KUASA WACANA HUMANISME UNIVERSAL DALAM NOVEL SAMAN KARYA AYU UTAMI

Abstract

Permasalahan yang dibahas dalam penelitian ini adalah (1) Bagaimana wacana humanisme universal membentuk kuasa dalam novel Saman karya Ayu Utami? (2) Bagaimana proses pembentukan formasi diskursif wacana humanisme universal dalam sejarah kelahiran, persebaran, dan perubahan bentuk dalam sejarah sastra Indonesia modern? Tujuan penelitian ini adalah (1) Menjelaskan praktik wacana humanisme universal membentuk kuasa dalam novel Saman karya Ayu Utami. (2) Menjelaskan formasi diskursif wacana humanisme universal melalui sejarah kelahiran, persebaran, dan perubahan bentuk dalam sejarah sastra Indonesia modern. Jenis penelitian pada skripsi ini adalah penelitian kualitatif. Analisis disajikan dalam bentuk deskripsi analisis data dengan menggunakan teori kuasa wacana Foucault, melalui metode analisis kritis dan analisis genealogi. Sumber data primer pada penelitian ini adalah novel Saman karya Ayu Utami. Sumber data sekunder yang digunakan untuk analisis dalam penelitian ini adalah beberapa kajian yang terkait dengan objek dan topik pembahasan yang berupa artikel, skripsi, tesis, jurnal, media massa, transkip video dan buku. Simpulan dari penelitian ini adalah (1) Praktik kekuasaan membentuk dan mengontrol wacana humanisme universal dalam novel Saman karya Ayu Utami. Saman dibentuk melalui praktik larangan, sistem eksklusi, disiplin, dan pembatasan. Peneliti tmenunjukkan praktik pembatasan dan penilaian terhadap novel Saman karya Ayu Utami dalam konteks larangan ‘kontekstual’, terkait dengan dua lembaga, yakni Komunitas Utan Kayu dan Kepustakaan Populer Gramedia yang berada di bawah naungan Kelompok Kompas Gramedia (KKG). Peneliti akan menunjukkan mekanisme kuasa dalam pemberian penghargaan terhadap novel Saman dan Ayu Utami. Larangan ‘subjektif’ terkait dengan dua penghargaan bergengsi, yakni Sayembara Mengarang Roman Dewan Kesenian Jakarta (DKJ) dan Prince Claus Award. Sistem ‘eksklusi’ berupa wacana yang tersebar menjadi berbagai bentuk wacana dan saling menguatkan di dalam dukungannya kepada wacana inti yang dibawa oleh Saman karya Ayu Utami. (2) Formasi diskursif wacana humanisme universal yang ditunjukkan melalui sejarah kelahiran, persebaran, dan perubahan bentuknya dalam sejarah sastra Indonesia modern. Humanisme universal telah membentuk formasi diskursif sejak Balai Pustaka. Melalui analisis genealogis ditunjukkan bahwa wacana humanisme universal telah melakukan serangkaian strategi untuk menjadi wacana dominan pada setiap periode angkatan sastra (Angkatan Balai Pustaka, Pujangga Baru, ’45, ’66, dan era Reformasi)

Similar works

This paper was published in Sebelas Maret Institutional Repository.

Having an issue?

Is data on this page outdated, violates copyrights or anything else? Report the problem now and we will take corresponding actions after reviewing your request.