36 research outputs found
Redesain Pondok Pesantren Darul Ihsan Muhammadiyah Sragen Dengan Pendekatan Sistem Hijab
Pesantren adalah sebuah asrama pendidikan tradisional, dimana para siswanya semua tinggal bersama dan belajar dibawah bimbingan guru yang lebih dikenal dengan sebutan Kiai dan mempunyai asrama untuk tempat menginap santri. Santri tersebut berada dalam komplek yang juga menyediakan masjid untuk beribadah, ruang untuk belajar dan kegiatan keagamaan lainnya. Komplek ini biasanya dikelilingi oleh tembok untuk dapat mengawasi keluar masuknya para santri sesuai dengan peraturan yang berlaku. Hijab yang secara lughoh berarti tirai atau dinding, adalah satu terminologi yang bisa berarti perlindungan wanita dalam Islam dari pandangan laki-laki (terutama yang bukan Muhrim). Salah satu prinsip dasar Islam adalah pewujudan suatu sistem yang suci, sehingga Islam senantiasa berusaha mendidik setiap anggota masyarakat, pria maupun wanita, untuk menjadi manusia yang bertaqwa, disiplin, dan menjaga kesucian mereka.
Pondok Pesantren Darul Ihsan Muhammadiyah yang terletak di kampung Pringan Rt 01, Rw 02, Desa Karang Tengah kecamatan Sragen, Kabupaten Sragen. Penelitian difokuskan pada area sekolah yaitu SMP darul Ihsan Muhammadiyah. Yang merupakan sekolah bersistem Boarding School. Pondok Pesantren Darul Ihsan Muhammadiyah ini merupakan jenis ponpes khalaf, yaitu
bisa disebut juga ponpes modern. Karena telah memasukkan pelajaran umum dalam kurikulum madrasah yang dikembangkan, atau pesantren yang menyelenggarakan tipe sekolah-sekolah umum yaitu pada jenjang pendidikan SMP dan SMA. Didalam area ponpes ini juga terdapat beberapa fenomena-fenomena yang terjadi terkait penyelewengan kaidah-kaidah penataan sistem hijab yang diterapkan. Sehingga mendorong paneliti untuk membuat redesain yang baik sesuai dengan kaidah sistem hijab syar’i.
Oleh sebab itu, perlu adanya redesain yang harus diterapkan pada area ponpes ini untuk mendapatkan sistem hijab yang baik serta mampu menampung penghuni serta seluruh kegiatan yang menunjang kegiatan ponpes. diharapkan dengan adanya perencanaan dan perancangan ini, mampu menghasilkan suatu desain yang dapat mengatasi problem-problem yang terjadi pada ponpes in
Solo Baru Central Park Sebagai Sarana Olahraga dan Rekreasi
The Solo Baru area is an area with business, trade, residential, health, recreation and sports functions. This area is getting denser when seen from the many high-rise building developments that have developed recently. Buildings located in the Solo Baru area, for example, have hotel functions (Grand Mercure Solo Baru, Fave Hotel Solo Baru, Grand Soba, Hotel Brothers), function shopping centers (The Park Mall, Pakuwon Mall, Hartono Trade Center, Carrefour Solo Baru), function tourism (Pandawa Water World, Go Kart Pakuwon Mall, Pesanggrahan Langenharjo), hospital functions (Dr. Oen Solo Baru Hospital, Indriarti Hospital). Even though it is an advanced area, in the Solo Baru area there is no city park as a green open space, so there is a need for a city park as a green open space in the New Solo area. Solo Baru Central Park is a green open space with the aim of recreation and sports for the people around Solo Baru. Solo Baru Central Park is divided into 3 activity zones, namely social activity zone, economic activity zone, cultural activity zone. Social activities such as sports and recreational games. Economic activities such as trading (culinary, souvenirs, and paid games). Cultural activities such as performing arts are carried out in the amphitheater. The concept that will be applied to Solo Baru Central Park is a contemporary architectural concept. The concept of this park will be an active and passive recreational park, a park that can be enjoyed by its beauty as well as other functions and can be used to hold activities
Dasar-Dasar Program Perencanaan Dan Perancangan Arsitektur (DP3A) Surakarta Life Library Sebagai Wadah Rekreasi dan Pendidikan Dengan Pendekatan Green Architecture
Belajar dan bermain sangat penting dalam pengembangan pikiran kreativitas anak – anak dan akan menjadi manusia yang meluapkan imajinasi, kreatif dan cerdas. Belajar tidak hanya di bangku pembelajaran dan di sekolahan sehinggal anak – anak akan merasa bosan dan tidak dapat motivasi untuk membelajar. Belajar diluar bangku pembelajaran akan
mendapat pengetahuan dan pengalaman yang meningkatkan penggemar dan motivasi dalam pembelajaran serta memenuhi aktivitas dalam usia yang ingin mencoba, ingin tahu segala lingkungan disekitarnya. Di Kota Surakarta atau disebut kota Solo juga banyak lingkungan sekolahan yang banyak anak bermain dan belajar bersama dan memliki potensi site yang cukup baik untuk perencanaan sarana edukatif dan
rekreasi. Surakarta Life Library menjadi salah satu tempat untuk mengumpulkan untuk belajar dan bermain bersama, dengan fasilitas dan tempat yang cukup rekreasi/bersantai selain untuk sebagai sarana edukatif dan rekreasi akan menjadi exhibition hall untuk menerimaan buku – buku
baru dan acara bedah buku bagi penulis dan masyarakat. Surakarta Life library ini berkonsep Green Architecture yaitu bangunan berkelajutan dan meminimalkan penggunaan energi. Untuk material dan struktur bangunan menggunakan bahan yang fleksible dan bermaanfaatkan pada bangunan
Padurenan Creative Edupark
Bekasi City is a metropolitan city with a fairly high level of mobility. This affects the high settlement in Bekasi City. The increasing need for settlements will have an impact on the existence of green open spaces. One of the ways to optimize land function and green open space needs is the design of city park green open space. With the policy direction with the addition and maintenance of city parks with certain theme nuances (thematic: Bekasi culture, patriotic, creative, etc.), this is the background for the final project in designing green open space with a creative-educational theme. The use of creative-educational themes is motivated by the lack of open space that can accommodate individual interaction activities in the outer space. So that often school activities such as educational tour visits are carried out in areas outside the city. In addition, the development of creative educational themes is used to provide a forum for the community to develop creativity and insight. Padurenan Creative-Educative Park is a green open public space that can accommodate activities that can be creative and educational that can be used publicly and openly. Padurenan Creative-Educative Park Design Concept by optimizing green open space in the park and providing facilities that can accommodate creative and educational activities both indoors and outdoors
Pengembangan Waduk Botok Sebagai Recreational Waterfront di Kabupaten Sragen
Sragen Regency, one of the districts in Central Java, has a variety of potential that can help improve the country's economy. The design of an area must be carried out to maximize resources, this potential is useful in increasing community welfare and income of the village or Botok Reservoir area. Located in Mojodoyong Village, Kedawung District, Sragen Regency, Botok Reservoir has a lot of tourism potential, but because it is not managed well, its facilities are limited for visitors. As a result, facilities around the Botok Reservoir must be built or added to improve the supporting facilities and infrastructure and to identify the natural potential that exists there. The aim of planning the Botok Reservoir as a Recreational Waterfront is to produce a planning design that can accommodate various activities such as viewing posts, playgrounds, restaurants, water rides, cafes, sports areas, fishing, and UMKM stalls at the Botok Reservoir. Recreational Waterfront Design in the Botok Reservoir Area is an idea that will describe the shape and layout of the building mass in accordance with the objectives of implementing a waterfront or waterfront building approach
Setupatok Rural Community Development Center Sebagai Pusat Pemberdayaan Masyarakat Melalui Kegiatan Agrikultur
Setupatok Village located in Cirebon Regency has goals for rural self-sufficiency in food, energy, and information. Currently, most rural communities are employed in the trading, industry, and livestock sectors and others engage in service-oriented businesses. Due to the occupational transition, the current rural situation could not overcome the existing challenges. This also increases the number of residents who have left the formal education without acquiring specific skills, they often went for any available job with low wages. Besides, a nonprofit organization was established to enhance the rural community's capacities beyond formal education through community empowerment programs through an agricultural approach. They considered this as the most viable to achieve self-sufficiency in food and energy. To optimize the implementation of these programs, a Rural Community Development Center was designed. This serves as a gathering place for the public, learning, doing projects, and others. The goals are to break the cycle of Setupatok village issues by increasing the community's capability in agriculture, which will impact food sufficiency and income, expand education opportunities, and enable residents to support themselves. The research method included data collection through literature studies, field identification, and precedent studies. Data reduction and the formulation of recommendations followed. The agricultural facilities at the Setupatok Rural Community Development Center are expected to support community capacity-building activities. Additionally, management and external facilities are anticipated to enhance its sustainability. In its development, the design concept focuses on functional aspects and considers local ecological conditions
Islamic Center Di Pondok Pesantren At-Tajdid Tambakrom,Cepu
Islamic Center merupakan pusat kegiatan keislaman yang meliputi ibadah, mu’amalah dan dakwah atau selain tempat beribadah, juga sebagai tempat pembinaan dan pengembangan agama Islam. Di daerah Tambakromo,Cepu tentunya belum terdapat Islamic Center yang akan jadi penunjang atau sebagai pusat kegamaan, melainkan hanya terdapat masjid masjid besar yang di tempatkan di daerah yang jauh dari pusat keramaian. Pondok Pesantren At-Tajdid Tambakromo ini juga kekurangan fasilitas seperti, fasilitas lahan parkir, fasilitas untuk penginapan, kantin dll. Metode perancangan Islamic Center ini menggunakan Metode Kepustakaan yaitu metode dikusi dengan sitem pengumpulan data, pelestarian dan juga pengolahan data, sehingga akan memperkuat data-data yang di peoleh dan juga Metode Studi Banding. Maka dalam hal ini akan dilakukan pembangunan Islamic Center di Pondok Pesantren At-Tajdid Tambakromo,Cepu dengan menekankan pada Arsitektur Islam. Di harapkan Islamic Center ini tidak hanya menjadi pusat kegamaan saja, namun juga memberikan kenyamanan fasilitas lain seperti lahan parkir, fasilitas penginapan, kelas untuk Tpq dan kaligrafi, pusat oleh-oleh, fasilitas seminar, aula, dll bagi pengunjung, masyarakat setempat maupun santri-santri Pondok Pesantren A-Tajdid baik di Kampus 1 maupun Kampus 2
Wonogiri Perfoming Art And Food Center Dengan Pendekatan Sustainable Architecture
The cultural potential of an area is something that must be preserved and maintained and developed so that it does not become extinct. The city of Wonogiri has a variety of cultural potentials including traditional arts and traditional foods which are still preserved. However, until now, Wonogiri City does not have facilities that can accommodate cultural tourism and culinary tourism activities. In addition, it is hoped that with the Wonogiri Performing Art And Food Center, it can further develop the cultural potential of Wonogiri so that it is better known by the wider community. The Wonogiri Performing Art And Food Center is designed using a Sustainable Architecture approach, which is expected to become an icon of environmentally friendly cultural buildings
REDESAIN TAMAN HARMONI HIJAU SRAGEN SEBAGAI SARANA REKREASI DAN TAMAN HUTAN KOTA
Dinas Lingkungan Hidup Sragen mempunyai 7 Taman Hutan Kota dan taman harmoni Sragen adalah salah satunya. Taman hutan kota ini yang memberikan Sragen mendapat penghargaan adipura. Taman Harmoni Hijau Sragen ini sudah tahap ke 3 untuk memperkembangkan taman hutan kota. Karena adanya bantuan dari PT. Japfa yang berada di Sragen yang membuat perkembangan taman sudah sampai tahap yang ke 3. Tahap yang pertama adalah tahap pembersihan lahan, tahap yang kedua adalah tahap di mana membangun lansekap taman, dan tahap yang ketiga adalah tahap dimana penambahan fasilitas kamar mandi, joging track dll. Dilansir Seminar Penelitian hasilnya adalah terkait dari ketersediaan fasilitas terdapat 74% fasilitas berdasarkan fungsinya pada Permen PU No 5 tahun 2008 dan terdapat 37% ketersediaan fasilitas yang ada berdasarkan fungsinya pada Perda No 1 Tahun 2020 Kabupaten Sragen. Tujuan dari konsep perancangan arsitektur adalah Menghasilkan rancangan yang melengkapi fasilitas, Menghasilkan rancangan sesuai dengan konsep arsitektur lansekap, dan Menghasilkan rancangan sesuai dengan konsep sosial. Melakukan kajian obyek yang berupa tentang kajian obyek, redesain, standarisasi fasilitas taman, arsitektur lansekap dan studi obyek berbagai taman. Lokasi tapak terletak di Kecamatan Karangmalang yang merupakan kecamatan yang dekat kota Sragen. Pada Perda Kabupaten Sragen No 1 tahun 2020 pasal 35 menyebutkan bahwa kecamatan karangmalang adalah kawasan yang memberikan perlindungan terhadap kawasan terdiri dari Kawasan Hutan Lindung dan Kawasan Resapan Air meliputi kawasan himbuhan resapan air pada Cekugan Air Tanah (CAT). Konsep lansekap pada taman harmoni hijau Sragen dirancang dengan menggunakan beberapa elemen fungsional seperti elemen ekologi, elemen lansekap dan elemen fasilitas sesuai fungsinya.
Kata Kunci : Taman Hutan Kota, Failitas Taman, Kabupaten Srage
Blora Islamic Center(Penekanan Pada Geometri Islam)
Blora Islamic Center is a center for the activities of Muslims in worship,
education and religious development in the city of Blora. Where it has its main
function is for worship and educational activities. Blora Islamic Center supports
the existence of Great Mosque in the city of Blora as a means of religious
education. In addition, the reason for the Islamic Center is the main thing is the
city of Blora the majority of the population adhering to Islamic religion while the
means and identity that supports the activities of Muslims do not exist. The
discussion is done by a descriptive method, namely by collecting, displaying,
comparing and analyzing data so that a planning and design approach is
obtained to be used in drafting basic planning concepts. Blora Islamic Center
used the concept of design emphasis on Islamic geometry on the interior and
exterior of the building to the layout of the building, where each geometric shape
used has a philosophical Islam. This building will be the identity or icon of
religious building in the city of Blora which has symbolic elements in the form of
Islamic geometry applied, so that it is a characteristic that distinguishes the
building with its similar buildings