96,529 research outputs found

    PENGARUH PEMBELAJARAN PARTICIPATORY LEARNING TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA DITINJAU DARI KEMAMPUAN AWAL SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 KARANGPANDAN

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis : (1) pengaruh strategi Participatory Learning terhadap prestasi belajar matematika, (2) pengaruh tingkat kemampuan awal siswa terhadap prestasi belajar matematika, dan (3) interaksi antara strategi Participatory Learning dengan kemampuan awal terhadap prestasi belajar matematika. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas VIII semester 2 SMP Negeri 1 Karangpandan tahun ajaran 2010/ 2011 sebanyak 3 kelas. Sampel dalam penelitian ini terdiri dari dua kelas, yaitu kelas VIII C sebagai kelas eksperimen dan kelas VIII D sebagai kelas kontrol. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah cluster random sampling. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah metode tes, dan metode dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan uji analisis variansi dua jalan dengan sel tak sama, yang sebelumnya dilakukan uji prasyarat analisis yang menggunakan metode lilliefors untuk uji normalitas dan metode bartlet untuk uji homogenitas. Dari hasil analisis data dengan taraf signifikasi 5% dipenuhi bahwa: (1) ada pengaruh strategi pembelajaran Participatory Learning terhadap prestasi belajar matematika, dengan Fa = 8,565, (2) ada pengaruh tingkat kemampuan awal siswa terhadap prestasi belajar matematika, dengan Fb = 28,792, dan (3) tidak terdapat interaksi antara strategi pembelajaran dan kemampuan awal terhadap prestasi belajar matematika, dengan Fab = 0,017. Kata Kunci: Strategi Pembelajaran, Kemampuan awal, Prestasi Belaja

    PENINGKATAN KEMEMPUAN MENGHUBUNGKAN SEBAB AKIBAT MELALUI PERCOBAAN SEDERHANA PADA ANAK KELOMPOK A2 DI TK KEMALA BHAYANGKARI 02 YOGYAKARTA

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan menghubungkan sebab akibat melalui percobaan sederhana pada anak kelompok A2 di TK Kemala Bhayangkari 02 Yogyakarta. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (classroom action research) yang dilakukan secara kolaboratif dan partisipasif. Subjek dalam penelitian ini adalah anak kelompok A2 TK Kemala Bhayangkari 02 Yogyakarta, yang terdiri dari 10 anak laki-laki dan 7 anak perempuan. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi, tes unjuk kerja dan dokumentasi. Instrumen penelitian yakni panduan observasi dan tes unjuk kerja. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif dan deskriptif kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada pertemuan pertama siklus 1 terdapat 17,65% (3 anak) dari total jumlah anak (17 anak) di kelompok A2, yang mampu menghubungkan sebab akibat. Pertemuan kedua siklus 1, anak yang mampu menjelaskan/menghubungkan sebab akibat mencapai 23,53% (4 anak) dari total 17 anak. Pada tindakan siklus 2 pertemuan pertama, anak yang mampu menjelaskan/menghubungkan sebab akibat mencapai 70,59% (12 anak) dari total 17 anak. Pertemuan kedua siklus 2, anak yang mampu menghubungkan sebab akibat mencapai 88,24% (15 anak) dari total 17 anak. Langkah-langkah pembelajaran yang efektif dalam upaya meningkatkan kemampuan menghubungkan sebab akibat, antara lain: (1) membagi anak menjadi 4 kelompok, sehingga membuat anak lebih konsentrasi karena jumlah kelompoknya menjadi lebih sedikit, (2) menjelaskan materi dilakukan satu per satu, yaitu setelah selesai menjelaskan satu materi percobaan sederhana, dilanjutkan sampai dengan percobaan ke enam, (3) anak diberikan kesempatan untuk mengulang percobaan sederhana sebanyak 2 kali, sehingga diharapkan akan menjadi lebih memahami dan mampu menjelaskan secara lengkap dan lancar, dan (4) guru memberikan motivasi dan reward kepada anak berupa “tanda bintang”, sehingga diharapkan anak lebih berani. Kata kunci : menghubungkan sebab akibat, percobaan sederhan

    HUBUNGAN TINGKAT KOMPETENSI MANAJEMEN LAKTASI DENGAN KEBERHASILAN PEMBERIAN AIR SUSU IBU (ASI)EKSKLUSIF TAHUN 2014 (STUDI PADA IBU MENYUSUI YANG MEMILIKI BAYI USIA 7-12 BULAN)

    Get PDF
    Tingkat kompetensi ibu menyusui baik pengetahuan, sikap maupun keterampilan perlu diperhatikan sebagai faktor untuk pencapaian target pemberian ASI eksklusif. Adanya keberhasilan pemberian ASI perlu ditunjang oleh manajemen laktasi yang baik sejak masa kehamilan dan teknik pemberian ASI yang benar. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan kompetensi ibu menyusui tentang manajemen laktasi dengan keberhasilan pemberian ASI eksklusif di Wilayah Kerja Puskesmas Kajoran I Kecamatan Kajoran Kabupaten Magelang. Desain penelitian menggunakan cross sectional. Populasi adalah semua ibu menyusui yang memiliki bayi usia 7-12 bulan sebanyak 241 ibu menyusui dan sampel sebanyak 71 ibu menyusui diambil menggunakan metode accidental sampling . Hasil penelitian sebagian besar sampel memiliki pengetahuan baik (67,6%), sikap positif (52,1%), keterampilan tinggi (50,7%), dan kompetensi tinggi (50,7%) serta sebagian besar responden berhasil memberikan ASI eksklusif (52,1%). Berdasarkan uji Chi Square didapatkan ada hubungan kompetensi (pengetahuan, sikap dan keterampilan) dengan keberhasilan pemberian ASI eksklusif dengan nilai masing-masing p < 0,05. Kompetensi ibu menyusui yang masih rendah (< median 57,00) dalam penelitian ini adalah pada posisi menyusui yang benar dan diusahakan mengolesi ASI di sekitar payudara dan puting baik sebelum atau sesudah menyusui Kata Kunci: Kompetensi, Manajemen laktasi, ASI eksklusi

    BAHASA WARIA SEBAGAI ALAT KOMUNIKASI DI SALON TIKKE DESA GLONGGONG KECAMATAN NOGOSARI KABUPATEN BOYOLALI

    Get PDF
    Tujuan penelitan ini adalah (1) Memaparkan wujud variasi kosa-kata yang dipergunakan waria sebagai alat komunikasi di salon Tikke desa Glonggong, kecamatan Nogosari, kabupaten Boyolali. dan(2) Memaparkan makna kosa-kata yang dipergunakan waria sebagai alat komunikasi di salon Tikke desa Glonggong, kecamatan Nogosari, kabupaten Boyolali. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Objek Penelitian ini adalah bahasa waria yang dipergunakan disalon Tikke. Teknik penelitian ini menggunakan obsevasi, wawancara dan rekam, Observasi yang dilakukan menghasilkan catatan-catatan lapangan yang kemudian akan menjadi arsip dan dokumen tertulis dari setiap perilaku yang teramati selama masa observasi, serta menjadi sumber data yang cukup penting. Wawancara dilakukan untuk mendapatkan data yang lebih mendalam dan terinci sesuai dengan tujuan penelitian. Teknik rekam adalah teknik yang dilakukan tanpa sepengetahuan penutur, Analisis data dalam penelitian ini menggunakan metode padan. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan analisis bahasa waria di salon Tikke yaitu (1) wujud bahasa waria yang dipergunakan untuk berkomunikasi di salon Tikke. dan (2) unsur leksikal pada bahasa waria

    ANALISIS PENGELOMPOKAN DAERAH MENGGUNAKAN METODE NON-HIERARCHICAL PARTITIONING K- MEDOIDS DARI HASIL KOMODITAS PERTANIAN TANAMAN PANGAN (Studi Kasus Kabupaten/Kota Se-Jawa Tengah Tahun 2009 – 2013)

    Get PDF
    Non-Hierarchical K-Medoids Partitioning is a clstering method for classifying objects based on the characteristics possessed by the object, wherein the object k randomly selected to be medoids is the center of the cluster. After medoids selected then other objects that have similarities with medoids made in one cluster. Medoids is the object which is considered to represent a cluster. Similarity between objects is calculated using euclidean distance. One application grouping method Non-Hierarchical K-Medoids Partitioning is to classify District in Central Java is based on the production of rice and pulses. Grouping Regency / City in Central Java using Non-Hierarchical Partitioning K-Medoids obtained information that rice production by Regency / City in Central Java can be grouped into seven clusters, but because of a case in 2010 and in 2011 the number of clusters that formed are two clusters, while the production of food crops by Regency / City in Central Java can be grouped into two clusters. Keywords: k-medoids, Non-Hierarchical, Euclidean distance, Similarities

    KORELASI PEATIHAN LAS LISTRIK DALAM PENINGKATAN PENGETAHUAN DAN KETERAMPILAN PEMUDA KARANG TARUNA DI UPT PELATIHAN KERJA TULUNGAGUNG

    Get PDF
    Program pelatihan merupakan suatu proses pembelajaran yang lebih ditekankan kepada peningkatan keterampilan sebagai bekal untuk persiapan ke dunia kerja. Dalam hal ini pelatihan yang dilaksanakan yaitu pelatihan las listrik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan pengetahuan dan keterampilan las listrik&nbsp; peserta didik yang mengikuti pelatihan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode observasi, dokumentasi dan metode tes. Teknik analisa data menggunakan analisis Product Moment terhadap penilaian hasil pembelajaran sebelum perlakuan (pretest) dan setelah perlakuan (posttest). Hasil penelitian menunjukkan bahwa proses pelatihan las listrik di UPT Pelatihan Kerja Tulungagung sudah baik. Keadaan peserta sebelum pelatihan sudah cukup baik dengan skor untuk pengetahuan 3,33 dan untuk keterampilan 2,97, sedangkan keadaan peserta setelah pelatihan untuk pengetahuan sudah tinggi dengan skor 4,3 dan untuk keterampilan sangat tinggi dengan skor 4,7. Hasil analisis product moment dari penilaian pretest dan posttest didapatkan r hitung untuk pengetahuan sebesar 0,693 dan r hitung untuk keterampilan sebesar 0,427 sedangkan nilai r tabel 0,361 (r hitung 0,693 dan 0,427 &gt; r tabel 0,361). Hasil hitung dari analisis product moment &nbsp;menunjukkan bahwa Ho yang berbunyi bahwa tidak ada korelasi pelatihan las listrik dalam peningkatan pengetahuan dan keterampilan pemuda karang taruna di UPT Pelatihan Kerja Tulungagung ditolak yang berarti ada perbedaan secara signifikan sebelum perlakuan dan setelah perlakuan. Dan setelah diberikan perlakuan berupa pelatihan las listrik terdapat persentase peningkatan pengetahuan sebesar 41% dan keterampilan 74%. Kata kunci: Pelatihan,Pengetahuan, Keterampilan, dan Las listrik&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp; Abstract The training program is a learning process that is concerned with improving the skills in preparation for the world of work to prepare. In this case the training is carried out electrical welding training. The aim of this study is to determine the enhancement of knowledge and skills that learners electrical welding training. The method that to used in this study are the method of observation, documentation and test methods. The data analysis use Product Moment analyze of the learning outcome assessment before treatment (pretest) and after treatment (posttest). The results showed that the process of electric welding training in UPT Tulungagung Job Training is good. The state of the participants before the training was pretty good with a score of 3.33 for the knowledge and skills to 2.97, while the state of knowledge of the participants after the training has been high with a score of 4.3 and to a very high skill with a score of 4.7. The results of product moment analysis of assessment from pretest and posttest for knowledge obtained r count&nbsp; of 0.693 and r count for skill obtained 0.427 while the r table 0.361 (r count 0.693 and 0.427 &gt; r table 0.361). Count the results of the analysis showed that the product moment Ho which says that there is no corelation of electrical welding training in the improvement of knowledge and skill of youth in karang taruna in UPT Tulungagung Job Training rejected which means that there are significant differences before treatment and after treatment. And after treatment are given in the form of electrical welding training are the percentage increase in knowledge of 41% and 74% skill. Keywords: Training, Knowledge, Skills, and electrical welding&nbsp;&nbsp

    PERAN PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH DALAM RANGKA REHABILITASI SOSIAL REMAJA TERLANTAR DI UNIT PELAKSANA TEKNIS PELAYANAN SOSIAL REMAJA TERLANTAR (UPT. PSRT ) JOMBANG

    Get PDF
    Rehabilitasi sosial merupakan rangkaian kegiatan yang berfungsi untuk mengembalikan peran klien menjadi anggota masyarakat yang sesuai dengan norma yang berlaku. Rehabilitasi sosial memiliki hubungan penting dengan pendidikan luar sekolah karena pelaksanaan rehabilitasi dilakukan secara non formal dengan pendekatan personal yang intensif. Tujuan penelitian ini digunakan untuk mendeskripsikan proses rehabilitasi sosial di UPT PSRT Jombang, mendeskripsikan tanggapan klien mengenai rehabilitasi sosial yang diterima dan mendeskripsikan perubahan yang diperoleh klien setelah mendapatkan rehabilitasi sosial.&nbsp; &nbsp; Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Dimana penelitian dilakukan dengan mengumpulkan data dengan metode wawancara mendalam, observasi dan dokumentasi. Sasaran penelitian ini adalah pegawai UPT PSRT Jombang yang mencakup pekerja sosial, instruktur keterampilan, dan staff lain serta klien UPT PSRT Jombang. Peneliti melakukan keabsahan data menggunakan teknik kredibilitas, dependabilitas, konfirmabilitas dan transferabilitas. &nbsp; Dari hasil penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa pendidikan luar sekolah memiliki peranan dalam rehabilitasi sosial. Pelaksanaan bimbingan sosial, bimbingan mental, bimbingan fisik serta bimbingan keterampilan merupakan bentuk pendidikan luar sekolah yang berfungsi untuk membiasakan klien disiplin dan mandiri. Keberadaan instruktur dan sarana prasarana yang mampu mendukung kegiatan tersebut. Akan tetapi faktor penghambat terdapat pada motivasi klien serta sarana dan prasarana yang apabila terdapat kerusakan, pengadaan kembali sarana prasarana tersebut membutuhkan waktu yang cukup lama. &nbsp; Kata kunci : Rehabilitasi Sosial, Pendidikan Luar Sekolah ABSTRACT Social rehabilitation is a series of activities to restore the role of the client is a member of the community in accordance with the norms of the place. Social rehabilitation has an important relationship with non formal education for the rehabilitation carried out in non-formal with intensive personalized approach. The purpose of this study is used to describe the process of social rehabilitation in UPT PSRT Jombang, describe the responses of the clients received social rehabilitation and describes the changes that the client obtained after getting social rehabilitation. &nbsp; This research uses descriptive qualitative method. Where the study was conducted by collecting data with in-depth interviews, observation and documentation. Objectives of this study were employees of UPT psrt Jombang which includes social workers, skills instructors, and other staff and clients UPT PSRT Jombang. . Researchers conducted the validity of data using techniques of credibility, dependability, confirmability and transferability. &nbsp; From these results, it can be concluded that non formal education has a role in social rehabilitation. Implementation of social guidance, counseling mental, physical guidance and skills guidance, non formal education is a form of education that serves to familiarize the client and self discipline. The existence of the instructor and infrastructure capable of supporting such activities. However, there is a limiting factor in the motivation of the client and the facilities and infrastructure when there is damage, re-procurement infrastructure requires considerable time. Key word : social rehabilitation, non formal educatio

    PENGGUNAAN PENILAIAN PROYEK DALAM UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA KONSEP EKOSISTEM DI KELAS VII MTs AL IKHLAS KECAMATAN MUNDU KABUPATENCIREBON

    Get PDF
    Etik Melawati : Penggunaan Penilaian Proyek Dalam Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Konsep Ekosistem di Kelas VII MTs Al Ikhlas Kecamatan Mundu Kabupaten Cirebon. Melalui observasi pendahuluan, penulis menemukan permasalahan yang terdapat di MTs Al-Ikhlas Kabupaten Cirebon ini, guru belum mengoptimalkan penggunaan penilaian yang dapat mengembangkan proses pembelajaran. Guru cenderung menggunakan penilaian tes tulis. Disana terlihat adanya kejenuhan dalam pemberian penilaian. Disamping itu penggunaan model pembelajaran pun minim sekali digunakan, hanya dengan mencatat dari buku teks dan mendengarkan penjelasan guru. Disamping itu aktifitas pembelajaran terfokuskan di dalam ruangan, tidak memanfaatkan lingkungan sekitar dalam pembelajaran. Disamping itu hasil belajar IPA pada semester sebelumnya yaitu semester satu hasil belajar siswa rendah. Dimana dalam satu kelas terdapat 46 siswa. Siswa yang mencapai KKM sebesar hanya ada 9 siswa, sisanya 37 siswa tidak mencapai KKM. Nilai KKM yang guru tetapkan adalah 60. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji implementasi penilaian proyek dalam upaya menigkatkan hasil belajar siswa, untuk mengkaji hasil belajar siswa setelah diterapkan penilaian proyek dan untuk mengkaji respon siswa terhadap penggunaan penilaian proyek pada konsep ekosistem. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK) dengan aplikasi penilaian proyek yang dilaksanakan dalam tiga siklus. Dalam setiap siklus dilaksanakan dua pertemuan. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VII C MTs Al Ikhlas Mundu, semester genap tahun ajaran 2010-2011 sebanyak 40 siswa. Teknik pengumpulan data melalui format observasi On Task dan Off Task dan tes hasil belajar dan angket untuk mengetahui respon siswa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peningkatan hasil belajar siswa pada konsep ekosistem dapat dikatakan baik. Hal ini dapat dilihat dari hasil observasi On Task yang mengalami peningkatan setiap siklusnya. Pada siklus I prosentase On Task sebesar 74.53%, siklus II 81.25%, dan siklus III 84.22%. Sebaliknya dengan observasi Off Task mengalami penurunan setiap siklusnya. Selain itu hasil belajar siswa pada konsep ekosistem mengalami peningkatan, hasil pre tes dengan rata-rata kelas sebesar 43.35% meningkat pada hasil post tes rata-rat sebesar 83.23. Hasil belajar dalam setiap siklusnya mengalami peningkatan siklus I ratarata 56.75, siklus II rata-rata 64.75 dan siklus III rata-rata 74.38. Respon siswa terhadap aplikasi penilaian proyek merespon dengan positif. Berdasarkan hasil penelitian dapat diambil kesimpulan bahwa implementasi penilaian proyek dalam pembelajaran pada konsep ekosistem cukup efektif. Hasil belajar siswapun mengalami peningkatan disetiap siklusnya melalui aplikasi penilaian proyek dan respon siswa terhadap aplikasi penilaian proyak dalam pembelajaran pun direspon positif

    Penerapan model guided discovery dan model guided inquiry terhadap hasil kognitif, keterampilan proses sains dan sikap ilmiah siswa pada materi Hukum Newton di SMPN 3 Palangka Raya

    Get PDF
    ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) terdapat tidaknya perbedaan yang signifikan hasil belajar kognitif siswa yang mendapatkan pembelajaran dengan model guided discovery dan pembelajaran dengan model guided inquiry pada materi hukum Newton, (2) terdapat tidaknya perbedaan yang signifikan keterampilan proses sains siswa yang mendapatkan pembelajaran dengan model guided discovery dan pembelajaran dengan model guided inquiry pada materi hukum Newton, (3) terdapat tidaknya perbedaan yang signifikan sikap ilmiah siswa yang mendapatkan pembelajaran dengan model guided discovery dan pembelajaran dengan model guided inquiry pada materi hukum Newton. Penelitian ini menggunakan model rancangan nonequivalent control group design. Instrumen yang digunakan adalah tes hasil belajar kognitif siswa, tes keterampilan proses sains dan lembar pengamatan sikap ilmiah siswa. Populasi penelitian adalah kelas VIII semester 1 SMPN 3 Palangka Raya, sampel penelitian adalah kelas VIII-3 berjumlah 36 orang sebagai kelas kontrol dan kelas VIII-1 berjumlah 34 orang sebagai kelas eksperimen. Analisis data pretest dan posttest THB Kognitif, keterampilan proses sains dan Sikap ilmiah siswa menggunakan program SPSS versi 17.0 for windows. Hasil penelitian menunjukan bahwa: (1) berdasarkananalisis hipotesis pada posttest, gain dan N-gainhasil belajar kognitif menunjukkan tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara siswa yang diajar dengan model guided discovery di kelas kontrol dan siswa yang diajar dengan model guided inquiry di kelas eksperimen, dengan nilai signifikansi posttest0,960 >0,05, (2) berdasarkan analisis uji hipotesis pada posttestketerampilan proses sains menunjukkan tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara siswa yang diajar dengan model guided discovery di kelas kontrol dan siswa yang diajar dengan model guided inquiry di kelas eksperimen, dengan nilai signifikansi posttest 0,231>0,05. Analisis hipotesis gain dan N-gain keterampilan proses sains menunjukkan terdapat perbedaan yang signifikan antara siswa yang diajar dengan model guided discovery di kelas kontrol dan siswa yang diajar dengan model guided inquiry di kelas eksperimen, (3)berdasarkananalisis hipotesis pada nilai rata-rata sikap ilmiah siswa menunjukkan tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara siswa yang diajar dengan model guided discovery di kelas kontrol dan siswa yang diajar dengan model guided inquiry di kelas eksperimen, dengan nilai signifikansi sikap ilmiah 0,793>0,05. ABSTRACT The study is aimed to know: 1) the whether significance difference student's cognitive outcomes who learning using guided discovery model and who learning using guided inquiry model in Newton law material, 2) the whether significance difference science process skill of students who learning the guided discovery model and who learning guided inquiry model in Newton law material. 3) The whether significance difference scientific attitude of students who learning the guided discovery model and who learning guided inquiry model in Newton law material. This research used model nonequivalent control group design. The instrument used student's cognitive outcomes test, science process skill test and sheet of monitoring student's scientific attitude test. Population of the study there were class VIII-3 the total number was 36 students as control class and there were class VIII first semester of SMPN 3 Palangka Raya, sample of the study there were class VIII-I the total number was 34 students as experiment class. The data analysis of pretest and posttest THB cognitive, process science skill and student's scientific attitude used SPSS 17.0for windows. The result of the study showed: 1) based on hypothesis analysis of posttest, gain and N-gain THB cognitive showed there is no significance difference between student who learning using guided discovery model to the control class and the student who learning using guided inquiry model to the experiment,with the significant value of posttest 0,960 > 0,05, 2)based on hypothesis analysis of posttest, process science skill showed there is no significance difference between student who learning using guided discovery model to the control class and the student who learning using guided inquiry model to the experiment class,with the significant value of posttest 0,231> 0,05. The hypothesis analysis gain and N-gain process science skill found the significance difference between students who learning using guideddiscovery model to the control class and the student who learning using guided inquiry model to the experiment class, 3) based on hypothesis analysis of the average value of student's scientific attitude showed there is no significance difference between student who learning using guided discovery model to the control class and the student who learning using guided inquiry model to the experiment class, with the significant value of scientific attitude 0,793 > 0,05
    corecore