URGENSI KONSELING ISLAM DALAM PENANGANAN SANTRI PELANGGAR DISIPLIN DI PONDOK PESANTREN TERPADU USHULUDDIN DESA BELAMBANGAN PENENGAHAN LAMPUNG SELATAN

Abstract

Dalam rangka pembentukan karakter di pondok pesantren untuk menghasilkan santri yang berkualitas maka dibutuhkan ada disiplin sebagai acuan santri dalam melaksanakan tugas dan kewajiban sehari-hari dipondok pesantren. Dalam hal ini tidak semua santri mengikuti disiplin yang diterapkan dan cenderung melanggar peraturan yang ada, maka perlu adanya konseling Islam dalam penanganannya. Pondok Pesantren Terpadu Ushuluddin sebagai salah satu pesantren yang ada di Kabupaten Lampung Selatanyang aktif dalam pendidikan formal dan non formal dengan menerapkan disiplin pendidikan dan pengawasan selama 24 jam. Oleh sebab itu beberapa orang tua berinisiatif memasukkan anaknya ke Pondok Pesantren Terpadu Ushuluddin agar terpenuhi ilmu pendidikan secara formal, ilmu agama, dan Disiplin yang diterpakan, supaya tercapai keinginan orang tua memiliki anak yang berilmu, berakhlak mulia dan berkualitas. Rumusan masalah penelitian ini adalah bagimana proses konseling Islam dalam penanganan santri pelanggar disiplin di Pondok Pesantren Terpadu Ushuluddin Desa Belambangan Penengahan Lampung Selatan?. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui bagaimana proses pelaksanaan konseling Islam dalam penanganan santri pelanggar disiplin di Pondok Pesantren Terpadu Ushuluddin Desa Belambangan Penengahan Lampung Selatan. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh santri yang berjumlah 295 orang yang terdiri dari 143 santriwan dan 152 santriwati, dewan guru yang berjumlah 78. KMT dan BP berjumlah4 orang, sedangkan sampel pada penelitian ini menggunakan teknik Purposive Sampel yaitu sampel yang dilakukan dengan cara mengambil subjek bukan didasarkan serata, random atau daerah tetapi di dasarkan atas adanya tujuan tertentu, kriteria dalam sampel ini yaitu santri-santri yang melanggar displin. Dan dalam penelitian ini metode yang digunakan yaitu metode kualitatif dengan jenis pendekatan deskriptif. Lalu teknik pengumpulan data yang digunakan adalah Wawancara, Observasi, dan Dokumentasi. Hasil penelitian yang diperoleh yaitu Dalam proses pelaksanaan konseling Islam ada dua orang yang saling berhubungan yaitu santri yang melanggar dan bagian Komite Mahkamah Taubah (KMT), santri yang melanggar dipanggil dan dinasehati secara langsung dengan tujuan memberikan kesadaran atas kesalahan pelanggaran yang telah dilakukan.Metode yang digunakan oleh bagian Komite Mahkamah Taubah (KMT) sesuai dengan jenis pelanggaran yang dilakukan yaitu pelanggaran ringan di berikan nasehat, pelanggaran sedang diberikan hukuman supaya jera, pelanggaran berat surat perjanjian dan pemanggilan orang tua. Hasil penanganan santri yang melanggar, dengan adanya konseling Islam yang diberikan kepada santri yang melanggar disiplin mampu membuat perubahan dari santri yang penah melanggar menjadi jera untuk tidak mengulanginya lagi

Similar works

This paper was published in Raden Intan Repository.

Having an issue?

Is data on this page outdated, violates copyrights or anything else? Report the problem now and we will take corresponding actions after reviewing your request.