Implementasi Kebijakan Pengelolaan Hutan Bersama Masyarakat (PHBM) (Studi Pada Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) Wana Lestari, Desa Kedukbembem, Kecamatan Mantup, Kabupaten Lamongan)

Abstract

Penelitian ini dilakukan atas dasar isu mengenai kelestarian hutan serta buruknya indeks kesejahteraan masyarakat desa hutan di Indonesia, salah satunya berada pada Desa Kedukbembem, dimana pada tahun 1997 hampir disemua tempat terjadi pembalakan liar secara besar-besaran, yang mengakibatkan hampir seluruh hutan di Indonesia menjadi gundul, begitu pula dengan hutan yang ada di Desa Kedukbembem. Dari adanya permasalahan tersebut, Perum Perhutani, selaku Perusahan BUMN yang memiliki kewenangan dalam mengelolah hutan, membuat sebuah Kebijakan Pengelolaan Hutan Bersama Masyarakat (PHBM), yang dituangkan dalam SK Direksi Perum Perhutani No. 136/KPTS/Dir/2001 tanggal 29 Maret 2001 tentang Pengelolaan Sumberdaya Hutan Bersama Masyarakat (PHBM). Dalam pelaksanaan PHBM pada Desa Kedukbembem, dikelolah oleh LMDH Wana Lestari sebagai mitra dari Perum Perhutani. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Jenis data yang digunakan yaitu data primer dan sekunder, dengan sumber data berasal dari informan, peristiwa serta dokumen. Sedangkan analisa data yang digunakan adalah analisa deskriptif melalui tahapan pengumpulan data, kondensasi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Implementasi PHBM pada LMDH Wana Lestari sudah berlangsung cukup lama sejak tahun 2005, dimana secara garis besar implementasi PHBM sudah cukup baik. Perum Perhutani rutin melakukan sosialisasi kepada LMDH berkaitan dengan kebijakan yang diterapkan, selain itu dari segi sumber daya sering dilakukan pelatihan untuk meningkatkan kemampuan anggota LMDH. Tetapi masih ada sedikit kendala dalam anggaran operasional LMDH. Dilain sisi dalam menjaga hutan agar lestari, masyarakat juga rutin melakukan giat patroli bersama Perhutani, LMDH bersama masyarakat juga turut serta dalam penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM), dilain sisi Perum Perhutani KPH Mojokerto juga rutin melakukan Monitoring Evaluasi (MONEV) untuk mengontrol kinerja dari LMDH. Dampak dari Implementasi cukup siknifikan, dimana tejadi peningkatan perekonomian warga, warga dapat menggunakan selahan hutan untuk bercocok tanam, menanam rumput gajah di hutan untuk pakan ternak, serta memanfaatkan sumber air dari hutan untuk budidaya ikan lele, dilain sisi kesehatan masyarakat juga neningkat karena adanya sumber air bersih. Kesadaran masyarakat terhadap pentingnya menjaga kelestarian hutan juga meningkat, dimana secara tidak langsung hal tersebut berdampak pada kelestarian hutan itu sendiri

Similar works

Full text

thumbnail-image

bkg

redirect
Last time updated on 05/04/2020

This paper was published in bkg.

Having an issue?

Is data on this page outdated, violates copyrights or anything else? Report the problem now and we will take corresponding actions after reviewing your request.