166 research outputs found
Chosen-plaintext attack of an image encryption scheme based on modified permutation-diffusion structure
Since the first appearance in Fridrich's design, the usage of
permutation-diffusion structure for designing digital image cryptosystem has
been receiving increasing research attention in the field of chaos-based
cryptography. Recently, a novel chaotic Image Cipher using one round Modified
Permutation-Diffusion pattern (ICMPD) was proposed. Unlike traditional
permutation-diffusion structure, the permutation is operated on bit level
instead of pixel level and the diffusion is operated on masked pixels, which
are obtained by carrying out the classical affine cipher, instead of plain
pixels in ICMPD. Following a \textit{divide-and-conquer strategy}, this paper
reports that ICMPD can be compromised by a chosen-plaintext attack efficiently
and the involved data complexity is linear to the size of the plain-image.
Moreover, the relationship between the cryptographic kernel at the diffusion
stage of ICMPD and modulo addition then XORing is explored thoroughly
Analysis Performance of Fast Image Encryption
Perkembangan teknologi mengakibatkan peningkatan kebutuhan pengiriman data melalui media internet. Banyak pengiriman data yang membutuhkan keamanan dalam pengirimannya untuk berbagai keperluan. Enkripsi data merupakan salah satu topic pengamanan yang banyak dilakukan penelitian dengan tujuan untuk mengamankan data yang dikirimkan melalui media internet. Salah satu data yang banyak digunakan adalah data citra. Citra merupakan data yang memiliki kapasitas besar dan memiliki sifat Perulangan yang tinggi sehingga dibutuhkan metode tertentu untuk melakukan proses enkripsi dan dekripsi citra. Permutasi dan difusi merupakan cara yang banyak digunakan untuk melakukan enkripsi citra. Permutasi bertujuan untuk mengacak posisi citra sedangkan difusi merubah nilai citra. Permutasi dan difusi banyak dilakukan sebagai dua tahap yang berbeda sehingga dibutuhkan dua kali pembacaan citra. Sebuah algoritma untuk menggabungkan proses permutasi dan difusi sehingga hanya diperlukan satu kali pembacaan citra untuk melakukan enkripsi telah diajukan. Selain permutasi dan difusi, fungsi chaos juga digunakan dalam algoritma tersebut karena kemampuannya untuk menghasilkan angka random yang sangat sensitif terhadap beberapa parameter. Dengan ide demikian, algoritma akan cepat untuk melakukan proses enkripsi dan dekripsi. Dalam penelitian ini dianalisis kinerja algoritma gabungan permutasi dan difusi menggunakan fungsi chaos. Analisis dilakukan dengan mengimplementasikan algoritma, mendapatkan waktu yang dibutuhkan untuk proses enkripsi dan dekripsi serta membandingkannnya dengan algoritma baku yang telah banyak digunakan, Advanced Encryption Standart (AES)
- …