Implementasi manajemen peserta didik Pendidikan Inklusi: studi kasus di Madrasah Ibtidaiyah (MI) Badrussalam Surabaya

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan implementasi manajemen peserta didik pendidikan inklusi beserta faktor pendukung dan penghambat yang ada di madrasah inklusi. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian studi kasus. Metode yang digunakan adalah wawancara, observasi, dan dokumentasi. Subyek penelitian meliputi kepala sekolah, koordinator inklusi, guru pendamping khusus, wali kelas, pembina ekstrakurikuler, dan peserta didik. Hasil penelitian menunjukkan implementasi manajemen peserta didik pendidikan inklusi di madrasah terdiri dari perencanaan, pengorganisasian, pembinaan, pengawasan, dan evaluasi. Pada perencanaan, madrasah menentukan kuota peserta didik yang dapat diterima yaitu 70 peserta didik dengan kuota 4 peserta didik berkebutuhan khusus serta menentukan program kegiatan peserta didik. Pada pengorganisasian, madrasah melaksanakan proses rekrutmen/penerimaan, seleksi, orientasi, dan penempatan peserta didik. Dalam pelaksanaannya, antara peserta didik pada umumnya dengan peserta didik berkebutuhan khusus diberikan perlakuan yang sama hanya saja pada penempatan peserta didik berkebutuhan khusus diberikan tempat duduk paling depan untuk memudahkan pendampingan. Pada pembinaan, antara peserta didik pada umumnya dan peserta didik berkebutuhan khusus juga diberikan pembinaan yang sama ketika berada di dalam kelas, namun untuk anak berkebutuhan khusus diberikan pendampingan yang lebih intensif dibandingkan peserta didik pada umumnya yaitu pendampingan dengan metode individual learning oleh guru pembimbing khusus sehingga disesuaikan dengan kebutuhan peserta didik. Pada pengawasan, madrasah melakukan pencatatan dan pelaporan peserta didik serta mengatur kehadiran peserta didik, dalam pelaksanaannya antara peserta didik berkebutuhan khusus dan peserta didik pada umumnya diperlakukan sama, hanya saja untuk anak berkebutuhan khusus juga terdapat catatan pribadi berupa hasil identifikasi awal dan assessment ketika peserta didik terdeteksi berpotensi berkebutuhan khusus pada hasil tes psikologi. Pada evaluasi, antara peserta didik pada umumnya dengan peserta didik berkebutuhan khusus diberikan indikator penilaian yang berbeda disesuaikan dengan kemampuan peserta didik berkebutuhan khusus dengan nilai maksimal 70 untuk peserta didik berkebutuhan khusus. Implementasi manajemen peserta didik pendidikan inklusi di madrasah ini tidak lepas dari faktor pendukung dan penghambat. Faktor pendukungnya yaitu banyaknya bantuan baik secara internal maupun eksternal dalam membantu guru pembimbing khusus memberikan pembinaan. Sedangkan faktor penghambatnya adalah adanya pembatasan kuota anak berkebutuhan khusus dikarenakan sulitnya mendapatkan tambahan guru pembimbing khusus yang memiliki riwayat pendidikan luar biasa serta kurangnya sarana prasarana dalam penerimaan siswa baru dan pemberian pembinaan kepada anak berkebutuhan khusus

Similar works

This paper was published in Digital Library of UIN Sunan Ampel.

Having an issue?

Is data on this page outdated, violates copyrights or anything else? Report the problem now and we will take corresponding actions after reviewing your request.