1 research outputs found

    PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PKn

    Get PDF
    Salah satu permasalahan yang dihadapi SMP Negeri 21 Semarang saat ini adalah rendahnya kualitas pembelajaran dan hasil belajar siswa, khususnya mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan. Sebanyak 45,5% siswa kelas VIII H belum mencapai hasil belajar yang memenuhi kriteria ketuntasan minimal. Proses pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan belum baik kualitasnya yang ditandai dengan kurang terlibatnya siswa secara aktif, rendahnya gairah belajar dan tanggung jawab siswa secara individu maupun kelompok. Rumusan masalah yang diajukan dalam penelitian ini adalah (1) Berapa besar penggunaan pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw dapat meningkatkan hasil belajar Pendidikan Kewarganegaraan pada standar kompetensi memahami pelaksanaan demokrasi bagi siswa kelas VIII H Semester 2 SMP Negeri 21 Semarang Tahun Pelajaran 2010/2011?, dan (2) Bagaimana penerapan pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw dalam meningkatkan kualitas pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan pada standar kompetensi memahami pelaksanaan demokrasi bagi siswa kelas VIII H Semester 2 SMP Negeri 21 Semarang Tahun Pelajaran 2010/2011?Pendekatan yang digunakan untuk memecahkan masalah tersebut adalah melakukan penelitian tindakan kelas yang meliputi 2 siklus. Pada setiap siklus dalam penelitian tindakan ini ditempuh langkah-langkah sebagai berikut. (1) Langkah awal tindakan, (2) Langkah pelaksanaan tindakan, dan (3) Langkah pertanggungjawaban. Hasil penelitian menunjukan bahwa penggunaan pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw dapat meningkatkan hasil belajar dan kualitas pembelajaran. Nilai rata-rata pada siklus II mengalami peningkatan sebesar 6,82 % dibandingkan nilai rata-rata pada siklus I, yaitu dari 73,86 menjadi 80,68 dan meningkat 8,63 % dibandingkan nilai rata-rata pada pra siklus, yaitu 72,05 menjadi 80.68. Jumlah siswa yang tuntas dan melampaui KKM 75 pada siklus II sebanyak 20 siswa atau 90,09%, meningkat sebanyak 7 siswa atau 31,82% dibandingkan pada siklus I dan jika dibandingkan dengan kondisi pra siklus maka meningkat sebanyak 12 siswa atau 54,54%. Nilai rata-rata sebesar 80,68 pada siklus II termasuk dalam kategori paham, artinya sebagian besar siswa, yaitu 20 siswa atau 90,09% siswa telah memahami kompetensi dasar menjelaskan pentingnya demokrasi dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Penggunaan Kualitas pembelajaran yang terlihat dari meningkatnya aktivitas siswa, meningkatnya sikap menghargai, keberanian berpendapat, kemauan bekerjasama, meningkatnya rasa tanggungjawab dan kemampuan mempresentasikan.Penulis menyarankan agar para guru Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) maupun mata pelajaran lainnya perlu melaksanakan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw. Karena penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw dapat meningkatkan hasil belajar dan kualitas pembelajaran. Hasil penelitian ini hendaknya perlu dilanjutkan untuk maksud verifikasi, penguatan, atau melawan temuan penelitian ini. Kata Kunci: Pembelajaran Kooperatif , Jigsaw, Diskusi Kelompo
    corecore