4,927,931 research outputs found

    POLA KOMUNIKASI NONVERBAL ANAK TUNARUNGU WICARA DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA LUAR BIASA YAYASAN PEMBINAAN ANAK CACAT (SMPLB B,C,D YPAC) KALIWATES JEMBER

    Get PDF
    ABSTRAK Juma’ati, 2016 : Pola Komunikasi Nonverbal Anak Tunarungu Wicara di Sekolah Menengah Pertama Luar Biasa Yayasan Pembinaan Anak Cacat (SMPLB B,C,D YPAC) Kaliwates Jember Hakikat komunikasi adalah sebuah proses pernyataan antar manusia, yang dinyatakan itu adalah pikiran atau perasaan seseorang kepada orang lain dengan menggunakan bahasa sebagai alat penyalurnya. Salah satu bentuk komunikasi yakni komunikasi nonverbal yang digunakan peserta didik tunarungu wicara yang memiliki hambatan pendengaran dan bicara. Fokus penelitian dalam skripsi ini sebagai berikut: 1. Bagaimana pola komunikasi anak nonverbal tunarungu wicara di SMPLB B,C,D Yayasan Pembinaan Anak Cacat (YPAC) Kaliwates Jember?, 2. Apa faktor penghambat dan pendukung proses komunikasi anak tunarungu wicara di SMPLB B,C,D Yayasan Pembinaan Anak Cacat (YPAC) Kaliwates Jember? Tujuan penelitian ini diantaranya: 1. Untuk mendeskripsikan pola komunikasi nonverbal anak tunarungu wicara di SMPLB B,C,D Yayasan Pembinaan Anak Cacat (YPAC) Kaliwates Jember, 2. Untuk mendeskripsikan faktor penghambat dan pendukung proses komunikasi anak tunarungu wicara di SMPLB B,C,D Yayasan Pembinaan Anak Cacat (YPAC) Kaliwates Jember. Pendekatan penelitian yang digunakan kualitatif deskriptif. Jenis penelitian field research, subyek penelitian purposive, teknik pengumpulan data dengan observasi, wawancara dan dokumentasi. Analisis data menggunakan reduksi data, penyajian data dan kesimpulan. Keabsahan data dengan triangulasi sumber dan metode. Hasil penelitian dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Proses komunikasi nonverbal yang dilakukan anak tunarungu wicara ringan menggunakan kinesik dan vokalik, dan fungsinya ialah sebagai repitisi. Sedangkan anak tunarungu wicara berat menggunakan kinesik dan ruang, dan bahasa nonverbal difungsikan sebagai subtitusi. Peneliti juga menemukan pola komunikasi interaksionisme simbolik pada anak tunarungu wicara ringan dan berat, yaitu language, self dan mind, karena mereka berkomunikasi hanya pada sesama tunarungu, tidak banyak melakukan interaksi dengan masyarakat luas. 2. Faktor hambatan yang sering dialami oleh siswa tunarungu wicara adalah (1) gangguan mekanik, yaitu suasana kelas yang gaduh, (2) sering berprasangka buruk sehingga komunikasi yang terjalin antara guru dan siswa kurang efektif, (3) Kepentingan, siswa tunarungu wicara lebih senang dengan sesuatu yang sesuai dengan keinginan atau kepentingan dirinya sendiri. Sedangkan faktor pendukung proses komunikasi nonverbal anak tunarungu wicara adalah bahasa nonverbal dan alat peraga

    NILAI-NILAI PENDIDIKAN ISLAM DALAM TRADISI OJUNG PADA MASYARAKAT DESA TONGAS KULON, TONGAS, PROBOLINGGO

    Get PDF
    Nur Ma’rifah, 2016: Nilai-Nilai Pendidikan Islam dalam Tradisi Ojung pada Masyarakat Desa Tongas Kulon, Tongas, Probolinggo. Perlu diketahui di era Globalisasi saat ini sebagian besar masyarakat Madura masih kental dengan adat dan tradisi yang diwariskan oleh para leluhur mereka, termasuk masyarakat Desa Tongas Kulon khususnya di Dususn Gunung Tugel, Tongas, Probolinggo yang seluruh masyarakatnya adalah petani padi ini, mereka masih cukup kuat dalam memegang tradisi. Di Desa Tongas Kulon ada salah satu tradisi yang berkembang, yaitu tradisi ojung. Ojung merupakan tradisi yang sudah melekat dalam kehidupan masyarakat dusun Gunung tugel. Dalam meminta hujan dan terhindar dari balak pun mereka masih banyak menggunakan perhitungan dan pertimbangan. Contoh pada saat terjadinya musim kemarau yang berkepanjangan sehingga diperlukannya ritual ojung. Sehingga peneliti melakukan penelitian yang bertempat di Desa Tongas Kulon, Tongas, Probolinggo karena memang di desa tersebut masih menjaga tradisi ojung dengan mengutamakan adanya nilainlai islami untuk diterapkan dalam kehidupan bermasyarakat. Fokus penelitian ini adalah: 1) Bagaimana nilai-nilai akidah dalam tradisi ojung? 2) Bagaimana nilai-nilai ibadah dalam tradisi ojung? 3) Bagaimana nilai-nilai akhlak dalam tradisi ojung?. Tujuan umum penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan nilai-nilai pendidikan Islam dalam tradisi ojung pada masyarakat Desa Tongas Kulon, Tongas, Probolinggo. Selanjutnya penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan jenis penelitian deskriptif. Sumber datanya adalah informan yang mengetahui tentang penelitian ini, diantaranya adalah Kepala Dusun Gunung Tugel, tokoh agama, dan Masyarakat. Metode penelitian menggunakan triangulasi sumber dan metode. Sedangkan Teknik pengumpulan datanya adalah dengan menggunakan metode observasi, interview, dan dokumentasi, serta analisis datanya menggunakan reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui bahwa nilai-nilai pendidikan Islam dalam tradisi ojung pada masyarakat di Desa Tongas Kulon, Tongas, Probolinggo. Pertama, nilai-nilai aqidah yang diterapkan oleh masyarakat Gunung Tugel dalam melaksanakan tradisi ojung adalah adanya keimanan dan ketakwaan yang dimiliki oleh setiap indvidu untuk membentengi diri mereka masing-masing melalui adanya tradisi yang berkembang. Kedua, nilai-nlai ibadah yang diterapkan oleh masyarakat Gunung Tugel yaitu, cara mereka untuk berhubungan dan meminta kepada Allah SWT. adalah dengan melalui ibadah, yaitu dengn cara shalat, pengajian yang di dalamnya diisi dengan membaca Al-Qur’an bersama dan diakhiri dengan doa, bentuk hubungan antara sesama dilakukan dengan cara menciptakan kerukunan yang harmonis, saling menghargai antar umat beragama, menjunjung tinggi sikap kekeluargaan. Ketiga, nilai akhlak yang diterapkan oleh masyarakat Gunung Tugel, mereka memanfaatkan tradisi ini sebagai ajang tari silaturrahmi, menciptakan kerukunan, dan ikut merasakan kebahagiaan atas karunia dari Allah SW

    IMPLEMENTASI PENDIDIKAN MULTIKULTURAL DALAM MEMBINA HUBUNGAN SOSIAL ANTAR WARGA SEKOLAH DI SMP NEGERI 2 TEMPUREJO JEMBER TAHUN PELAJARAN 2015/2016

    Get PDF
    Shofiya Rahmana, 2015. Implementasi Pendidikan Multikultural Dalam Membina Hubungan Sosial Antar Warga Sekolah Di SMP Negeri 2 Tempurejo Jember Tahun Pelajaran 2015/2016. Dosen Pembimbing Drs. Sarwan M.Pd Pendidikan dalam Undang-Undang Republik Nomor 20 Tahun Pelajaran 2003 menyatakan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Dengan adanya pendidikan multikultural di SMP Negeri 2 Tempurejo Jember, peserta didik akan diarahkan menjadi manusia yang berbudaya serta memiliki sikap sosialisasi yang tinggi, saling menghormati dan menghargai sesama manusia dalam segala perbedaan yang ada. Berdasarkan latar belakang di atas, maka fokus penelitian dalam skripsi ini adalah (1) Bagaimana konsep implementasi pendidikan multikultural dalam membina hubungan sosial di SMP Negeri 2 Tempurejo Jember Tahun Pelajaran 2015/2016? (2) Bagaimana implementasi pendidikan multikultural dalam membina hubungan sosial antar warga sekolah di SMP Negeri 2 Tempurejo Jember Tahun Pelajaran 2015/2016? (3) Bagaimana evaluasi implementasi pendidikan multikultural dalam membina hubungan sosial antar warga sekolah di SMP Negeri 2 Tempurejo Jember Tahun Pelajaran 2015/2016? Tujuan dari penelitian ini adalah (1) untuk mendeskripsikan bagaimana konsep implementasi penidikan multikultural dalam membina hubungan sosial antar warga sekolah di SMP Negeri 2 Tempurejo Jember Tahun Pelajaran 2015/2016. (2) untuk mendeskripsikan bagaimana implementasi cara membina hubungan sosial warga sekolah di SMP Negeri 2 Tempurejo Jember Tahun Pelajaran 2015/2016. (3) untuk mendeskripsikan bagaimana evaluasi implementasi pendidikan multikultural dalam membina hubungan sosial antar warga sekolah di SMP Negeri 2 Tempurejo Jember Tahun Pelajaran 2015/2016. Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan penelitian kualitatif dengan jenis penelitian kualitatif deskriptif, subjek penelitiannya menggunakan purposive sampling, sedangkan pengumpulan datanya menggunakan beberapa metode, yaitu metode observasi, wawancara dan dokumenter. Untuk menganalisa data menggunakan analisis deskriptif interaktif dan untuk keabsahan data menggunakan triangulasi sumber dan metode. Analisis data yang telah disimpulkan berdasarkan tanggapan dari informan, bahwa pendidikan multikultural adalah pendidikan yang menghargai perbedaan, pendidikan multikultural senantiasa menciptakan struktur dan proses di mana setiap kebudayaan bisa melakukan ekspresi dan dengan adanya beberapa penerapan kegiatan atau metode yang telah diterapkan dapat meningkatkan sosialisasi siswa antar warga sekolah di SMP Negeri 2 Tempurejo-Jembe

    IMPLEMENTASI METODE PEMBINAAN KARAKTER SISWA MELALUI KEGIATAN ORGANISASI SISWA INTRA SEKOLAH DI MTs NEGERI 2 JEMBER TAHUN PELAJARAN 2015/2016

    Get PDF
    Rony Cahyadi, 2016: Implementasi Metode Pembinaan Karakter Siswa Melalui Kegiatan Organisasi Siswa Intra Sekolah di MTs Negeri 2 Jember Tahun Pelajaran 2015/2016. Pengembangan pendidikan karakter dibagi dalam empat pilar, yakni kegiatan belajar mengajar dikelas; kegiatan keseharian dalam bentuk pengembangan budaya satuan pendidikan; kegiatan ko-kulikuler; serta kegiatan keseharian di rumah dan masyarakat. Dalam prakteknya penerapan pengembangan pendidikan karakter lebih banyak dilakukan di dalam kelas, karena kelas merupakan tempat siswa mendapatkan suatu pengetahuan baru. Selain didalam kelas kegiatan ko-kulikuler adalah media yang berpotensi untuk pembinaan karakter siswa, salah satunya yaitu pembinaan karakter melalui kegiatan organisasi siswa intra sekolah (OSIS), dimana OSIS merupakan wadah bagi siswa untuk menanamkan suatu karakter dan mengembangkan potensi serta prestasi peserta didik. Fokus penelitian ini adalah 1) Bagaimana implementasi metode keteladanan dalam pembinaan karakter siswa melalui kegiatan Organisasi Siswa Intra Sekolah di MTs Negeri 2 Jember Tahun Pelajaran 2015/2016? 2) Bagaimana implementasi metode pembiasaan dalam pembinaan karakter siswa melalui kegiatan Organisasi Siswa Intra Sekolah di MTs Negeri 2 Jember Tahun Pelajaran 2015/2016? 3) Bagaimana implementasi metode ikon dan afirmasi dalam pembinaan karakter siswa melalui kegiatan Organisasi Siswa Intra Sekolah di MTs Negeri 2 Jember Tahun Pelajaran 2015/2016? Penelitian ini mengguanakan pendekatan penelitian kualitatif dengan jenis penelitian kualitatif deskriptif. Metode yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini, adalah: observasi, wawancara, dokumentasi. Penentuan informan penelitian menggunakan purposive sampling. Analisis data yang digunakan model Miles dan Huberman meliputi 1) reduksi data 2) penyajian data 3) penarikan kesimpulan. Untuk menguji keabsahan data peneliti menggunakan triangulasi. Kesimpulan yang diperoleh dari penelitian ini adalah 1) Implementasi metode keteladanan melalui kegiatan OSIS di MTs Negeri 2 Jember dilaksanakan dengan kegiatan, berupa: a. Keteladanan disengaja (berpakaian rapi; menjunjung nilai-nilai demokrasi dalam pemilihan ketua OSIS dan pengurus kelas; kerja bakti/gotong royong; bersikap ramah dan saling tegur sapa); b. Keteladanan tidak disengaja antara lain: berbicara sopan; bersikap empati sesama teman. 2) Implementasi metode pembiasaan melalui kegiatan OSIS di MTs Negeri 2 Jember berdasarkan program kerja yang telah ditetapkan. Adapun pelaksanaan kegiatan tersebut, yaitu: a. kegiatan rutin (shalat dhuhur berjamaah, upacara bendera hari Senin, kerja bakti bersama/Jumat bersih, memperingati hari besar islam); b. kegiatan spontan (pembentukan perilaku memberi salam, membuang sampah pada tempatnya, berbicara sopan). 3) Implementasi metode ikon dan afirmasi melalui kegiatan OSIS di MTs Negeri 2 Jember yaitu dengan adanya gambar dan kalimatkalimat positif yang dibuat OSIS MTs Negeri 2 Jember dan ditempelkan di tembok serta mading sekola

    PEMBELAJARAN FIQH ASWAJA BERBASIS KITAB KUNING (Studi Kasus SMA Unggulan BPPT Darus Sholah Jember) TAHUN AJARAN 2015-2016

    Get PDF
    M. Syairozi, 2016 : Pembelajaran Fiqh Aswaja Berbasis Kitab Kuning Studi Kasus: SMA Unggulan BPPT Darus Sholah Jember Tahun Pelajaran 2015-2016. Perkembangan zaman yang tak terkendali menjadi ancaman tersendiri bagi agama Islam, khususnya bagi putra putri ummat Islam yang rentan terseret arus modernisasi. Untuk menghadapi hal tersebut, peran pendidikan Islam sangat diharapkan mampu memberikan kontribusi bagi umat Islam. Berbicara mengenai pendidikan Islam, erat kaitannya dengan pesantren dan salah satu referensi pesantren yang erat kaitannya dengan pendidikan Islam adalah kitab kuning. SMA Unggulan BPPT Darus Sholah adalah lembaga pendidikan formal di PP. Darus Sholah yang berkeinginan untuk terus melestarikan tradisi kitab kuning. Hal ini dapat dilihat dari materi Fiqh Aswaja yang menggunakan kitab kuning. Fokus penelitian dalam skripsi ini adalah : (1) Bagaimana pelaksanaan pembelajaran fiqh aswaja berbasis kitab kuning di SMA Unggulan BPPT Darus Sholah (2) Apa faktor pendukung dan penghambat pembelajaran fiqh aswaja berbasis kitab kuning di SMA Unggulan BPPT Darus Sholah (3) Bagaimana solusi untuk mengatasi faktor penghambat pembelajaran fiqh aswaja berbasis kitab kuning di SMA Unggulan BPPT Darus Sholah. Tujuan penelitian dalam penelitian ini adalah (1) Mendeskripsikan pelaksanaan pembelajaran fiqh aswaja berbasis kitab kuning di SMA Unggulan BPPT Darus Sholah. (2) Mendeskripsikan faktor pendukung dan penghambat pembelajaran fiqh aswaja berbasis kitab kuning di SMA Unggulan BPPT Darus Sholah. (3) Mendeskripsikan solusi untuk mengatasi fator penghambat pembelajaran fiqh aswaja berbasis kitab kuning di SMA Unggulan BPPT Darus Sholah. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif, sedangkan jenis penelitiannya adalah studi kasus. Dalam pengumpulan data menggunakan metode observasi, interview dan dokumenter. Dalam analisis data menggunakan reduksi data, penyajian data dan verifikasi data. Dalam pemeriksaan keabsahan data peneliti menggunakan triangulasi sumber dan triangulasi metode. Penelitian ini memperoleh kesimpulan (1) Pada proses pelaksanaan pembelajaran Fiqh Aswaja di SMA Unggulan BPPT Darus Sholah, masih terdapat beberapa kekurangan, diantaranya adalah masih belum ada perangkat pembelajaran yang baku untuk materi ini. (2) Dalam pelaksanaan pembelajaran Fiqh Aswaja memiliki faktor pendukung yaitu: (a) Mayoritas siswa adalah santri PP. Darus Sholah (b) Dukungan dari institusi. Dan faktor penghambat yaitu: (a) Tidak adanya perangkat pembelajaran yang baku (b) Keterbatasan waktu (3) Adapun solusi yang diinginkan yaitu : (a) Guru mencari formula yang tepat untuk bisa menyatukan dua mata pelajaran Fiqh dan Aswaja dalam satu perangkat pembelajaran (b) Guru harus bisa memanage waktu (c) disediakan lebih banyak waktu (d) Diadakannya pembagian materi secara bertingkat (e) Diadakan buku panduan berjilid (f) Perlu ada penambahan sarana pra saran

    IMPLEMENTASI PENDEKATAN INDIVIDUAL DALAM PEMBELAJARAN PAI BAGI SISWA TUNANETRA DI SLB-A TAMAN PENDIDIKAN DAN ASUHAN (TPA) BINTORO PATRANG JEMBER TAHUN PELAJARAN 2015/2016

    Get PDF
    Rini Eri Takiya, 2016: Implementasi Pendekatan Individual dalam Pembelajaran PAI Bagi Siswa Tunanetra di SLB-A Taman Pendidikan Asuhan (TPA) Bintoro Patrang Jember. Tidak ada perbedaan di hadapan Allah swt anak-anak yang normal dengan anak-anak yang memiliki kekurangan fisik dan mental Pendidikan tidak hanya diberikan kepada orang yang memiliki kelengkapan fisik tetapi juga diberikan kepada anak yang memiliki kekurangan fisik salah satunya yaitu siswa tunanetra. Anak tunanetra dapat memperoleh pendidikan khusus pada Sekolah Luar Biasa (SLB-A) TPA Bintoro Patrang Jember. Para siswa normal membutuhkan berbagai Pendekatan dalam pembelajarannya, begitupun siswa tuna netra yang membutuhkan lebih banyak Pendekatan agar mereka bisa menyerap pelajaran yang disampaikan dengan maksimal. Salah satu pendekatan yang digunakan pada siswa tuna netra yaitu Pendekatan Individual, Fokus penelitian ini adalah: (1) Bagaimana perencanaan pendekatan individual dalam pembelajaran (PAI) bagi siswa tuna netra di SLB-A TPA Bintoro Patrang Jember? (2) Bagaimana pelaksanaan pendekatan individual dalam pembelajaran (PAI) bagi siswa tuna netra di SLB-A TPA Bintoro Patrang Jember? (3) Bagaimana evaluasi pendekatan individual dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) bagi siswa tuna netra di SLB-A TPA Bintoro Patrang Jember? Adapun tujuan penelitian ini adalah : (1) Untuk mendeskripsikan perencanaan pendekatan individual dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) bagi siswa tuna netra di SLB-A TPA Bintoro Patrang Jember (2) Untuk mendeskripsikan pelaksanaan pendekatan individual dalam pembelajaran PAI bagi siswa tuna netra di SLB-A TPA Bintoro Patrang Jember (3) Untuk mendeskripsikan evaluasi pendekatan individual dalam pembelajaran PAI bagi siswa tuna netra di SLB-A TPA Bintoro Patrang Jember. Metode penelitian yang digunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian kualitatif deskriptif. Adapun penentuan subyek penelitian menggunakan purposive sampling. Dan metode pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisa data menggunakan deskriptif kualitatif. Dan keabsahan data menggunakan triangulasi sumber dan metode. Hasil penelitian ini yaitu: (1) Perencanaan pendekatan individual dalam pembelajaran PAI bagi siswa tunanetra meliputi pengembangan rencana pelaksaaan pembelajaran yang dikembangkan, di program serta disusun oleh guru masing-masing bidang study (2) Pelaksanaan pendekatan individual dalam pembelajaran PAI bagi siswa tunanetra. Dengan langkah-langkah kegiatan sebagai berikut: menyampaikan materi yang akan dipelajari, bercerita dahulu sebelum menyampaikan materi, siswa menulis materi yang telah dijelaskan, dan siswa mencari dan membaca dalil yang berkaitan dengan tema yang telah dijelaskan. (3) Evaluasi pendekatan individual dalam pembelajaran PAI bagi anak tunanetra dilakukan dengan menggunakan evaluasi proses berupa evaluasi dengan pertanyaan lisan dan ulangan harian, dan evaluasi sumatif dan formati

    IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA ANAK TUNARUNGU DI SMPLB-BCD YAYASAN PEMBINAAN ANAK CACAT (YPAC) KALIWATES JEMBER TAHUN PELAJARAN 2016/2017

    Get PDF
    ABSTRAK Fais Zatul Ismah. 2016: Implementasi Pembelajaran Pendidikan Agama Islam pada Anak Tunarungu Di SMPLB-BCD Yayasan Pembinaan Anak Cacat (YPAC)Kaliwates Jember Tahun Pelajaran 2016/2017. Pendidikan agama merupakan bagian terpenting yang harus dilaksanakan dalam rangka meningkatkan keimanan dan ketaqwaan peserta didik untuk menjadi manusia yang berahklak mulia (bermoral) sebab bangsa Indonesia sedang mengalami krisis yang berkepanjangan, terutama krisis moral, memiliki ilmu yang tinggi tanpa dibarengi dengan keimanan dan ketaqwaan dapat membahayakan dan merusak tatanan hidup umat manusia itu sendiri, karena akan melahirkan manusia-manusia yang hanya mementingkan diri sendiri tanpa mempedulikan kepentingan umum.. Fokus penelitian yang diteliti di skripsi adalah 1) Bagaimana perencanaan pembelajaran PAI pada anak tunarungu di SMPLB-BCD (YPAC) Kaliwates jember 2016/2017? 2)Bagaimana pelaksanaan pembelajaran PAI pada anak tunarungu di SMPLB-BCD (YPAC) Kaliwates jember 2016/2017? 3)Bagaimana evaluasi pembelajaran PAI pada anak tunarungu di SMPLB-BCD (YPAC)Kaliwates Jember 2016/2017? Tujuan penelitian ini adalah 1)Mendeskripsikan perencanaan pembelajaran PAI pada anak tunarungu di SMPLB-BCD (YPAC) Kaliwates Jember; 2)Mendeskripsikan pelaksanaan pembelajaran PAI pada anak tunarungu di SMPLBBCD (YPAC) Kaliwates Jember; 3)Mendeskripsikan evaluasi pembelajaran PAI pada anak tunarungu di SMPLB-BCD (YPAC) Kaliwates Jember. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, dan jenis penelitian berbentuk deskriptif. Tekhnik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara dan dokumenter. Analisis data menggunakan analisis deskriptif kualitatif model interaktif Miles dan Huberman, yang meliputi: reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Keabsahan data menggunakan triangulasi sumber dan metode. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, maka dapat disimpulkan antara lain: 1)Perencanaan pembelajaran PAI untuk anak tunarungu pada dasarnya sama dengan sekolah pada umumnya, di SMPLB anak turunarungu mempunyai tingkat kecerdasan dan pendengaran yang berbeda, oleh karena itu RPP disetiap anak berbeda. Guru PAI membuat RPP sebanyak siswa yang ada di kelas. Hanya saja guru di SMPLB sendiri mengumpulkan satu karena sebagai administrasi sekolah; 2)Pelaksanaan pembelajaran PAI bagi anak tunarungu haruslah di ulang-ulang secara jelas dan perlahan serta tatapan seorang guru tidak boleh lengah dari siswa agar siswa paham dengan ucapan yang dilakukan oleh guru, dan menggunakan bahasa isyarat, bahasa bibir, dan mimik muka.; 3) Evaluasi pembelajaran PAI bagi anak tunarungu di SMPLB melalui tes dan non tes. Tes yang harus diikuti praktek, ulangan harian, sedangkan non tesnya dilakukan dengan cara guru mengamati secara langsung perilaku maupun kemampuan akademik siswa selama pembelajaran berlangsun

    PERAN TOKOH MASYARAKAT DALAM MENANGGULANGI PERJUDIAN REMAJA MELALUI PEMBINAAN MENTAL KEAGAMAAN DI DESA TONGAS KULON, TONGAS, PROBOLINGGO TAHUN 2015/2016

    Get PDF
    Mujib Abdul Wafi, 2015: Peran Tokoh Masyarakat dalam Menanggulangi Perjudian Remaja Melalui Pembinaan Mental Keagamaan di Desa Tongas Kulon, Tongas, Probolinggo.Tahun 2015/2016. Peran tokoh masyarakat selain keluarga merupakan sosok yang sangat penting untuk menenamkan nilai-nilai pendidikan agama Islam melalui suatu pembinaan pada masyarakat terutama di kalangan remaja. Hal ini sesuai dengan apa yang terjadi di dusun Bunot Tongas Probolinggo, bahwa apa yang terjadi di kalangan remaja telah menjadikan dampak negatif bagi kaum mereka sendiri, dengan perilaku yang menyimpang yakni para remaja melakukan perjudian dengan aksi sabung ayam yang di dalamnya terdapat remaja-remaja yang ikut serta menyaksikan bahkan ikut serta dalam perjudian sabung ayam tersebut. Jika tidak ada penanggulangan atas perilaku remaja tersebut, maka akan mengalir tanpa ada filterisasi terhadap generasi-generasi baru, sehingga remaja berikutnya yang berada di Desa Tongas Kulon akan terkontaminasi dengan perilaku menyimpang yang tidak sesuai dengan ketentuan syari’at Islam. Dengan demikian berdasarkan hasil pengamatan terhadap masyarakat Desa Tongas Kulon khususnya Dusun Bunot sudah jelas sangat memprihatinkan akan generasi bangsa yang berakhlakul karimah, dengan demikian diperlukannya tokoh masyarakat yang akan memberikan pembinaan kapada remaja dengan siraman-siraman rohaninya. Sehingga peneliti melakukan penelitian yang bertempat di desa Tongas Kulon, Tongas, Probolinggo karena memang di desa tersebut terlihat dari fenomena dan kebiasaan para remaja yang terjadi di atas, yang cenderung bergelut dengan lingkungan sekitar tanpa sadar memberi dampak negative telah mengubah polapikir para remaja tersebut. Fokus penelitian ini adalah:1). Apa saja bentuk kenakalan remaja di Desa Tongas Kulon Tongas Probolinggo? 2) Bagaiman peran tokoh masyarakat dalam menaggulangi kenakalan remaja di Desa Tongas Kulon Tongas Probolinggo? 3) Apa saja hambatan-hambatan dalam menanggulangi kenakalan remaja di Desa Tongas Kulon Tongas Probolinggo? Tujuan umum penelitian ini adalah: 1) Mendeskripsikan bentuk kenakalan remaja di Desa Tongas Kulon Tongas Probolinggo. 2) Mendeskripsikan peran tokoh masyarakat dalam menaggulangi kenakalan remaja di Desa Tongas Kulon Tongas Probolinggo. 3) Mendeskripsikan hambatan-hambatan dalam menanggulangi kenakalan remaja di Desa Tongas Kulon Tongas Probolinggo. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan jenis penelitian deskriptif. Teknik pengumpulan datanya menggunakan metode observasi, interview, dan dokumentasi, serta analisis datanya menggunakan reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Keabsahan data menggunakan triangulasi sumber dan teknik Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui bahwa: Pertama, bentuk perjudian remaja yang terjadi di Desa Tongas Kulon yakni melakuakn perilaku menyimpang dengan melakukan perjudian sabung ayam. Kedua, peran tokoh masyarakat dalam menanggulangi perjudian remaja dengan menggunakan strategi yang bersifat preventif (pencegahan setelah terjadi pelanggaran) dan strategi yang bersifat kuratif (penyembuhan setelah terjadi pelanggaran). Ketiga, hambatan dalam menaggulangi perjudian remaja adalah anak remaja kurang memahami dasar-dasar ajaran agama, orang tua kurang memerhatikan pendidikan sejak kecil, tingkat pendapatan ekonomi orang tua yang rendah, orang tua mempunyai kebiasaan yang negatif atau kebiasaan buruk yang menyimpang sehingga anaknya mengikuti kebiasaan orang tuanya dan sulit untuk dihentika

    HAFALAN AL-QUR’AN JUZ 30 (JUZ ‘AMMA) SEBAGAI KEWAJIBAN BAGI PESERTA DIDIK DI MADRASAH IBTIDAIYAH (MI) AL-FATTAH PECALONGAN SUKOSARI BONDOWOSO TAHUN PELAJARAN 2015/2016

    Get PDF
    Siti Khuzainiyah, 2016: Hafalan Al-Qur‟an Juz 30 (Juz „Amma) sebagai Kewajiban bagi Peserta Didik di Madrasah Ibtidaiyah (MI) Al-Fattah Pecalongan Sukosari Bondowoso Tahun Pelajaran 2015/2016. Menghafal Al-Qur’an merupakan suatu proses untuk memelihara, menjaga dan melestarikan kemurnian Al-Qur’an yang diturunkan kepada Rasulullah SAW. diluar kepala agar tidak terjadi perubahan dan pemalsuan serta dapat menjaga dari kelupaan baik secara keseluruhan ataupun sebagainya. Fokus penelitian dalam skripsi ini sebagai berikut: 1. Bagaimana proses pelaksanaan hafalan Al-Qur’an juz 30 yang diwajibkan bagi peserta didik di MI Al-Fattah Pecalongan Sukosari Bondowoso? 2. Bagaimana problematika hafalan Al-Qur’an juz 30 di MI Al-Fattah Pecalongan Sukosari Bondowoso? 3. Bagaimana evaluasi hafalan Al-Qur’an juz 30 di MI Al-Fattah Pecalongan Sukosari Bondowoso?. Tujuan penelitian ini diantaranya: 1. Menganalisis proses pelaksanaan hafalan Al-Qur’an juz 30 yang diwajibkan bagi peserta didik di MI Al-Fattah Pecalongan Sukosari Bondowoso 2. Menganalisis problematika hafalan AlQur’an juz 30 di MI Al-Fattah Pecalongan Sukosari Bondowoso 3. Menganalisis evaluasi hafalan Al-Qur’an juz 30 di MI Al-Fattah Pecalongan Sukosari Bondowoso. Pendekatan penelitian yang digunakan kualitatif deskriptif. Jenis penelitian field research, penentuan subyek penelitian menggunakan purposive, teknik pengumpulan data dengan observasi, wawancara dan dokumentasi. Analisis data menggunakan reduksi data, penyajian data dan kesimpulan. Keabsahan data dengan triangulasi sumber dan metode. Hasil penelitian dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Proses pelaksanaan hafalan Al-Qur’an juz 30 (juz ‘amma) sebagai kewajiban bagi peserta didik di Madrasah Ibtidaiyah (MI) Al-Fattah Pecalongan yaitu dilaksanakan setiap hari sebelum materi dimulai, dibagi menjadi 3 kelompok, diikuti oleh setiap masingmasing pembimbing hafalan Al-Qur’an juz 30 (juz ‘amma), dan penyetoran hafalan dilaksanakan seminggu dua kali pada jam-jam istirahat dan sesudah sholat dhuhur berjama’ah. Metode yang digunakan dalam hafalan Al-Qur’an juz 30 (juz ‘amma) yaitu a. Metode Jama’i yaitu hafalan bersama-sama dengan cara peserta didik mendengarkan dan mengikuti bacaan guru pembimbing, b. Setelah metode jama’i selesai peserta didik menghafal dengan cara individu atau menghafal sendiri, c. Dilanjutkan dengan menugaskan peserta didik untuk menghafal di rumahnya masing-masing. 2. Problematika hafalan Al-Qur’an juz 30 (juz ‘amma) sebagai kewajiban bagi peserta didik di Madrasah Ibtidaiyah (MI) Al-Fattah Pecalongan yaitu a. Tempat ngaji /latar belakang pendidikan, b. Tingkat IQ, c. Keterbatasan waktu /ruang, d. Dukungan orang tua kurang maksimal dan e. Pengaruh lingkungan karena banyaknya permainan. 3. Evaluasi hafalan Al-Qur’an juz 30 (juz ‘amma) sebagai kewajiban bagi peserta didik di Madrasah Ibtidaiyah (MI) Al-Fattah Pecalongan yaitu dengan cara tes hafalan, tes tertulis dan imla
    corecore