WAWASAN AL-QURAN TENTANG KHUSYU'

Abstract

Tulisan ini memaparkan konsep khusyu’ menurut al-Quran. Al-Quran menggunakan kata khusyu’ tidak hanya berkenaan dengan manusia, tetapi juga berkaitan dengan alam semesta. Jika khusyu’ berarti ketundukan, kepatuhan dan kerendahan diri terhadap Tuhan, maka kekhusyuan alam semesta mengambil bentuk kepatuhan dalam mengikuti sistem keteraturan alam raya. Sementara kekhusyuan manusia berarti menaati keseluruhan ajaran Tuhan. Salat adalah salah satu bagian dari ajaran Tuhan yang bersifat ritual. Karena itu, salat pun dilakukan dengan penuh kerendahan diri, keteraturan mengikuti keseluruahn rangkaian-rangkaiannya. Thuma’ninah sebagai bentuk keteraturan pelaksanaan salat dikategorikan sebagai kekhusyu’an. Karena itu, salat tanpa thuma’ninah merupakan indikasi dari ketidakkhusyu’an. Jika thuma’ninah merupakan indikasi dari ketidakkhusyu’an, maka sesungguhnya yang khusyu’ itu adalah hati. Tegasnya, kekhusyu’an ada dalam hati, tetapi indikasinya ada dalam gerakan dan perilaku anggota badan

Similar works

This paper was published in Journal of IAIN Sultan Amai Gorontalo.

Having an issue?

Is data on this page outdated, violates copyrights or anything else? Report the problem now and we will take corresponding actions after reviewing your request.