Hubungan Kualifikasi Kontraktor Dengan Pengendalian Kualitas Rencana Pelaksanaan Pekerjaan Proyek Konstruksi di Kabupaten Manggarai Timur

Abstract

Jumlah kontraktor di Indonesia dari tahun ke tahun mengalami peningkatan. Meningkatnya jumlah kontraktor di Indonesia tidak diikuti dengan peningkatan kualitas dan mutu dari pekerjaan yang dikerjakan, ketepatan penyelesaian pelaksanaan, serta efesiensi pemanfaatan sumber daya personil, modal, dan teknologi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempenagruhi kualitas pekerjaan kontraktor dan mengetahui hubungan kualifikasi kontraktor terhadap pengendalian kualitas rencana pelaksanaan pekerjaan konstruksi di Kabupaten Manggarai Timur. Data penelitian dikumpulkan dengan cara menyebarkan kuesioner kepada 39 (tiga puluh sembilan) kontraktor yang mengerjakan proyek konstruksi di Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Manggarai Timur tahun anggaran 2012. Metode deskriptif digunakan untuk menjelaskan karakteristik kontraktor dan faktor kualitas pekerjaan, sedangkan korelasi kualifikasi kontraktor dengan kualitas pekerjaan dianalisis menggunakan metode analisis korelasi. Kesimpulan dari penelitian ini adalah: 1)Faktor yang paling mempengaruhi pekerjaan proyek konstruksi di Kabupaten Manggarai Timur adalah Frekuensi pembayaran termin dan addendum, karena faktor ini memiliki rata-rata terbesar yaitu 4,03 dengan standar deviasi sebesar 0,28 ; 2) Kontraktor dengan kualifikasi usaha gred 2 didapat hubungan antara “Pengalaman perusahaan” , “Kepemilikan sertifikat pengalaman kerja”, dengan rencana pengendalian kualitas pekerjaan proyek konstruksi dengan nilai korelasi masing-masing sebesar 0.779 dan 0.780. Kontraktor dengan kualifikasi usaha gred 3 didapat hubungan antara “Teknologi peralatan yang digunakan”, “Tingkat pendidikan penanggung jawab bidang”, “Tingkat pendidikan penangung jawab teknik”, “Pengalaman kerja”, dengan nilai korelasi masing-masing sebesar 0.559, 0.741, 0.654, 0.503, 0.542. Kontraktor dengan kualifikasi usaha gred 4 didapat hubungan antara “Tingkat penanggung jawab badan usaha” dengan rencana pengendalian kualitas pekerjaan proyek konstruksi dengan nilai korelasi sebesar 0.500