Dayak Ngaju Customary Sanctions as a Rehabilitation Mechanism for Drug Addicts in Central Kalimantan

Abstract

The high number of drug addicts who have been successfully rehabilitated in Central Kalimantan (2,982 people) in the last 7 years always relates to the role of Dayak tribal leaders. Drug abuse is a significant threat to social cohesion and the sustainability of Dayak culture. The research aimed to analyze how Dayak Ngaju customary sanctions are applied in the rehabilitation of drug addicts and their impact on preserving cultural values. The study was a qualitative approach and used in-depth interviews and participant observations to collect the data from traditional figures and Dayak communities. The findings showed that Customary Sanctions function not only as a form of punishment but also as an effective rehabilitation tool, fostering a sense of accountability and strong social bonds. The study’s implications underscore the importance of integrating local wisdom into drug abuse prevention efforts as a means to reinforce the community’s social and cultural networks. Future research is recommended to explore the long-term effectiveness of these sanctions in preventing relapse and to compare similar practices across Indigenous communities. Abstract Tingginya jumlah pecandu narkoba yang berhasil direhabilitasi di Kalimantan Tengah (2.982 orang) dalam 7 Tahun terakhir tidak terlepas dari peran tokoh adat suku,Dayak.Penyalahgunaan narkoba merupakan ancaman signifikan terhadap kohesi sosial dan keberlanjutan budaya masyarakat Dayak. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis bagaimana sanksi adat Dayak Ngaju diterapkan dalam rehabilitasi pecandu narkoba dan dampaknya terhadap pelestarian nilai-nilai budaya. Dengan menggunakan pendekatan kualitatif, penelitian ini memanfaatkan wawancara mendalam dan observasi partisipan untuk mengumpulkan data dari tokoh adat dan masyarakat Dayak. Temuan penelitian ini mengungkapkan bahwa sanksi adat berfungsi tidak hanya sebagai bentuk hukuman tetapi juga sebagai alat rehabilitasi yang efektif, menumbuhkan rasa tanggung jawab dan ikatan sosial yang kuat. Implikasi penelitian ini menggarisbawahi pentingnya mengintegrasikan kearifan lokal ke dalam upaya pencegahan penyalahgunaan narkoba sebagai sarana untuk memperkuat jaringan sosial dan budaya masyarakat. Penelitian di masa mendatang direkomendasikan untuk mengeksplorasi efektivitas jangka panjang sanksi ini dalam mencegah kekambuhan dan membandingkan praktik serupa di seluruh masyarakat adat

Similar works

This paper was published in IAIN Palangkaraya.

Having an issue?

Is data on this page outdated, violates copyrights or anything else? Report the problem now and we will take corresponding actions after reviewing your request.