Enzyme-linked immunosorbent assay for urinary albumin at low concentrations

We describe an enzyme-linked immunosorbent assay (ELISA) for urinary albumin. It requires only commercially available reagents, can detect as little as 16 micrograms of albumin per liter, and analytical recovery ranges from 92 to 116%. The assay is simple, rapid, and inexpensive. Albumin excretion was 6.2 (SD 4.1) mg/24 h in healthy subjects (n = 40), 14.7 (SD 7.2) mg/24 h in albumin-test-strip-negative Type I diabetics (n = 11), and 19.7 (SD 16.2) mg/24 h in patients with essential hypertension (n = 12)

An exotic Deligne-Langlands correspondence for symplectic groups

Let G be a complex symplectic group. We introduce a G x (C ^x) ^{l + 1}-variety N_{l}, which we call the l-exotic nilpotent cone. Then, we realize the Hecke algebra H of type C_n ^(1) with three parameters via equivariant algebraic K-theory in terms of the geometry of N_2. This enables us to establish a Deligne-Langlands type classification of "non-critical" simple H-modules. As applications, we present a character formula and multiplicity formulas of H-modules.Comment: v7, 52pages. Corrected typos and errors in the proofs of Lemma 4.1 and Theorem 6.2 modulo Proposition 6.7, final version, accepted for publication in Duke Mat

KK246, a dwarf galaxy with extended H I disk in the Local Void

We have found that KK 246, the only confirmed galaxy located within the nearby Tully Void, is a dwarf galaxy with an extremely extended H I disk and signs of an H I cloud with anomalous velocity. It also exhibits clear misalignment between the kinematical major and minor axes, indicative of an oval distortion, and a general misalignment between the H I and optical major axes. We measure a H I mass of 1.05 +- 0.08 x 10^8 M_sun, and a H I extent 5 times that of the stellar disk, one of the most extended H I disks known. We estimate a dynamical mass of 4.1 x 10^9 M_sun, making this also one of the darkest galaxies known, with a mass-to-light ratio of 89. The relative isolation and extreme underdense environment make this an interesting case for examining the role of gas accretion in galaxy evolution.Comment: 15 pages, 8 figures, 2 tables, accepted for publication in A

Aplikasi Trichoderma sp. Terhadap Penyakit Karat Daun (Phakopsora pachyrizi) Tanaman Kedelai Edamame

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh perlakuan Trichoderma  spp. terhadap penyakit karat daun Phakopsora pachyrizi Syd pada tanaman kedelai Edamame. Penelitian ini dilakukan di Desa Dukuh Mencek, Kecamatan Sukorambi, Kabupaten Jember, dimulai Desember 2019  sampai Maret 2020. Metode penelitian ini membandingkan dua areal tanaman Edamame dengan perlakuan berbeda dalam pengendalian penyakit karat daun. Areal pertama menggunakan Trichoderma spp. konsentrasi 108 CFU dosis 500 liter per ha, pupuk kandang kotoran sapi, dosis 5 ton per ha, mulsa jerami 5 ton per ha. Biourine 1 liter dicampur 10 liter air dengan cara disemprotkan pada tanaman. Areal kedua menggunakan fungisida berbahan aktif Metalaksil konsentrasi 2 gram/liter, dosis 500 liter per ha, Urea 150 kg/ha, SP-36 150 kg/ha, KCl 100 kg/ha., pupuk daun Gandasil D. Peubah yang diamati: daya hambat Trichoderma spp tehadap pertumbuhan P.pachyrizi, intensitas serangan, jumlah dan berat polong per rumpun. Data dianalisis menggunakan perangkat lunak SPSS versi 23.0. Kesimpulan penelitian adalah: daya hambat Trichoderma spp terhadap P. a pachyrizi 106 CFU adalah 25%, 108 CFU adalah 50% dan 109 CFU adalah 75%, Intensitas serangan P. pachyrizi perlakuan fungisida Trichoderma spp adalah 0,70 persen, lebih rendah dibanding Metalaksil yaitu 1,17 persen. Jumlah polong perlakuan fungisida Trichoderma spp adalah 20,88 polong per rumpun, lebih rendah dibanding Metalaksil yaitu 29,76 polong per rumpun. Berat polong perlakuan fungisida Trichoderma spp adalah 41,66 gram per rumpun, lebih rendah dibanding Metalaksil yaitu 51,72 gram per rumpun.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh perlakuan Trichoderma  spp. terhadap penyakit karat daun Phakopsora pachyrizi Syd pada tanaman kedelai Edamame. Penelitian ini dilakukan di Desa Dukuh Mencek, Kecamatan Sukorambi, Kabupaten Jember, dimulai Desember 2019  sampai Maret 2020. Metode penelitian ini membandingkan dua areal tanaman Edamame dengan perlakuan berbeda dalam pengendalian penyakit karat daun. Areal pertama menggunakan Trichoderma spp. konsentrasi 108 CFU dosis 500 liter per ha, pupuk kandang kotoran sapi, dosis 5 ton per ha, mulsa jerami 5 ton per ha. Biourine 1 liter dicampur 10 liter air dengan cara disemprotkan pada tanaman. Areal kedua menggunakan fungisida berbahan aktif Metalaksil konsentrasi 2 gram/liter, dosis 500 liter per ha, Urea 150 kg/ha, SP-36 150 kg/ha, KCl 100 kg/ha., pupuk daun Gandasil D. Peubah yang diamati: daya hambat Trichoderma spp tehadap pertumbuhan P.pachyrizi, intensitas serangan, jumlah dan berat polong per rumpun. Data dianalisis menggunakan perangkat lunak SPSS versi 23.0. Kesimpulan penelitian adalah: daya hambat Trichoderma spp terhadap P. a pachyrizi 106 CFU adalah 25%, 108 CFU adalah 50% dan 109 CFU adalah 75%, Intensitas serangan P. pachyrizi perlakuan fungisida Trichoderma spp adalah 0,70 persen, lebih rendah dibanding Metalaksil yaitu 1,17 persen. Jumlah polong perlakuan fungisida Trichoderma spp adalah 20,88 polong per rumpun, lebih rendah dibanding Metalaksil yaitu 29,76 polong per rumpun. Berat polong perlakuan fungisida Trichoderma spp adalah 41,66 gram per rumpun, lebih rendah dibanding Metalaksil yaitu 51,72 gram per rumpun