50 research outputs found

    Solo Convention Hall and Exhibition Park

    Get PDF
    The city of Surakarta or Solo City is currently a city whose development has tripled from its administrative territory. Solo city is rich in cultural wisdom and traditions that attract tourists. In addition to attracting the attention of local people also began to bring a lot of foreign tourists interest. There are several tourist activities in Solo, such as tours in heritage buildings, batik tour, nature tourism, even culinary tourism. By looking at the potential of the city, and the limited MICE (Meeting, Incentive, Convention, and ExhibitionI) facilities available in the city of Surakarta (Solo), it is necessary to provide facilities capable of accommodating various convention and exhibition activities with all adequate supporting facilities. Solo Convention and Exhibition Park (Solo Expo) is a planning design concept that is expected to solve the problem. Solo Expo aims to be a means for business meetings, exhibition as a communication medium of a group to represent works / products, exchange ideas and exchange information. Because Solo City is famous for its beautiful city, the planning targets of Solo Convention and Exhibition Park are using the design of a contemporary building integrated with green open area with standard meet garden facility. Keywords : Surakarta, Convention Centre, Exhibition, Par

    Redesain Pasar Ampel Boyolali Menggunakan Konsep Modern dengan Tampilan Arsitektur Jawa

    Get PDF
    Boyolali district is a region where the majority of people are livelihood as farmers and traders, a region famous for natural products one of which is located in Ampel area which has Tradidional Market. To meet social needs in the community in traditional markets. So needed Redesign of Pasar Ampel Boyolali Using Modern Concept With Java Architecture Views Ampel in boyolali to improve the quality of trading with traditional trading system, modern buildings and displays the architectural of Java

    Dasar Program Perencanaan Dan Perancangan Arsitektur ( Dp3a ) Bangunan Penelitian, Pengembangan Dan Promosi Produk Susu Sapi Di Boyolali (Sebagai Wahana Wisata Edukasi)

    Get PDF
    Bangunan penelitian, pengembangan dan promosi produk susu sapi di Boyolali sebagai wahana wisata edukasi adalah sebagai tempat yang menjadi wadah untuk melakukan penelitian, pengembangan dan promosi produk olahan susu sapi sekaligus sebagai tempat wisata edukasi di Kabupaten Boyolali yang terkenal dengan sebutan “Kota Susu”. Kabupaten Boyolali dikenal sebagai Kota Susu, karena merupakan salah satu sentra terbesar penghasil susu sapi segar di Jawa Tengah. Peternakan sapi perah umumnya berada di daerah selatan dan dataran tinggi yang berudara dingin, karena sapi perah yang dikembangkan saat ini berasal dari wilayah sub-tropis Australia dan Selandia Baru. Menurut Pemerintah Kabupaten Boyolali, dari total pemenuhan kebutuhan susu secara nasional, 53,43 persen disuplai dari produksi susu di Jawa Tengah, khususnya di Boyolali. Saat ini produksi susu segar di Boyolali sudah mampu mencukupi pasokan kebutuhan industri pengolah susu karena sudah mencapai sekitar 120.000 Liter per hari.Susu merupakan minuman berprotein tinggi namun merupakan bahan makanan yang mudah rusak/pecah apabila tidak langsung dihidangkan setelah proses pemerahan. Biasanya susu sapi yang tidak dilakukan proses apa pun setelah pemerahan hanya dapat bertahan selama satu hari, setelah lewat satu hari biasanya susu sapi akan basi. Kabupaten Boyolali adalah salah satu DTW (Daerah Tujuan Wisata) di Jawa Tengah terletak di lereng gunung Merapi dan Merbabu sehingga memiliki pemandangan alam yang eksotis. Kabupaten Boyolali juga memiliki Bandara Internasional yaitu Bandara Adi Sumarmo yang berjarak 25 km dari Kota Budaya Surakarta (Solo) yang merupakan koridor jalur wisata Solo - Selo - Borobudur (SSB). Pariwisata Kabupaten Boyolali sendiri terbagi menjadi 3 bagian yaitu wisata alam, wisata air dan wisata ziarah.Dari berbagai pernyataan diatas dapat disimpulkan bahwasannya Boyolali merupakan sentra penghasil susu terbesar di Indonesia khususnya di Jawa Tengah. Susu sendiri merupakan minuman berprotein dan bergizi tinggi namun mudah rusak/ basi maka perlu adanya pengolahan yang baik agar susu dapat dinikmati dalam waktu yang lama tanpa mengurangi kandungan gizi dan protein, maka penulis mempunyai inisiatif untuk membuat sebuah bangunan yang nantinya dijadikan sebagai pusat penelitian, pengembangan dan promosi produk dari olahan susu sapi. Jadi nantinya produk olahan susu bisa dikembangkan lebih banyak lagi tentunya dengan melalui penelitian oleh para ahli. Tahap akhirnya yaitu promosi produk yaitu dengan mengkonsep tempat ini menjadi wahana wisata edukasi. Jadi selain pengunjung dapat bersenang-senang di arae ini tentunya juga mendapatkan pembelajaran berbagai produk olahan susu sapi yang telah dikembangkan melalui penelitian yang sistematis

    Dasar Program Perencanaan Dan Perancangan Arsitektur (DP3A) Youth Center Di Wonogiri

    Get PDF
    Masa kanak-kanak, remaja, dewasa, dan kemudian menjadi orangtua, merupakan suatu proses alami dalam hidup yang berkesinambungan dari tahaptahap pertumbuhan yang harus dilalui oleh seorang manusia. Setiap masa pertumbuhan memiliki ciri-ciri tersendiri. Masa remaja sering dianggap sebagai masa yang paling rawan dalam proses pertumbuhan. Bagi remaja, masa ini adalah masa yang paling menyenangkan dalam hidupnya. Namun pada usia ini remaja sering menimbulkan kekuatiran bagi para orangtua mereka. Sehingga diperlukan sikap arif dan orangtua untuk lebih memahami anak remajanya. Youth Center adalah wadah atau tempat bagi para remaja yang memberikan nilai positif, mereka dapat saling berinteraksi satu sama lainnya melalui olah raga dan sekaligus mengembangkan bakat untuk dapat lebih digali kembali guna mencapai taraf profesional Di kabupaten Wonogiri belum ada tempat atau fasilitas yang menjadi wadah bagi mereka, untuk menyalurkan bakat tersebut. Maka perlu diberikan sebuah tempat yang dapat mewadahi seluruh kegiatan mereka ke dalam suatu wilayah sehingga lebih terorganisir dan terarah. Maka Perlu dirancang sebuah “Youth Center” dimana remaja diwadahi untuk melakukan aktivitas, bersosialisasi dan menyelenggarakan berbagai kegiatan kreatif yang teratur dan terarah sesuai dengan bakat dan minatnya serta dapat menghindarkan/memperkecil pengaruhpengaruh negatif yang ada sebelumnya

    Dasar Program Perencanaan Dan Perancangan Arsitektur (DP3A) Museum Masjid Indonesia Di Kabupaten Pekalongan

    Get PDF
    Museum merupakan sebuah tempat penyimpanan benda-benda peninggalan sejarah. Selain itu juga berfungsi sebagai sebuah media yang menceritakan peristiwa-peristiwa bersejarah kepada khalayak umum. Perencanaan desain Museum Masjid Indonesia di Kabupaten Pekalongan merupakan sebuah tempat yang memberikan berbagai informasi tentang sejarah perkembangan masjid di Indonesia. Tujuan perencanaan Museum adalah sebagai tempat wisata, pendidikan, dan pusat informasi tentang sejarah perkembangan masjid di Indonesia. Didalamnya menyimpan berbagai macam koleksi masjid dari seluruh daerah di Indonesia. Pemilihan Masjid sebagai materi koleksi, karena Masjid-masjid di Indonesia mempunyai ciri khas yang unik dan beragam pada setiap daerah. Masjid juga merupakan inventaris serta saksi bisu dalam setiap periodesasi sejarah. Perancangan desain Museum Masjid Indonesia terletak di Jl. Mandurorejo, Kecamatan Kajen, Kabupaten Pekalongan. Bangunan Museum berdiri di atas lahan seluas 5 hektar berbentuk persegi empat, dengan ukuran 200 x 250 meter. Luas area terbangun adalah 12.943 m², sementara sisa lahan lainnya merupakan area open space berupa miniatur pulau Indonesia, area parkir, serta area taman. Miniatur pulau merupakan area museum terbuka yang mempunyai koleksi berupa satu replika masjid pada setiap pulau. Bangunan museum menggunakan konsep arsitektur islam dengan mengaplikasikan kesenian islam berupa aksen floral dan bentuk geometris yang diaplikasikan pada atap bangunan, pilar, serta bentuk fasade bangunan

    Pengembangan Kawasan Industri Rotan Yang Rekreatif Dan Edukatif

    Get PDF
    Pada tahun 1940 masyarakat Desa Trangsan pada umumnya bermata pencaharian di bidang pertanian .Hasil pertanian dijual ke Solo tempatnya didaerah solo bagian barat(jongke),dilakukan dengan berjalan kaki melewati rumah seorang tionghoa yang berprofesi sebagai pengrajin rotan yang membuat anyaman dengan berbagai model. salah satu penduduk trangsan bernama Wiro sering di depan rumah Tionghoa tersebut merasa tertarik dan pada akhirnya bekerja pada orang tersebut sebagai pengrajin rotan.Pengalaman yang di peroleh selama bekerja menimbulkan ide untuk membuat produk sendiri dengan mengunakan bahan baku limbah yang di peroleh dari tempat bekarjanya.Usaha yang di rintis oleh Wiro mendorong masyakat luas di desa Trangsan untuk mengikuti jejek menjadi pengrajin rotan .Produk yang di hasil beraneka ragam antara lain pakaian baji ,kursi malas,bandulan bayi,boncengan sepeda dan sebagainya. Untuk mendapatkan rancangan yang sesuai dengan karakteristik kawasan setempat maka di perlukan opservasi secara langsung dan melakukan wawancara pada penduduk setempat tentang cara atau proses pembuatan ukiran kayu. Dalam proses pengolahan data dilakukan analisis-analisis makro maupun mikro agar dapat memudahkan dalam perancangan dengan sketsa-sketsa gambar dan dokumentasi. Setelah melalui beberapa proses analisis maka Pengembangan Industri Rotan di Desa Trangsan ini diharapkan dapat menjadi objek wisata kesenian di sukoharjo yang layak untuk dinikmati wisatawan dan pengembangan kepariwisataan setempat serta pelestarian kebudayaan Kerajianan tanga

    DDasar - Dasar Program Perencanaan Dan Perancangan Arsitektur (DP3A) Challenging Rides Di Monumen Soerdjo Ngawi (Sebagai Wahana Wisata Perjuangan)

    Get PDF
    Kabupaten Ngawi yang terletak pada perlintasan propinsi Jawa Timur dan Jawa Tengah memiliki tempat yang menawarkan sarana untuk kembali kepada alam dengan Hutan Wisata Monumen Soerdjo. Tempat ini membawa suatu kesegaran alami pada wisatawan dengan keindahan pohon-pohonnya juga pemandangan indah didalamnya, hanya sayang Hutan Monumen Soerdjo yang belum tersentuh penanganan yang baik sehingga tampak apa adanya saja. Selain memberikan perhatian kepada upaya untuk mendiversifikasi daya tarik wisata, pengembangan pariwisata di Kabupaten Ngawi juga perlu mempertimbangkan keseimbangan antara pemanfaatan aset termasuk alam dan budaya sebagai daya tarik wisata dengan pemeliharaan aset agar berkelanjutan sehingga dapat dinikmati baik oleh generasi sekarang maupun generasi yang akan datang. Melihat berbagai potensi yang ada peluang hutan wisata ini sangatlah besar untuk dapat maju dan berkembang tetapi tentunya harus ada kerjasama dari berbagai pihak itu dari pemerintah swasta atau masyarakat sehingga pada akhirnya dapat menjadi suatau kesatuan untuk mewujudkan tujuan wisata. 17 Alasan pemilihan lokasi/site, yang mana di jatuhkan pilihan pada Kawasan Wisata Monumen Soerdjo Ngawi, Kabupaten Ngawi. berbagai alasan dan pertimbangan. Yang pertama karena memang lahan tersebut kurang adanya pengembangan wisata yang baik, yang kedua ingin mengangkat Monumen Soerdjo Ngawi sebagai wahana wisata perjuangan letak Monumen Soerdjo tersebut itu sendiri berada di Wana Wisata Monumen Soerdjo terletak terletak di jalan raya Ngawi-Solo Km 19, tepatnya masuk wilayah desa Pelanglor Kec. Kedunggalar Kab. Ngawi .dan pemandangan hutan jati yang masih alami. Diharapkan dengan adanya perencanaan dan perancangan ini mampu menghasilkan suatu kawasan wisata perjungan untuk mengenang jasa pahlawan yang telah gugur dengan konsep green open space sehingga memberi suasana alami

    Village Mountain Resort Di Palutungan Kabupaten Kuningan Jawa Barat

    Get PDF
    Kuningan regency has a lot of attractions are quite interesting and the potential to be marketed. Unfortunately quite a lot of tourist in the district of Kuningan which is still not well ordered in accordance with the standards of tourism. Therefore, in the design the resort area to facilitate the activities of tourism. The site selected for the construction of Village Mountain Resort is in Palutungan, Cisantana Village, District Cigugur, Kuningan regency. Site has an area of ± 82,000 m2. According to the regulations, the site is dedicated to the development of the tourism sector. Therefore, it is suitable for the activities Village Mountain Resort. In the Village Mountain Resort are dwelling in the form of a cottage as a means to stay for tourists. In addition, there are also restaurants, parks and mosques as a means of worship

    Jurug Woodland Zoo( Redesain Taman Satwa Taru Jurug dengan Pendekatan Ruang Terbuka pada Ruang Habitat Satwa)

    Get PDF
    Indonesia is a country that has a tropical climate and culture that is diverse, so lots of tourists come for a vacation to Indonesia. Tourism in Indonesia is very attractive from natural as well as artificial Indonesia deserves to become tourist destinations. Indonesia has a diverse culture, tribes and languages, so in Indonesia has a variety of local wildlife in conservation or not. Indonesia has an artificial recreation attractions or education such as zoos, but zoos in Indonesia from 58, 29 only zoo which is pretty decent, and 4 of them have accredited A or feasible in accordance with standards such as the Garden Safari Prigen, East Java, West Java Cisarua Safari Park, Safari Park in Gianyar, Bali, and Sea World Ancol Jakarta, this coverage is more to safari. Zoo in Indonesia one of the TSTJ who are in Solo, the Zoo in TSTJ is one of the oldest zoos in Indonesia but the lack of a treatment so that the Zoo is not worth it anymore. Although Solo is a town of MICE where to tour, then an awful lot of tough tour on hotels, restaurants, as well as some souvenirs. Thus a lack of open space for masayarakat for leisure or relaxation in comfort. Solo only had 12% RTH, whereas RTH needs to Solo at least 30%, thus the existence of open space or open space as well as RTH in the city of Solo. The area of Riau Province is an area for the benefit of the environment so that at the Zoo in Jurug is required for RTH as well as open space on space habitat wildlife so that it complies with the standards of their Habitat in natural on open space, as well as provide the comfort of visitors to leisure as well as education in TSTJ

    Ambarawa Heritage Resort Hotel

    Get PDF
    Ambarawa was one of the districts in Semarang Regency. The magnitude of the potential of tourism in Ambarawa be the main attraction for tourists, one of which is a cultural or historical tour. Fort Willem I is one of the historical tourism potential that has not been managed well by the government. The high value of history contained within the main reason for the need for revitalization to save one of the region's cultural heritage. Revitalization of Fort Willem I becomes Resort Hotel is the right choice given the lack of accommodation facilities in Ambarawa. Revitalization must comply with existing regulations without changing the concept of the building and damaging the previous colonial buildings. By retaining the facades and utilizing existing buildings will create the impression of classic steeped in culture and history. The addition of recreational facilities associated with the history of Fort Willem I, is expected to be a place for local and foreign tourists for recreation as well as learn more about the history and learn to respect and preserve the heritage-peniggalan history of this nation
    corecore