Manajemen objek dan daya tarik wisata ziarah : studi kasus di Kasepuhan Makam Sunan Kalijaga Kelurahan Kadilangu Kecamatan Demak Kabupaten Demak

Abstract

Penelitian ini berawal dari rasa ingin tahu penulis tentang keadaan dan kondisi Objek dan Daya Tarik Wisata Ziarah Makam Sunan Kalijaga yang dikelola oleh Lembaga Kasepuhan Makam Sunan Kalijaga Kelurahan Kadilangu Kecamatan Demak Kabupaten Demak dari segi manajemen. Selanjutnya penulis melakukan penelitian dengan mencoba turun langsung ke lapangan atau ke lokasi objek penelitian yaitu di Objek dan Daya Tarik Wisata Makam Sunan Kalijaga untuk menemui Ketua (sesepuh) sebagai pimpinan Lembaga tersebut. Penelitian ini merupakan Penelitian Kualitatif. Metode yang penulis gunakan dalam penelitian ini adalah metode induktif. Metode induktif yaitu metode pembahasan masalah yang berangkat dari data-data dan fakta-fakta yang bersifat khusus dan kongkrit yang selanjutnya ditarik kepada kesimpulan-kesimpulan yang lebih bersifat umum. Dalam hal ini pendekatan yang penulis gunakan merujuk pada ilmu bantu dakwah, pendekatan dalam penelitian ini menggunakan salah satu ilmu bantu tersebut adalah pendekatan manajemen. Untuk memperoleh data yang diperlukan penulis menggunakan metode pengumpulan data yaitu observasi partisipatoris, wawancara dan dokumentasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penerapan fungsi-fungsi manajemen Objek dan Daya Tarik Wisata Ziarah di Lembaga Kasepuhan Makam Sunan Kalijaga di Kelurahan Kadilangu Kecamatan Demak Kabupaten Demak. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa, penerapan fungsi-fungsi manajemen Objek dan Daya Tarik Wisata Ziarah Makam Sunan Kalijaga yang dikelola oleh Lembaga Kasepuhan Makam Sunan Kalijaga di Kelurahan Kadilangu Kecamatan Demak Kabupaten Demak secara garis besar sudah mengacu pada teori fungsi manajemen yang ada meskipun belum maksimal terealisasikan yakni: Planning (Perencanaan), Organizing (Pengorganisasian), Actuating (Penggerakan) dan Controlling (Pengawasan). Baik dalam perspektif wisata maupun religi. Hal ini terbukti bahwa dalam perspektif wisata objek dan Daya Tarik Wisata Makam Sunan Kalijaga telah memenuhi beberapa komponen-komponen wisata, yaitu adanya sarana transportasi, sarana akomodasi, sarana makan dan minum (restoran), objek dan atraksi wisata, toko cinderamata (Souvener Shop), dan area taman parkir. Adapun dalam perspektif religi dapat dilihat pada aktivitas para peziarah (wisatawan) itu sendiri, upaya yang dilakukan pihak lembaga kasepuhan dalam kaitannya dengan kegiatan religi adalah dengan adanya penugasan seorang muddin yaitu orang yang bertugas mengarahkan para wisatawan (peziarah) agar tidak terjadi penyimpangan yang disyariatkan oleh Islam dari Lembaga Kasepuhan Makam Sunan Kalijaga Kelurahan Kadilangu Kecamatan Demak Kabupaten Demak, kegiatan-kegiatan yang digelar baik dalam memperingati hari-hari besar Islam maupun kegiatan keagamaan yang sifatnya rutin dilaksanakan setiap weton dalam penanggalan jawa yang diisi dengan pengajian, tahlilan dan dzikir bersama. Berdasarkan hasil penelitian ini, diharapkan akan menjadi bahan informasi dan masukan bagi mahasiswa, civitas akademika fakultas Dakwah IAIN Walisongo Semarang, masyarakat, lembaga dakwah dan instansi terkait

Similar works

This paper was published in Walisongo Institutional Repository.

Having an issue?

Is data on this page outdated, violates copyrights or anything else? Report the problem now and we will take corresponding actions after reviewing your request.