Masyarakat muslim di Tanah Bumbu dalam dimensi kultural merupakan kelompok yang selalu mempunyai rasa keterikatan terhadap norma dan adat istiadat yang berlaku pada kelompok masing-masingnya. Kultur Islam yang keluarga pedomani secara tekstual serta pengalaman keagamaan selama ini amalkan selalu berbenturan dan bersentuhan dengan kultur lokal yang bersifat hinduisme, mengalami bentukan norma dan adat- istiadat baru yang bersifat sinkritisme. Sesudah kultur Islam membumi, umat Islam belum mampu memahami kultur Islam secara kontekstual, hal ini juga ada relevansinya dengan rendahnya tingkat pendidikan dan pengalaman agama Islam pelaku sinkritisme, sehingga pelaku sinkritisme meyakini bahwa ritual yang keluarga lakukan adalah benar dan merupakan bagian dari ajaran agama Islam, dan keluarga mendidik anak-anaknya melalui pembiasaan dan keteladanan mewariskan perilaku tersebut secara kontinu dan turun-temurun, yang tentu saja bersebarangan dan menyalahi syari'at Islam.Kata kunci: Keluarga, pendidikan, sinkritisme, dan Islam
Is data on this page outdated, violates copyrights or anything else? Report the problem now and we will take corresponding actions after reviewing your request.