Penelitian ini membahas tentang tanggapan Cak Nun mengenai konsep khilafah yang diusung Eks-HTI. Cak Nun mengutarakan kritik-kritiknya terhadap ideologi khilafah Eks-HTI dalam esai-esainya di website caknun.com. Penelitian ini akan menjawab dua permasalahan. Pertama, Bagaimana interpretasi Cak Nun terhadap konsep khilafah versi Eks-HTI di website caknun.com?. Yang kedua, Bagaimana interpretasi Cak Nun terhadap konsep khilafah versi Eks-HTI di website caknun.com jika dianalisis melalui teori hermeneutika Emilio Betti?. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Data pada penelitian ini diperoleh dari riset kepustakaan yang relevan dengan tema yang peneliti kaji. Selanjutnya data-data yang telah penulis dapatkan dibaca dan disajikan secara deskriptif analitis. Dalam penelitian ini terdapat beberapa temuan, yang pertama, Cak Nun mengibaratkan konsep khilafah versi Eks-HTI adalah prasmanan yang telah tersedia dari undang-undang, struktur pemerintahan, hingga pengangkatan khalifah. Hal yang demikian tidak sesuai dengan al-Qur’an karena pada dasarnya konsep khilafah yang dijelaskan al-Qur’an adalah bahan mentah yang tidak menyebutkan secara spesifik bagaimana yang wajib dianut umat Islam. Menurut Cak Nun khilafah adalah segala upaya manusia untuk memastikan dirinya taat kepada Allah. Kedua, interpretasi Cak Nun memenuhi kaidah penafsiran yang dirumuskan Emilio Betti guna mendapatkan makna yang objektif. Kaidah otonomi objek, kaidah koherensi, kaidah aktualitas pemahaman, dan kaidah keharmonisan pemahaman. Dari uraian yang telah diulas peneliti memiliki asumsi bahwa yang dituliskan Cak Nun di dalam esai-esainya mengenai khilafah mengandung kemurnian makna yang layak untuk disebarkan luaskan sehingga khalayak umum tidak mengalami “paranoia” terhadap kata khilafah
Is data on this page outdated, violates copyrights or anything else? Report the problem now and we will take corresponding actions after reviewing your request.