3 research outputs found

    KARAKTERISASI NILAI GIZI DAUN CHAYA (Cnidoscolus chayamansa ) SEBAGAI SAYURAN HIJAU YANG MUDAH DIBUDIDAYAKAN

    Get PDF
    Tanaman chaya merupakan tanaman yang mulai dibudidayakan secara luas, mudah dan banyak digunakan sebagai makanan maupun obat. Stek tanaman ini diintroduksi ke Indonesia melalui program internasional Educational Concern for Hunger Organization, untuk meningkatkan gizi keluarga terutama di negara berkembang. Beberapa referensi menyatakan bahwa daun chaya mengandung zat gizi dan senyawa fungsional untuk kesehatan. Data ilmiah daun chaya di Indonesia masih sangat terbatas sehingga pengembangan dan aplikasi daun chaya ke depan akan sulit. Kondisi suatu bahan pangan, proses pengolahan, dan daerah asal tumbuh tanaman dapat mempengaruhi karakteristik produk. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui karakteristik nilai gizi daun chaya segar dibandingkan daun chaya setelah diolah. Penelitian ini termasuk metode eksperimental dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL). Faktor perlakuan yaitu : kondisi daun (daun mentah, daun yang direbus, daun yang dikukus). Variabel pengamatan meliputi kadar air, kadar abu, kadar protein total, kadar serat kasar, kadar lemak dan kadar karbohidrat (by difference), kadar Ca, kadar Fe, kadar total fenolik, kadar total flavonoid, kadar HCN, kapasitas antioksidan dan sifat fisik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa daun chaya mengandung senyawa gizi yang kompleks baik gizi makro maupun mikro. Proses perebusan dan pengukusan secara umum dapat menurunkan nilai gizi daun chaya akibat proses leaching, deforming maupun releasing

    Iptek Bagi Inovasi Daerah: Pengelolaan Gula Aren di Mandalagiri Leuwisari Kabupaten Tasikmalaya

    Get PDF
    Tanaman aren di Kabupaten Tasikmalaya merupakan salah satu komoditas unggulan perkebunan dan kehutanan. Kecamatan Leuwisari adalah memiliki lahan tanaman aren luas dengan Desa Mandalagiri merupakan desa yang memiliki areal terluas yang sebagian besar warganya berprofesi sebagai petani/pekebun aren. Pengrajin gula aren di desa Mandalagiri sejauh ini baru mengolah nira aren menjadi gula aren cetak saja, dengan proses dan alat sederhana secara turun temurun, dijajakan secara sederhana dan belum membidik segmen pasar yang lebih luas. Permasalahan yang menjadi prioritas dalam usaha aren yaitu: keterbatasan modal; sebagian besar tanaman kurang produktif, mutu produk masih rendah, agroindustry aren belum berkembang; keterbatasan SDM dan kelembagaan petani. PkM Iptek bagi Inovasi Daerah (IbID) ini memiliki target untuk meningkatkan inovasi dan nilai tambah daerah yang bisa dikembangkan melalui kegiatan edukasi dan pelatihan berkaitan dengan pemanfaaatan sumber daya lokal atau potential indigenous berupa tanaman aren. Kegiatan ini berbasis aplication of research di home industry gula aren Desa Mandalagiri dilakukan dengan metode technical assistance (pendampingan tenaga ahli) dan learning by doing (belajar sambil bekerja) baik dalam penerapan, pengembangan iptek dan manajemen usaha. Kegiatan PkM Ipteks bagi Inovasi Daerah (IbID)ini memeperoleh hasil berupa peningkatan pengetahuan dan ketrampilan petani-perajin aren di Desa Mandalagiri dalam hal melakukan  inovasi pada a) budidaya aren berupa mampu memproduksi bibit aren dan media tanam aren yang baik b) produk gula aren berupa gula semut aren ukuran 20 mesh; gula aren koin dan  gula aren organik
    corecore