Prevalensi Fraktur Maksilofasial pada Kasus Kecelakaan Lalu Lintas di RSUD Andi Makkasau Kota Pare-Pare Tahun 2013

Abstract

2014ABSTRAK\ud Latar Belakang: Fraktur maksilofasial atau fraktur wajah adalah putusnya\ud kontinuitas tulang, tulang epifisis atau tulang rawan sendi. Penyebab terbanyak\ud fraktur maksilofasial adalah kecelakaan lalu lintas. RSUD Andi Makkasau yang\ud terdapat di kota Pare-Pare merupakan satu-satunya rumah sakit terbesar dan\ud menjadi pusat rujukan di kota tersebut sehingga terdapat banyak kasus fraktur\ud maksilofasial yang ditemukan. Tujuan: Untuk mengetahui prevalensi kasus\ud fraktur maksilofasial akibat kecelakaan lalu lintas berdasarkan tipe fraktur di\ud RSUD Andi Makkasau Pare-Pare pada tahun 2013. Bahan dan Metode:\ud Penelitian ini merupakan observasional deskriptif dengan menggunakan\ud rancangan penelitian case control, yang menjadi sampel penelitian ini adalah data\ud sekunder dari rekam medis pasien yang mengalami fraktur maksilofasial akibat\ud kasus kecelakaan lalu lintas di kota Pare-pare pada tahun 2013. Penentuan sampel\ud dengan purposive sampling dan didapatkan sebanyak 122 sample. Penelitian ini\ud dilakukan dengan pengambilan sampel yang didasarkan pada kelompok data\ud fraktur maksilofasial berdasarkan lokasi dan jenis fraktur yang diperoleh dari data\ud rekam medis fraktur maksilofasial di RSUD Andi Makkasau kota Pare-pare.\ud Kemudian, dilakukan tabulasi dan penyajian data serta analisis data dengan\ud menggunakan program SPSS versi 22.0. Hasil: Terdapat 90 orang penderita\ud trauma maksilofasial akibat kecelakaan lalu lintas, 60 penderita (66,67%)\ud mengalami fraktur mandibula yang terbagi atas body dengan jumlah 26 orang\ud (43,33%), fraktur angulus sebanyak 16 orang (26,67%), fraktur symfisis sebanyak\ud 13 orang (21,67%), dan fraktur dentoalveolar sebanyak 5 orang (8,3%).\ud Sedangkan 30 orang lainnya atau sebanyak 33,34% nmengalami fraktur Maksila\ud yang terbagi atas Zygoma 5 orang (16,67%), Le fort I 9 orang (30%), Le fort II 10\ud orang (33,33%), Le fort III 6 orang (20%). Kesimpulan: Kecelakaan lalu lintas\ud merupakan penyebab tertinggi terjadinya fraktur maksilofasial. Berdasarkan tipe\ud fraktur, penderita lebih banyak mengalami fraktur mandibula dibandingkan\ud dengan fraktur maksila. Tipe fraktur mandibula yang sering terjadi adalah fraktur\ud body sedangkan fraktur maksila adalah Le fort II.\ud Kata Kunci: Fraktur maksilofasial, Kecelakaan lalu lintas, RSUD Andi\ud Makkasau Pare-par

Similar works

This paper was published in Hasanuddin University Repository.

Having an issue?

Is data on this page outdated, violates copyrights or anything else? Report the problem now and we will take corresponding actions after reviewing your request.