3 research outputs found

    Hubungan Antara Dukungan Sosial Dengan Stres Kerja

    Get PDF
    Dalam kehidupan organisasi yang semakin maju, manusia harus selalu berinteraksi dengan lingkungan, termasuk dalam lingkungan kerja. Lingkungan kerja yang menantang dan kompleks serta semakin cepatnya perubahan menuntut pekerja untuk dapat beradaptasi dengan cepat dengan lingkungan kerjanya. Didalam proses adaptasi, dirasa penting untuk mengetahui kondisi lingkungan. Dalam menjalani pekerjaannya,tetapi tidak semua individu mampu mengatasi perubahan-perubahan yang dialami,sehingga ada dampak lain yang di dapatkan oleh individu,seperti ketegangan atau stres. Definisi mengenai stres sangat beraneka ragam. Menurut Davis, stres merupakan ketegangan yang mempengaruhi emosi, proses berpikir dan kondisi fisik. Stres merupakan hal-hal yang mengganggu keseimbangan psikis dan biologi. Pengaruhnya tidak hanya terbatas pada kondisi kejiwaan, namun seluruh tubuh, mental dan sosial. berdasarkan hasil penelitian dari The National Institute of Mental Health diketahui bahwa sumber utama terjadinya stres kerja adalah pekerjaan dan lingkungan kerja. Kehidupan organisasi industri yang rumit merupakan sumber stres yang terus meningkat bagi individu, terutama karyawan, sehingga mengakibatkan ketidakpuasan kerja, menurunnya produktivitas dan kualitas hidup. Menurut Weiten & Lloyd, terdapat faktor-faktor yang mempengaruhi turunnya stres, salah satunya yaitu dukungan sosial ,sehingga Hipotesis dalam penelitian ini adalah “ada hubungan negatif antara dukungan sosial dengan stress kerja’’ Tujuan dari penelitian ini adalah: 1) mengetahui hubungan antara dukungan sosial dengan stres kerja. 2) mengetahui tingkat stres pada pramuniaga. 3) mengetahui tingkat dukungan sosial pada pramuniaga. 4) mengetahui seberapa besar sumbangan atau peranan dukungan sosial terhadap stres kerja. Subjek dalam penelitian ini berjumlah 50 pramuniaga Matahari Department Store Solo Square. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling dengan didasarkan pada karakteristik memiliki masa kerja minimal 1 tahun dan memiliki jenjang pendidikan minimal tamatan SMU/sederajat. Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan skala, yaitu skala dukungan sosial dan skala sters kerja dan dianalisis menggunakan teknik korelasi product moment. Kesimpulan dari hasil penelitian ini yaitu: 1) Tidak ada hubungan antara dukungan sosial dengan stres kerja karyawan dengan nilai r = -0,088; p = 0,552 (p > 0,05). Artinya, dukungan sosial tidak memberikan pengaruh terhadap stress kerja. 2) Tingkat dukungan sosial tergolong sedang ditunjukkan dengan rerata empirik (ME) sebesar 70,360 dan rerata hipotetik (MH) = 67,5. 3) Tingkat stress kerja tergolong sedang dengan rerata empirik (ME) = 59,420 dan rerat

    HUBUNGAN ANTARA KEPUASAN KERJA DENGAN LOYALITAS KARYAWAN PADA CV. ASATEX SURAKARTA

    Get PDF
    ABSTRAKSI HUBUNGAN ANTARA KEPUASAN KERJA DENGAN LOYALITAS KARYAWAN PADA CV. ASATEX SURAKARTA Loyalitas kerja perlu mendapat perhatian serius karena loyalitas merupakan suatu aspek psikologis yang mempunyai peranan besar dalam usaha pencapaian tujuan. Karyawan yang memiliki loyalitas tinggi sangat dihargai perusahaan karena perusahaan sangat membutuhkan karyawan yang memiliki dedikasi tinggi terhadap kerja dan perusahaan. Karyawan yang memiliki loyalitas sangat dibutuhkan untuk kelangsungan perusahaan dan dapat menentukan maju mundurnya perusahaan di masa mendatang. Salah satu faktor yang diasumsikan berpengaruh terhadap loyalitas karyawan adalah kepuasan kerja. Hipotesis yang diajukan yaitu ada hubungan positif antara kepuasan kerja dengan loyalitas karyawan, artinya semakin tinggi kepuasan kerja maka semakin tinggi pula loyalitas karyawan kepada perusahaan. Tujuan penelitian ini untuk (1) mengetahui hubungan kepuasan kerja dengan loyalitas karyawan; (2) mengetahui tingkat kepuasan kerja karyawan; (3) mengetahui tingkat loyalitas pada karyawan; (3) mengetahui sumbangan efektif kepuasan kerja terhadap loyalitas karyawan. Subjek penelitian adalah karyawan CV. ASATEX Surakarta berjumah 50 orang. Metode pengumpulan data menggunakan skala kepuasan kerja dan skala loyalitas karyawan. Metode analisis data menggunakan teknk korelasi product moment. Berdasarkan hasil analisis korelasi product moment diperoleh koefisien korelasi r sebesar 0,595; p = 0,000 (p < 0,01) berarti ada hubungan positif sangat signifikan antara kepuasan kerja dengan loyalitas. Semakin tinggi kepuasan kerja maka semakin tinggi loyalitas, dan sebaliknya semakin rendah kepuasan kerja maka semakin rendah loyalitas karyawan. Sumbangan kepuasan kerja terhadap loyalitas sebesar 35,4%. Berdasarkan hasil analisis diketahui kepuasan kerja subjek penelitian tergolong tinggi ditunjukkan oleh rerata empirik (RE) sebesar 88,90 dan rerata hipotetik (RH) sebesar 77,5. Loyalitas subjek penelitian tergolong tinggi ditunjukkan oleh rerata empirik (RE) sebesar 123,06 dan rerata hipotetik sebesar = 102,5

    Hubungan Antara Persepsi Terhadap Kompensasi Dengan Kepuasan Kerja Karyawan Luwes Gading

    Get PDF
    Every employees must have a goal to be achieve, either by job satisfaction by achieve thecompensation. This study aims to (1) determine the relationship between perceptions of compensation and job satisfaction of Luwes Gading employees, (2) determine the effective contribution Job Satisfaction to compensation of Luwes Gading employees, (3) determine the level of perceptions of compensation of Luwes Gading employees, (4) determine the level of job satisfaction of Luwes Gading employees. Research subjects in this study are 80 employees active in Luwes Gading Surakarta, The method used in this research is quantitative method to use 2 scale, the scale of job satisfaction and scale of compensation. Sampling was conducted by random sampling technique on Luwes Gading active employees with the number of 80 people. Data collection tool used to collect data by using the scale of job satisfaction with compensation scale. Data analysis technique used in this study was the statistical technique of Pearson Product Moment. Based on the product moment correlation analysis results showed that there was a positive relationship between perceptions of Highly Significant compensation and job satisfaction of employees in the Luwes Gading, Surakarta.Job Satisfaction variable effective contribution to compensation amounting to 53%, indicated by the correlation (r2) = 0.537. Which means there are 47% of other variables that affect job satisfaction.The level of job satisfaction variables classified in the high category. The level of perceptions of compensation variables classified in the medium category. Keywords : Job Satisfaction, Compensation, Perception of Compensatio
    corecore