Studi Dampak Paparan Particulate Matter (Pm) Hasil Pembakaran Biomasa Limbah Pertanian Pulau Lombok

Abstract

tersusun atas berbagai gas, seperti nitrogen, oksigen, karbon dioksida, dan gas lainnya. Kualitas udara secara kuantitatif dapat dinyatakan dalam indeks bernama AQI (Air Quality Index), yang merupakan hasil dari pengukuran konsentrasi polutan udara dan kaitannya dengan resiko kesehatan. Nilai AQI ditentukan oleh besar kecilnya polutan di suatu daerah yang dihasilkan dari berbagai sumber emisi. Emisi ini dibagi ke dalam dua kategori, yakni gas dan PM (particulate matter). PM terbagi lagi ke dalam tiga klasifikasi berdasarkan pada diameternya, yakni PM0.1, PM2.5, dan PM10. Salah satu sumber emisi PM adalah pembakaran biomassa, di mana biomassa dapat berupa arang, kayu, dedaunan, dan limbah pertanian. Biomassa mengandung berbagai macam senyawa, seperti atom karbon, kandungan abu, klorin, volatile matter, lignin, hemiselulosa, dan selulosa. Kandungan bahan ini mempengaruhi konsentrasi emisi PM yang dihasilkan, di mana tiap-tiap biomassa memiliki karakteristik emisi yang berbeda-beda. Perbedaan kondisi geografis seperti ketinggian dan lokasi, juga dapat mempengaruhi karakteristik biomassa. Hal ini mengakibatkan emisi PM yang dihasilkan oleh pembakaran biomassa memiliki perbedaan antara satu jenis dengan jenis lainnya. Identifikasi awal menunjukkan bahwa pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat, merupakan daerah dengan aktivitas pertanian yang relatif tinggi. Tingginya aktivitas pertanian, diimbangi dengan peningkatan aktivitas manusia serta adanya kawasan ekonomi khusus di pulau Lombok, berpotensi meningkatkan sumber emisi. Hal ini diperkuat dari beberapa data terkait kualiats udara di pulau Lombok secara umum, seperti di daerah kota Mataram, Sekotong Tengah, Lembar, Kediri, Senggigi, Kopang, dan lainnya. Di sisi lain, data-data tersebut belum menunjukkan sumber-sumber utama pencemaran udara di pulau Lombok, sehingga perlu dilakukan investigasi sumber pencemaran udara yang terjadi di Pulau Lombok. Berbagai studi menunjukkan bahwa terdapat korelasi antara paparan PM dengan kesehatan, baik dalam tinjauan toksikologi, epidemiologi, dan histologi. Hal ini menghasilkan asumsi bahwa perbedaan karakteristik biomassa satu dengan lainnya juga berpotensi mengakibatkan dampak kesehatan yang berbeda-beda. Di sisi lain, belum terdapat proses karakterisasi dan studi dampak emisi PM hasil pembakaran biomassa, yang secara spesifik dilakukan di daerah pulau Lombok. • Belum terdapat penelitian terkait konsentrasi dan faktor emisi PM dari pembakaran biomassa di pulau Lombok. • Belum terdapat penelitian histologis terkait dampak dan korelasi emisi PM di pulau Lombok yang dihasilkan oleh pembakaran biomassa. • Belum terdapat informasi terkait pengukuran beberapa diameter PM pada pembakaran biomassa limbah pertanian di pulau Lombok.Ketiga poin kunci di atas memiliki urgensi tinggi untuk dikaji mengingat sumber pencemaran di pulau Lombok relatif tinggi. Di sisi lain, kajian akan hal ini sangat diperlukan, mengingat pengembangan pulau Lombok sebagai zona wisata yang ramai akan wisatawan, dan juga tingginya aktivitas pembakaran biomassa. Hal ini melatarbelakangi perlunya dilakukannya penelitian ini, dengan fokus studi pada karakterisasi emisi pembakaran biomassa lokal di pulau Lombok beserta dampak negatifnya bagi kesehatan manusia untuk beberapa ukuran PM. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan karakteristik dan faktor emisi PM yang akan dikeluarkan dari pembakaran biomassa limbah pertanian yang terdiri dari jerami padi, sekam padi, tongkol jagung, batang jagung dan batang tembakau yang di ambil dari Pulau Lombok. Penelitian ini juga bertujuan melihat secara histologi terkait dampak paparan PM yang akan diujicobakan pada hewan Mencit terkait organ-organ yang terpapar PM tersebut. Tahap terakhir dari penelitian ini adalah mendapatkan informasi tentang perbedaan ukuran PM terhadap dampak yang ditimbukan dari berbagai ukuran PM. Berdasarkan hasil studi tentang dampak PM dari hasil penelitian limbah pertanian yang dilakukan di pulau Lombok, didapatkan kesimpulan bahwa PM (particulate matter) yang dihasilkan oleh pembakaran limbah pertanian pulau Lombok dengan distribusi ukuran PM yang berbeda menghasilkan total konsentrasi dan faktor emisi yang berbeda-beda, bergantung pada jenis biomassa limbah pertanian di pulau Lombok. Pada PM0.1, faktor emisi yang dihasilkan sebesar (77±10)x104 partikel/mg sampai dengan (234±10)x104 partikel/mg, di mana jerami padi memiliki faktor emisi PM0.1 yang terbesar. Pada PM2.5, faktor emisi berkisar antara (46±8)x10-3 ug/mg sampai dengan (73±9x10-3) ug/mg, di mana jerami padi memiliki faktor emisi PM2.5 yang terbesar. Pada PM10, faktor emisi berkisar antara (65±5)x10-3 ug/mg sampai dengan (120±6x10-3) ug/mg, di mana jerami padi memiliki faktor emisi PM10 yang terbesar. Kerusakan organ pada hewan percobaan dari paparan emisi dari pembakaran biomassa limbah hasil pertanian di pulau Lombok didapatkan persentasi kerusakan yang bervariasi tergantung dari jenis biomassa. Persentase deformasi atau kerusakan terbesar dihasilkan oleh biomassa jerami padi yang memiliki total konsentrasi terbesar. Persentase deformasi terkecil dimiliki oleh sampel biomassa batang dan tongkol jagung yang memiliki total konsentrasi terkecil. Persentase kerusakan organ terbesar akibat paparan PM hasil pembakaran limbah pertanian pulau Lombok diperoleh pada organ paru yang kemudian disusul oleh organ darah, ginjal, dan hati. Persentase kerusakan pada paru berada pada kisaran 46-58% (PM0.1), 40-48% (PM2.5), dan 44-52% (PM10). Pada organ darah, persentase kerusakan berkisar antara 15-23% (PM0.1), 11-17% (PM2.5), dan 7-15% (PM10). Untuk organ ginjal, persentase kerusakan yang terjadi sebesar 6-13% (PM0.1), 5-9% (PM2.5), dan 2-9% (PM10). Sedangkan untuk organ hati, persentase kerusakan sebesar 6-16% (PM0.1), 4-11% (PM2.5), dan 3-9% (PM10)

Similar works

Full text

thumbnail-image

bkg

redirect
Last time updated on 26/01/2024

This paper was published in bkg.

Having an issue?

Is data on this page outdated, violates copyrights or anything else? Report the problem now and we will take corresponding actions after reviewing your request.