26 research outputs found

    Sumbangan Taman Pendidikan Al Qur'an Terhadap Peningkatan Ibadah Bagi Anak Di Madrasah Ibtidaiyah Muhammadiyah Giriroto Tahun 2014/2015

    Get PDF
    Taman Pendidikan Al-Qur'an (TPA) is an agency outside the school education (non-formal), which has a kind of religious teaching load more emphasis on the religious aspect with reference to its main sources, namely the Qur'an and Sunnah. The study goal was to determine the contribution of education park Qur'an to the improvement of worship for children in Muhammadiyah Islamic elementary schools Giriroto year 2014/2015. The research approach used in this study is a qualitative method. Researchers using interviews, documentation, and observation as a tool to collect data. Data analysis in this peneliian authors using the inductive method. inductive method is a way of thinking that starts with the reasoning that have characteristics and limited in scope and then drawn a conclusion of a general nature. Donations Wildlife Education Koran against Muhammadiyah Islamic Elementary Giriroto namely (1) the material is more predominant religious teaching in the TPA makes the students more quickly in terms of the ability to worship. (2) teaching methods TPA which provides direct attention on each student (people), making students more clearly and understand in learning, especially in the practice of worship. and (3) more time to make the learning process more focused on landfill

    Sikap Keberagaman Mahasiswa Fakultas Agama Islam Setelah Mengikuti Mentoring Universitas Muhammadiyah Surakarta Tahun 2012/2013

    Get PDF
    Agama sebagai suatu sistem keyakinan atas adanya Yang Mutlak di luar manusia dan suatau sistem peribadatan manusia yang dianggap Yang Mutlak itu, serta suatu sistem kaidah yang mengatur hubungan manusia dengan sesama manusia dengan alam lainnya, sesuai dan sejalan dengan tata keimanan dan tata peribadatan manusia yang dimaksudkan. Keagamaan adalah kepatuhan dan kesetiaan manusia kepada Allah. Latar belakang masalah adalah masih minimnya keberagamaan mahasiswa dalam keseharian baik dalam beribadah pergaulan dan sikap dalam ucapan. Permasalahan karena masih banyanyak kekurang nilai-nilai keislaman dalam keseharian m ahasiswa diantara faktor tersebut adalah dipengaruhi oleh lingkungan tempat tinggal atau pergaulan. Skripsi ini berkenaan dengan sikap keberagamaan mahasiswa Fakultas Agama Islam setelah mengikuti mentoring. Adapun obyek penelitian yang dipilih adalah Mahasiswa Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Surakarta yang berjumlah 150 orang, namun diambil 14% yang menjadi sampel dalam penelitian yaitu 21 orang. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui sejauh mana sikap keberagamaan Mahasiswa Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Surakarta. Rumusan masalah adalah untuk mengetahui keberagamaan mahasiswa FAI. Adapun jenis penalitian ini tergolong penelitian lapangan (field research) karena data yang diperoleh di lapangan. Metode pengumpulan data dokumentasi, angket dan wawancara. Sedangkan jenis analisis data yang digunakan adalah kualitatif. Untuk mengukur Sikap Keberagamaan Mahasiwa Fakultas Agama Islam setelah mengikuti mentoring Universitas Muhammadiyah Surakarta, penulis menggunakan konsep C.Y. Glock & Start, yaitu yang meliputi, Pertama: keterlibatan Ideologi, yaitu menggambarkan seberapa jauh seseorang menerima hal-hal yang dogmatic di dalam agamanya. Kedua: keterlibatan Ritual, yaitu sejauhmana seseorang mengerjakan kewajiban ritual di dalam agamanya. Ketiga: keterlibatan Intelektual, yaitu mengetahui sejauhmana seseorang mengetahui tentang ajaran agamanya. Keempat: keterlibatan konsekuen, yaitu sejauh mana perilaku seseorang konsekuen dengan ajaran agamanya. Kelima: keterlibatan pengalaman keagamaan yaitu menujukan apakah seseorang pernah mengalami pengalaman keagamaan yang dianggap spektakuler yang merupakan keaajaiban yang datangnya dari Tuhan. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa sikap keberagamaan mahasiswa Fakultas Agama Islam setelah mengikuti mentoring Universitas Muhammadiyah Surkarta tergoolong tinggi, hal ini dapat diketahui dari masingmasing dimensi. Untuk dimensi satu dengan angka prosentasi 100% menyakini adanya Allah SWT, Malaikat, Kitab Suci, Nabi/Rasul, Hari Kiamat, serta qadha dan qadar. Untuk dimensi kedua 95% menjalankan ibadah wajib dan kadangkadang ikut menjalan ibadah sunat, untuk dimensi ketiga 100% mengetahui ajaran agamanya. Untuk dimensi keempat 95% konsekuensi menjalankan ibadah sesuai dengan kemampuan yang dimiliki. Untuk dimensi kelima 76% pernah mengalami pengalaman keagamaan

    Pemanfaatan Islamic Centre Sebagai Lembaga Pendidikan Islam Non Formal (Studi Kasus Di Islamic Centre Al-Barokah Purwantoro Wonogiri)

    Get PDF
    Islam menempatkkan pendidikan sebagai sesuatu yang esensial dalam kehidupan umat manusia. Melalui pendidikan, manusia dapat membentuk kepribadiannya. Dan disebabkan karena adanya tuntutan pemenuhan kebutuhan masyarakat dala bidang pendidikan, di mana sistem pendidikan persekolahan yang telah ada tidak mampu lagi memenuhinya. Maka muncullah berbagai jenis sistem pendidikan non formal yang lahir, baik berupa pendidikan umum, pendidikan ketrampilan maupun pendidikan-pendidikan Islam yang berupa kajian kitab, pengajian agama (majelis ta’lim, kurss-kursus keagamaan dan lain sebagainya Pada penelitian ini peneliti hanya membahas pada salah satu macam dari pendidikan non formal di sebuah lembaga pendidikan Islam yang merupakan suatu lembaga yang mampu menampung berbagai kegiatan pengajian, pembinaan dan pengembangan agama serta kebudayaan yan bersifat non formal. Lembaga ini berupa pusat kegiatan Islam atau di sebut Islamic Center. Keberadaan Islamic Center ini dimaksutkan untuk mengembalikan fungsi masjid sebagaimana masjid pada masa Rasulullah, dimana masjid pada saat itu dipergunakan sebagai pusat pendidikan dan pengajaran, pusat informasi dan diskusi mengenai perang dan damai, tempat penyelesaian perkara dan pertikaian, pusat kegiatan dakwah, ekonomi dan kegiatan sosial politik. Dan peneliti menjadikan Islamic Center Al-Barokah Purwantoro sebagai obyek penelitian. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pemanaatan Islamic Center sebagai sebuah lembaga pendidikan Islam yang efektif, untuk mengetahui program kegiatan Islamic Center dalam peningkatan pendidikan Islam dan faktor pendukung dan penghambat dalam pelaksanaan kegiatan yang diadakan Islamic Center Al-Barokah Purwantoro. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif, sumber data yang di peroleh dari informen, yaitu kepala Islamic Center pengurus dan masyarakat sekitar sedangkan data yang dikumpulkan dengan teknik observasi, wawancara dan dokumentasi Dari hasil penelitian diketahui bahwa Islamic Center Al-Barokah pada umumnya memiliki fungsi dan program pendidikan yang efektif namun karena keterbatasan sarana dan prasarana ada sebagian fungsi Islamic Center yang tidak terealisasi dengan sempurna. Faktor pendukung Islamic Center dalam peningkatan pendidikan Islam kepada masyarakat adalah adanya komitmen dan semangat yang tinggi dari pihak yayasan dan pengurus Islamic Center serta upaya pendekatan sosial kultural yang dilakukan oleh pengurus Islamic Center kepada masyarakat. Sementra faktor penghambatnya yaitu (1) multi peran pungurus yang menyebabkan kinerja dan konsentrasi kurang maksimal (2) adanya opini-opini negatif dari kalangan yang kurang suka dengan dakwah Islamic Center Al-Baroakah (3) kurangnya sarana dan prasarana yang memadai (4) kurangnya partisipasi dari masyarakat

    Sejarah Dan Perkembangan Komunitas Indonesian Atheist Tahun 2008-2013 (Studi Kasus Keberadaan Komunitas Ateis pada Media Internet)

    Get PDF
    Secara historis penolakan terhadap konsep ketuhanan mulai gencar pada abad ke-18 saat sains mulai melemahkan intuitif agama yang ditandai dengan mencuatnya isu positivisme. Paham positivistik memerlukan pembuktian-pembuktian rasional yang memungkinkan masyarakat berfikir secara logis tanpa disertai dengan penerapan intuisi agama yang pada akhirnya agama mulai dijauhi oleh masyarakat, yang dalam hal ini digawangi oleh seorang geolog bernama Charles Lyell (1797-1875) yang secara eksplisit menyatakan penolakannya terhadap alkitab. Pada tahun 1848 Karl Marx beserta Friedrich Engels seorang tokoh pejuang class merilis sebuah manifesto kepada masyarakat Jerman yang umum dikenal sebagai Manifesto Komunis (Das Manifest der Kommunistischen Partei) yang selain berisi tentang perjuangan ploretar juga terdapat penolakan terhadap proyeksi mistis yang dilancarkan oleh kelompok penguasa. Di Indonesia, semangat ploretariat juga mulai didengungkan, Tan Malaka seorang pimpinan partai komunis juga beberapa kali menyuarakan penolakan terhadap proyeksi mistis, dalam karyanya yang terkenal yakni Madilog, juga kerap memunculkan formulasi tentang penolakan terhadap intuitif agama yang secara tidak langsung mengarah kepada sikap ateisme. Pada tahun 2008 muncul gerakan yang mengatasnamakan dirinya Indonesian Atheist yang secara terang-terangan menyuarakan pendapatnya tentang ateisme. Dalam perjalanannya, Indonesian Atheist (IA) menolak undang-undang yang telah final, serta beberapa kali menimbulkan perdebatan tentang konsepsi Tuhan. IA merupakan babak baru gerakan penolak konsep Tuhan pada abad ke-21 di Indonesia. Berdasarkan uraian diatas, masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana eksistensi dari Indonesian Atheist yang bergerak melalui media internet ini, ditelisik dari sisi sejarah dan perkembangan. Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research) dengan menggunakan pendekatan historis serta analisa komparatif. Subyek yang diambil adalah komunitas Indonesian Atheist yang bergerak melalui media internet dan juga berkembang di masyarakat dalam dunia nyata yang bersifat semi tertutup. Hasil penelitian ini mengungkapkan bahwa Indonesian Atheist mulai bergerak melalui sarana digital, yang kemudian berevolusi ke dunia nyata pada masyarakat Indonesia. Pada masa berdiri, IA hanya menjadi sebuah wadah penghimpun non-believers di Indonesia, hingga pada masa perkembangan, IA bergerak lebih agresif menembus tataran konstitusi melalui ide. Namun, pada akhirnya IA hanya sampai pada tataran pikir semata. Dalam penelitian ini ditemukan berbagai corak pemikiran, setidaknya terdapat dua unsur pembentuk, yakni positivistik dan sekuler. Positivistik pada idealisme dan sekuler pada ranah propaganda yang darinya muncul berbagai keterkaitan antara ateis dengan masyarakat beragama di Indonesia dan undang-undang pemerintah

    Studi Kompetensi Profesional Guru Mata Pelajaran Aqidah Akhlak Kelas VII (Studi Deskripsi Di Madrasah Tsanawiyah Negeri Jatinom Tahun 2014/2015)

    Get PDF
    Rendahnya kualitas pendidikan disebabkan oleh berbagai persoalan, salah satunya adalah kurangnya kompetensi profesional guru. Padahal guru mempunyai tugas yang sangat strategis dalam dunia pendidikan, yaitu mendidik dan mengajar peserta didik. Oleh karena itu, seorang guru wajib memiliki kompetensi profesional, agar pendidik dapat menjalankan kegiatan belajar mengajar dengan baik. Yang menjadi permasalahan Peneliti adalah bagaimana kompetensi profesional guru mata pelajaran Aqidah Akhlak kelas VII di Madrasah Tsanawiyah Negeri Jatinom Tahun 2014/2015. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi tentang kompetensi profesional guru mata pelajaran Aqidah Akhlak kelas VII. Adapun hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi pemikiran yang bersifat konstruktif bagi kemajuan kompetensi profesional guru mata pelajaran Aqidah Akhlak kelas VII, serta dapat menjadi bahan agar tercipta suasana baru yang lebih aktif, efektif, efisien, dan kondusif antara pendidik dengan peserta didik dalam pembelajaran di kelas. Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan dengan sumber data dari guru Aqidah Akhlak kelas VII, kepala sekolah, siswa, dan dokumen di Madrasah Tsanawiyah Negeri Jatinom. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara, dokumentasi, dan observasi. Sedangkan metode analisis data yang digunakan adalah deduktif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Kompetensi Profesioanal Guru Aqidah Akhlak kelas VII di Madrasah Tsanawiyah Negeri Jatinom Tahun 2014/2015 cukup baik. Karena sudah hampir memenuhi semua indikator dari kompetensi profesional guru dan ada satu indikator saja yang belum terpenuhi, yaitu: Guru Mata Pelajaran Aqidah Akhlak kelas VII di Madrasah Tsanawiyah Negeri Jatinom Tahun 2014/2015 memiliki penguasaan materi yang sangat baik sesuai dengan mata pelajaran yang diampunya, memiliki kemampuan yang sangat baik dalam mengembangkan materi pembelajaran secara kreatif dan aktif dengan menggunakan berbagai metode, sumber, media, dan alat pembelajaran, dan telah menguasai kompetensi dasar yang sangat baik sesuai dengan mata pelajaran yang diampu. Akan tetapi peningkatan kompetensi profesionalnya kurang maksimal, karena masih belum mengembangkan keprofesioanalan secara berkelanjutan dengan melakukan tindakan reflektif, seperti melakukan penelitian tindakan kelas

    Upaya Guru PAI dalam Meningkatkan Akhlak Mulia Peserta Didik Kelas VII di SMP Negeri 3 Tawangsari Sukoharjo Jawa Tengah Tahun Ajaran 2015

    Get PDF
    Akhlak mempunyai pengaruh besar terhadap individu manusia dan terhadap suatu bangsa. Ajaran-ajaran akhlak sebagaimana yang dicontohkan oleh Rasulullah saw dalam kehidupan sehari-hari, seperti yang terdapat di beberapa ayat al-Qur’an yang menjelaskan tentang akhlak mulia Rasulullah. Sebagaimana yang terdapat dalam Q.S. Al-Aáž„zāb:21 yang artinya “ Sesungguhnya telah ada pada Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu, bagi orang yang mengharap Allah dan hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah”. Dari ayat tersebut mengindikasikan perlu adanya akhlak mulia, baik dikehidupan agama maupun kehidupan beragama. Dalam upaya meningkatkan akhlak mulia peserta didik seorang guru Pendidikan Agama Islam memiliki peranan yang sangat penting. Karena menurut Zuhairin, guru Pendidikan Agama Islam merupakan pendidik yang mempunyai tanggung jawab dalam membentuk kepribadian Islam anak didik, serta bertanggung jawab terhadap Allah swt. Dia juga membagi tugas seorang guru agama Islam, antara lain : mengajarkan ilmu pengetahuan agama Islam, menanamkan keimanan dalam jiwa anak, mendidik anak agar taat kepada agama, mendidtk anak agar berbudi pekerti yang mulia. Dalam penelitian ini, masalah yang dikaji adalah bagaimana upaya guru PAI dalam meningkatkan akhlak mulia peserta didik kelas VII di SMPN 3 Tawangsari Sukoharjo Jawa Tengah tahun ajaran 2014/2015 Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk Untuk mendeskripsikan bagaimana upaya guru Pendidikan Agama Islam dalam meningkatkan akhlak mulia peserta didik kelas VII di SMP Negeri 3 Tawangsari. Adapun manfaat penelitian ini adalah Agar dapat memberikan kontribusi pemikiran dalam upaya meningkatkan akhlak mulia peserta didik. Sebagai bekal para guru Pendidikan Agama Islam dalam upaya meningkatkan akhlak mulia peserta didik. Jenis penelitian ini adalah penelitian lapanan. dengan sumber data dari kepala sekolah, guru PAI dan peserta didik, serta dokumen. Dalam pengumpulan data menggunakan metode wawancara, observasi, dan dokumentasi. Sedangkan metode analisis data menggunakan deskripsi kualitatif dan analisis yang digunakan adalah induktif. Berdasarkan analisis data penelitian, dapat ditarik kesimpulan Dalam upaya guru PAI dalam meningkatkan akhlak mulia peserta didik tahun ajaran 2015 menggunakan 2 metode yaitu : metode Pembiasaan, metode keteladanan

    Penerapan Metode DRILL Sebagai Upaya Peningkatan Kemampuan Membaca Al-Qur’an Siswa Kelas V SD Islam Ar-Rahman Slogohimo 2013/2014

    Get PDF
    Tujuan dari penelitian ini adalah Mendiskripsikan penerapan metode drill dalam pembelajaran materi al-Qur’an di SD Islam Ar-Rahman Slogohimo dan untuk mengetahui hasil pembelajaran dari penerapan metode drill dalam materi al- Qur’an SD Islam Ar-Rahman Slogohimo. Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research) dengan teknik pengumpulan data melalui wawancara, observasi, dokumentasi teknik analisis data dari penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Hasil dari penelitian ini adalah keterampilan siswa dalam membaca al- Qur’an meningkat melalui penerapan metode drill pada siswa kelas V SD Islam Ar-Rahman Slogohimo. Menjadikan siswa fokus pada materi yang diajarkan oleh guru dan siswa lebih aktif bertanya. Siswa juga melakukan banyak diskusi dengan teman-temannya hal tersebut dapat dilihat pada peningktan hasil belajar sebelum perbaikan, siswa yang mendapat nilai 70 ke atas ada 6 siswa atau (29%) dari 21 siswa. Pada perbaikan pembelajaran siklus I ada peningkatan siswa mendapat nilai 70 ke atas sebanyak 10 siswa atau atau (48%) dari 21 siswa. Selanjutnya pada perbaikan pembelajaran siklus II ada peningkatan yang bagus yaitu siswa yang mendapat nilai 70 ke atas atau tuntas sebanyak 19 siswa atau (90%)

    Upaya Guru Pendidikan Agama Islam Dalam Mengatasi Kesulitan Belajar Membaca Al-Qur’an kelas X di SMK N 2 Gedangsari Gunungkidul DIY 2014-2015

    Get PDF
    Setiap siswa pada prinsipnya harus bisa membaca al-Qur’an. Tetapi tidak sedikit dijumpai banyak anak-anak SMK khususnya, yang tidak bisa membaca al-Qur’an. Sehingga, penanaman nilai moral keagamaan pada anak yang seharusnya bisa ditanamkan sejak dini tidak bisa ditanamkan. Sebagai contohnya di SMK N 2 Gedangsari, banyak kasus anak yang tidak bisa membaca al-Qur’an. Oleh sebab itu timbulah pemikiran untuk mengatasi kesulitan belajar membaca al-Qur’an di sekolah tersebut. Dari hal tersebut maka penulis tertarik untuk meneliti tentang “Upaya Guru Pendidikan Agama Islam Dalam Mengatasi Kesulitan Belajar Membaca Al-Qur’an kelas X di SMK N 2 Gedangsari Gunungkidul DIY 2014-2015 ”. Dalam penelitian ini, masalah yang dikaji adalah kesulitan yang dihadapi siswa kelas X dalam membaca al-Qur’an, upaya-upaya yang dilakukan guru PAI dalam mengatasi kesulitan tersebut. Serta, faktor pendukung dan penghambat dalam mengatasi kesulitan belajar membaca al-Qur’an. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kesulitan yang dihadapi siswa kelas X dalam membaca al-Qur’an, upaya-upaya yang dilakukan guru PAI dalam mengatasi kesulitan belajar membaca al-Qur’an. Serta, untuk mengetahui faktor pendukung dan faktor penghambat dalam mengatasi kesulitan belajar membaca al-Qur’an di SMK N 2 Gedangsari. Manfaat dari penelitian ini adalah memberikan gambaran tentang upaya guru PAI dalam mengatasi kesulitan belajar membaca al-Qur’an di SMK Negeri 2 Gedangsari Gunungkidul DIY. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yang mengambil objek di SMK N 2 Gedangsari. Metode wawancara, observasi partisipan serta dokumentasi digunakan dalam pengambilan data di lapangan. Sedangkan metode analisis yang digunakan ialah deskriptif kualitatif yakni pengumpulan data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data maka dapat disimpulkan bahwa : kesulitan yang dihadapi siswa dalam membaca al-Qur’an di SMK N 2 Gedangsari berupa : a) Lemahnya pemahaman siswa terhadap huruf hijaiah, b) penerapan huruf sesuai dengan makhārijul áž„urĆ«f, c) penerapan hukum bacaan dan tanda waqaf. Upaya-upaya yang dilakukan dalam mengatasi kesulitan belajar membaca al-Qur’an tersebut, antara lain : a) metode individu (face to face), b) metode menyimak, c) metode targÄ«b dan taráž„Ä«b. Faktor pendukung dalam pelaksanaan tersebut antara lain : a) tersedianya sarana pembelajaran al-Qur’an, b) terdapatnya siswa yang lebih pintar dalam setiap kelompok. Faktor penghambatnya antara lain : a) lemahnya pemahaman siswa terhadap huruf hijaiah dan kurangnya perhatian orang tua terhadap anak

    Peran Orang Tua Dalam Membina Akhlak Anak Di Dukuh Tanon RT 07/RW 03 Kelurahan Manjung Kecamatan Sawit Kabupaten Boyolali Tahun 2014

    Get PDF
    Pembinaan akhlak adalah proses, perbuatan, tindakan, penanaman, nilai-nilai perilaku budi pekerti, perangi, tingkah laku baik terhadap Allah SWT., sesama manusia, diri sendiri dan alam. Orang tua berperan penting dalam pembinaan akhlak sesuai dengan ajaran agama Islam. Nilai-nilai akhlak harus ditanamkan sejak usia dini melalui pendidikan dalam keluarga, sebagai makhluk individu, manusia memiliki potensi (fitrah) yang dibawa sejak lahir dan sangat potensial untuk dikembangkan. Potensi tersebut tidak dapat berkembang dengan sempurna tanpa melalui proses pendidikan. Oleh karena itu, disinilah pentingnya pendidikan akhlak. Berdasarkan latar belakang tersebut, maka penulis dapat merumuskan masalahnya yaitu (1) Bagaimana kondisi akhlak anak di Dukuh Tanon RT 07/RW 03? dan (2) Bagaimana peran orang tua dalam membina akhlak anak di Dukuh Tanon RT 07/RW 03 Kelurahan Manjung Kecamatan Sawit Kabupaten Boyolali?. Adapun tujuan penelitian yang dilakukan adalah untuk mendiskripsikan kondisi akhlak anak dan peran orang tua di Dukuh Tanon RT 07/RW 03 Kelurahan Manjung Kecamatan Sawit Kabupaten Boyolali. Penelitian ini merupakan penelitian lapangan dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Penelitian ini menitikberatkan pada hasil pengamatan, dokumen dan wawancara terhadap informan yang dipilih secara purposive. Analisis induktif digunakan untuk menguji teori dengan fakta-fakta yang diperoleh di lapangan. Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data dapat disimpulkan (1) Kondisi akhlak anak di Dukuh Tanon RT 07/RW 03 Kelurahan Manjung Kecamatan Sawit Kabupaten Boyolali perlu mendapatkan perhatian orang tua. Terdapat akhlak yang kurang baik yang dilakukan oleh anak, seperti kurang taatnya anak untuk beribadah, kurangnya rasa hormat seorang anak kepada orang yang lebih tua, dan kurangnya kesadaran anak dalam membuang sampah. Selain itu, terdapat juga akhlak anak yang baik seperti rajin TPA serta taat dan patuh terhadap perintah orang tua. (2) Pembinaan akhlak dilakukan orang tua dengan berbagai cara, seperti menyuruh anak untuk beribadah, membimbing anak untuk berbuat yang baik, menasehati jika anak berbuat salah, memberikan contoh yang baik pada anak serta melakukan pengawasan terhadap perilaku anak. Pengawasan sangat kurang dilakukan orang tua dikarenakan para orang tua sibuk bekerja. Pembinaan akhlak dilakukan dengan tujuan agar anak mempunyai akhlak yang baik sesuai dengan ajaran Islam, baik akhlak terhadap Allah, akhlak terhadap sesama manusia, maupun akhlak terhadap lingkungan

    Kepemimpinan Kepala Sekolah Dalam Meningkatkan Kualitas SDM (Studi Kasus Di SD Muhammadiyah Program Khusus Kotta Barat Tahun Pelajaran 2012/2013)

    Get PDF
    SD Muhammadiyah Program Khusus Kotta Barat termasuk salah satu sekolah dasar swasta milik Muhammadiyah dengan akreditasi A. Kualitas SD Muhammadiyah Program Khusus Kotta Barat sudah tidak diragukan. SD Muhammadiyah Program Khusus Kotta Barat seringkali mampu meraih prestasi. Adapun, prestasi yang terbaru adalah SD Muhammadiyah Program Khusus Kotta Barat menjadi sekolah terbaik jenjang sekolah dasar di Kabupaten Surakarta. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kepemimpinan kepala sekolah dalam meningkatkan kualitas SDM sehingga sekolah tersebut menjadi SD yang unggul di Surakarta. Jenis penelitian ini digolongkan ke dalam jenis penelitian lapangan (field research). Metode pengumpulan data yang digunakan ialah wawancara, observasi dan dokumentasi. Teknis analisis data yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dengan metode berfikir induktif dan deduktif. Berdasarkan hasil penelitian ini, diperoleh kesimpulan bahwa tipe kepemimpinan kepala sekolah di SD Muhammadiyah Program Khusus Kotta Barat bercorak demokratis yang berwatak karismatik. Kepala sekolah dipandang sebagai patron intelektual dan moral, tetapi juga senantiasa terbuka menerima kritik dan saran untuk tujuan kebaikan kolektif sekolah. Berdasarkan hasil penelitian ini, diperoleh kesimpulan bahwa kepala sekolah memiliki keunikan kerja dan karakter sebagai berikut: (1) Kepala sekolah memiliki semangat kerja dan motivasi yang tinggi untuk mengembangkan kemampuan dan keahlian SDM dengan bekerja keras, cerdas dan ikhlas; (2) Kepala sekolah selalu mengupayakan agar tenaga pendidik (guru), karyawan dan peserta didik dapat merasakan kesejahteraan maksimal terhadap layanan pendidikan di sekolah; Selanjutnya, (3) Kepala sekolah selalu berupaya mewujudkan visi dan misi sekolah, membiasakan penyelenggaraan pendidikan yang humanis religius dan memberikan kesadaran dalam berperilaku sebagai makhluk pedagogik; (4) Kepala sekolah senantiasa memberikan kesadaran bahwa pendidikan dasar Muhammadiyah sebagai basis kaderisasi. Karena itu, SDM ditekankan untuk berpartisipasi aktif dalam Muhammadiyah
    corecore