METODE DAN CORAK TAFSIR SAYYID MUHAMMAD RASYID RIDHA ( Studi Analisis Terhadap Tafsir Al-Manar )

Abstract

Skripsi ini berjudul : "METODE DAN CORAK TAFSIR SAYYID MUHAMMAD RASYID RIDHA (Studi Analisis Terhadap Tafsir al Manar)". Al-Qur'an merupakan kitab suci yang diturunkan kepada Rasulullah untuk diajarkan kepada manusia, untuk petunjuk dalam mengarungi kehidupan dunia dan persiapan untuk akhirat kelak. Untuk memahami kandungan al-Qur'an diperlukan adanya penafsiran terhadap ayat-ayat. Penafsiran terhadap al-Qur'an telah dimulai sejak zaman Rasulullah hingga generasi sesudahnya. Wujud nyata dari perkembangan penafsiran al-Qur'an adalah munculnya ulama-ulama tafsir dengan berbagai macam metode dan corak dalam menafsirkan al-Qur'an. Salah satu kitab tafsir yang muncul adalah tafsir al-Qur'an al-Hakim atau yang lebih dikenal dengan nama tafsir al-Manar, yang merupakan buah karya dari tiga tokoh yaitu, Jamaluddin al-Afghani, Muhammad Abduh, dan Muhammad Rasyid Ridha. Tafsir ini mempunyai metode tahlili dan bercorak adabi wa ijtima'i. Dalam menafsirkan al-Qur'an Rasyid Ridha sangat hati-hati terhadap riwayat israiliyyat, karena menurutnya israiliyyat adalah cerita palsu yang dikarang oleh non muslim untuk menghancurkan akidah orang muslim, dan lebih percaya kepada cerita-cerita yang mereka karang. Penafsiran Rasyid Ridha juga membahas ayat al-Qur'an secara panjang lebar dan lebih rinci apabila dibanding dengan tafsir-tafsir sebelumnya. Metode tafsir yang dilakukan Rasyid Ridha ini dalam bidang tafsir lebih dikenal dengan metode tahlili (analisis). Selain itu Rasyid Ridha juga sangat kritis terhadap pendapat mufassir sebelumnya. Rasyid Ridha berasal dari Qalamun Libanon, pada tanggal 27 Jumadil Awwal 1282 H. Beliau berasal dari keluarga yang terhormat dan baik, ayahnya merupakan seorang ulama yang sangat disegani. Pendidikan dasar Rasyid Ridha diperoleh dari ayahnya dan pondok yang terdapat di Qalamun, kemudian setelah menyelesaikan pendidikan dasarnya beliau melanjutkan sekolah ke madrasah al ibtidaiyah al-Rasyidiyah dan terakhir menyelesaikan pendidikannya di Universitas al-Azhar Kairo. Kehadiran Rasyid Ridha seolah memberikan angin segar kepada umat Islam yang sedang mengalami keterpurukan. Berbekal dengan ilmu pengetahuan dari ayahnya dan kuttab, beliau dikenal dengan seorang mujaddid (pembaharu) dalam Islam. Selain seorang reformis, Rasyid Ridha juga dikenal dengan ilmuwan dan mufassir. Tafsir karangan Rasyid Ridha ini mendapat sambutan baik dari masyarakat. Tafsir ini bukan hanya terkenal di daerah Mesir saja, bahkan tafsir ini sudah sangat masyhur di wilayah Indonesia. Karena banyak yang berpendapat bahwa tafsir ini bagus untuk dijadikan rujukan, khususnya bagi pelajar. Karena dalam tafsir ini Rasyid Ridha menghindari pemakaian istilah-stilah ilmiah. Jadi tafsir ini dengan mudah dapat dipahami oleh orang awam, namun tidak bisa diabaikan oleh para cendikiawan. Tafsir al-Manar menyuguhkan nuansa baru dalam menafsirkan al-Qur'an, karena penafsirannya menjawab hal-hal yang dibutuhkan masyarakat pada saat itu

Similar works

This paper was published in Analisis Harga Pokok Produksi Rumah Pada.

Having an issue?

Is data on this page outdated, violates copyrights or anything else? Report the problem now and we will take corresponding actions after reviewing your request.