63 research outputs found

    Prarancangan Pabrik Asam Nitrat Dari Asam Sulfat Dan Natrium Nitrat Kapasitas 90.000 Ton/Tahun

    Get PDF
    Kebutuhan Indonesia akan bahan kimia asam nitrat terus meningkat tiap tahunnya. Adanya peluang ekspor yang terbuka lebar dan juga untuk memenuhi kebutuhan asam nitrat di dalam negeri. Dari hal ini maka dirancang pabrik asam nitrat dengan kapasitas 90.000 ton per tahun dari asam sulfat dan natrium nitrat. Berbagai kegunaan dari asam nitrat sendiri digunakan sebagai bahan baku dalam pembuatan ammonium nitrate yang kemudian digunakan untuk pembuatan calcium nitrate, urea, ammonium nitrate solution, dan ammonium sulphate nitratedan sebagian besar digunakan sebagai bahan baku pembuatan bahan peledak serta untuk pemurnian logam. Asam nitrat ini dibuat dengan proses difusi, karena bahan baku berupa padat cair. Bahan baku natrium nitat dan asam sulfat dioperasikan pada suhu 150⁰C dalam Reaktor Alir Tangki Berpengaduk (RATB) selama 12 jam dan terjadi reaksi eksotermis. Bahan baku asam sulfat pabrik ini sebanyak 35260,8671 kg/jam dan natrium nitrat 30200,8644 kg/jam yang akan menghasilkan produk asam nitrat sebanyak 11.451,15 kg/jam. Pabrik direncanakan akan didirikan di daerah Bekasi, Jawa Barat seluas 44.000 m². Salah satu alasan pabrik didirikan dilokasi ini adalah karena letaknya yang dekat dengan salah satu bahan baku sehingga biaya pengadaan bahan baku dapat ditekan. Unit pendukung proses meliputi penyediaan air yang berasal dari air sungai Kalimalang Bekasi sebanyak 23.224,56 kg/jam dan kebutuhan saturated steam sebanyak 3149,5406 kg/jam, kebutuhan listrik pabrik sebesar 550 kW, kebutuhan bahan bakar sebesar 351,76 L/jam serta kebutuhan udara tekan untuk peralatan instrumentasi sebesar 100 m3/jam. Berdasarkan kalkulasi secara ekonomi prarancangan pabrik asam nitrat ini memerlukan modal tetap (FCI) yaitu sebesar Rp2.551.828.369.728,42 dan modal kerja (WC) yang dibutuhkan Rp 504.107.459.555 didapatkan keuntungan sebelum pajak sebesar Rp 619.773.657.352,81 per tahun. Keuntungan setelah pajak sebesar Rp 433.841.560.146,96 per tahun. Dari analisa kelayakan menunjukkan Return On Investment (ROI) sebelum pajak 24,29% dan setelah pajak sebesar 17,00%. Pay Out Time (POT) sebelum pajak 2,917 tahun dan setelah pajak 3,074 tahun. Break Even point (BEP) sebesar 55,29%, dan Shut Down Point (SDP) sebesar 33,13%. Dari analisa ekonomi di atas dapat disimpulkan bahwa pendirian pabrik asam nitrat ini tergolong layak karena menguntungkan dari segi ekonomi dan termasuk pabrik beresiko rendah

    Prarancangan Pabrik Urea Formaldehida Dari Metanol Dan Oksigen Dengan Proses DB. Western Kapasitas 40.000 Ton/Tahun

    Get PDF
    Prarancangan pabrik urea formaldehida dibuat dengan mereaksikan metanol dan oksigen dengan bantuan katalisator iron molybdenum oxide reaksi berlangsung pada suhu 240-397,58°C dan tekanan 1,2 atm serta reaksi bersifat eksotermis. Untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri yang semakin meningkat tiap tahunnya, dan masih mengimpor dari produsen luar negeri, maka dirancang pabrik urea formaldehida dengan kapasitas 40.000 ton/tahun dengan bahan baku metanol 2098,818 kg/jam dan oksigen 2615,187 kg/jam. Pada utilitas terdiri dari unit pengadaan air sebesar 53659,35 kg/jam, listrik sebesar 700 kW, bahan bakar sebesar 82,79 L/jam, steam sebesar 3316,86 kg/jam, udara bertekanan sebesar 100 m3/jam, laboratorium, dan pengolahan limbah. Pabrik urea formaldehida didirikan diatas lahan seluas 48.732 m2 dengan jumlah karyawan sebanyak 165 orang. Dari hasil analisis ekonomi diperoleh keuntungan sebelum pajak sebesar Rp 305.779.052.450 dan keuntungan setelah pajak sebesar Rp 214.045.336.715. Dengan hasil analisis kelayakan sebagai berikut Percent Return On Investment (ROI) sebelum pajak sebesar 70,58% dan setelah pajak sebesar 49,41% Pay Out Time (POT) sebelum pajak sebesar 1,24 tahun sedangkan setelah pajak sebesar 1,68 tahun. Break Even Point (BEP) sebesar 38,56% dan Shut Down Point (SDP) sebesar 29,42%. Discounted Cash Flow (DCF) sebesar 48,70%. Berdasarkan data diatas maka pabrik urea formaldehida dari metanol dan oksigen ini layak untuk didirikan

    Analisa Perubahan Warna, TSS, pH, Dan COD Limbah Cair Industri Lurik Dengan Metode Elektrooksidasi

    Get PDF
    Electrooxidation is a liquid waste treatment method that has advantages such as used to remove organic compounds and suspended solids without addition of chemicals with low operational costs. This research aims at applying electrolysis method for striated liquid waste treatment by testing some variables which is influence of voltage and time to change color, pH, TSS, and COD. This research ran by the condition of batch process and fixed variable used was aluminium cathode (Al) that effective surface area 31,98 cm2 and anode of zinc (Zn) with effective surface area 31,2 cm2 and arrangement of parallel electrode with the distance 3 cm. Electrical voltage and electrooxidation time are independent variables with variation of 4, 7, 10 Volts and 10, 20, 30 minutes. Samples taken on each variable then analyzed change of color, pH, TSS, and COD. The results showed that the increase of electric voltage and time of electrooxidation caused the decrease of absorbance, pH, TSS, and COD. The best result was obtained the most clear of waste color at voltage of 4 V and electrooxidation time 30 minutes with absorbance value of 0,001 A and TSS of 2,167 mg/L. At 4 V voltage and 10 minutes electrooxidation time obtained pH 7,573, and at 10 V and electrooxidation time 30 minutes obtained COD value 16,193 mg/L. The results of waste treatment in this research have met the standard term of standard quality that set by the government for disposal into the environment

    Prancangan Pabrik Asam Nitrat Dari Natrium Nitrat Dan Asam Sulfat Dengan Kapasitas 75.000 Ton Per Tahun

    Get PDF
    Prarancangan pabrik asam nitrat ini dimaksudkan untuk memenuhi kebutuhan industri – industri berbahan baku asam nitrat. Pabrik asam nitrat berkapasitas 75.000 ton/tahun ini direncanakan akan didirikan di Cilegon, Banten. dengan pertimbangan dekat dengan bahan baku (asam sulfat dan natrium nitrat) dan mudah daerah pemasarannya. Pabrik ini dirancang untuk menghasilkan produk asam nitrat 68% dan 96%, dengan bahan baku natrium nitrat dan asam sulfat, direncanakan beroperasi selama 330 hari dalam satu tahun. Proses pembuatan asam nitrat dilangsungkan dalam reaktor berpengaduk, berlangsung pada suhu 150o C dan tekanan 1 atm serta reaksi bersifat eksotermis dan irreversible. Unit pendukung proses terdiri dari unit penyedia air domestik sebanyak 12.079,7 kg/jam serta unit penyedia air proses yaitu sebagai pendingin sebanyak 476.744,065 kg/jam, dan sebagai penyedia steam sebanyak 2.416,9400 kg/jam yang diperoleh dari boiler dengan bahan bakar solar sebanyak 2,5159 ft3/jam kebutuhan air tersebut diperoleh dari air sungai Kalimalang. Kebutuhan listrik disuplai dari PLN dan generator set sebesar 500 kW sebagai cadangan. Dari analisis ekonomi terhadap pabrik ini menunjukkan keuntungan sebelum pajak sebesar Rp 2.079.432.523.186,70 per tahun dan sesudah pajak sebesar Rp 1.455.602.766.230,69 per tahun. Persen Return On Invesment (ROI) sebelum pajak 81,49 %, dan sesudah pajak 57,04 %, sedangkan Pay Out Time (POT) sebelum pajak 1,093 tahun dan sesudah pajak 1,492 tahun. Break Event Point sebesar 58,97 % dan Shut Down Point 52,90 %. Discounted Cash Flow (DCF) terhitung sebesar 41,98%. Dari data analisis kelayakan dapat disimpulkan, bahwa pabrik ini menguntungkan dan layak didirikan

    Pengaruh Komposisi Selulosa Terhadap Kualitas Plastik Biodegradable dari Pati Onggok

    Get PDF
    Bioplastik merupakan plastik organik yang salah satu fungsinya dapat digunakan sebagai pengemas bahan pangan. Pembuatan plastik yang mudah terurai menawarkan solusi yang menarik. Bioplastik merupakan plastik organik yang salah satu fungsinya dapat digunakan sebagai pengemas bahan pangan. Bioplastik dikenal ramah lingkungan karena mudah terdegrasi oleh alam. Kitosan dapat dimodifikasi dengan pati onggok aren dalam pembuatan bioplastik untuk meningkatkan kekuatan bioplastik. Pada penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik bioplastik kitosan- onggok aren yang ditambah kitosan dengan variasi 0,3 sampai 2 gram. Uji fisik yang dilakukan meliputi uji ketahanan air, uji kuat tarik, uji elongisitas dan uji biodegradasi. Peningkatan banyaknya kitosan dalam air meningkatkan sifat daya serap air, kuat tarik, kemuluran,dan biodegradasi. Hasil pengujian menunjukkan nilai ketahanan air pada rentang 78-92%, kuat tarik pada rentang 7,1- 10,2%, kemuluran pada rentang 0,9-4,3% meq/g, biodegradasi pada rentang 1-4 mingg

    PRELIMINARY DESIGN OF BIODIESEL PLANT FROM WASTE VEGETABLE OIL (WVO) AND METHANOL WITH CAPACITY OF 15,000 TON/ YEAR

    Get PDF
    Biodiesel is a fatty acid methyl or ethyl esters from vegetable oil or animal fat and is used majorly as fuel in diesel engines vehicles, which is done by esterification process in this research using homogeneous catalyst, the commonly known biodiesel catalysts are homogeneous basic catalysts as Sodium hydroxide and Potassium hydroxide. In this plant design the ultrasonic field induced an affective emulsification and mass transfer so that the mass of ester formation under ultrasonic mixing condition will be higher than that under stirring condition. Emulsification is the first preparation of fat for chemical digestion by specific enzymes. This preliminary plant design represents the study of designing a biodiesel plant capacity of 15,000 ton/year, under Ultrasound agitation in the reactor as the mixing method. Economic analysis of the plant resulted a ROI (Return On Investment) of 26% before cutting the tax to be 21% after tax. POT (Pay Out Time) was calculated to be 2.5 years before tax and 3.5 years after tax. As for BEP (Break Even Point) 53% which means if the plant sell less than 53% there will be no profit. SDP (Shut Down Point) value resulted as 29%, and DCF (Discounted Cash Flow) is 9%. After suggesting to increase the plant capacity to 50% of the original capacity due to low profit and high BEP, According to the economic analysis, this plant has a profit of Rp.183,460,241,614 per year, and of Rp.137,595,181,210 per year after a 25% tax. Percent of Return On Investment (ROI) before tax 80%, after tax 60%. Pay Out Time (POT) before tax is for 1.1 year, and after tax is for 1.5 year. Break Even Point (BEP) value is 28% and Shut Down Point (SDP) value is 16%. Discounted Cash Flow ( DCF) is as much as 26%. According to the previous results, this plant is considered feasible to build in Bontang

    Tugas Prarancangan Pabrik Bisfenol-A Dari Fenol Dan Aseton Kapasitas 100.000 Ton Per Tahun

    Get PDF
    Pada era kemajuan teknologi dalam berbagai bidang pembangunan yang berjalan pesat, maka diperlukan beberapa macam sarana dan prasarana untuk era persaingan bebas. Salah satu prospek pembangunan masa depan adalah membangun pabrik yang mempunyai daya saing dengan produk-produk luar negeri. Salah satunya dengan mendirikan pabrik Bisfenol-A dengan bahan baku Fenol dan Aseton. dengan kapasitas 50.000 ton per tahun direncanakan beroperasi selama 330 hari per tahun. Proses pembuatan aseton dilakukan dalam reaktor RATB (CSTR). Pada reaktor ini reaksi berlangsung pada fase cair-cair, irreversible, eksotermis, non adiabatic, isothermal pada suhu umpan 50C dan tekanan 1 atm. Pabrik ini digolongkan pabrik beresiko rendah karena kondisi operasi pada tekanan atmosferis. Kebutuhan Fenol untuk pabrik ini sebanyak 5.234,5965 kg per jam dan kebutuhan Aseton sebanyak 1.614,0726 kg per jam. Produk berupa Bisfenol-A sebanyak 6.303,6616 kg per jam, dan air sebanyak 9,4697 kg per jam. Utilitas pendukung proses meliputi penyediaan air sebesar 110.000 kg per jam yang diperoleh dari air laut, penyediaan saturated steam sebesar 14.606,2706 kg per jam kebutuhan udara tekan sebesar 150 m3 per jam, kebutuhan listrik diperoleh dari PLN dan dua buah generator set sebesar 400 kW sebagai cadangan, bahan bakar sebanyak 3,0034 liter per jam. Pabrik ini didirikan di kawasan industri Cilegon dengan luas tanah 30.000 m2 dan jumlah karyawan 145 orang. Pabrik Bisfenol-A ini menggunakan modal tetap sebesar Rp 203.416.589.882 dan modal kerja sebesar Rp 127.380.037.098 Dari analisis ekonomi terhadap pabrik ini menunjukkan keuntungan sebelum pajak Rp 75.424.925.041 per tahun setelah dipotong pajak 30 % keuntungan mencapai Rp 22.627.477.512 per tahun. Percent Return On Investment (ROI) sebelum pajak 37,079 % dan setelah pajak 25,955 %. Pay Out Time (POT) sebelum pajak selama 2,124 tahun dan setelah pajak 2,781 tahun. Break Even Point (BEP) sebesar 52,435 %, dan Shut Down Point (SDP) sebesar 35,890 %. Discounted Cash Flow (DCF) terhitung sebesar 34,21 % dan diperoleh Cumulatif cash position 4,6 tahun. Dari data analisis kelayakan di atas disimpulkan, bahwa pabrik ini menguntungkan dan layak untuk didirikan

    Prarancangan Pabrik Dibutyl Phthalate Dari Phthalic Anhydride Dan N-Butanol Dengan Katalis Asam Sulfat Kapasitas 12.500 Ton/Tahun

    Get PDF
    Pabrik dibutyl phthalate dengan bahan baku phthalic anhydride dan n-butanol direncanakan berdiri di kawasan industri Gresik, Jawa Timur dengan kapasitas produksi 12.500 ton/tahun pada tahun 2018. Pembuatan dibutyl phthalate dilakukan dengan proses esterifikasi dengan katalis asam sulfat pada reaktor alir berpengaduk adiabatic nonisothermal. Reaksi berlangsung pada fase cair irreversible dan eksotermis. Pada suhu 140oC dan tekanan 1atm. Kebutuhan phthalic anhydride untuk pabrik ini sebanyak 1001,062 kg/jam dan n-butanol sebanyak 1.123,839 kg/jam. Produk berupa dibutyl phthalate sebanyak 1.578,283 kg/jam dan air sebanyak 103,407 kg/jam. Utilitas pendukung proses meliputi penyrdiaan air sebanyak 3.048,222 kg/jam yang diperoleh dari air sungai Brantas, kebutuhan steam sebanyak 1.611,958 kg/jam, yang diperoleh dari boiler dengan bahan bakarbatu bara sebanyak 222,769 kg/jam, dan kebutuhan listrik diperoleh dari PLN dan generator sebesar 60 kW dengan kebutuhan bahan bakar sebanyak 12,144 kg/jam. Pabrik direncanakan beroprasi selama 330 hari pertahun dengan jumlah karyawan 163 orang, modal tetap sebesar Rp 99.105.458.205,44 pertahun. Modal kerja sebesar Rp 214.150.396.665,74 pertahun. Setelah dipotong pajak keuntungan mencapai Rp 24.440.684.182,77 pertahun. Percent return on investment (ROI) sebelum pajak sebesar 11,39% dan sesudah pajak sebesar 8,35%. Pay out time (POT) sebelum pajak sebesar 2,21 tahun dan setelah pajak 2,89 tahun. Break event point (BEP) sebesar 43,69%, shut down point (SDP) sebesar 27,70%, internal rate of return (IRR) berdasarkan discounted cash flow (DCF) sebesar 20,91%. Berdasarkan pertimbangan bahwa ROI, POT, BEP, SDP dan IRR untuk pabrik beresiko rendah perhitungannya memenuhi standar maka pabrik dibutyl phthalate ini layak unuk didirika

    Tugas Prarancangan Pabrik Bisfenol-A Dari Fenol Dan Aseton Kapasitas 150.000 Ton Per Tahun

    Get PDF
    Proses pembuatan Bisfenol-A dilakukan dalam reaktor RATB (CSTR). Pada reaktor ini reaksi berlangsung pada fase cair-cair, irreversible, eksotermis, non adiabatic, isotermal pada suhu umpan 50C dan tekanan 1atm. Pabrik ini digolongkan pabrik beresiko rendah karena kondisi operasi pada tekanan atmosferis. Kebutuhan Fenol untuk pabrik ini sebanyak 24.387,06 kg per jam dan kebutuhan Aseton sebanyak 4.818 kg per jam. Produk berupa Bisfenol-A sebanyak 18.910,98 kg per jam, dan air sebanyak 1.841,90 kg per jam. Utilitas pendukung proses meliputi penyediaan air sebesar 110.000 kg per jam yang diperoleh dari air laut, penyediaan saturated steam sebesar 29.152,6095 kg per jam kebutuhan udara tekan sebesar 150 m3 per jam, kebutuhan listrik diperoleh dari PLN dan dua buah generator set sebesar 400 kW sebagai cadangan, bahan bakar sebanyak 3,0034 liter per jam. Pabrik ini didirikan di kawasan industri Cilegon dengan luas tanah 30.000 m2 dan jumlah karyawan 145 orang. Pabrik Bisfenol-A ini memerlukan modal tetap Rp 322.565.613.750 per tahun, modal kerja Rp 186.569.926.721,24 per tahun. Dari analisis ekonomi terhadap pabrik ini menunjukkan keuntungan sebelum pajak Rp 246.900.575.029 per tahun setelah dipotong pajak 50% keuntungan mencapai Rp 123.450.287.514 per tahun. Percent Return On Investment (ROI) sebelum pajak 26,543% dan setelah pajak 18,571%. Pay Out Time (POT) sebelum pajak selama 1,15 tahun dan setelah pajak 2,07 tahun. Break Even Point (BEP) sebesar 41,01%, dan Shut Down Point (SDP) sebesar 25,81%. Discounted Cash Flow (DCF) terhitung sebesar 37.54%. Dari data analisis kelayakan di atas disimpulkan, bahwa pabrik ini menguntungkan dan layak untuk didirikan

    Prarancangan Pabrik N-Butil Oleat Dari Asam Oleat Dan N-Butanol Kapasitas 20.000 Ton Per Tahun

    Get PDF
    Pabrik n-butil oleat dengan bahan baku asam asetat dan n-butanol dengan kapasitas 20.000 ton per tahun direncanakan beroperasi selama 330 hari dalam satu tahun dan proses produksi berlangsung selama 24 jam per hari. Proses pembentukan n-butil oleat dengan esterifikasi asam oleat dan n-butanol di dalam Reaktor Alir Tangki Berpengaduk (RATB) dengan bantuan katalis H2SO4. Reaksi berlangsung pada suhu 100oC dan tekanan 1 atm pada fase cair-cair. Tahapan proses meliputi penyiapan bahan baku asam oleat dan n-butanol, pembentukan n-butil oleat dalam reaktor, dan pemurnian produk. Kebutuhan asam oleat untuk pabrik ini sebanyak 2.086,71 kg per jam diperoleh dengan mengimpor dari Australia dan kebutuhan n-butanol sebanyak 600,13 kg per jam diperoleh dengan mengimpor dari Amerika Serikat. Produk n-butil oleat sebanyak 2525,25 kg per jam. Utilitas pendukung proses meliputi penyediaan air sebesar 5.837,43 kg per jam yang diperoleh dari air sungai Bengawan Solo, penyediaan uap air jenuh sebesar 647,61 kg per jam yang diperoleh dari boiler dengan bahan bakar batu bara sebesar 422,90 liter per jam, kebutuhan udara tekan sebesar 50 m3 per jam, kebutuhan bahan bakar berupa solar sebesar 0,0712 m3 per jam, kebutuhan listrik diperoleh dari PLN dan sebuah generator set sebesar 500 kW sebagai cadangan. Pabrik ini didirikan di Gresik, Jawa Timur dengan luas tanah 18.000 m2 dan jumlah karyawan 110 orang. Dari analisis ekonomi terhadap pabrik ini menunjukkan keuntungan sebelum pajak Rp 99.269.238.872,83 per tahun setelah dipotong pajak 30% keuntungan mencapai Rp 69.488.467.210,98 per tahun. Fixed Capital Investment sebesar Rp 367.994.041.365,48 dan Working Capital sebesar Rp 143.118.907.742,02. Percent Return On Investment (ROI) sebelum pajak 26,98% dan setelah pajak 18,88%. Pay Out Time (POT) sebelum pajak selama 2,70 tahun dan setelah pajak 3,46 tahun. Break Even Point (BEP) sebesar 49,90, dan Shut Down Point (SDP) sebesar 25,91%. Discounted Cash Flow (DCF) terhitung sebesar 37,90%. Dari data analisis kelayakan di atas disimpulkan, bahwa pabrik ini menguntungkan dan layak untuk didirikan
    corecore