5 research outputs found

    Pendapatan Masyarakat dari Hutan dan Faktorfaktor Sosial Ekonomi yang Mempengaruhinya: Kasus Desa Penyangga Tnks di Kabupaten Pesisir Selatan

    Full text link
    Areal Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS) di wilayah penyangga Kabupaten Pesisir Selatan mengalami degradasi hutan tertinggi diantara daerah-daerah penyangga lainnya, yaitu mencapai 1.570 ha atau 34,23% dari luas total degradasi hutan yang terjadi di seluruh kawasan TNKS. Fakta tersebut diduga erat kaitannya dengan kegiatan illegal logging dan kondisi sosial ekonomi masyarakat desa penyangga. Salah satu pendapatan hutan pada masyarakat desa penyangga diantaranya adalah hasil kayu dari kegiatan illegal logging. Penelitian ini dimaksudkan untuk mengkaji proporsi pendapatan dari hutan pada masyarakat desa penyangga, serta menganalisis pengaruh fakior-faktor sosial ekonomi rumah tangga terhadap pendapatan hutan. Metode penelitian yang yang digunakan adalah gabungan antara wawancara terstruktur dengan menggunakan kuesioner dan wawancara tidak terstruktur. Analisa data dilakukan secara deskriptif dan analisis regresi linear berganda. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pendapatan masyarakat dari kayu balok jauh lebih besar dibandingkan dengan pendapatan hasil hutan lainnya. Pendapatan dari hasil kayu (kayu balok) mencapai Rp 282.499,- atau 66,05% dari total pendapatan/bulan. Hasil analisis regresi berganda menunjukkan bahwa faktor Umur Responden dan Jumlah Anggota Rumah Tangga, memiliki pengaruh signifikan terhadap peningkatan dan penurunan pendapatan masyarakat dari hutan

    Persepsi Masyarakat Desa Penyangga terhadap Kawasan Taman Nasional Kerinci Seblat Pasca Pelaksanaan Kegiatan Konservasi Terpadu : Studi Kasus di Desa Napal Licin dan Desa Pulau Kidak, Kecamatan Ulu Rawas, Kabupaten Musi Rawas, Propinsi Sumatera Selatan

    Full text link
    Selama tahun 1998-2002, Bank Dunia melalui Global Environment Facility (GEF) bekerja sama dengan Departemen Kehutanan dan Departemen Dalam Negeri dan Otonomi Daerah melakukan kegiatan Program Konservasi dan Pembangunan Terpadu (Integrated Conservation and Development Program/ICDP) di Taman Nasional Kerinci Seblat. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui dampak pelaksanaan program tersebut terhadap persepsi masyarakat di 2 desa mengenai keberadaan TNKS. Penelitian dilakukan di desa Napal Licin dan Desa Pulau Kidak, Kecamatan Ulu Rawas, Kabupaten Rawas Ulu, Provinsi Sumatera Selatan. Metodologi penelitian yang digunakan adalah metode survey rumah tangga dengan menggunakan kuisioner. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa program ICDP belum mampu merubah persepsi masyarakat terhadap keberadaan kawasan TNKS

    Characterization of silylated modified clay nanoparticles and its functionality in PMMA

    No full text
    The objective of this work was to investigate the effect of single and dual functionalized montmorillonite on the morphology, mechanical and thermal characteristics of the resulting PMMA nanocomposites. In this work, pristine sodium montmorillonite (Cloisite Na+) and commercially organomodified montmorillonite (Cloisite 20A) were modified with silane coupling agent via silylation reaction to increase the clay's compatibility with poly (methyl methacrylate) (PMMA). The resulting nanofillers were then characterized using fourier transform infrared (FTIR), X-ray diffraction (XRD), CHN elemental analysis, nitrogen adsorption-desorption analysis and thermogravimetric analysis (TGA). The PMMA nanocomposites with intercalated structure were successfully fabricated by melt compounding of PMMA with s-Cloisite 20A. It was found that only microcomposites were formed using s-Cloisite Na+ as evidenced by the results obtained by XRD. The structure and morphology of the as-prepared polymer hybrids were further characterized by Scanning Electron Microscopy (SEM). The effect of the interfacial interaction between the polymer and nanofillers, their microstructure as well as the influence of clay loading on the thermal and mechanical properties of the resulting products was also studied by means of TGA and tensile tester and hardness tester. The result shows that the thermal stability and tensile strength of the nanocomposites prepared by twice-modified clay surpassed the neat PMMA and PMMA/s-Cloisite Na+ microcomposites, which is attributed to the formation of more favourable polymer-filler interaction in the PMMA/s-Cloisite 20A nanocomposites
    corecore