88 research outputs found
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Sikap Kepatuhan Pasien Gagal Ginjal Kronik Dalam Melaksanakan Program Hemodialisis di Ruang Hemodialisa Rumah Sakit Dr. Moewardi Surakarta
Latar Belakang. Pasien Gagal Ginjal Kronik yang berada pada stadium akhir memerlukan terapi pengganti fungsi ginjal (renal replacement therapy) untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya seperti transplantasi ginjal, hemodialisis dan terapi Continous Ambulatory Peritoneal Dyalisis. Pasien yang menjalani program hemodialisis rutin mengalami berbagai masalah yang menjadi stressor fisik dan biopsiko sosiospritual terhadap peningkatan ketidakpatuhan pasien. Kepatuhan pasien dalam menjalani rutinitas hemodialisis sangat diperlukan dalam penatalaksanaan pasien gagal ginjal kronik.
Tujuan penelitian. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor apakah yang mempengaruhi sikap kepatuhan pasien gagal ginjal kronik dalam melaksanakan program hemodialisis di Ruang Hemodialisis Rumah Sakit Dr.
Moewardi Surakarta.
Metode penelitian. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan pendekatan korelatif. Populasi penelitian adalah semua pasien gagal ginjal kronik
yang menjalankan program hemodialisis rutin di ruang Hemodialisis RSUD Dr. Moewardi Surakarta pada bulan September 2010. Sampel penelitian sebanyak 56 pasien dengan teknik consecutive sampling. Instrumen penelitian adalah
kuesioner. Analisis data dalam penelitian ini mengunakan Chi Square dan Regresi logistik.
Hasil Penelitian. Berdasarkan hasil uji Chi Square menunjukkan bahwa variabel pendidikan tidak memiliki hubungan dengan sikap kepatuhan (p-value = 0,749),
variabel lama hemodialisis memiliki hubungan dengan sikap kepatuhan (p-value = 0,017), dan variabel kualitas interaksi perawat memiliki hubungan dengan sikap kepatuhan (p-value = 0,001).Hasil regresi logistik untuk membuktikan adakah pengaruh variabel lama hemodialisis dan kualitas interaksi perawat dengan sikap kepatuhan hemodialisis diperoleh kesimpulan bahwa variabel lama hemodialisis
tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap sikap kepatuhan (p-value =0,998; OR = 0,224) dan variabel interaksi perawat memiliki pengaruh yang signifikan terhadap sikap kepatuhan (p-value =0,999; OR = 9,600).
Kesimpulan. Kesimpulan yang diperoleh dalam penelitian ini adalah: (1) tidak terdapat pengaruh tingkat pendidikan dengan kepatuhan pasien dalam menjalankan program hemodialisis, (2) tidak terdapat pengaruh lama hemodialisis
dengan kepatuhan pasien dalam menjalankan program hemodialisis, dan (3) tidak terdapat pengaruh interaksi perawat dengan kepatuhan pasien dalam menjalankan
program hemodialisis
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN TINGKAT DEPRESI PADA PASIEN KANKER SERVIKS DI RSUD Dr. MOEWARDI SURAKARTA
Kanker adalah penyakit serius dan berpotensi mengancam nyawa yang berpengaruh pada fisik dan emosional pasien. Gangguan yang paling sering muncul akibat diagnosa kanker serviks adalah kecemasan dan depresi. Depresi pada penderita kanker serviks dapat disebabkan oleh diagnosis kanker, efek samping pengobatan, usia, pendidikan, sosial ekonomi, stadium kanker, lama menderita kanker, dan dukungan sosial. Penelitian ini bertujuan mengetahui
faktor-faktor yang berhubungan dengan tingkat depresi pada pasien kanker serviks di RSUD Dr. Moewardi Surakarta. Penelitian ini adalah kuantitatif dengan desain study observasional analitik. Populasi penelitian ini adalah pasien kanker serviks yang menjalani perawatan RSUD Dr. Moewardi Surakarta tahun 2010 sebanyak 1469 pasien. Sampel penelitian sebanyak 30 responden dengan teknik consecutive
sampling. Variabel yang diteliti adalah tingkat depresi, lama menderita kanker serviks, dukungan sosial. Instrumen yang digunakan adalah kuesioner Beck Depression Inventory (BDI) dan Duke-UNC Functional Social Support Questionnaire (DUFSS). Analisa data menggunakan tehnik Fisher exact test dan regresi logistik. Kesimpulan. (1) tingkat depresi pada pasien kanker serviks di RSUD Dr. Moewardi Surakarta sebagian besar adalah depresi berat (73,3%), (2) lama menderita kanker pada pasien kanker serviks sebagian besar adalah kurang dari 6 bulan (53,3%), (3) dukungan sosial pada pasien kanker serviks sebagian
besar adalah rendah (73,3%), (4) ada hubungan lama menderita kanker pasien kanker serviks dengan tingkat depresi pasien kanker serviks (p-value = 0,039),
(5) ada hubungan dukungan sosial dengan tingkat depresi pasien kanker serviks (p-value = 0,016), (6) dukungan sosial lebih dominan berhubungan daripada lama menderita kanker terhadap tingkat depresi pasien kanker serviks (p-value = 0,007
Asuhan Keperawatan Pada Klien Dengan Post Debridement Ulkus Diabetes Melitus Di Ruang Gladiol Atas Rumah Sakit Umum Sukoharjo
NURSING CARE TOCLIENTS WITHPOSTULCER DEBRIDEMENT DIABETES MELLITUS IN THE GLADIOL ROOM REGIONAL GENERAL HOSPITAL SUKOHARJO
(Nur Handayani 2015, 54 pages)
ABSTRAK
Background: Diabetes mellitus is a metabolic abnormalities with the main feature of which is the increase in blood glucose levels, hyperglycaemia. Diabetic foot ulcers is the chronic complications of diabetes mellitus is caused debridement or amputation. Objective: The aim of this scientific work is to be able to understand more about the nursing care post ulcer debridement diabetes mellitus, include: assessment, making nursing diagnosis, planning, nursing actions and evaluate nursing care in patients with diabetes mellitus ulcer debridement post in hospital wards Gladiolus Upper Sukoharjo. Results: after the nursing care for 3 x 8 hours is obtained, complaints of pain in the client decreased from 5 to 2, the absence of signs of infection, the patient's basic needs are met. Conclusion: based on existing cases are able to be enforced three diagnoses of acute pain associated with surgical incision, damage the integrity of the skin associated with diabetes mellitus post ulcer debridement, the risk of infection associated with ulcer debridement post diabetes melitus and third diagnosis of partially resolved. The need for further cooperation between clients, families and health professionals.
Keywords: diabetes mellitus, post debridement, pain, skin integrity, the risk of infection
Asuhan Keperawatan Pada TN.S Dengan Gangguan Perkemihan: Benign Prostatic Hyperplasia Diruang Mawar 2 Rsud Dr Moewardi
Latar belakang: Benign Prostatic Hyperplasia atau BPH merupakan masalah yang terjadi pada pria dengan usia diatas 60 tahun akibat ketidakseimbangan produksi hormon.
Tujuan: untuk mengetahui asuhan keperawatan pada klien dengan Benign Prostatic Hyperplasia atau BPH meliputi pengkajian, diagnosa, intervensi, implementasi dan evaluasi keperawatan.
Hasil: setelah dilakukan asuhan keperawatan 4x24 jam didapatkan hasil pre op: tidak terjadi infeksi, kecemasan klien berkurang, post op: nyeri klien berkurang dari skala 5 menjadi 3, tidak ada tanda infeksi, kelemahan klien berkurang.
Kesimpulan: Dalam pelaksanaan tindakan keperawatan diharapkan kolaborasi dari semua pihak misalnya perawat, dokter, laboraturium, ahli gizi maupun keluarga, untuk mempercepat serta mempermudah dalam asuhan keperawatan untuk kesembuhan klien
Hubungan Antara Tingkat Stres Dengan Kualitas Hidup Penderita Diabetes Melitus Di Wilayah Kerja Puskesmas Gajahan Surakarta
Diabetes mellitus (DM) is currently one of the leading causes of death in the
world. Stress experienced by people with diabetes due to changes in lifestyle such
as diet meal arrangements, restrictive eating, and others so that the quality of life
is reduced. Problem formulation of this research that is there is relation between
stress level with quality of life of Diabetes Mellitus patient in working area of
Gajahan Health Center Kecamatan Pasar Kliwon Kota Surakarta. The purpose of
this study was to determine the correlation between stress and quality of life of
diabetic patients in Puskesmas Gajahan Surakarta. This study used a crosssectional
approach. The samples in this study were 59 patients with DM.
Sampling technique with accidental sampling. Collecting data using
questionnaires. Based on this research, it was concluded: (1) Quality of life of
diabetic patients in health centers Surakarta Gajahan majority belongs to the
category quite well. Respondents have been able to adjust to that living with
diabetes; (2) The stress level of DM patients in health centers Surakarta majority
Gajahan including lightweight category. Respondents are able to accept his
situation affected by DM and getting used to the lifestyle eating abstinence; (3)
There is a significant relationship between the level of stress and quality of life of
diabetic patients. The results of the bivariate analysis shows that there is a
relationship between stress levels with quality of life of diabetic patients.
Suggestion given by researcher that is; The importance of supporting facilities
and infrastructure in the process of handling stress levels on the quality of life of
diabetes mellitus disease.
Keywords: stress levels, quality of life, diabetes mellitu
Hubungan Tingkat Pengetahuan Dan Sikap Ibu Dalam Merawat Bayi Baru Lahir Dengan Pemilihan Dukun Bayi Di Desa Kecapi Kabupaten Jepara
Salah satu penyebab tingginya kematian bayi adalah rendahnya perilaku masyarakat dan keluarga yang dapat menjamin kehamilan, kelahiran, dan perawatan bayi baru lahir yang lebih sehat. Rendahnya perilaku dalam perawatan bayi baru lahir disebabkan kurangnya pengetahuan akan perawatan bayi baru lahir. Banyak ibu yang tidak tahu secara pasti cara yang benar merawat bayinya, ibu menjadi sangat cemas dan khawatir untuk merawat bayinya dengan baik.
Untuk itu banyak ibu yang memilih untuk menyerahkan masalah perawatan kepada dukun bayi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat pengetahuan, sikap ibu dan pemilihan dukun bayi dalam merawat bayi baru lahir. Metode Penelitian ini adalah penelitian observasional analitik dengan desain cross sectional dengan sampel ibu-ibu yang melahirkan pada bulan April 2012 – Maret 2013 di Desa Kecapi Kabupaten Jepara. Teknik pengambilan sampel menggunakan consecutive sampling yaitu 73 orang. Instrumen penelitian berupa kuesioner dan data diuji menggunakan uji Chi square. Simpulan pada penelitian ini didapatkan bahwa sebesar 42 responden (57,5%) berpengetahuan rendah, sebesar 51 responden (69,9%) tidak mendukung dalam merawat bayi baru lahir, dan sebesar 52 responden (71,2%) memilih dukun bayi untuk merawat bayi baru lahir. Tidak terdapat hubungan antara pengetahuan dengan pemilihan dukun bayi dan ada hubungan sikap ibu dalam merawat bayi baru lahir secara mandiri dengan pemilihan dukun bayi di desa Kecapi Kabupaten Jepara
Hubungan Kepatuhan Menjalani Kemoterapi Dengan Kualitas Hidup Pasien Kanker Serviks Di RSUD Dr. Moewardi
Background Currently striking health problem for women worldwide is cervical cancer. Patient with cervical cancer increased every years, which is usually too late because of the lack of early detection led to many patient with cervical cancer undergoing chemotherapy. Cervical cancer can lead to mortality and morbidity, so it can reduce the quality of life of them.
Objective The aim of the study to determine the relationship of compliance undergoing chemotherapy with quality of life in patients with cervical cancer in RSUD Dr. Moewardi
Methods Type of This research is quantitative with descriptive correlation research design and using cross-sectional method. The population of this study is all cervical cancer patients undergoing chemotherapy in RSUD dr. Moewardi. The population on January 2017 there were 107 people with samples 52 respondents by accidental sampling, instrumental in this study using EORTC QLQ C-30 questionnaires and medical record to collect patient compliance, with data analysis is chi square.
Result The result of this study compliance undergoing chemotherapy with the quality of life in patients with cervical cancer is mostly compliance, quality of life in patients with cervical cancer undergoing chemotherapy is high + moderate.
Conclusion There was relationship between compliance undergoing chemotherapy with quality of life in patients with cervical cancer in RSUD dr. Moewardi with p value 0.001 <0.05.
Keywords: cervical cancer, chemotherapy, compliance
Asuhan Keperawatan Pada Tn.S Dengan Gangguan Sistem Muskuloskeletal : Fraktur Maxilla Dekstra Di RSUD Dr. Moewardi Surakarta
Latar Belakang: Fraktur maxilla salah satu masalah yang ditemukan pada Rumah Sakit Umum dengan penyebab salah satu karena kecelakaan lalu lintas dan sering terjadi pada laki-laki dibandingkan dengan perempuan dengan umur di bawah 45 tahun.
Tujuan: Untuk mengetahui asuhan keperawatan pada pasien dengan fraktur maxilla meliputi pengkajian, intervensi, implementasi dan evaluasi keperawatan.
Hasil: Setelah dilakuakan asuhan keperawtan selama 3x24 jam didapatkan hasil nyeri pasien sudah berkurang dari sekala 7 menjadi 5, kebutuhan nutrisi dapat teratasi, resiko infeksi masih dapat terjadi, asietas berkurang, gangguan citra tubuh masih terjadi karena membutuhkan waktu yang bertahap untuk mengembalikan rasa percaya diri pasien.
Kesimpulan: Kerjasama antar tim kesehatan dan pasien atau keluarga sangat diperlukan untuk keberhasilan asuhan keperawatan pada pasien, melakukan pada pasien pendekatan yang menenangkan dengan menggunakan komunikasi terapeuthik, teknik relaksasi nafas dalam dapat mengurangi rasa nyeri dan merupakan tindakan yang disukai pasien
Gambaran Kejadian Status Neuropati Perifer Pada Penyandang Diabetes Mellitus Di Wilayah Kerja Puskesmas Sukoharjo
Diabetes Mellitus (DM) is a chronic condition that occurs when the body can not
produce enough insulin or can not use insulin, which is characterized by
increased levels of glucose in the blood. Complications of this DM disease can be
acute or chronic, makrovaskuler or mikrovaskuler. One of the most frequent
microvascular complications of DM and can worsen the quality of life is
peripheral neuropathy. Sukoharjo District Health Office profile, in 2014 there
were 5,413 cases of DM, this case has increased from the year 2013 as many as
5.052 cases of DM. The highest case reported by Sukoharjo Public Health Center
was 1,077 cases. This study aims to determine the description of the incidence of
peripheral neuropathy in people with diabetes mellitus in the work area Puskemas
Sukoharjo. This research is quantitative research and descriptive approach. The
population of this research are all diabetes mellitus patients in the work area of
puskesmas Sukoharjo as many as 1183 people with diabetes mellitus which
includes DM type 1 and type 2 DM in Sukoharjo Public Health Center. Sample
research as many as 93 patients with DM obtained by accidental sampling
technique. The data collection used questionnaire, while data analysis using
descriptive test. The conclusion of this research is the characteristic of patient of
type 2 diabetes mellitus in the work area of Sukoharjo Public Health Center
mostly is over 60 years old, female type, has no smoking history, no hypertension,
and type 2 diabetes mellitus less than 5 years, while the incidence of peripheral
neuropathy In patients with type 2 diabetes mellitus in the work area of Sukoharjo
Puskesmas is largely absent.
Keywords: patients with diabetes mellitus, peripheral neuropath
Hubungan Pengetahuan Suami Tentang Keluarga Berencana Dengan Sikap Suami Dalam Ber-Kb Di Desa Mrisen Juwiring Klaten
Partisipasi keluarga yaitu istri ikut dalam program keluarga berencana di
indonesia sudah baik, namun keikutsertaan suami masih kurang. Hal ini terjadi
karena adanya faktor penghambat suami enggan untuk aktif mengikuti program
keluarga berencana seperti menggunakan alat kontrasepsi (Metode Operasi Pria)
MOP ataupun kondom. Hasil studi pendahaluan diperoleh data bahwa pasangan
usia subur (PUS) di Desa Mrisen 532 pasangan. Jumlah akseptor pria yang
mengikuti program KB adalah 9 akseptor menggunakan Kondom, dan hanya 2
akseptor yang menggunakan MOP. Tujuan penelitian mengetahui hubungan
pengetahuan suami tentang Keluarga Berencana (KB) dengan sikap suami dalam
ber-KB di Desa Mrisen, Kecamatan Juwiring, Kabupaten Klaten. Jenis penelitian
adalah penelitian kuantitaif dengan menggunakan metode deskriptif korelational
dengan pendekatan cross sectional. Sampel penelitian sebanyak 84 suami pada
pasangan usia subur dengan pengambilan sampel menggunakan teknik Cluster
Random Sampling. Instrument penelitian menggunakan kuesioner pengetahuan
sebanyak 21 pertanyaan dan kuesioner sikap sebanyak 19 pertanyaan. Data
penelitian kemudian dianalisis menggunakan uji Chi Square. Hasil uji penelitian
diperoleh data 39 responden (46,4%) mempunyai pengetahuan yang baik. 32
responden (38,1%) dengan pengetahuan cukup, dan 13 responden dengan
pengetahuan kurang. Tiga puluh delapan responden (45,2%) mempunyai sikap
yang negatif dalam berKB dan 46 responden (54,8%) dengan sikap positif dalam
ber-KB. Hasil uji hipotesis penelitian diperoleh nilai 2
= 7,534 p =0,023 yang
berarti terdapat hubungan pengetahuan suami tentang keluarga berencana dengan
sikap suami dalam ber-KB di Desa Mrisen, Kecamatan Juwiring, Kabupaten
Klaten. Saran, sebaiknya petugas kesehatan lebih aktif dalam memberikan
penyuluhan kepada suami dalam memahami pentingnya peran suami dalam ber-
KB
- …