32 research outputs found
BUNGA DAISY SEBAGAI IDE DASAR PENCIPTAAN BACKDROP PHOTOBOOTH WEDDING MAKRAME
Bunga Daisy merupakan bunga komposit yang berarti terdiri dari dua bunga yang digabungkan menjadi satu melalui proses hibridisasi. Bagian kelopak dalam disebut disk floret dan kelopak luar disebut ray floret. Karena bunga Daisy terdiri dari dua bunga yang menyatu dengan baik maka bunga Daisy sering disebut bunga yang melambangkan cinta sejati. Selain itu bunga Daisy dapat digunakan untuk topping salad atau teh karena termasuk golongan edible flower. Bunga Daisy tersebut memberikan ide pada penciptaan karya berupa backdrop photobooth wedding menggunakan teknik makrame. Makrame ini diaplikasikan pada backdrop untuk wedding karena kebanyakan kerajinan dari makrame adalah kerajinan seperti tas, hiasan dinding, dompet dan lainnya. Penciptaan karya ini menggunakan teori SP. Gustami yaitu metode “tiga tahap enam langkah penciptaan karya seni kriya”. Proses penciptaan karya dimulai dari tahap eksplorasi dengan melakukan pengamatan pada bunga Daisy dan teknik makrame, selanjutnya tahap perancangan yang dimulai dari membuat desain alternatif untuk dipilih sebagai desain untuk diwujudkan sebagai sebuah karya. Berikutnya adalah tahap perwujudan yang bermula dari proses persiapan alat dan bahan, pembentukan karya menggunakan tangan dengan teknik simpul-menyimpul dalam makrame berupa simpul kepala, simpul kotak, simpul gordin dan simpul spiral yang diaplikasikan pada besi hollow. Setelah itu proses finishing dilakukan dengan memotong sisa tali dan memberikan isolasi pada ujung tali. Karya tugas akhir ini menghasilkan 3 karya backdrop photobooth wedding dengan judul; Armonioso, Equilibrio, Diferencia. Dengan terciptanya karya bunga Daisy sebagai ide dasar penciptaan backdrop photobooth wedding makrame diharapkan dapat menambah wawasan masyarakat mengenai makrame yang dapat dipalikasikan dengan berbagai bentuk dan bahan.
Kata kunci: Makrame, Bunga Daisy, Photobooth Wedding, backdro
Perancangan Video Promosi Kopi Banyuwangi
Banyuwangi merupakan salah satu kabupaten di Jawa Timur yang memiliki potensi besar di bidang perkebunan, salah satunya adalah hasil perkebunan kopi. Kopi menjadi salah satu komoditi penting dalam perkembangan ekonomi. Kopi juga dikenal memiliki karakter rasa yang kuat dan khas. Namun minimnya media promosi yang digunakan menyebabkan kopi Banyuwangi kurang dikenal. Meskipun pemerintah sudah melakukan kegiatan promosi tapi kurang memberikan eksistensi kopi sebagai salah satu identitas Banyuwangi.
Penelitian ini mengkaji tentang potensi kopi dan hubungan terhadap masyarakat Banyuwangi. Proses penelitian ini dibagi dalam dua tahap yakni tahap pra-riset yang mengkaji tentang permasalahan yang diangkat, dan tahap riset yang mengkaji tentang konten dari subjek perancangan. Sumber datanya didapat dari metode etnografi, wawancara, kuesioner yang disebar secara online, observasi langsung ke petani kopi, perkebunan kopi dan penggalian data melalui situs-situs online.
Hasil luaran dari perancangan ini yaitu video promosi yang mendorong eksistensi kopi sebagai salah satu identitas Banyuwangi dengan konsep “Perjalanan Mencari Makna kopi Banyuwangi”. Konten dari video ini adalah tentang budaya kopi terhadap masyarakat dan proses kopi. Hasil luaran tersebut dapat memberikan informasi dan mempersuasi penonton untuk aware dan memberikan apresiasi terhadap kopi Banyuwangi. Sehingga dapat menjadi penunjang program pengembangan Banyuwangi sebagai kota kopi.
===============================================================================================================
Banyuwangi is one of the districts in East Java that has great potential in the field of plantation, one of which is coffee. Coffee becomes one of the important commodities in economic development. Coffee is also known to have a strong and distinctive taste character. But the lack of promotional media used to cause coffee Banyuwangi less known. Although the government has done promotional activities it still lack the existence of coffee as one of the identity of Banyuwangi.
This research studied reviewing the potential of coffee and relationships Banyuwangi communities. This research process was divided into two part, the preresearch that examines the issues raised, and the research phase that examines the design subject. The data sources are derived from ethnographic methods, interviews, online-distributed questionnaires, direct observation to coffee farmers, coffee plantations, and data mining through online sites.
The output of this design is a promotional video that encourages the promotional of coffee as one of the identity of Banyuwangi with the concept of "Travel Searching for Meaning coffee Banyuwangi". The content of this video is about the coffee culture of the community and the coffee process. The outcome can provide information and persuade the audience to be aware and appreciate the coffee of Banyuwangi. So it can support a supporting program of development of Banyuwangi as a The City of coffee
Komunikasi dan Budaya di Tengah Pusaran Media dan Teknologi Informasi
Prosiding ini disusun untuk mendokumentasikan gagasan dan hasil penelitian terkait inovasi dalam pembelajaran yang telah diterima mahasiswa Prodi Magister Ilmu Komunikasi Fikom Unpad Angkatan 2016. Meski pada pelaksanaanya, seminar ini juga terbuka bagi pengiriman naskah artikel dan presentasi dari para dosen dan mahasiswa magister atau doktoral baik di lingkungan Fikom Unpad maupun dari perguruan tinggi lainnya. Sebagaimana yang selalu saya sampaikan, transformasi dan perkembangan mutakhir dalam proses pembelajaran di jenjang pendidikan magister semakin mempersyaratkan kemandirian mahasiswa. Dengan demikian, sejatinya, proses perkuliahan di dalam kelas di mana peran dosen begitu sentral tidak lagi menjadi pemandangan lazim. Sebaliknya, mahasiswa magister dituntut semakin aktif dan mandiri dalam mendalami materi yang disampaikan dalam setiap mata kuliah melalui proses penalaran dan bahkan penelitian mendalam, sesuai dengan minat dan kompetensi masing-masing. Di sinilah akan muncul sebuah proses pemahaman dan transfer pengetahuan yang jauh lebih kuat dan mendasar kepada setiap mahasiswa.
Harapannya, setiap mahasiswa secara niscaya (taken for granted) akan senantiasa mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi informasi dan komunikasi serta
dinamika sosial masyarakat untuk mengukur derajat pemahaman dan kompetensi keilmuan masing-masing. Pemahaman untuk menginterpretasi dinamika sosial masyarakat lewat kajian keilmuan yang diperoleh di bangku perkuliahan adalah prasyarat mendasar untuk menjadi tenaga ahli di bidang komunikasi. Di samping itu, kompetensi keilmuan itu kemudian dapat menjadi bagian dari sumbangsih mahasiswa magister lewat pendekatan multiperspektif yang berguna bagi perkembangan ilmu pengetahuan dan kehidupan masyarakat. Itulah hakikat pengabdian kepada masyarakat dengan mengaplikasikan Ilmu Komunikasi sesuai kebutuha
PROSIDING SEMINAR TAHUNAN LINGUISTIK UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA (SETALI 2017): Language Policy and Language Planning: Nationalism and Globalization (Universitas Pendidikan Indonesia, 10 – 11 Agustus 2017)
eminar Tahunan Linguistik 2017 kali ini bertemakan “Language Policy and Language Planning: Nationalism and Globalization”. Ada sekitar 100 (seratus) makalah terpilih yang dimuat dan akan dibentangkan dalam Setali 2017 kali ini. Makalah-makalah yang terhimpun dalam prosiding ini telah diseleksi melalui proses dan pertimbangan yang cukup cermat.
Dalam konteks global, politik bahasa dan perencanaan bahasa di Indonesia tidak sekadar diarahkan pada pengelolaan bahasa yang dipilih dan direncanakan untuk diajarkan dan dipelajari di sekolah saja (perencanaan akuisisi). Bagi bangsa Indonesia ada semacam refleksi tentang kejadian politik dan proses sosial yang mengarahkan politik bahasa dan perencanaan bahasa sebagai instrumen untuk mengukuhkan kedaulatan berbahasa bagi penutur bahasa Indonesia, yaitu memuliakan bahasa Indonesia di tanahnya sendiri sebagai bahasa persatuan, bahasa keagamaan, bahasa kebudayaan, bahasa pendidikan, bahasa teknologi, bahasa politik, dan banyak yang lainnya.
Sekalipun politik dan perencanaan bahasa merupakan kajian yang relatif baru berkembang dalam jagat linguistik, namun sebagai kegiatan informal politik dan perencanaan bahasa memainkan peranan penting dalam distribusi kekuatan dan sumber daya di semua lapisan masyarakat. Politik dan perencanaan bahasa merupakan bagian integral dari sekian banyak aktivitas politik yang pantas untuk dipelajari secara eksplisit dari sudut pandang politik dan kebahasaan. Dengan rasional seperti itulah tema Setali 2017 kami pertimbangkan untuk dipilih.
Politik dan perencanaan bahasa adalah rangkaian kegiatan yang sangat kompleks yang melibatkan adanya persilangan dua tema besar yang sangat berbeda dan berpotensi bertentangan, yaitu politik dan bahasa. Jika kita memulainya dari titik perbedaan yang luas, yaitu antara sistem yang dirancang dan sistem yang berkembang, maka perencanaan bahasa berarti mengenalkan proses desain dan fitur desain ke dalam sistem, dalam hal ini bahasa, yang secara alami berkembang (Halliday 2001: h.177). Dalam pandangan saya, hal yang dinyatakan Halliday itu sangat relevan dengan pekerjaan besar kita, yaitu bagaimana mengenalkan proses desain dan fitur desain ke dalam sistem bahasa Indonesia yang diakui dan berfungsi secara global.
Akhirnya, dengan memohon petunjuk dan keridhoan Allah Swt., saya berharap agar penyelenggaraan Setali 2017 ini dapat berjalan dengan tertib dan lancar. Selain itu, saya pun berharap semoga dokumentasi akademik seperti ini dapat memberikan kontribusi nyata bagi perkembangan Linguistik di Indonesia. Dalam kesempatan ini, saya merasa perlu untuk mengucapkan terima kasih kepada para pihak yang telah turut serta membantu terlaksananya Setali 2017 ini berjalan dengan baik. Selamat berseminar
Daya Bidik Media Sosial dalam Pencitraan Perusahaan
Daya bidik media sosial terhadap pencitraan perusahaan maupun brand, mampu
menurunkan biaya kampanye yang biasanya harus dilakukan secara konvensional oleh perusahaan.
Media sosial akan membentuk pola komunikasi yang menjanjikan adanya interaksi yang lebih
intensif. Dalam Media sosial, publik follower atau fans bebas mengekspresikan apa saja yang ingin
diungkapkan. Ruang media sosial sepenuhnya dapat dikendalikan oleh para followeratau fans, itulah
sebabnya mengapa kedekatan dapat terwujud, sebab kedekatan sudah tidak lagi berjarak dengan
adanya interaksis timbal balik untuk memenuhi kebutuhan follower atau fans. Dalam pendekatan
Public Relations, pesan-pesan yang telah disebarkan oleh para follower atau fans dalam media
sosial, telah memberikan daya bidik bagi pencitraan perusahaan ataupun produk yang dihasilkan.
Nama perusahaan ataupun produk yang menjadi buzzing (bahan pembicaraan), dapat memperoleh
efek positif sekaligus menggerakkan stakeholder untuk turut memberikan komentar. Para pemberi
komentar dalam media sosial sejatinya adalah titik tembak dari bidikan yang dilontarkan oleh
penggagas pesan. Maka kelak follower yang dengan sukarela memberikan komentar tersebut, pada
akhirnya dapat berperan sebagai third party endorsement (pihak ketiga) yang akan menyampaikan
pesan tersebut kepada pihak lain. Sehingga pesan akan lebih cepat menyebar dan jangkauannyapun
semakin meluas
Prosiding Seminar Nasional Teknologi Terapan Berbasis Kearifan Lokal
Ruang terbuka hijau kota memiliki fungsi utama sebagai penunjang ekologis kota yang juga diperuntukkan sebagai
ruang terbuka penambah dan pendukung nilai kualitas lingkungan dan budaya suatu kawasan. Kota Unaaha harus memperhitungkan perkembangan kota dimasa yang akan datang dengan suatu perencanaan, penyediaan dan pengelolaan RTH di perkotaan yang diharapkan nantinya dapat terwujud ruang kota yang nyaman, produktif dan berkelanjutan, serta terwujudnya kota hijau yang ramah lingkungan. Tujuan penelitian ini adalah melihat kecenderungan pengelolaan RTH Perkotaan Unaaha dan pengembangan RTH kedepannya. Metode pendekatan yang digunakan yaitu metode deskripsi kuantitatif dan kualitatif, serta metode analisis keruangan (spasial). Hasil penelitian menunjukkan bahwa penyediaan ruang terbuka hijau perkotaan berdasarkan luas wilayah yaitu 4542,6 ha (pemanfaatan RTH perkotaan Unaaha hanya sekitar 6%), dan penyedian RTH berdasarkan jumlah penduduk sebesar 107,65 ha (pemanfaatan RTH perkotaan Unaaha hanya sekitar 2,37%)
Optimalisasi Sinergi Pendidikan Tinggi Ilmu Komunikasi Dengan Industri Di Era Digital
Kegiatan komunikasi adalah kegiatan yang setiap hari dilakukan oleh manusia dalam berinteraksi dengan sesama. Cukup menarik jika komunikasi menjadi perbincangan dunia atau menjadi kajian sebuah ilmu sosial khususnya dalam ilmu komunikasi yang berkonsentrasi pada bidang media cetak, media elektronik, media baru, public relations, advertising, dan desain komunikasi visual. Komunikasi memiliki peran yang sangat penting. Di era milenial, komunikasi dilakukan dengan berbagai cara karena perkembangan teknologi komunikasi yang
begitu pesat, sehingga menjadikan komunikasi sebagai alat penyampai pesan yang efektif dengan menggunakan multiplatform.
Kegiatan Jambore Nasional Komunikasi II - 2018 yang diselenggarakan Asosiasi Pendidikan Tinggi Ilmu Komunikasi (ASPIKOM) Jabodetabek di Universitas Negeri Jakarta,
27-28 Maret 2018, mengundang para akademisi di seluruh Indonesia, untuk mempresentasikan hasil penelitian melalui Call for Paper. Paper yang sudah dipresentasikan, dipublikasikan dalam bentuk prosiding. Dalam rangkaian yang sama, ASPIKOM Jabodetabek juga mengundang seluruh mahasiswa Ilmu Komunikasi di Indonesia untuk mengikuti kompetisi
lomba karya, yaitu: citizen journalism, penulisan esai, film dokumenter, fotografi jurnalistik, iklan layanan masyarakat, motion infographic, program public relations, short feature, serta lomba presenter dan news anchor. Lomba tersebut merupakan bentuk apresiasi ASPIKOM Jabodetabek untuk karya mahasiswa Ilmu Komunikasi.
Dengan adanya kegiatan Jambore Nasional Komunikasi II - 2018, bukti nyata ASPIKOM JABODETABEK menjembatani para akademisi dan praktisi ilmu komunikasi serta seluruh mahasiswa Ilmu Komunikasi di Indonesia untuk terus berkarya demi kemajuan bersama Ilmu Komunikasi di Indonesia bahkan internasional
Manajemen komunikasi dinas syariat Islam dalam menerapkan penampilan islami pada mahasiswa di perguruan tinggi negeri kota Banda Aeh
The aims of research are; 1). Analyzing the communication management of Islamic Sharia Council (DSI); 2). Analyzing the implementation of DSI communication management; 3). Analyzing DSI communication management that is relevant in applying Islamic appearance to state University’s students, Banda Aceh. The reality of the realization of the application of Islamic appearance has not yet applied become a research background. The study was conducted using qualitative methods which is involving 2 people from DSI and 69 people from the students. The informant was determined purposively by considering the level of saturation and the ability to articulate his views on DSI communication management. The data obtained from in-depth interviews, documentation, and observation.
The results showed that, at the planning stage, there were 7 programs run by DSI, namely; Clothing Raids, Da’wah from the Mosque to the mosque, Da'wah to Boarding House, Da'wah to Coffee Shop, Public Da'wah, Da'wah trough Media, and Recitation of Tahsin on Wednesday. In the stages of organizing and implementing, DSI delegates urban preachers to fill the program. The controlling and evaluating is done by the Head of Council and the Head of Division. The seven programs that have been implemented have not been implemented optimally as stated in the planning theory, hierarchy effect models, and message logic theory. Students are still not familiar with the DSI programs, except the program of Clothing Raids. DSI communication management in implementing Islamic appearance needs to be updated to be relevant in term of Aceh context. DSI needs to consider the communicator, message, and media elements by adjusting the style and meeting the desired qualifications of the communicant
