72 research outputs found

    Application of the decision theory for University Industrial Link (UIL)

    Get PDF
    The case was conducted to describe the application of decision theory in determining the best option in selecting source of research grant.The case started with the overview of University Industrial link (UIL) scenario and then looked into the strategic aspect of the collaborations that enable the school to make decision au fait with the needs of the university and social systems

    Pelaksanaan Model Pembelajaran Teaching Factory Pada SMK Program Keahlian Teknik Ketenaga Listrikan Kompetensi Keahlian Teknik Instalasi Tenaga Listrik Di Kabupaten Bantul

    Get PDF
    Penelitian ini dilatar belakangi dari semakin banyaknya lulusan SMK yang banyak menganggur, menurut pengamatan penulis salah satunya karena disebabkan lulusan kurang kompeten, untuk meningkatkan kompetensi salah satunya dengan menggunakan model pembelajaran teaching factory. Dari hasil penelitian pada SMKN Kompetensi Keahlian TITL dapat disimpulkan bahwa: (1) hampir semua SMKN kompetensi keahlian TITL mendukung pelaksanaan model pembelajaran teaching factory dengan menyiapkan sarana prasarana preaktek. (2) guru telah menyiapkan dari perencanaan, pelaksanaan, evaluasi model pembelajaran teaching factory (3) siswa menyambut pelaksanaan model pembelajaran ini dengan senang hati.(4) faktor pendukung model ini perlu diupayakan dan ditingkatkan sedangkan faktor penghambat harus segera dicari jalan keluarnya. Model pembelajaran teaching factory terdiri dari enam langkah yang dikembangkan di SMKN Kabupaten Bantul yaitu: (a). menerima order (b) menganalisa order (c) menyatakan sisap melaksanakan order (d) mengerjakan order (e) melakukan quality control (f) menyerahkan orde

    Efektivitas Peranan Guru Bimbingan Konseling Di SMP Dalam Memberikan Pembimbingan Karir Siswa Untuk Melanjutkan Ke SMK

    Get PDF
    Kebutuhan akan tenaga kerja terampil tingkat menengah oleh dunia usaha dan industri saat ini sangatlah tinggi. Sedangkan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) sebagai produsen tenaga terampil, masih jauh dari ideal bahkan semakin menjauh dari kebutuhan dan harapan masyarakat. Program pemerintah Revitalisasi SMK menjadi harapan untuk mengatasi masalah dimaksud. Namun demikian dari data menunjukkan minat lulusan Sekolah Menengah Pertama (SMP) untuk masuk ke SMK belum sesuai harapan. Lulusan SMP masih cenderung lebih memilih ke SMA yang nantinya bisa melanjutkan ke Perguruan tinggi dan mendapatkan gelar sarjana dengan harapan mendapatkan pekerjaan yang lebih baik ketimbang lulusan SMK. SMK hampir selalu jadi pilihan kedua setelah SMA. Orangtua dan murid pada umumnya lebih memilih SMA, tetapi karena daya tampung SMA terbatas, siswa dengan nilai lebih rendah terpaksa harus masuk SMK daripada tidak bersekolah. Disamping itu pemahaman yang kurang terhadap prospek kedepan setelah lulus dari SMK juga menjadi faktor penyebab minimnya minat untuk memilih SMK. Sangatlah penting pengetahuan dan pemahaman tentang pekerjaan/ketrampilan tertentu diberikan sejak dini, sejak jenjang SMP melalui peran guru BK. Sehingga diharapkan minat untuk menyenangi bidang pekerjaan tertentu akan tumbuh sejak awal, sebagai persiapan untuk memasuki jenjang pendidikan berikutnya, terkhusus ke pendidikan kejuruan. Kata Kunci : Karir, Minat ke SMK, Bimbingan Konselin

    Effectiveness Of Student Company Method In Practices Entrepreneurship To Grow Motivation And Attitude Of Mental Entrepreneurial Students SMK Muhammadiyah 1 Bantul

    Get PDF
    Student company is a program that facilitates students to form a company and manage the company with the purpose to provide experience to students to run the company's operations and conduct some business activities covering business planning, production, packaging to local and regional promotion activities. The purpose of this study to determine the effectiveness of student learning methods of student motivation in entrepreneurship, and to determine the effectiveness of student company learning methods of students' mental attitude in entrepreneurship. Based on data to be collected this research will use the type of quantitative data to know and analyze the effectiveness of student company that will affect entrepreneurship motivation and entrepreneurship mental attitude. The model used is simple regression. The results of this study indicate that the results of simple regression tests show the student company's variables, motivation and mental attitude has a significance value of 0.000, it can be concluded that student student methods are effective in influencing motivation and mental attitude of students in entrepreneurship. Adjusted R square value can be concluded the effectiveness of student company method in influencing entrepreneurship motivation is only 28.3% while the student company in influencing entrepreneurship mental attitude is only 39.3%. Keywords: Student company, motivation, mental attitude, vocational high schoo

    The Teacher's Role In Increasing Employability Skills Students Of SMK Building Drawing Technique

    Get PDF
    The process of preparing students on vocational education that includes the development of skills, competency, understanding, attitudes, work habits and the appreciation needed by workers to enable them to work successfully in their fields should be of interest to educators in vocational education institutions. Early observations of science and the emphasis on authentic assessment suggested that the 2013 curriculum for SMK is a renewal or innovation of the previous curriculum. The research is done through descriptive-qualitative research method. The population in this study is all teachers of vocational subject vocational competence of building drawing techniques in Bantul Regency. The Technique of collecting data through an interview, observation, and documentation, data is analyzed to get a description about research object. The results showed that the selection of strategies and learning approaches should be studied closely, especially in relation to their relevance to learning missions, learning objectives, students' potential and characteristics, and environmental resources. Vocational teachers have at least four important roles in developing students' employability skills, namely the role of teachers as demonstrators, as mediators, as evaluators and as competent individuals. Implementation of the 2013 curriculum learning on the competence of building drawing techniques from several previous studies can be concluded to be implemented adequately. Keyword: Teacher's role, Employability skills, Building Drawing Techniqu

    Pendidikan Life Skills Kerajinan Perak Kotagede Di Sekolah Dasar Muhammadiyah Bodon Kotagede Yogyakarta

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui minat siswa terhadap pembelajaran kerajinan perak kotagede, untuk mengetahui dukungan terhadap program pembelajaran, serta untuk mengetahui proses pembelajaran kerajinan perak di SD Muhammadiyah Bodon Kotagede Yogyakarta. Metode yang dilakukan dalam pengumpulan data penelitian ini adalah observasi, wawancara secara mendalam dan dokumentasi. Analisis data menggunakan deskriptif kualitatif, dengan subyek penelitian kepala sekolah, guru, pengrajin, orangtua siswa dan siswa.Hasil penelitian menunjukan : (1) pada tahun pertama pembelajaran di sekolah berlansung dengan baik, (2) pada tahun kedua pembelajaran kerajinan perak dihentikan karena masalah biaya praktik yang cukup tinggi, (3) pada tahun ketiga pembelajaran kerajinan perak dilaksanakan kembali dengan adanya perubahan-perubahan, (4) adanya dukungan pembelajaran kerajinan perak dari pihak pengrajin, produsen kerajinan dan wali siswa, (5) minat siswa dalam mengikuti pembelajaran cukup bagus. Kata kunci: proses pembelajaran kerajinan perak, dukungan pembelajaran, minat sisw

    Pelaksanaan Model Pembelajaran Teaching Factory Pada SMK Program Keahlian Teknik Ketenaga Listrikan Kompetensi Keahlian Teknik Instalasi Tenaga Listrik Di Kabupaten Bantul

    Get PDF
    Penelitian ini dilatar belakangi dari semakin banyaknya lulusan SMK yang banyak menganggur, menurut pengamatan penulis salah satunya karena disebabkan lulusan kurang kompeten, untuk meningkatkan kompetensi salah satunya dengan menggunakan model pembelajaran teaching factory. Dari hasil penelitian pada SMKN Kompetensi Keahlian TITL dapat disimpulkan bahwa: (1) hampir semua SMKN kompetensi keahlian TITL mendukung pelaksanaan model pembelajaran teaching factory dengan menyiapkan sarana prasarana preaktek. (2) guru telah menyiapkan dari perencanaan, pelaksanaan, evaluasi model pembelajaran teaching factory (3) siswa menyambut pelaksanaan model pembelajaran ini dengan senang hati.(4) faktor pendukung model ini perlu diupayakan dan ditingkatkan sedangkan faktor penghambat harus segera dicari jalan keluarnya. Model pembelajaran teaching factory terdiri dari enam langkah yang dikembangkan di SMKN Kabupaten Bantul yaitu: (a). menerima order (b) menganalisa order (c) menyatakan sisap melaksanakan order (d) mengerjakan order (e) melakukan quality control (f) menyerahkan order. Kata kunci: Model pembelajaran, teaching factory, dan kompetensi keahlian

    Kualitas Pengembangan Profesi Guru Prodi Teknik Instalasi Tenaga Listrik Di SMK Yogyakarta

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kualitas pengembangan profesi guru Prodi Teknik Instalasi Tenaga Listrik di SMK Yogyakarta.Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan menggunakan pendekatan kuantitatif. Subjek penelitian ini adalah seluruh guru prodi Teknik Instalasi Tenaga Listrik di 3 SMK di Yogyakarta yang berjumlah kurang lebih 60 guru. Metode pengumpulan data menggunakan angket, wawancara, dan dokumentasi. Uji validitas instrumen untuk menguji validitas isi angket dalam penelitian ini menggunakan pendapat ahli (expert judgement). Teknik analisis data dalam penelitian ini terdiri atas 4 tahap: editing, tabulating, analiting serta interpreting, dan yang terakhir concluding. Kualitas pengembangan profesi guru di SMK menunjuk pada kemampuan institusi (sekolah) mengelola penyelenggaraan berbagai aktivitas yang bertujuan meningkatkan keprofesian guru. Tiga pilar perlu dikelola oleh sekolah untuk menjaga kompetensi guru tetap terbarukan, yaitu : 1) Guru pembelajar; 2) Teaching Factor; 3) Guru dengan keahlian ganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kualitas pengembangan profesi guru prodi teknik instalasi tenaga listrik di 3 SMK Yogyakarta yaitu di SMKN 1 Pleret, SMKN Sedayu, dan SMKN Pundong yang berjumlah 51 guru, 92, 2% atau 47 guru masuk kategori rendah.. Kualitas pengembangan profesi guru terdiri dari 3 indikator kegiatan yaitu: 1) Guru pembelajar; 2) Teaching Factor; 3) Guru dengan keahlian ganda. Dengan kemampuan guru sebagai guru pembelajar dan mempunyai keahlian ganda dalam mengaplikasikan ilmu maka akan tercipta kualitas pengembangan profesi guru Prodi Teknik Instalasi Tenaga Listik yang baik. Kegiatan karya inovatif dilihat dari aspek keaktifan guru dalam menciptakan teknologi tepat guna, memodifikasi teknologi tepat guna, membuat alat pembelajaran, memodifikasi alat pembelajaran, mengembangkan model pembelajaran, serta dilihat dari aspek keikutsertaan guru dalam kegiatan penyusunan standar proses pembelajaran dan penilaian pendidikan, penyusunan pedoman silabus, Rencana Pembelajaran dan Pengajaran, serta kisi-kisi soal, dan kegiatan penyusunan soal. Kata Kunci : Kualitas Pengembangan Profesi Guru Prodi Teknik Instalasi Tenaga Listrik di SMK Yogyakart

    Performance analysis for wireless G (IEEE 802.11G) and wireless N (IEEE 802.11N) in outdoor environment

    Get PDF
    This paper described an analysis the different capabilities and limitation of both IEEE technologies that has been utilized for data transmission directed to mobile device. In this work, we have compared an IEEE 802.11/g/n outdoor environment to know what technology is better. The comparison consider on coverage area (mobility), throughput and measuring the interferences. The work presented here is to help the researchers to select the best technology depending of their deploying case, and investigate the best variant for outdoor. The tool used is Iperf software which is to measure the data transmission performance of IEEE 802.11n and IEEE 802.11g

    Performance Analysis For Wireless G (IEEE 802.11 G) And Wireless N (IEEE 802.11 N) In Outdoor Environment

    Get PDF
    This paper described an analysis the different capabilities and limitation of both IEEE technologies that has been utilized for data transmission directed to mobile device. In this work, we have compared an IEEE 802.11/g/n outdoor environment to know what technology is better. the comparison consider on coverage area (mobility), through put and measuring the interferences. The work presented here is to help the researchers to select the best technology depending of their deploying case, and investigate the best variant for outdoor. The tool used is Iperf software which is to measure the data transmission performance of IEEE 802.11n and IEEE 802.11g
    • …
    corecore