LatarBelakang : Hasil Riset Kesehatan Dasar tahun 2010 menyatakan 84,7% bayi
di Indonesia sudah mendapat makanan pendamping ASI pada usia kurang dari
enam bulan. Hal ini dipengaruhi oleh berbagai faktor, diantaranya adalah masih
rendahnya pengetahuan masyarakat mengenai makanan pendamping ASI dan
dampaknya apabila diberikan terlalu dini. Akibat pemberian MP ASI yang tidak
tepat pada bayi dapat menimbulkan dampak kesehatan yang serius, seperti
timbulnya penyakit tetanus neonatorum dan sepsis, infeksi saluran pernafasan
akut (ISPA), diare, pneumonia, campak, TB, obesitas dan alergi makanan (Nastiti
N dkk, 2008).
Tujuan :Untuk mengetahui hubungan pendidikan, pekerjaan, pengetahuan,
dukungan keluarga dan budaya terhadap waktu pemberian MP ASI pada bayi usia
6-9 bulan di Kelurahan Sorosutan.
Metode Penelitian : Jenis penelitian yang digunakan adalah metode survey
korelasi dan rancangan yang digunakan adalah cross sectional kemudian
dianalisis menggunakan chi square dan fisher exact test. Objek penelitian ini
adalah ibu yang memiliki bayi usia 6-9 bulan di Kelurahan Sorosutan.
Pengambilan sampel menggunakan teknik acidental sampling dengan jumlah
sampel 39 responden.
Hasil : Berdasarkan hasil analisis data didapatkan hasil terdapat hubungan antara
pendidikan (p value0,059 < 0,05), pekerjaan (0,035 < 0,05), pengetahuan (p
value0,038< 0,05), dukungan keluarga (1,000 < 0,05), dan budaya (p value0,072
< 0,05) dengan waktu pemberian MP ASI pada bayi usia 6-9 bulan di Keluraha
Sorosutan.
Simpulan dan Saran : Ada hubungan antara pendidikan, pekerjaan, pengetahuan,
dukungan keluarga dan budaya dengan waktu pemberian MP ASI pada usia 6-9
bulan di Keluragan Sorosutan Kota Yogyakarta 2016
Is data on this page outdated, violates copyrights or anything else? Report the problem now and we will take corresponding actions after reviewing your request.