Pembuatan Biopestisida Dari Ekstrak Daun Sirsak (Annona muricata L) Dan Bakteri Bacillus Thuringiensis Sebagai Pengendali Hama Ulat Grayak

Abstract

INTISARI SANDY IRBIANTO, WAHYU NUR ISHARTONO. 2017. LAPORAN TUGAS AKHIR “Pembuatan Biopestisida dari Ekstrak Daun Sirsak (Annona Muricata L) dan Bakteri Bacillus thuringiensis sebagai Pengendali Hama Ulat Grayak” Program Studi Diploma III Teknik Kimia, Fakultas Teknik Universitas Sebelas Maret Surakarta. Penggunaan pestisida kimia di Indonesia oleh petani kubis untuk membunuh ulat grayak semakin marak dan menimbulkan banyak residu. Oleh sebab itu diperlukan pestisida alternatif yang ramah lingkungan. Salah satunya menggunakan biopestisida dari campuran ekstrak daun sirsak (Annona Muricata L) dan bakteri Bacillus thuringiensis sebagai pengendali hama ulat grayak. Daun sirsak mengandung senyawa aktif yang bersifat racun bagi ulat grayak, yaitu alkaloid. Sedangkan B. thuringiensis memiliki toksin Bt yang bersifat racun perut bagi serangga. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh perbandingan ekstrak daun sirsak dan jumlah bakteri B. thuringiensis terhadap efektifitas biopestisida dalam membunuh ulat grayak. Metode pembuatan biopestisida ini terdiri dari 3 tahapan, yaitu pembuatan ekstrak daun sirsak konsentrasi (40 g/L, 60 g/L, dan 80 g/L), pembuatan starter B. thuringiensis (100 mL dan 200 mL), dan pembuatan biopestisida varian 1A, 1B, 1C, 2A, 2B, dan 2C. Biopetisida dibuat dengan cara mencampurkan 3 varian ekstrak yang dibuat dengan 2 varian starter B. thuringiensis lalu ditambahkan tetes tebu 10 mL, asam asetat 5% dan EM4 sebanyak 5 mL. Selanjutnya semua biopestisida diinkubasi selama 72 jam. Analisa yang dilakukan yaitu uji total alkaloid dalam ekstrak, perhitungan jumlah sel bakteri, uji efektifitas, dan uji residu. Hasil penelitian menyatakan perbandingan optimum dari ekstrak daun sirsak dan B. thuringiensis terdapat pada varian biopestisida 2C. Kadar alkaloid maksimum pada varian 2C sebesar 39,28 ppm dan jumlah sel bakteri dalam starter sebanyak 2,4 x 1015 sel/mL mampu membunuh ulat grayak dengan efektifitas mencapai 30%. Hasil analisa pengujian residu menunjukkan bahwa biopestisida ini juga ramah lingkungan

Similar works

This paper was published in Sebelas Maret Institutional Repository.

Having an issue?

Is data on this page outdated, violates copyrights or anything else? Report the problem now and we will take corresponding actions after reviewing your request.