34 research outputs found

    Analisis Strategi Pemasaran Sarinira Hotchocolate Dengan Metode BCG (Boston Consulting Group), Swot Dan Benchmarking (Studi Kasus: CV. Sari Nira Nusantara)

    Get PDF
    CV. SARI NIRA NUSANTARA merupakan industri kecil dan menengah (UKM) yang memproduksi Sarinira Hotchocolate, merupakan serbuk minuman kemasan perpaduan antara gula aren kristal dengan dark chocolate premium, berkualitas dan anti diabetes. Sarinira Hotchocolate termasuk produk yang baru, karena belum dikenal masyarakat luas. Adapun tujuan penelitian ini untuk mengetahui strategi pemasaran yang tepat dan berdaya saing dengan mengidentifikasi dari menilai factor-faktor internal perusahaan dan eksternal lingkungan yang mempengaruhi pada perusahaan. Pada penelitian ini menggunakan analisis strategi pemasaran yaitu Matrik BCG (Boston Consulting Group), analisis SWOT (Strength, Weakness, Opportunity, Treath) dan Benchmarking. Matrik BCG untuk mengetahui tingkat pertumbuhan pasar dan pangsa pasar relatif. Analisis SWOT untuk menganalisis yang menjadi kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman. Benchmarking digunakan sebagai perbandingan antara Sarinira Hotchocolate dengan pesaing. Tujuan penelitian ini untuk menentukan strategi pemasaran yang baik agar produk dapat dikenal masyarakat dan dapat bersaing dengan produk sejenis lainnya. Hasil penelitian matrik BCG, berdasarkan hasil perhitungan tingkat pertumbuhan pasar adalah 15 % dan hasil perhitungan pangsa pasar relatif adalah 0,31< 1 sehingga berada di posisi quetion mark (tanda tanya). Pada posisi ini perusahaan harus memutuskan apakah akan memperkuat divisi ini dengan menjalankan strategi intensif (pengembangan pasar atau pengembangan produk) atau menjualnya. Hasil penelitian Analisis SWOT dari penilaian IFAS adalah 3,3 dan EFAS adalah 3,2. Maka posisi diagram SWOT adalah Growth (perkembangan), yaitu menggunakan strategi SO (Strength Opportunies) berupa Meningkatkan keunggulan produk, Menjaga pelayanan yang sebaik mungkin terhadap konsumen, Memperluas jaringan pemasaran di wilayah Yogyakarta dan kota-kota lainnya, Mengikuti pameran, dan Memperbarui informasi pada website dan jejaring sosial sebagai media promosi dan pengakuan masyarakat. Hasil penelitian Brenchmarking, produk Sarinira Hotchocolate memiliki keunggulan pada cita rasa coklat yang pekat dan aman dikonsumsi penderita diabetes. Namun, perlu adanya perbaikan dalam kemasan agar dibuat semenarik mungkin sehingga menambah nilai jual pada konsumen. Harga jual yang ditawarkan cukup terjangkau tetapi jika dibandingkan dengan harga produk perusahaan sangat berbeda harganya jauh lebih murah. Pada pemasaran juga perlu adanya strategi dan penambahan distirbutor agar penjualan Sarinira Hotchocolate meningkat

    Usulan Perbaikan Layout Dengan Menggunakan Craft Berbasis Green Teknologi

    Get PDF
    CV. Agus Cemerlang merupakam perusahaan yang bergerak dibidang Printing/ cetak batik. Dengan beberapa permasalahan yang ada di lantai produksi perlu diadakan perbaikan. Greentech yang diterapkan dalam menciptakan produk adalah mengefisiensikan proses, dan memaksimalkan output produk tetapi menghasilkan sampah yang minimal. Penataan tata letak fasilitas yang benar akan mengefektifkan material handling dan memperhatikan pengolahan limbah cair. Sehingga dapat mengurangi waktu material handling antar stasiun kerja dan limbah cair bekas pencucian dapat digunkan kembali untuk mengurangi biaya penggunaan air. Perencanaan tata letak fasilitas yang dilakukan menggunakan metode CRAFT dengan data yang dibutuhkan adalah Ongkos Material Handling dan Jarak perpindahan antar stasiun kerja. Untuk data pengolahan limbah dilakukan pengujian adalah parameter berupa BOD, COD dan pH. Dari hasil penelitian layout usulan tata letak ke empat menjadi layout usulan yang akan drekomendasikan karena memiliki biaya perpindahan paling minimal yaitu sebesar Rp. 1.180.372,00. Hasil pengujian limbah cair yang dilakukan, limbah pencucian film cetak mempunyai dampak lingkungan yang tinggi dan limbah pencucian kain kan di reuse untuk menghemat biaya penggunaan listrik. Kata Kunci : Green Technology, layout, craft, limbah cair

    Perancangan Decision Support System (Dss) Berbasis Program Aplikasi Menggunakan Microsoft Visual Basic 6.0

    Get PDF
    C.V Delta Berlian Holiday merupakan usaha jasa yang bergerak dibidang biro perjalanan pariwisata. Seiring dengan kemajuan teknologi dan permintaan pasar C.V Delta Berlian Holiday melakukan pembenahan dalam bidang perancangan program. Pembenahan berupa perancangan sistem informasi dan decision support system yang ada di C.V Delta Berlian Holiday. Dalam perancangan program aplikasi decision support system yang berupa sistem informasi keputusan harga, sistem pembuatan reservasi dan sistem informasi penjadwalan menggunakan perangkat lunak yang berupa Microsoft Visual Basic 6.0 dan Microsoft Access 2007. Selain itu perancangan program aplikasi juga menggunakan pemodelan Context Diagram, Dekomposisi Proses, Data Flow Diagram dan Entitas Relation Diagram yang bertujuan dalam proses perancangan program aplikasi dapat memberikan sistem informasi yang cepat dan tepat kepada administrator, pemilik, marketing atau konsumen. Berdasarkan perancangan program aplikasi yang menggunakan Microsoft Visual Basic 6.0 dan Microsoft Access 2007 dapat memberikan program aplikasi berupa sistem informasi keputusan harga, sistem pembuatan reservasi dan sistem informasi penjadwalan yang cepat dan tepat yang dapat digunakan oleh administrator atau user secara efektif dan efesiensi. Didalam perancangan program yang dibuat terdapat empat bagian yaitu bagian login awal kemudian bagian keputusan harga kemudian bagian reservasi dan terakhir bagian penjadwalan, dimana setiap bagian-bagian tersebut mempunyai fungsi dan tujuan sendiri-sendiri dan perancangan tersebut menggunakan perangkat lunak berupa Microsoft Visual Basic 6.0 yang berfungsi sebagai pembuatan program dan Microsoft Access 2007 yang berfungsi sebagai database

    Analisis Postur Kerja dengan Metode Manual Task Risk Assessment (MANTRA) pada Pembuatan Mie Soun (Studi Kasus : Home Industry Mie Soun Desa Daleman, Tulung, Klaten)

    Get PDF
    Home industry located in Daleman Village, Tulung, Klaten is home industry making noodle soun. Production process there are 4 work stations, namely milling station, extortion station, cooking station and printing station. All these processes are still done using equipment that is still simple and manual, and there are still operators working in less ergonomic working positions. If done continuously it is not impossible workers will experience muscle pain disorders and even will experience the risk of injury. The purpose of this study is to find out workers' complaints and work posture risks, as well as provide a safe solution to be applied in engaging job activities. Manual Task Risk Assessment (ManTRA) is used to know the complaint of work posture, during work activity especially on back, neck / shoulder, arm and wrist. Required data include the total time of work for one day, the time of the work cycle, the duration of the work, the strength of the worker, the speed of work, the awkwardness of the work posture and the vibration the worker receives from the machine or device used. The results obtained based on data processing has been done. It is known that, the total score of the observed activity is found to be more than 15, which means there is a risk of injury or unsafe to do. The assessment is present in activities at milling stations, cooking stations and printing stations. Keywords : Home industry, Manual Task Risk Assessment (ManTRA), Work postur

    Perbaikan Kondisi Kerja Berdasarkan Pendekatan Hazard Identification And Risk Assesment (HIRA) Untuk Mengurangi Kecelakaan Kerja Karyawan Di Unit Penggilingan Pt Madu Baru Yogyakarta

    Get PDF
    PT Madu Baru dalam proses produksinya menggunakan bahan yang kompleks serta peralatan dengan tingkat teknologi terbilang masih lama. Proses produksi yang menggunakan teknologi lama akan berlangsung dengan lambat karena faktor tenaga kerja manusia masih sangat dominan, tetapi disisi lain penggunaan teknologi lama dapat menimbulkan kemungkinan bahaya yang lebih besar adanya kecelakaan kerja, penyakit akibat kerja. Oleh karenanya PT Madu Baru menganggap perlindungan terhadap tenaga kerja sangat diperlukan agar perusahaan tidak kehilangan tenaga kerja yang berakibat menghambat proses produksi yang akan merugikan perusahaan akibat kecelakaan ditempat kerja. Oleh sebab itu perlu dilakukan analisis untuk mengurangi potensi bahaya yang ada di PT Madu Baru. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor penyebab kecelakaan kerja dan upaya untuk memperbaiki kondisi kerja yang ada di PT Madu Baru. Penelitian ini menggunakan metode HIRA untuk menganalisa potensi bahaya yang ada di PT Madu Baru, setelah analisa HIRA yang dilakukan ternyata faktor penyebab kecelakaan kerja yang ada di PT Madu Baru adalah kelalaian karyawan menggunakan Alat Pelindung Diri dan kondisi kerja yang kurang kondusif misalnya ruang penggilingan panas suhu diruangan mencapai 350, kebisingan yang diatas normal mencapai 85db dan ruangan terlalu gelap, potensi bahaya yang terbesar pada aktifitas pengoperasian mesin giling. Upaya untuk mengurangi resiko kecelakaan kerja diantaranya melakukan rekayasa enginering misalnya penambahan sirkulasi udara untuk mengurangi kenaikan suhu melakukan training yang sesuai dengan SOP yang diterapkan oleh manajemen PT Madu Baru, dan memakai Alat Pelindung diri

    Analisis Human Error Untuk Mengurangi Kecelakaan Kerja Menggunakan Metode SHERPA dan HEART (Studi Kasus di UKM Kayu Lapis CV. Cipta MAndiri Klaten)

    Get PDF
    CV. Cipta Mandiri is an UKM engaged in the small and medium industry with the type of plywood production business located in Klaten Regency. The stages of the process in SMEs are partly using machines and most still use human labor. However, when the production process takes place there are frequent accidents caused by human errors such as incorrectly selecting wood, being crushed by wood, eyes exposed to wood chips, hands pierced by wood and not using personal protective equipment. This study aims to analyze human errors that can cause accidents when the production process takes place using the SHERPA and HEART methods. The results of this study show that there are 26 activities in the plywood production process carried out by operators, with 34 descriptions of errors in the overall production activities on 10 work stations with 31 errors occurring during implementation, 2 errors occurring during inspection and 1 error occurred during the election. There are 3 types of severity levels, namely 8 tasks that have a high severity level, 21 tasks have moderate severity levels and 5 tasks that have a small severity level. This shows that more special attention needs to be given to each task which has the highest probability of error occurring, to reduce work accidents. Then the probability of human error is shown by the highest HEP value of 0.1505 and the smallest probability value of 0.0205. The biggest potential error occurs in the task of selecting wood at the quality checking work station. Keywords: Plywood, human error, SHERPA, HEAR

    Penentuan Harga Pokok Produksi Cangkul Dengan Pendekatan Metode Abc ( Activity Based Costing) Studi Kasus : “ Di Ud. Citra Produsen Cangkul Di Sentra Industri Cangkul Karangpoh Jatinom Klaten”

    Get PDF
    Semakin berkembangnya dunia industri pada saat ini membuat para pelaku bisnis harus benar-benar bisa mengelola sistem manajemen dengan baik. Disamping untuk mencari keuntungan tetapi itu juga sebagai penentu untuk mempertahankan kelangsungan hidup bisnisnya. Perusahaan sekarang ini menggunakan metode tradisional atau full costing untuk menentukan harga produksinya. Metode Activity Based Costing (ABC) adalah metode yang akan digunakan untuk memecahkan masalah tersebut. Activity Based Costing (ABC) adalah suatu metode yang sederhana untuk menentukan harga pokok produk/jasa dengan dasar bahwa aktivitaslah yang menyebabkan biaya tersebut timbul. Tujuan dari penelitian ini adalah menghitung harga pokok produksi dengan metode konvensional dan dengan metode Activity Based Costing (ABC) untuk memperoleh harga pokok produksi yang tepat dan harga jual yang optimal. Setelah dilakukan perhitungan dan analisis dengan metode konvensional didapat harga pokok produksi per unit produk cangkul tani Rp. 19.433,00 dan produk cangkul DPU Rp. 15.533,00. Sedangkan dengan metode ABC (Activity Based Costing) harga pokok produksi per unit cangkul tani Rp. 19.487,00 untuk cangkul DPU Rp. 15.539,00. Selisih harga pokok produksi cangkul tani antara metode konvensional dengan metode ABC (Activity Based Costing) sebesar Rp. 54,00 untuk cangkul DPU sebesar Rp. 6,00 Sedangkan harga jual dengan menggunakan metode konvensional untuk cangkul tani Rp. 31.093,00 untuk cangkul DPU Rp. 24.853,00 dengan menggunakan metode ABC (Activity Based Costing) harga jual untuk cangkul tani Rp. 31.180,00 untuk cangkul DPU Rp. 24.862,00. Selisih harga jual cangkul tani antara metode konvensional dengan metode ABC (Activity Based Costing) yaitu sebesar Rp. 87,00 untuk cangkul DPU yaitu sebesar Rp. 9,0

    Evaluasi Postur Dan Aktivitas Kerja Pada Pekerjaan Non Repetitive Di Kampoeng Batik Laweyan Menggunakan Metode Posture Activities Tools Handling (PATH) Dan Ovako Work Analysis System (OWAS) (Studi Kasus di Batik Cap Supriyarso)

    Get PDF
    Kampoeng Batik Lawean is one of the batik industrial centers that developed in the city of Surakarta. There are several company that produce different type of Batik one of them is Batik cap Supriyarso companywhich specifically make stamp batik type. There are some workers with six different work station. In this research using PATH method, work station observed only work station that is non-repetitive that were 5 work station. Batik process is done manually and takes a long time from 8:00 to 15:00 so that it can cause various kinds of complaints experienced by the worker that is work fatigue and work risk causing injury. Therefore evaluated the risk of muscle injury using Posture Activity Tools Handling (PATH) method and Ovako Working Posture Analysis System (OWAS) method. The result evaluation of PATH method is frequency of exposure time and for OWAS method the work risk category is action level. It is found that PATH shows the final result that is for the activity of preparing the machine and the cloth on the highest frequency back segment of neutral posture is 62%, the leg segment is the walking posture of 61%, for the highest work height is below knee which is 60%. As for the OWAS method the final result of the worker 1 for the binding activity of the cloth has a 4-digit code so the action lavel activity is 2 which means that the attitude is dangerous it is necessary to make improvements in the future

    Identifikasi dan Pengelolaan Risiko Rantai Pasok Rumah Produksi Tahu Apu dengan Metode House of Risk

    Get PDF
    Rumah Produksi Tahu APU is one of the industry tahu who is in Dukuh Girirejo, Jemawan Village, Jatinom District, Klaten Regency. According to the observations that have been made there are not maximum coordination on supply chain flow. Uncertainty of the types of risks that may occur in any activity undertaken will hamper the production process and have an impact on the operational and financial losses. The purpose of this study is to identify risk events that arise, determine the causes of risk should be prioritized, and determines the risk management strategy to address the causes of risk in the supply chain Rumah Produksi Tahu APU. The benefits of this research is to provide information about the causes of management strategies to reduce the risk and minimize the impact of such risks. Risk management can be accomplished by using the House of Risk (HOR) is divided into two stages: stage risk identification (HOR phase 1) and the formulation of risk management strategies (HOR phase 2). Based on the HOR phase 1 activity mapping identified a total of 23 Risk Event and 25 Risk Agent. Through analysis using FMEA concept as much as 7 causes the dominant risk is known value of the Aggregate Risk Potential (ARP). HOR Phase 2 the formulation of risk management strategies and formulation of strategy successfully designing a number of 14 formulation of strategies

    Evaluasi Kelayakan Dan Penggambaran Usaha Budidaya Ikan Nila Merah Keramba Jaring Apung Di Kampung Keramba, Waduk Gajah Mungkur, Wonogiri

    Get PDF
    The fishery industry is an organized activity related to the management and utilization of fish resources and the environment, ranging from pre-production, production to marketing are carried out within one business fishing industry. Gajah Mungkur Wonogiri has the potential for the cultivation of freshwater that is floating cages. The purpose of this study is to measure the feasibility evaluaton of using a financial analysis and economics through some of the eligibility criteria of business, namely Payback Period, Net Present Value, Internal Rate of Return, ProfitabilityIndex, Break Eventand depictions of aspects of the business using the business Model Canvas (BMC). The results of a financial analysis floating cages red tilapia fish in the study area seen from the calculation of the Payback Period that is 6 months 7 days, an Internal Rate of Return of 84% for 2 years, the Net Present Value for 2 years has a value of Rp 82,943,219.00, Profitability Index for 2 years ie amounted to 5.155, Break Event Point on the amount of sales of 4.280 kg in the 24-month year-to-2 or in the number of admissions of Rp 109,217,040.00, shows that the business is feasible and has a huge advantage. Aspects of the market determines the value dapam increase profit from the work done, while determining the environmental aspects in the process of quality control environment, especially the water reservoir as the main means of supporting business continuity floating net cages of tilapia merah.Dalam depiction of aspects of the business using the Business Model Canvas (BMC) for the cultivation of floating net cage red tilapia fish in the study area there are nine components. Ninth such components have their respective roles in this business activity. Keywords: Keramba cage, Red Tilapia Fish, Feasibility Evaluation Analysis, BM
    corecore