KOMBINASI BIO-AMELIORAN CAIR DAN REDUKSI PUPUK KIMIA PADA ECO-SIKLUS MODEL UNTUK PENINGKATAN PRODUKTIVITAS TANAMAN RAMAH LINGKUNGAN

Abstract

Pertanian ramah lingkungan (environmentaly friendly farming) menjadi salah satu prioritas\ud didalam pengembangan pertanian berkelanjutan, untuk mencegah dan mengurangi kerusakan sumberdaya lahan akibat kegiatan produksi pertanian. Penggunaan pupuk kimia yang tidak terkendali memberikan dampak negatif terhadap tanah, yang berakibat pada penurunan kualitas tanah dan produksi merupakan contoh praktek pertanian yang buruk. Dengan demikian dibutuhkan teknologi terbarukan guna mencegah terus berlangsungnya penggunaan pupuk kimia dengan dosis sangat tinggi melalui penyediaan produk ramah lingkungan dan model pengelolaan tanaman yang berinteraksi dengan faktor produksi lainnya. Tujuan penelitian ini untuk jangka panjang adalah untuk : meningkatkan produktivitas tanaman jagung dengan memanfaatkan sumberdaya lingkungan produksi secara efisien dan ramah lingkungan bagi pengembangan pertanian berkelanjuan. Secara spesifik bertujuan mengembangkan teknologi pengelolaan tanaman dengan basis teknologi ramah lingkungan, menghasilkan bio-amelioran, penurunan/ reduksi pemupukan nitrogen, dan seleksi adaptasi tanaman terhadap lingkungan sub-optimal. Selain itu diharapkan pengembangan aplikasi teknik radioisotop dalam metode analisis kebutuhan hara dan pengelolaan tanah dan air. Penelitian ini didesain dalam beberapa tahap yang terdiri dari : (1) proses penyiapan dan pembuatan bio-amelioran cair (BAC), isolasi dan perbanyakan mikroba; (2) uji skala in-vitro dan uji pada rumah kaca; serta (3) aplikasi lapang. Khusus pada skema aplikasi lapang, seluruh kegiatan dikelompokkan atas 3 (tiga) komponen, yakni: (a) komponen tanaman, yakni jagung; (b) komponen pengelolaan lingkungan, yakni pengelolaan hara; dan (c) komponen teknologi media produksi, yakni bio-amlioran cair dan lahan produksi. Metode penelitian lapang menggunakan rancangan faktorial sebagai rancangan lingkungan dan rancangan acak lengkap sebagai rancangan perlakuan. Faktor pertama adalah bio-amelioran cair (BAC) yang terdiri dari 3 (tiga) taraf perlakuan yakni B0 (0 ml BAC/L); B1 (100 ml BAC/L); dan B2 (300 ml BAC/L). Faktor kedua adalah reduksi pupuk kimia (Urea) juga dengan 3 (tiga) taraf perakuan yaitu N0 (0 kg urea/ha); N1 (300 kg urea/ha, dosis rekomendasi); dan N2 (240 kg urea/ha-----80% dari dosis rekomendasi). Kajian pengelolaan lingkungan dilakukan dengan dua pola jarak tanam yakni: 75cm x 25 cm dan 50 cm x 20 cm. Setiap perlakuan diulang sebanyak 3 kali sehingga terdapat 48 petak percobaan percobaan. Petak percobaan disiapkan dengan ukuran 2 x 2 m. Khusus pada perlakuan nitrogen digunakan 15N- Urea sebagai sumber pupuk nitrogen aktif. Pupuk nitrogen isotop digunakan sebagai pelacak (tracer) untuk menentukan efisiensi pemupukan dengan membedakan sumber nitrogen dari pupuk dan dari dalam tanah. Sebagai tanaman indikator digunakan tanaman jagung varietas Bisi-2. Parameter yang diamati pada tanah adalah sifat fisik tanah (tekstur, bulk density, particle density, porositas, retensi air), kimia tanah (pH, C-organik, KTK, Kejenuhan Basa, P-total dan P- tersedia, N-total, rasio C/N, dan efisiensi pupuk), dan sifat biologi tanah (jenis dan kelimpahan mikroba). Untuk parameter tanaman meliputi parameter fenotipe (tinggi tanaman, jumlah anakan, berat total biomas, dan karakteristik perakaran), dan parameter produksi (berat total produksi, serapan hara N, dan P). Analisis sampel tanah dan jaringan tanaman non-isotop akan dilakukan di laboratorium Kimia-Kesuburan Tanah Jurusan Ilmu Tanah Fak. Pertanian Universitas Hasanuddin. Analisis sampel tanah dan jaringan tanaman dengan aplikasi isotop masing-masing 15N menggunakan 15N-Analyzer di Pusat Aplikasi Teknologi Isotop dan Radiasi (PATIR-BATAN) Selanjutnya data yang dihasilkan akan diolah dengan menggunakan program computer MYSTAT12. Hasil tertinggi dari aspek biologi yang berkaitan dengan penampilan tanaman yakni total tinggi tanaman, jumlah daun, berat biomas, kandungan hara tanaman, dan jumlah populasi mikroba ditunjukkan pada perlakuan 100 ml/L bio-amelioran cair, 300 kg/ha urea, dengan jarak tanam 75 cm x 25 cm. Akan tetapi pada analisis produksi total ternyata perlakuan pemberian 300 ml/L bio-amelioran cair, 240 kg/ha urea dengan jarak tanaman 50 cm x 20 cm memberikan hasil tertinggi. Dari hasil penelitian terlihat bahwa pemberian 300 ml/L bio-amelioran cair dapat menurunkan penggunaan pupuk nitrogen an-organik dan jumlah pertanaman dapat ditingkatkan. Dari capaian penelitian ini dapat disimpulkan bahwa perbaikan dan peningkatan produksi tanaman jagung pada tanah sub-optimal dapat dilakukan dengan mengintegrasikan penggunaan bio-ameliran cair, penggunaan pupuk nitrogen, disertai dengan pengatuaran jarak tanam. Selain itu perbaikan lingkungan produksi akibat penggunaan pupuk kimia, khususnya urea guna menjaga keberlanjutan produktivitas sumberdaya lahan, dapat dikurangi dengan mengganti penggunaan pupuk kimia dengan bio-ameliran cair. Penelitian lanjutan perlu dilakukan dengan menggunakan jenis isolat yang telah teruji efektifitasnya dengan kombinasi sumber-sumber bio-amelioran lain, sehingga eco-siklus model dapat terbangun didalam sistem produksi tanaman jagung

Similar works

Full text

thumbnail-image

Hasanuddin University Repository

redirect
Last time updated on 25/02/2017

This paper was published in Hasanuddin University Repository.

Having an issue?

Is data on this page outdated, violates copyrights or anything else? Report the problem now and we will take corresponding actions after reviewing your request.