2 research outputs found

    Isu Kebutuhan Teknis dalam Pengembangan Perangkat Lunak Terdistribusi Agile

    Full text link
    Ada dua pendekatan pengembangan perangkat lunak dan kombinasi dari kedua pendekatan tersebut menjadi bahan yang menarik banyak minat komunitas riset akhir-akhir ini. Kedua pendekatan dimaksud yaitu pengembangan perangkat lunak metode Distributed/Global, yang digunakan untuk lokasi yang tersebar secara geografis, serta pengembangan perangkat lunak metode Agile, yang dapat dengan mudah beradaptasi terhadap Perubahan lingkungan dan kebutuhan. Kombinasi kedua pendekatan tersebut menjadi tantangan karena banyak karakteristik yang saling bertentangan. Dalam tulisan ini, diamati proses komunikasi yang berhasil antara dua daerah yang berjauhan, utamanya terkait kebutuhan dalam pengembangan perangkat lunak agile distributed. Penelitian ini merupakan studi kasus di Cegeka, sebuah Perusahaan TIK milik Belgia yang memiliki cabang di Belanda dan Rumania. Daerah Belanda dan Rumania telah mencoba praktik agile global software development, namun pemahaman akan kebutuhannya belum sama. Peningkatan kesadaran akan visi produk dan visi Perusahaan melalui komunikasi terkait kebutuhan antara Analis Bisnis dan Scrum Master adalah tantangan utama yang ingin disampaikan makalah ini. Namun, karena terbatasnya informasi terkait bagaimana Scrum Master dan Analis Bisnis dari Cegeka berkomunikasi, penelitian ini tidak dapat memberikan jawaban yang sangat spesifik namun solusi umum dan praktik terbaik. Meskipun demikian, hal ini menjadi titik awal yang baik untuk meningkatkan komunikasi terkait kebutuhan dalam proses pengembangan perangkat lunak agile distributed antara Rumania dan Belanda di Cegeka

    A communication process for global requirements engineering

    Get PDF
    Globally distributed software development teams face problems with software development life cycle phases, as the distributed nature of each of these phases make it even more challenging to communicate between the stakeholders. Global distance can give rise to incomplete requirements handovers which make the situation more difficult. It is important to address this issue as the end product is likely to deliver less business value when such problems arise. In this research, we propose a process to facilitate non-verbal communication among globally distributed requirements engineering teams. The focus of this research is the situation that occurs after requirements are handed to another site. Our proposed process endeavors to ensure that incomplete and conflicting requirements are identified and mitigated
    corecore