Hot Work Climate can Increase the Hypertension of Production Workers in PT X Batam City

Abstract

Iklim kerja panas merupakan kombinasi suhu udara, kelembaban udara, kecepatan pergerakan, dan suhu radiasi. Panas timbul dari mesin atau peralatan produksi, iklim, dan kerja otot manusia. Panas juga dapat mempengaruhi fungsi tubuh yaitu detak jantung dan denyut nadi, peningkatan tekanan darah, dan konsentrasi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan iklim kerja panas dan faktor daya tahan tubuh dengan kejadian hipertensi pada pekerja produksi di PT. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif dengan menggunakan desain cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah pekerja produksi di PT. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah total sampling dan analisis statistik chi-square. Hasil penelitian menunjukkan terdapat hubungan antara iklim kerja panas (p value 0,044), faktor ketahanan aklimatisasi (p value 0,002), umur (p value 0,008), masa kerja (p value 0,015), dan status gizi (p value 0,017). dengan kejadian hipertensi. Dari hasil penelitian disimpulkan terdapat hubungan antara iklim kerja panas, aklimatisasi, umur, masa kerja, dan status gizi dengan hipertensi. Sehingga disarankan agar perusahaan memberikan edukasi kepada pekerja terkait hipertensi dan melatih mereka dalam menyesuaikan suhu tubuh terhadap tekanan panas, menambah ventilasi, dan memeriksa tekanan darah secara rutin.Iklim kerja panas merupakan kombinasi suhu udara, kelembaban udara, kecepatan pergerakan, dan suhu radiasi. Panas timbul dari mesin atau peralatan produksi, iklim, dan kerja otot manusia. Panas juga dapat mempengaruhi fungsi tubuh yaitu detak jantung dan denyut nadi, peningkatan tekanan darah, dan konsentrasi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan iklim kerja panas dan faktor daya tahan tubuh dengan kejadian hipertensi pada pekerja produksi di PT. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif dengan menggunakan desain cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah pekerja produksi di PT. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah total sampling dan analisis statistik chi-square. Hasil penelitian menunjukkan terdapat hubungan antara iklim kerja panas (p value 0,044), faktor ketahanan aklimatisasi (p value 0,002), umur (p value 0,008), masa kerja (p value 0,015), dan status gizi (p value 0,017). dengan kejadian hipertensi. Dari hasil penelitian disimpulkan terdapat hubungan antara iklim kerja panas, aklimatisasi, umur, masa kerja, dan status gizi dengan hipertensi. Sehingga disarankan agar perusahaan memberikan edukasi kepada pekerja terkait hipertensi dan melatih mereka dalam menyesuaikan suhu tubuh terhadap tekanan panas, menambah ventilasi, dan memeriksa tekanan darah secara rutin

Similar works

Full text

thumbnail-image

Health Information : Jurnal Penelitian

redirect
Last time updated on 24/10/2023

This paper was published in Health Information : Jurnal Penelitian.

Having an issue?

Is data on this page outdated, violates copyrights or anything else? Report the problem now and we will take corresponding actions after reviewing your request.