga nilai pH telah melebihi baku mutu yang dipersyaratkan dalam Kepmen-LH No. 113 Tahun 2003, yaitu 6 – 9. Konsentrasi parameter besi (Fe) ditemukan 76 mg/L di lokasi E-2, nilai ini melebihi baku mutu yang dipersyaratkan, yaitu: 7 mg/L. Total Suspended Solid (TSS) di lokasi E-2 kon­sentrasinya 5304 mg/L, melebihi baku mutu yaitu: 400 mg/L. Konsentrasi mangan (Mn) masih memenuhi baku mutu disemua lokasi. Konsentrasi sulfat terdeteksi dalam kisaran 23 – 551 mg/L, sedangkan parameter sulfida dan sianida secara umum nilainya masih di bawah limit deteksi metode

    KARAKTERISTIK AIR LIMBAH RUMAH TANGGA PADA SALAH SATU PERUMAHAN MENENGAH KEATAS DI TANGERANG SELATAN

    No full text
    Air merupakan komponen lingkungan yang sangat penting bagi kehidupan, makhluk hidup di muka bumi ini tak dapat terlepas dari kebutuhan akan air. Aktifitas yang dilakukan manusia menghasilkan air limbah yang akan di buang dan berakhir ke sungai dan laut. Contoh uji gray water yang diambil pada Perumahan menengah keatas yang berada di kota tangerang Selatan dimaksudkan guna mengetahui karakteristik air limbah tsb. Hasil yang diperoleh menunjukkan semua parameter yang dianalisa terdeteksi namun parameter BOD, TSS danminyak lemak melebihi peraturan yang di keluarkan Kementerian Lingkungan Hidup No112 Tahun 2003 tentang Baku Mutu Air LimbahDomestik. Parameter detergen (MBAS) konsentrasinyaberkisar 8,8 – 34 mg/L, nilaiini 40 – 170 kali lebihtinggidari yang diperbolehkan di perairansepertidiaturdalam kriteria Mutu Air(KMA) PP 82 tahun 2001 kriteriamutu air kelas III. Air merupakan komponen lingkungan yang sangat penting bagi kehidupan, makhluk hidup di muka bumi ini tak dapat terlepas dari kebutuhan akan air. Aktifitas yang dilakukan manusia menghasilkan air limbah yang akan di buang dan berakhir ke sungai dan laut. Contoh uji gray water yang diambil pada Perumahan menengah keatas yang berada di kota tangerang Selatan dimaksudkan guna mengetahui karakteristik air limbah tsb. Hasil yang diperoleh menunjukkan semua parameter yang dianalisa terdeteksi namun parameter BOD, TSS danminyak lemak melebihi peraturan yang di keluarkan Kementerian Lingkungan Hidup No112 Tahun 2003 tentang Baku Mutu Air LimbahDomestik. Parameter detergen (MBAS) konsentrasinyaberkisar 8,8 – 34 mg/L, nilaiini 40 – 170 kali lebihtinggidari yang diperbolehkan di perairansepertidiaturdalam kriteria Mutu Air(KMA) PP 82 tahun 2001 kriteriamutu air kelas III

    Karakteristik Air Limbah Rumah Tangga pada Salah Satu Perumahan Menengah Keatas di Tangerang Selatan

    Full text link
    Air merupakan komponen lingkungan yang sangat penting bagi kehidupan, makhluk hidup di muka bumi ini tak dapat terlepas dari kebutuhan akan air. Aktifitas yang dilakukan manusia menghasilkan air limbah yang akan di buang dan berakhir ke sungai dan laut. Contoh uji gray water yang diambil pada Perumahan menengah keatas yang berada di kota tangerang Selatan dimaksudkan guna mengetahui karakteristik air limbah tsb. Hasil yang diperoleh menunjukkan semua parameter yang dianalisa terdeteksi namun parameter BOD, TSS danminyak lemak melebihi peraturan yang di keluarkan Kementerian Lingkungan Hidup No112 Tahun 2003 tentang Baku Mutu Air LimbahDomestik. Parameter detergen (MBAS) konsentrasinyaberkisar 8,8 – 34 mg/L, nilaiini 40 – 170 kali lebihtinggidari yang diperbolehkan di perairansepertidiaturdalam kriteria Mutu Air(KMA) PP 82 tahun 2001 kriteriamutu air kelas III. Air merupakan komponen lingkungan yang sangat penting bagi kehidupan, makhluk hidup di muka bumi ini tak dapat terlepas dari kebutuhan akan air. Aktifitas yang dilakukan manusia menghasilkan air limbah yang akan di buang dan berakhir ke sungai dan laut. Contoh uji gray water yang diambil pada Perumahan menengah keatas yang berada di kota tangerang Selatan dimaksudkan guna mengetahui karakteristik air limbah tsb. Hasil yang diperoleh menunjukkan semua parameter yang dianalisa terdeteksi namun parameter BOD, TSS danminyak lemak melebihi peraturan yang di keluarkan Kementerian Lingkungan Hidup No112 Tahun 2003 tentang Baku Mutu Air LimbahDomestik. Parameter detergen (MBAS) konsentrasinyaberkisar 8,8 – 34 mg/L, nilaiini 40 – 170 kali lebihtinggidari yang diperbolehkan di perairansepertidiaturdalam kriteria Mutu Air(KMA) PP 82 tahun 2001 kriteriamutu air kelas III

    Potret Laboratorium Lingkup Pengujian Parameter Lingkungan dan Ketersediaan Data Kualitas Lingkungan pada Masa Awal Pandemi Covid-19

    Full text link
    Potret Laboratorium Lingkup Pengujian Parameter Lingkungan dan Ketersediaan Data Kualitas Lingkungan pada Masa Awal Pandemi Covid-19. Penerapan kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) diberlakukan setelah pemberlakuan kebijakan bertahan diri di rumah (stay at home). Kebijakan PSBB digalakkan oleh pemerintah dalam rangka menggerakkan kegiatan sektor ekonomi setelah berhenti pada masa stay at home. Dampak yang ditimbulkan adalah nyata di bidang ekonomi, namun demikian dampak yang ditimbulkan pada ketersediaan data kualitas lingkungan secara umum di Indonesia perlu diteliti. Penelitian ini bertujuan untuk menyajikan gambaran laboratorium pengujian parameter lingkungan dan dalam keterkaitannya dengan ketersediaan data kualitas lingkungan pada masa awal pandemi Covid-19. Obervasi ini merupakan penelitian kuantitatif dengan metode pengambilan contoh purposive sampling. Pengumpulan data primer dilakukan pada bulan Juni 2020 dengan kuesioner secara online menggunakan 10 variabel dan diujikan kepada 114 laboratorium yang merupakan 38% dari 304 populasi laboratorium pengujian parameter kualitas lingkungan di seluruh Indonesia. Data hasil penelitian menunjukkan 87% berstatus badan hukum milik pemerintah, sebanyak 55% telah terakreditasi oleh Komite Akreditasi Nasional (KAN) dan 18% teregistrasi oleh KLHK sebagai laboratorium lingkungan. Sebesar 73% memiliki jumlah teknisi kurang dari 10 orang. Sesuai kebijakan yang berlaku maka 68% laboratorium menerapkan sistem kerja bergilir (shift) pada saat pandemi Covid-19, sebanyak 52% laboratorium ini masih melakukan analisis dan sampling dengan jumlah analis yang aktif ≥5 orang sebanyak 47%. Laboratorium yang melakukan sampling sendiri sebesar 75% dari 114 laboratorium dan didukung hanya oleh 1 jenis laboratorium yang aktif yaitu laboratorium kualitas air mencapai 55%. Sebesar 68% laboratorium tersebut masih melakukan pemantauan kualitas lingkungan rutin sebagai pelaksanaan tugas dan fungsi laboratorium pemerintah. Data pemantauan yang dihasilkan oleh laboratorium sebanyak 37% digunakan sebagai laporan tahunan dan penyusunan Indeks Kualitas Lingkungan Hidup (IKLH) tahun 2020. Hasil penelitian ini mempresentasikan bahwa data kualitas lingkungan terutama kualitas air masih terjamin tersedia pada masa awal pandemi Covid-19. Hasil tersebut menyiratkan perlunya pedoman pengambilan sampel dan analisis sampel dalam kondisi force majeure seperti situasi pandemi

    Kandungan Merkuri dalam Beberapa Media Sekitar Penambangan Emas Skala Kecil (Pesk) di Kalimantan Tengah

    Full text link
    Penelitian mengenai kontaminasi merkuri (Hg) pada media lingkungan akibat aktivitas PESK masih diperlukan, untuk digunakan sebagai data dasar dalam Perumusan rencana penghapusan dan pengurangan merkuri. Tulisan ini menyajikan hasil penelitian mengenai distribusi konsentrasi Hg akibat PESK pada perairan sungai, ikan air tawar dan sedimen di Kalimantan Tengah. Data yang digunakan adalah data hasil pengukuran P3KLL pada tahun 1999-2008 dan hasil pengukuran terbaru yang dilakukan oleh Direktorat PB3-KLHK pada tahun 2018. Analisis Hg dilakukan menggunakan Mercury Analyzer Hg-5000 metode cold vapour, preparasi contoh uji sesuai dengan Standar Internasional Jepang (JIS) dan Standar Nasional Indonesia (SNI). Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada sebagian besar lokasi sampling menunjukkan konsentrasi merkuri dalam air sungai masih berada di bawah standar Peraturan Pemerintah Nomor 82 Tahun 2001 untuk air kelas I (0,001 mg/L), namun di 2 lokasi lebih tinggi daripada standar tersebut. Merkuri yang terkandung dalam sampel ikan air tawar dari sungai di sekitar PESK, ditemukan pada kisaran 0,08 - 0,224 mg/kg. Nilai ini masih berada di bawah nilai persyaratan kontaminasi logam pada ikan sesuai SNI:7387 2009 (0,5 mg/kg). Kandungan merkuri dalam kisaran sedimen antara 0,0291 - 0,45 mg/kg, di mana beberapa lokasi sudah berada di atas nilai baku yang di atur dalam Quality Guidelines for Freshwater of Canadian Environmental Quality (CEQ), yaitu 0,17 mg/kg
    corecore