10 research outputs found
Asuhan Keperawatan Keluarga Tn. P dengan Gangguan Sistem Pernapasan: Asma pada Ny. M Di Dusun Kramat RT.02 RW.07 Desa Trangsan Kecamatan Gatak, Sukoharjo
Latar belakang : Asma adalah suatu penyakit dengan ciri meningkatkannya
respons trakhea dan bronkus terhadap berbagai rangsangan dengan menifestasi
adanya penyempitan jalan napas yang luas dan derajatnya dapat berubah-ubah
secara spontan maupun sebagai hasil pengobatan.
Metode : penulis menggunakan metode deskripsi, adapun sampelnya adalah
Ny.M, data ini diperoleh dengan cara yaitu : wawancara, pemeriksaan, observasi
aktivitas dan memperoleh catatan, bekerjasama dengan teman sekerja.
Hasil : setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3 hari diagnosa yang
muncul 2 adalah Ketidakefektifan bersihan jalan nafas dan resiko tinggi
intoleransi aktivitas. Dalam implementasi sebagian besar telah sesuai dengan
rencana tindakan yang telah diterapkan.
Kesimpulan : Setelah dilakukan tindakan asuhan keperawatan keluarga selama 3
hari mulai tanggal 1 Mei 2013 sampai dengan tanggal 3 Mei 2013 pada pasien
Ny. M dengan asma, maka penulis mendapatkan pengalaman yang nyata tentang
pemberian asuhan keperawatan pada pasien tersebut. Penulis dapat melakukan
langsung proses asuhan keperawatan keluarga mulai dari pengkajian,
memenentukan diagnosa keperawatan, perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi
serta pendokumentasian
Asuhan Keperawatan Keluarga Tn.S dengan Gangguan Sistem Kardiovaskuler: Hipertensi pada Tn.S di Desa Tembungan Rt 01 Rw 05 Kelurahan Trangsan Wilayah Kerja Puskesmas Gatak Sukoharjo
Latar belakang : hipertensi merupakan masalah kesehatan yang sering terjadi di
masyarakat, dalam jangka waktu lama dan terus menerus hipertensi dapat memicu
stroke, serangan jantung, gagal jantung dan merupakan penyebab utama gagal
ginjal. Oleh karenanya, penderita hiperetensi harus segera ditindaklanjuti agar
tidak terjadi masalah kesehatan yang kompleks.
Tujuan : guna memperoleh gambaran dan pengalaman nyata dalam pelaksanaan
asuhan keperawatan hipertensi, membuat analisa data, diagnosa, intervensi, dan
membuat evaluasi pada pasien dengan hipertensi.
Hasil : dsiagnosa yang ditegakkan yang sesuai dengan keadaan keluarga Tn.S
yaitu resiko tinggi gangguan perfusi jaringan serebral berhubungan dengan
kurangnya pengetahuan keluarga Tn.S dalam mengenal masalah hipertensi dan
resiko tinggi terjatuh pada Tn.S berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga
dalam mengenal masalah hipertensi.
Kesimpulan : keluarga mampu memahami tentang hipertensi dan merawat
anggota keluarga yang mengalami hipertensi
Hubungan Tingkat Kepatuhan Pemberian Taburia Terhadap Peningkatan Berat Badan Anak Usia 6-24 Bulan Di Desa Demakan Kecamatan Mojolaban Kabupaten Sukoharjo
Taburia merupakan tambahan multivitamin dan mineral untuk memenuhi
kebutuhan gizi dan tumbuh kembang balita usia 6-59 bulan dengan prioritas
balita usia 6-24 bulan. Keberhasilan program taburia dipengaruhi oleh beberapa
factor salah satunya adalah kepatuhan ibu dalam pemberian taburia.Tujuan
penelitian mengetahui hubungan tingkat kepatuhan pemberian taburia terhadap
peningkatan berat badan anak usia 6-24 bulan di Desa Demakan Kecamatan
Mojolaban Kabupaten Sukoharjo. Jenis penelitian adalah penelitian kuantitatif
non eksperimental. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif korelatif
dengan pendekatan retrospektif study. Populasi pada penelitian ini adalah 134 ibu
yang mempunyai anak usia 6-24 bulan penerima taburia di desa Demakan.
Sampel yang digunakan sebanyak 57 responden dengan teknik proportiorate
random sampling. Instrumen penelitian menggunakan kuesioner kepatuhan
tentang pemberian taburia dan KMS/cacatan berat badan anak usia 6-24 bulan
penerima taburia selama sebulan sebelum menerima taburia dan selama 4 bulan
menerima tabuia. Analisis data yang digunakan, yaitu uji Chi-Square ( x2) dengan
Uji fisher‟s sebagai alternatifnya. Hasil penelitian menunjukan bahwa 40.35 %
responden dikategorikan patuh dan berat badan anak naik, 56.14 % responden
tidak patuh dan berat badan anak naik, dan 3.51 % responden tidak patuh dan
anak mengalami penurunan berat badan. Analisis data tingkat kepatuhan dengan
peningkatan berat badan mendapatkan p = 0.352. Dengan demikian dapat
disimpulkan bahwa tidak terdapat hubungan antara tingkat kepatuhan pemberian
taburia terhadap peningkatan berat badan anak usia 6-24 bulan di Desa Demakan,
Kecamatan Mojolaban, Kabupaten Sukoharjo
Pengaruh Lama Pemakaian Kontrasepsi Suntik Dmpa Terhadap Berat Badan Di Polindeskes Desa Mengger Kecamatan Karanganyar Kabupaten Ngawi.
Satu kontrasepsi yang populer di Indonesia adalah kontrasepsi suntik.
Kontrasepsi suntik yang digunakan adalah Noretisteron Enentat (NETEN), Depo
Medroksi Progesteron Acetat (DMPA) dan Cyclofem. Kontrasepsi suntik memiliki
kelebihan dan kekurangan. Kekurangan dari kontrasepsi suntik adalah terganggunya
pola haid diantaranya adalah amenorrhea, menoragia dan muncul bercak (spotting),
terlambatnya kembali kesuburan setelah penghentian pemakaian, peningkatan berat
badan. Efek samping kontrasepsi suntik yang paling tinggi frekuensinya yaitu
peningkatan berat badan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh lama
pemakaian KB suntik DMPA terhadap berat badan di wilayah kerja Polindeskes Desa
Mengger Kecamatan Karanganyar Kabupaten Ngawi. Penelitian ini mengguankan
rancangan restropektif. Populasi adalah akseptor KB suntik 3 bulan dengan jumlah
sampel 87 akseptor. Teknik sampling adalah total sampling. Pengumpulan menggunakan
kuesioner, timbangan, dan dokumentasi. Analisa data menggunakan Kruskal Wallis Hasil
analisis Kruskal Wallis didapatkan hasil chi hitung (16,807) dan p-value (0,000) chi tabel
(0,05). Kesimpulan penelitian adalah ada kecenderungan lama pemakaian KB suntik
DMPA terhadap peningkatan berat badan
Hubungan Body Image Perubahan Fisik Pada Masa Remaja Dengan Kepercayaan Diri Pada Remaja Kelas Xi Di Sma Negeri 1 Toroh Kabupaten Grobogan
Hasil survey pendahuluan yang dilakukan siswa kelas XI di SMA Negeri 1 Toroh
Kabupaten Grobogan berjumlah 10 siswa baik laki-laki maupun perempun, 7
siswa mengatakan dengan kondisi fisik seperti perut buncit, hidung pesek, merasa
gemuk, wajah kurang cantik untuk perempuan, wajah kurang ganteng untuk lakilaki,
mereka merasa kurang percaya diri, sedangkan 3 siswa mengatakan mereka
merasa puas dengan kondisi fisik yang mereka anggap proposional membuat
mereka menjadi percaya diri. Tujuan penelitian: untuk mengetahui hubungan body
image perubahan fisik pada masa remaja dengan kepercayaan diri pada remaja
kelas XI di SMA Negeri 1 Toroh Kabupaten Grobogan. Desain penelitian: jenis
penelitian ini merupakan kuantitatif dengan metode penelitian non experimental
dengan rancangan deskriptif koleratif dan pendekatan yang digunakan cross
sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI di SMA
Negeri 1 Toroh Kabupaten Grobogan. Tehnik pengambilan sampel penelitian ini
menggunakan tehnik acak sederhana (simple random sampling) yaitu setiap
anggota dari populasi mempunyai kesempatan yang sama untuk diseleksi sebagai
sampel dengan cara undian. Tehnik analisa data yang digunakan adalah dengan
tehnik analisa data univariat dan analisis data bivariat dengan uji chi square. Hasil
penelitian :body image perubahan fisik negatif dengan kepercayaan diri rendah
ada 41 atau (67,2%) siswa, sedangkan body image perubahan fisik negatif dengan
kepercayaan diri tinggi ada 20 atau (32,8%) siswa. Body image perubahan fisik
positif dengan kepercayaan diri randah ada 30 atau (45,5%) siswa, sedangkan
body image perubahan fisik positif dengan kepercayaan diri tinggi ada 36 atau
(54,5%). Berdasarkan hasil uji chi square diperoleh nilai (χ2) = 6,088 dengan p=
0,014. Oleh karena itu, hasil perhitungan menunjukkan bahwa p< 0,05 maka H0
ditolak, artinya terdapat hubungan body image perubahan fisik pada masa remaja
dengan kepercayaan diri pada remaja kelas XI di SMA Negeri 1 Toroh Kabupaten
Grobogan
Perbedaan Tumbuh Kembang Anak 1-6 Bulan Yang Diberikan Asi Eksklusif Dengan Yang Tidak Di Wilayah Kerja Puskesmas Karang Malang Sragen
Pemberian Air susu ibu (ASI) secara eksklusif kepada anak terutama yang masih berusia di bawah 6 bulan. Namun pada kenyataannya di masyarakat masih banyak ibu yan sudah tidak memberikan ASI secara eksklusif lagi. Hal ini disebabkan ibu kebutuhan ASI bagi anak masih kurang. Dengan pemberian ASI tidak ekskusif kepada anak dapat mempengaruhi kesehatan anak. Berdasarkan hasil studi pendahuluan bahwa ibu di wilayah kerja Puskesmas Karang Malang Sragen sudah memberikan ASI tidak ekslusif kepada anak dibawah 6 bulan, tujuan penelitian mengetahui perbedaan tumbuh kembang anak 1-6 bulan yang diberikan ASI eksklusif dengan yang tidak di Wilayah Kerja Puskesmas Karang Malang Sragen. Jenis penelitian non eksperimental dengan desain penelitian deskriptif komparatif. Teknik pengambilan data penelitian adalah cross sectional. Sampel penelitian adalah 28 ibu dengan ASI ekslusif dan pengambilan sampel menggunakan total sampel, sementara 49 ibu dengan ASI tidak esklusif dengan pengambilan sampel yaitu simple random sampling untuk tiap –tiap desa. Instumen penelitian menggunakan alat timbangan berat badan dan lembar perkembangan DDST II. Analisis data penelitian menggunakan uji Chi Square. Hasil penelitian diketahui sebagian besar pertumbuhan anak 1-6 bulan yang diberikan ASI eksklusif maupun ASI tidak ekslusif dalam kategori normal. Sebagian besar perkembangan anak 1-6 bulan yang diberikan ASI eksklusif maupun ASI tidak ekslusif adalah normal. Tidak terdapat perbedaan pertumbuhan anak antara yang diberikan ASI ekslusif dengan yang diberiASI tidak ekslusif. Tidak terdapat perbedaan perkembangan anak antara yang diberikan ASI ekslusif dengan yang diberiASI tidak ekslusi
Tingkat Nyeri Pasien Post Operasi Fraktur Ekstremitas Di Rumah Sakit Orthopedi Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta
Fraktur adalah patah tulang oleh karena trauma akibat tenaga fisik, kondisi tulang, dan juga jaringan lunak sekitarnya yang mempengaruhi apakah terbentuk fraktur yang lengkap atau sebaliknya. Dari data yang telah didapat dari Rumah Sakit Orthopedi Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta didapatkan jumlah pasien yang mengalami fraktur ekstremitas antara tanggal 1 September 2011 - 30 September 2012 didapatkan 345 kasus fraktur ekstremitas. Untuk mengatasi nyeri pada pasien post operasi fraktur ekstremitas ini, perawat perlu memberikan terapi relaksasi, salah satunya yaitu dengan murottal Al-Qur’an. Terapi murottal Al-Qur’an adalah terapi mendengarkan bacaan Al-Qur’an yang merupakan terapi religi dimana seseorang dibacakan ayat-ayat Al-Qur’an selama beberapa menit sehingga memberikan dampak positif bagi tubuh seseorang. Terapi relaksasi ini mempunyai manfaat menurunkan kecemasan, meningkatkan relaksasi, ketenangan, dan kenyamanan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui adakah pengaruh pemberian terapi murottal Al-Qur’an terhadap tingkat nyeri pasien post operasi fraktur ekstremitas di Rumah Sakit Orthopedi Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta. Populasi penelitian adalah semua pasien yang mengalami fraktur ekstremitas di Rumah Sakit Orthopedi Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta yang berjumlah 345, dan sampel penelitian sebanyak 30 responden, dengan teknik sampling purposive sampling. Instrument penelitian berupa Numeric Rating Scale (NRS). Analisis data hasil penelitian menggunakan uji Wilcoxon dan Mann-Whitney. Kesimpulan yang diraih dalam penelitian ini yaitu terdapat pengaruh pemberian terapi murottal Al-Qur’an terhadap tingkat nyeri pasien post operasi fraktur ekstremitas di Rumah Sakit Orthopedi Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta
Gambaran Masalah Kesehatan Pada Masyarakat Pasca Banjir Lahar Dingin Gunung Merapi Di Wilayah Kerja Puskesmas Srumbung Magelang
Pasca erupsi Merapi ternyata masih menyisahkan permasalahan bagi masyarakat yaitu banjir lahar dingin dan menimbulkan berbagai dampak bagi masyarakat baik secara fisik yaitu timbulnya penyakit pada masyarakat dan dampak psikis antara lain kecemasan dan depresi masyarakat. Puskesmas Srumbung sebagai salah satu badan kesehatan pemerintah yang berada di
wilayah yang terkena dampak banjir lahar dingin Merapi turut membantu pelayanan kepada masyarakat yang terkena dampak banjir lahar dingin Merapi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran masalah kesehatan masyarakat pasca banjir lahar dingin Gunung Merapi di wilayah kerja Puskesmas Srumbung. Penelitian ini menggunakan rancangan kualitatif deskriptif. Populasi adalah semua masyarakat Kecamatan Srumbung. Teknik sampling adalah total sampling. Pengumpulan menggunakan dokumentasi berupa catatan lapangan.
Analisa data menggunakan analisis deskriptif. Penelitian ini menyimpulkan bahwa: (1) Jumlah kunjungan pasien di Puskesmas Srumbung terbanyak adalah Pharingitis yaitu sebanyak 1.313 kunjungan atau rata-rata 328,3 kunjungan tiap
bulan, dan (2) Jumlah kunjungan pasien di Puskesmas Srumbung terendah adalah Gout sebanyak 201 kunjungan atau rata-rata 50,3 kunjungan tiap bulan
Hubungan Antara Pengetahuan Tentang Operasi Katarak dan Tingkat Ekonomi Penderita Katarak dengan Sikap Tentang Operasi Katarak Pada Penderita Katarak Lanjut Usia di Wilayah Kerja Puskesmas Sukoharjo
Cataract is still a predominant disease of the eye and the most important cause of blindness.. Cataract surgery is a treatment in order to condition the better eye sight. Knowledge, level of economic factors can affect elderly attitude of cataract surgery. Objective aim to know relationship between knowledge of surgery and level economic of cataract patients with attitude of surgery cataract of elderly patients in public health service of Sukoharjo. This research method is descriptive research. Kind of research is quantitative research. Research design using pieces of cross sectional survey. sample research are 40 elderly aged 60 years and over who are visually impaired with cataracts. Takin sampling is using proportional random sampling Instrument in the form of a questionnaire study of knowledge and attitudes that have been tested for validity and reliability. Data analysis is using nonparametric Fisher-Exact test. Results research that 18 respondents (45%) with a high knowledge about cataract surgery, 22 respondents (55%) with less category. There are 16 respondents (40%) with high economic level, 24 respondents (60%) with low economic level. There are 17 respondents (42,5%) with a good attitude, 23 respondents (57,5%) with a bad attitude. Results of the statistical test Fisher exact between knowledge and attitudes about elderly cataract surgery obtained values obtained with p = 0.031. Results of the statistical test Fisher Exact level of economic relations and attitudes about the elderly cataract surgery values obtained with p = 0.013. The conclusion of this research is there is a relationship between knowledge of surgery with elderly attitude. there is relationship between level economic of cataract patients with attitude of surgery cataract of elderly patients in Public Health Service of Sukoharjo
Hubungan Antara Tingkat Pengetahuan Tentang Penyakit Chikungunya Dengan Kebiasaan Warga Memelihara Lingkungan Rumah Di Desa Trangsan Gatak Sukoharjo
Chikungunya adalah suatu penyakit yang mirip dengan demam dengue yang disebabkan oleh virus chikungunya (CHIK) dengan tubuh ditandai dengan demam, sakit persendian dan ruam (kumpulan bintik-bintik kemerahan). Penyakit Chikungunya termasuk penyakit yang disebabkan oleh vector nyamuk. Mewabahnya penyakit yang disebabkan oleh vector diakibatkan oleh kondisi lingkungan yang buruk. Di Desa Trangsan masih ada warga yang kurang memperhatikan penampungan air dengan baik salah satunya masih ada kaleng bekas yang berserakan hal tersebut yang dapat menjadikan tempat berkembangbiaknya nyamuk aedes aegepty. Pada tahun 2013 masyarakat di Kabupaten Sukoharjo banyak menderita penyakit Chikungunya. Dalam satu tahun terakhir ini penderita Chikungunya di Daerah Sukorhajo berkisar sekitar 1043 orang yang terbagi didalam beberapa wilayah. Wilayah Gatak adalah salah satu wilayah yang banyak terjadi kejadian Chikungunya di daerah sukoharjo. Di wilayah tersebut pada bulan desember 2013 penderita Chikungunya sekitar 244 orang. Di wilayah Gatak desa yang terkena penyakit Chikungunya tertinggi adalah desa Trangsan. Di Desa Trangsan terdapat sekitar 72 orang yang terkena penyakit Chikungunya pada tahun 2013. Sedangkan untuk desa yang angka kejadian Chikungunya rendah adalah desa Sanggung dengan 5 kasus Chikungunya. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara tingkat pengetahuan tentang penyakit chikungunya dengan kebiasaan warga memelihara lingkungan rumah di Desa Trangsan Gatak Sukoharjo. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif yang menggunakan desain penelitian korelasi analitik dengan pendekatan penelitan cross sectional. Pengambilan sampel dengan menggunakan teknik proposional random berjumlah 92KK. Hasil uji statistik dengan menggunakan analisis Chi-Square (2) diperoleh nilai = 0,001, artinya bahwa terdapat hubungan signifikan antara tingkat pengetahuan tentang penyakit chikungunya terhadap kebiasaan warga memelihara lingkungan rumah di Desa Trangsan Gatak Sukoharjo, artinya semakin baik tingkat pengetahuan yang ada pada warga tersebut maka semakin baik pula kebiasaan warga dalam memelihara kesehatan lingkungan rumahny