Optimalisasi Edukasi Kebijakan Kesehatan Berbasis Komunitas untuk Pencegahan Hipertensi pada Remaja Sekolah di Kabupaten Majalengka

Abstract

Hipertensi adalah salah satu kategori penyakit tidak menular (PTM) yang dikenal sebagai “silent killer” karena sering tidak terdeteksi sejak dini dan berisiko menimbulkan komplikasi serius. Berdasarkan data Riskesdas 2018, prevalensi hipertensi nasional mencapai 34,1%, sedangkan estimasi di Kabupaten Majalengka mencapai 45,9%, bahkan kemungkinan lebih tinggi menurut temuan lapangan. Sayangnya, intervensi edukatif untuk remaja, khususnya siswa sekolah kejuruan, masih belum optimal. Artikel ini bertujuan untuk mengevaluasi efektivitas program edukasi kesehatan tentang hipertensi yang dilaksanakan melalui kegiatan pengabdian masyarakat di SMKS Nasional Jatiwangi, Kabupaten Majalengka. Kegiatan dilakukan dengan pendekatan kuasi-eksperimental desain one group pre-test dan post-test. Sebanyak 25 siswa berpartisipasi penuh dalam kegiatan dan menjadi sampel penelitian. Kegiatan mencakup penyampaian materi edukatif secara interaktif, diskusi partisipatif, dan pengukuran pengetahuan menggunakan instrumen pre-post test. Hasil menunjukkan peningkatan skor pengetahuan rata-rata dari 71,6 menjadi 91,6. Uji statistik paired sample t-test menunjukkan hasil kuantitatif secara statistik dengan nilai p < 0,001. Hasil ini mengindikasikan bahwa edukasi kesehatan dengan pendekatan partisipatif mampu meningkatkan pengetahuan dan kesadaran siswa secara signifikan. Selain memberikan kontribusi akademik, kegiatan ini memiliki implikasi strategis terhadap kebijakan pendidikan dan kesehatan, terutama dalam integrasi kurikulum kesehatan sekolah, pembentukan posbindu remaja, dan penguatan kolaborasi multisektor dalam pengendalian PTM di tingkat komunitas.Hipertensi merupakan salah satu penyakit tidak menular (PTM) yang dikenal sebagai “silent killer” karena sering tidak terdeteksi sejak dini dan berisiko menimbulkan komplikasi serius. Berdasarkan data Riskesdas 2018, prevalensi hipertensi nasional mencapai 34,1%, sedangkan estimasi di Kabupaten Majalengka mencapai 45,9%, bahkan kemungkinan lebih tinggi menurut temuan lapangan. Sayangnya, intervensi edukatif untuk remaja, khususnya siswa sekolah kejuruan, masih belum optimal. Artikel ini bertujuan untuk mengevaluasi efektivitas program edukasi kesehatan tentang hipertensi yang dilaksanakan melalui kegiatan pengabdian masyarakat di SMKS Nasional Jatiwangi, Kabupaten Majalengka. Kegiatan dilakukan dengan pendekatan kuasi-eksperimental menggunakan desain one group pre-test dan post-test. Sebanyak 25 siswa berpartisipasi penuh dalam kegiatan dan menjadi sampel penelitian. Kegiatan mencakup penyampaian materi edukatif secara interaktif, diskusi partisipatif, dan pengukuran pengetahuan menggunakan instrumen pre-post test. Hasil menunjukkan peningkatan skor pengetahuan rata-rata dari 71,6 menjadi 91,6. Uji statistik paired sample t-test menunjukkan hasil yang signifikan secara statistik dengan nilai p < 0,001. Hasil ini mengindikasikan bahwa edukasi kesehatan dengan pendekatan partisipatif mampu meningkatkan pengetahuan dan kesadaran siswa secara signifikan. Selain memberikan kontribusi akademik, kegiatan ini memiliki implikasi strategis terhadap kebijakan pendidikan dan kesehatan, terutama dalam integrasi kurikulum kesehatan sekolah, pembentukan posbindu remaja, dan penguatan kolaborasi multisektor dalam pengendalian PTM di tingkat komunitas

Similar works

Full text

thumbnail-image

Jurnal terbitan UBD (Universitas Buddhi Dharma)

redirect
Last time updated on 05/10/2025

Having an issue?

Is data on this page outdated, violates copyrights or anything else? Report the problem now and we will take corresponding actions after reviewing your request.

Licence: https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0/